Afifa terbangun dari tidurnya saat jam menunjukkan pukul lima pagi. Ia bergegas mandi, kemudian merias wajahnya. Setelah itu, ia langsung turun ke ruang makan, dengan tas yang sudah ia bawa
"Pagi Bun..." sapa Afifa
"Pagi Sayang, pagi ini sarapan di rumah 'kan?" tanya Bunda Sekar sembari asik menyiapkan sarapan di meja makan dengan bantuan asisten rumah tangga
"Kalau sarapan di kantor, boleh?"
Pertanyaan Afifa sontak membuat Bunda Sekar mengalihkan tatapannya "Kenapa?" tanya Bunda Sekar
"Tidak, aku hanya belum ingin sarapan saja"
"Nanti kau malah sakit. Sudahlah, sekarang duduk dan tunggu Bunda memanggil ayah dan saudaramu yang lain"
Tidak ada pilihan lain bagi Afifa selain menurut. Ia duduk di kursi yang biasa ia duduki sembari memainkan ponselnya. Tengah asik bermain ponsel, tiba tiba ada sebuah pesan masuk dari nomor tak di kenal
"Hai Fa, ini aku Alex. Bisakah kita bertemu hari ini? Aku akan ke kantormu pagi ini"
Afifa mematikan layar ponselnya dan melirik keadaan sekitar ruang makan, takut jika ada yang melihat pesan yang baru masuk itu. Ia kemudian membuka ponselnya kembali, dan mengetikkan sebuah balasan "Aku rasa tidak perlu"
Afifa meletakkan ponselnya setelah mengetikkan balasan itu. Tidak lama, seluruh anggota keluarga Dirgantara sudah memasuki ruang makan. Mereka langsung saja menduduki kursi masing masing, dan memulai sarapan
"Aku sudah selesai, aku berangkat ya Bun" pamit Afifa
"Iya Sayang, hati hati"
"Iya, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam"
Sepeninggal Afifa, keluarga yang lain tampak masih melanjutkan sarapan mereka dengan tenang. Aliya yang juga sudah menyelesaikan sarapan, langsung bangkit dari kursinya dan hendak pamit untuk kembali ke kamar. Namun ucapan Tuan Daffa berhasil membuat langkahnya terhenti
"Dalam minggu ini ada berapa job manggung Kak?" tanya Tuan Daffa
"Tidak banyak Yah, hanya satu, dan acaranya akan diadakan lusa. Ada apa Yah?"
"Baiklah, ayah akan mengabari Alex untuk menemanimu lusa" ucap Tuan Daffa
"What? Tapi untuk apa?" tanya Aliya dengan ekspresi terkejut
"Dia harus tahu pekerjaan calon istrinya bukan? Lagipula, setelah kalian menikah, mungkin dia akan lebih sering melihat dirimu berada di panggung, jadi dia harus terbiasa" ujar Tuan Daffa
"Tapi Yah, aku rasa itu tidak perlu. Aku akan berangkat ke sana dengan Mami Nic saja seperti biasa" ucap Aliya, mengingatkan sang Ayah jika selama ini ia terbiasa berangkat ke lokasi off-air bersama managernya
"Tidak, kali ini Ayah yang akan meminta Alex secara langsung untuk menemanimu. Ayah juga akan mengabari managermu tentang hal ini"
*
Di sisi lain, tepatnya di sebuah gedung perkantoran. Afifa berjalan dengan anggun, memasuki gedung kantornya. Saat tiba di lantai atas, ia sudah mendapati keberadaan sekretarisnya di depan ruangannya
"Sekretaris Findi, ada apa?" tanya Afifa
"Maaf Bos, Tuan Alexander Wijaya kembali meminta bertemu"
"Alex, mau apa lagi dia sebenarnya?" Afifa melihat ponselnya yang kembali berdenting, tanda pesan masuk
"Fa, aku mohon izinkan aku bertemu denganmu sekali saja"
"Sekretaris Findi" panggil Afifa
"Ya Bos?"
"Jangan biarkan dia masuk, aku akan meneleponnya saja nanti"
"Baik Bos"
Afifa masuk ke dalam ruangannya. Ia meletakkan tas di meja kerja, dan langsung menghubungi nomor Alex "Halo, ada apa?" tanya Afifa
"Fa, izinkan aku masuk sebentar saja"
"Untuk apa lagi? Sudahlah, kau juga sudah akan bertunangan, tidak baik jika kau malah bertemu dengan wanita lain, apalagi aku adalah kembaran dari tunanganmu sendiri"
"Iya aku tahu, tapi aku ingin bertemu denganmu sekali saja, aku ingin menjelaskan..."
"Sudahlah Lex, dewasa lah. Kau sudah mengatakan bersedia untuk bertunangn dengan Aliya, jadi fokuskan saja niatmu pada apa yang sudah kau pilih. Ingat, jangan hubungi aku lagi"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
kalea rizuky
suka karakter afifah
2024-11-04
0
andi hastutty
Bagus Afifah
2024-06-29
0
Rohad™
Afifa menyesal pasti 🤦♂️
2023-10-09
1