Afifa membulatkan matanya mendengar penuturan Bram. Bisa bisanya sahabatnya ini mengatakan hal itu. Bram memang tidak berubah, ia masih tetap seperti dulu, selalu merasa lebih tampan dari siapapun, termasuk dari Alex, sepupunya
"Kau ini terlalu narsis" ucap Afifa
"Tapi iya 'kan? Aku memang jauh lebih tampan daripada calon tunanganmu itu. Coba lihat rahangku yang tegas dengan brewok tipis ini, Alex tidak ada yang seperti ini. Miliknya itu mulus sekali seperti jalan tol, sedangkan milikku, kau bahkan bisa melihat sendiri sebagus apa rahangku ini" Bram mengusap usap rahangnya yang di tumbuhi rambut rambut halus yang sengaja ia biarkan tumbuh
"Ya ya ya, kau memang jauh lebih tampan dari Alex, tapi dari dulu kau selalu kalah dengannya jika memperebutkan wanita"
Afifa terkekeh geli jika mengingat bagaimana Alex dan Bram saat mereka kuliah dulu. Afifa, Bram dan Alex adalah teman satu fakultas saat kuliah. Bahkan mereka menyelesaikan pendidikan bersama, hingga akhirnya ketiganya bisa wisuda bersama sama.
Namun jika soal wanita, dulu Bram dan Alex kerap menggoda para wanita di fakultas mereka, dan yang akan banyak mendapatkan mangsa tentu saja Alex. Entah karena apa, entah karena para wanita di fakultas mereka lebih mengakui ketampanan Alex, atau justru ada hal lain yang membuat mereka memilih Alex. Tapi yang pasti, Bram selalu terkalahkan oleh pesona seorang Alexander
"Barusaja bertemu, kau malah sudah mengingatkanku pada kegagalan" ucap Bram lesu
Keduanya terlibat obrolan yang cukup lama. Perbincangan demi perbincangan melengkapi cerita mereka. Terkadang mereka tertawa saat salah satu diantara mereka mengingatkan akan hal lucu yang pernah mereka alami dulu
"Hahaha aku jadi ingat wajahmu dan yang merengut seharian karena kau di marahi oleh Tante Rengganis saat itu" ucap Afifa sembari tertawa membuat Bram juga ikut tertawa saat mengingatnya
Ya, Brqm di besarkan oleh keluarga Wijaya. Ayahnya merupakan Kakak dari Tante Rengganis, itulah mengapa ia memiliki ikatan sepupu dengan Alex. Namun nasib buruk menimpa keluarganya, karena saat ia berusia tujuh belas tahun, kedua orang tuanya mengalami kecelakaan maut bersama dengan adik perempuannya yang berusia lima tahun. Sejak saat itu, akhirnya ia di asuh oleh keluarga Wijaya
Alex dan Bram tumbuh bersama, bahkan menempuh pendidikan S1 di universitas dan fakulatas yang sama. Membuat kedua sepupu itu menjadi lebih dekat. Bahkan tidak jarang, saat Alex ingin keluar malam, maka Bram yang akan mengalihkan perhatian kedua orang tua Alex, agar mereka tidak melihat kepergian Alex dari mansion, dan dan hal itu mereka lakukan terus menerus hingga mereka sering mendapat hukuman dari Tante Rengganis
"Lalu kalian berdua juga pernah di biarkan menuju kampus dengan berjalan kaki karena mobil kalian di sita oleh Tante Rengganis" ucap Afifa seolah tiada habisnya. Ya, memorinya tentang Alex dan Bram memang sangat banyak, ada saja kelakuan dua pria tampan itu yang membuatnya terhibur
"Apa kau mengingat satu hal lagi tentang Alex? Dulu, dia dengan pongah berniat men-traktir kita di restoran mahal. Tapi begitu pembayaran, kartu yang ia berikan justru tidak bisa di gunakan karena kartu miliknya di non-aktifkan oleh Tante Rengganis" ucap Bram
"Dan, pada akhirnya yang harus membayar makanan mahal itu adalah aku" sungut Afifa menimpali, disertai tawa menggelegar dari Bram
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
el lathif 🐊
ihhh seruuuuu 😘😘🥳🥳
2025-01-03
0