"Kak... Ish, kalian ini sedang apa sebenarnya? Ayo masuk" ajak Bara. Sebab sejak beberapa menit yang lalu, empat orang itu masih belum juga masuk, dan membut keluarga menjadi sedikit bertanya tanya
"Kau yakin tidak mencintai Alex?" tanya Aliya sekali lagi, menghiraukan ajakan Bara. Jujur saja, Aliya masih belum percaya sepenuhnya walaupun sejak tadi Afifa dan Alex mencoba meyakinkan dirinya
"Aku yakin"
"Lalu bagaimana denganmu Lex, apakah kita akan melanjutkan pertunangan ini?" tanya Aliya pada Alex
Alex mendekati Aliya dan mengangguk yakin. Tangannya meraih tangan Aliya, dan menggenggamnya erat. Ia tidak bisa berbohong jika masih ada nama Afifa dalam hatinya, tapi ia akan berusaha untuk mencintai Aliya, dan memulai lembaran hidup baru bersama Aliya
"Aku yakin, ayo kita lanjutkan"
Aliya tersenyum kecil mendengar penuturan Alex. Ia langsung mengikuti langkah Alex yang kini kembali membawanya masuk. Begitu 'pun dengan Afifa dan Bram yang menghela napas lega, dan ikut menyusul untuk masuk
"Kalian membicarakan apa sih? Lama sekali" gerutu Bara sembari menyusul Kakak Kakaknya untuk masuk
"Anak kecil di larang kepo" ujar Aliya
"Ish, aku ini juga sudah dewasa" sungut Bara
"Shut..."
Kode dari Afifa membuat Bara menghentikan gerutuannya. Alex dan Aliya segera ke depan, dan bergabung bersama kedua orang tua masing masing. Afifa dan Bara duduk berdampingan bersama dengan keluarga Dirgantara yang lain. Sedangkan Bram, laki laki itu ikut bergabung bersama keluarga Wijaya
"Kak, kapan Kakak akan bertunangan juga, aku lihat laki laki yang bersama Kakak tadi menatap Kakak terus, apa dia kekasih Kakak?" tanya Bara, saat melihat Bram terus menerus mencuri pandang pada Kakaknya
"Apa yang kau katakan, diamlah. Lihat saja prosesi lamarannya berlangsung" ucap Afifa, sebab di depan sana orang tua dari dua belah pihak tampak saling menanyakan kesiapan dari masing masing calon, tapi adinya ini justru menanyakan hal lain
"Aku serius, coba Kakak lihat, laki laki itu melirik Kakak terus sejak tadi"
Afifa melirik kearah Bram. Benar saja, Bram kini tengah menatapnya. Namun Afifa yang memang ingin fokus menyaksikan pertunangan Aliya berlangsung, memilih untuk mengabaikan. Ia memegang kepala Bara, dan memutarnya agar kembali melihat ke depan
"Kakak kau jahat sekali, bagaimana jika leherku patah karena perbuatanmu" Bara memegangi tengkuknya yang sedikit terasa sakit karena kepalanya di putar paksa oleh Afifa
"Diam"
Bara memilih diam saat melihat tatapan tajam Kakaknya. Ia kembali memfokuskan pandangannya di depan sana. Dimana Ayah dan Bundanya tengah melakukan prosesi pertunangan bersama kedua orang tua Alex.
"Jadi bagaimana Nak, apakah kau menerima lamaran putra Tante?" tanya Nyonya Rengganis
Aliya tersenyum sembari melihat Ayah dan Bundanya, ia juga melirik kepada kedua adiknya yang juga tengah tersenyum menatapnya "Iya, saya bersedia Tante"
"Alhamdulillah..."
Alex bangkit dari kursinya, dan mengulurkan tangan pada Aliya. Aliya menyambut uluran tangan tersebut, dan ikut berdiri berhadpan bersama Alex. Mengerti dengan apa yang akan Alex lakukan, Aliya mengulurkan tangan kirinya kepada Alex, membuat Alex dengan mudah memasukkan cincin pertunangan mereka di jari manis Aliya. Setelah selesai memasangkan cincin pada Aliya, kini Aliya yang memasangkan cincin di jari manis kiri Alex. Keduanya sama sama saling menatap, diiringi dengan tepuk tangan dari keluarga yang hadir
"Kak Aliya sudah bertunangan, sebentar lagi menikah, dan Kakak? Mau jadi perawan tua?" bisik Bara di telinga Afifa
Bugh
Kepalan tinju Afifa yang mengenai paha Bara membuat Bara meringis. Sedangkan Afifa yang melakukannya hanya bersikap biasa saja. Seolah apa yang barusaja ia lakukan bukanlah hal berarti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
kalea rizuky
males aliya gk ada bagusnya mending afifa ne kakak g bs ngalah ma adek nya
2024-11-05
0
Ridho Oz Barokah
smga dg brjlnnya wktu alex mncntai alya dg tlus bkn ktrpksaan..dan afifah sm bram aja..jd gda yg trskti
2023-12-31
1