Afifa memutus panggilan pada Alex. Ia lantas berbalik, dan duduk di kursi kerjanya, ia langsung saja mengerjakan berkas berkas yang menggunung diatas mejanya. Afifa benar benar menguasai bidang ini, bukan hanya menguasai, bahkan Afifa juga menyukai pekerjaannya ini, sehingga mudah baginya untuk memahami cara kerjanya
Waktu terus berjalan. Tidak terasa jam makan siang sudah tiba. Afifa meletakkan pulpen yang ia pegang, dan dengan segera keluar dari ruangannya untuk mencari makan siang
"Bos, apa ada yang kau butuhkan?" tanya Findi
"Tidak, aku hanya akan kn mencari makan siang. Kau makanlah dulu, ini sudah jam istirahat"
"Baik Bos"
Afifa kembali melanjutkan langkahnya menuju lift. Begitu tiba di lantai bawah, ia lantas masuk kedalam mobil, dan segera melajukan kendaraannya menuju restoran langganannya. Setelah memarkirkan mobil di tempat yang semestinya, Afifa segera masuk kedalam restoran. Namun nasib sial kini telah menimpanya, karena terlalu buru buru, ia sampai tidak menyadari adanya seseorang di depannya, hingga membuat kuah sup yang laki laki itu bawa menjadi tumpah ke baju yang ia kenakan
"Maaf Nona, aku tidak sengaja" Laki laki tersebut mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya, dan memberikannya pada Afifa
"Tidak tidak, terima kasih"
Afifa menolak sapu tangan pemberian laki laki tersebut. Ia lantas berbalik dan hendak pergi. Sebab, selera makannya mendadak hilang hanya karena insiden ini
"Tunggu"
Afifa menghentikan langkahnya. Ia kembali berbalik, dan tatapannya terkunci pada sosok laki laki di hadapannya. Tiba tiba senyum mengembqng di wajah Afifa saat melihat sosok laki laki yang sangat ia kenali "Bram?" sapanya sedikit tak yakin
"Afifa?" tampaknya Bram juga sama tak percayanya jika ia bertemu dengan Afifa "Jadi kau, maafkan aku atas kecerobohan ini. Ayo, biar aku bersihkan bajumu" ujar Bram
"Bram, kapan kau kembali ke Indonesia?" tanya Afifa, menghiraukan ucapan Bram yang akn membantunya membersihkan pakaiannya
"Sudahlah, ayo biar aku membersihkan bajumu dulu, atau badanmu akan panas nanti, karena kuah sop yang aku pesan itu sangat pedas" tanpa menunggu persetujuan dari Afifa, Bram segera menarik tangan Afifa menuju toilet "Kau bersihkan dulu dirimu, nanti aku akan memberikan baju ganti untukmu" ucap Bram sembari mendorong pelan Afifa agar masuk ke dalam toilet
Setelah Afifa masuk kedalam toilet. Bram segera menghubungi seseorang untuk membawakan setelan wanita, dengan model dan warna yang ia sebutkan secara rinci. Tidak lama, akhirnya apa yang ia inginkan tiba. Bram mengetuk pintu toilet, begitu pintu terbuka setengahnya, Bram segera menyodorkan paper bag tersebut tanpa menatap kearah pintu. Tidak lama setelah itu, Afifa telah keluar dari toilet dengan baju yang sudah berganti
"Sudah?" tanya Bram saat mendengar suara pintu di belakangnya yang sudah terbuka
"Sudah, oh iya, terima kasih untuk bajunya, ini sangat cocok untukku, apalagi kau masih mengingat warna favoritku, jadi aku nyaman mengenakannya" ucap Afifa sembari memutar tubuhnya yang sudah terbalut setelan pemberian Bram
"Ya sudah, ayo kita ke depan"
Keduanya berjalan bersama menuju restoran tadi. Mereka duduk bersama dalam satu meja, setelah sebelumnya mengambil makanan yang mereka inginkan. Ya, restoran yang mereka kunjungi ini memang memberikan pelayanan Buffet atau prasmanan. Dimana para pengunjung bisa mengambil menu makanan yang diinginkan sendiri
"Jadi, kapan kau kembali ke Indonesia?" tanya Afifa
"Mungkin satu bulan yang lalu"
"Dan kau tidak menemuiku? Kau ini jahat sekali"
Bram terkekeh melihat Afifa yang merengut "Tidak tidak, tadinya aku ingin mengunjungimu, tapi kau juga tahu 'kan, perusahaan Wijaya yang di aku naungi itu cukup besar, dan aku menghabiskan waktuku di perusahaan dalam waktu yang cukup lama. Terkadang aku berangkat pagi, dan pulang larut malam, jadi aku tidak ada waktu untuk menemuimu"
"Ish, dasar menyebalkan. Seharusnya kau itu meluangkan waktu untuk menemuiku, bukan malah menunggu waktu luang. Seperti yang kau katakan, perusahaan yang kau pimpin itu tidak kecil, dan akan sangat sulit untuk mencari waktu luang jika tidak diluangkan"
"Baiklah maafkan aku. Lagipula, aku sengaja tidak menemuimu bukan hanya karena itu. Aku mendengar dari Tante Rengganis, bahwa Alex akan mereka jodohkan dengan putri dari keluarga Dirgantara, dan setahuku itu adalah kau. Maka dari itu aku tidak berniat menemuimu, aku takut kau justru berpaling dari Alex, dan justru memilihku. Secara aku ini jauh lebih tampan daripada Alex" kekeh Bram
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
andi hastutty
Bram dan Afifah ajha
2024-06-29
0
Ridho Oz Barokah
wahh bram sm afifa aja..alex sm alya biar sm" d bhgia jd gda konflik..
2023-12-31
1