Angel sangat terkejut dengan kedatangan ke dua anak kembar membuat Angel mendorong tubuh Abertosa kemudian membalikkan badannya untuk menatap Rahul dan Raul. Sedangkan Abertosa hanya bisa mendengus dengan kedatangan ke dua anak kembarnya.
'Lain kali jika Aku ingin berduaan dengan Angel jangan mengajak anak - anak.' Ucap Abertosa dalam hati.
"Kok pada diam?" Tanya Rahul sambil mentap ke dua orang dewasa.
"Mommy katanya mau ngasih pakaian untuk Daddy tapi kenapa belum dikasihkan? Nanti Daddy masuk angin kalau tidak pakai baju." Sambung Raul.
"Oh ya lupa. Daddy ini bajunya di pakai nanti masuk angin." Ucap Angel sambil membalikkan badannya untuk memberikan dua paper bag ke Abertosa.
Abertosa menerima dua paper bag tersebut sambil menatap ke dua anak kembarnya yang sudah memakai pakaian baru namun dirinya sangat terkejut. Hal itu dikarenakan pakaian ke dua anak kembarnya masih baru dan dirinya belum pernah melihatnya membuat Abertosa membuka salah satu paper bag.
"Kok masih baru? Apa Kakak membelikan pakaian untuk Kami?" Tanya Abertosa dengan wajah bingung.
"Aku tadi memesan pakaian di butik langganan Aku untuk Kak Abertosa, Rahul dan Raul." Ucap Angel menjelaskan.
"Kenapa repot - repot? Padahal pelayan Kakak akan datang untuk membawakan pakaian untuk kami." Ucap Abertosa yang merasa tidak enak hati dengan Angel.
"Tidak merasa repot kok." Ucap Angel sambil membalikkan badannya.
"Anak - anak kalian tunggu di meja makan karena Mommy mau mandi dulu." Sambung Angel sambil mengusap kepala ke dua anak kembar dan tersenyum manis.
"Baik Mom." Jawab Rahul dan Raul dengan serempak.
Angel hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan ke arah kamar yang ada disampingnya sedangkan Abertosa membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamar satunya untuk memakai pakaian.
Rahul dan Raul yang melihat dua orang dewasa berjalan ke arah kamar berbeda membuat mereka bingung karena Angel dan Abertosa tidak satu kamar.
"Kok Mommy dan Daddy di kamar yang berbeda?" Tanya Rahul.
"Mommy dan Daddy lagi marahan ya?" Tanya Raul dengan mata berkaca - kaca begitu pula dengan Rahul.
Abertosa dan Angel yang ingin membuka pintu kamar langsung membalikkan badannya dan melihat Rahul dan Raul sedang menatap dirinya dengan bibir mulai keriting tanda sebentar lagi menangis.
"Eh ... Kami tidak marahan kok. Benar kan Dad?" Tanya Angel yang tidak ingin Rahul dan Raul menangis.
"Benar." Jawab Abertosa.
"Kalau tidak marahan, kenapa Mommy dan Daddy di kamar terpisah?" Tanya Rahul.
"Jika tidak marah seharusnya Mommy dan Daddy, satu kamar seperti orang tua sebagian teman - teman kami. Sedangkan kalau marah berarti orang tuanya marah seperti sebagian teman - teman kami." Sambung Raul menjelaskan.
Angel dan Abertosa menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian Angel berjalan ke arah kamar di mana Abertosa akan mengganti pakaian.
"Kalian tunggu kami di bawah." Ucap Abertosa mengalihkan pembicaraan ketika melihat ke dua anak kembarnya ingin bicara.
"Baik, Dad." Jawab Rahul dan Raul dengan serempak.
Rahul dan Raul berjalan ke arah tangga sedangkan Abertosa menatap kepergian kedua anak kembarnya hingga tidak terlihat. Abertosa membalikkan badannya dan masuk ke dalam kamar hingga Abertosa mendengar suara air gemericik
"Ingin rasanya melakukannya tapi jika Aku lakukan sekarang takutnya Angel membenciku." Ucap Abertosa.
Abertosa meletakkan paper bag kemudian menarik lilitan handuk kemudian membuangnya secara asal. Abertosa satu persatu memakai pakaiannya, setelah selesai Abertosa pergi meninggalkan kamar Angel karena bagaimanapun juga dirinya adalah pria normal.
Abertosa menuruni anak tangga satu demi satu hingga akhirnya Abertosa berada di ruang makan di mana kedua anak kembarnya sedang duduk di kursi makan sambil menatap ke arah Abertosa.
"Daddy, Mommy kemana?" Tanya Rahul dan Raul dengan serempak.
"Mommy kalian ada di kamar lagi mandi." Jawab Abertosa.
"Daddy, kami ke kamar Mommy dulu ya." Ucap Rahul dan Raul dengan serempak.
"Tunggu di sini saja sama Daddy." Ucap Abertosa.
"Baik Daddy." Jawab Rahul dan Raul dengan serempak.
Lima belas menit menunggu akhirnya Angel datang menemui mereka bertiga dengan memakai pakaian santai.
"Kok belum makan?" Tanya Angel.
"Kami menunggu Mommy." Jawab mereka dengan serempak.
Angel hanya tersenyum kemudian Angel duduk di kursi makan samping Abertosa. Angel mengambil makanan untuk Abertosa kemudian berlanjut ke dua anak kembar setelah itu barulah dirinya. Mereka makan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.
"Daddy temani anak kita eh maksudku Rahul dan Raul." Ucap Angel mengoreksi perkataannya.
"Apakah Mommy tidak mengakui kami sebagai anak Mommy?" Tanya Rahul dan Raul dengan serempak sambil menatap wajah Angel dengan tatapan sendu.
"Eh bukan begitu. Mommy mengakui kalian sebagai anak Mommy, maafkan perkataan Mommy." Ucap Angel sambil berlutut dan memeluk Rahul dan Raul.
"Terima kasih Mommy." Jawab Rahul dan Raul dengan serempak membalas pelukan Angel.
"Sama - sama sayang. Oh iya kalian bermain di ruang keluarga dan Mommy ingin mencuci piring dan gelas yang kotor setelah itu Mommy ingin membuat kue." Ucap Angel dengan nada lembut.
"Kalian suka kue apa?" Tanya Angel sambil melepaskan pelukannya begitu pula dengan Rahul dan Raul.
"Apa saja Mom." Jawab Rahul dan Raul dengan serempak.
"Kalau Daddy?" Tanya Angel sambil berdiri.
"Sama seperti anak - anak. Apa saja." Jawab Abertosa.
"Apa aja ya?" Tanya ulang Angel sambil tersenyum menyeringai.
Abertosa menatap senyuman Angel berbeda membuat Abertosa curiga sekaligus penasaran dalam waktu bersamaan.
"Kenapa senyuman Mommy seperti itu?" Tanya Abertosa dengan nada curiga.
"Tidak ada." Jawab Angel sambil menahan tawa.
Abertosa berdiri dan berjalan mendekati Angel membuat Angel berjalan mundur.
"Karena kalian bertiga suka makan kue apa saja, maka Mommy pergi sebentar." Ucap Angel sambil masih berjalan mundur.
"Maksud Mommy?" Tanya mereka bertiga dengan serempak.
"Mommy mau ambil rumput untuk bikin kue rasa rumput buat kalian bertiga ... hahahaha.." Jawab Angel sambil tertawa dan membalikkan badannya kemudian berlari menuju ke arah ruang keluarga.
"Ish... Mommy memang kita sapi." Ucap ke tiganya dengan serempak sambil mengejar Angel.
Angel berlari sambil tertawa lepas sedangkan Abertosa dan ke dua anak kembar mengejar Angel hingga akhirnya Abertosa berhasil mengejar Angel dan langsung memeluknya dari arah belakang.
"Anak - anak, Mommy kalian sudah Daddy tangkap. Jadi untuk Rahul dan Raul kita beri hukuman buat Mommy dengan hukuman kelitikin badan Mommy." Ucap Abertosa jahil.
"Baik Daddy." Jawab Rahul dan Raul dengan serempak sambil ke dua tangan mereka mulai mengelitiki tubuh Angel.
"Hahahaha... Geli... Geli.. Geli... Sudah cukup... Hahahaha..." Ucap Angel sambil tertawa kegelian dan berusaha berontak dari pelukan Abertosa.
Tindakan Angel membuat adik kecil Abertosa mulai menegang dan makin lama makin berdiri dengan sempurna dan siap untuk masuk ke gua paling dalam.
"Anak - anak sudah cukup menghukum Mommy, kalian lebih baik menonton tv. Sekarang giliran Daddy yang akan menghukum Mommy." Ucap Abertosa sambil menahan hasratnya.
"Baik Daddy." Jawab ke dua putranya dengan serempak dan patuh.
Whushh...
Abertosa menggendong tubuh Angel kemudian di bawa ke kamar Angel.
"Daddy mau ngapain?" Tanya Angel sambil mengalungkan ke dua tangannya ke leher Abertosa.
"Menghukum Mommy." Bisik Abertosa.
Sambil berbicara, Abertosa berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah kamar Angel sedangkan Angel berpikir hukuman apa yang akan diterimanya hingga akhirnya mereka sudah sampai di kamar Angel. Abertosa membaringkan tubuh Angel ke ranjang dengan perlahan kemudian menaiki tubuh Angel membuat Angel sangat terkejut.
"Apa yang Kakak lakukan?" Tanya Angel sambil mendorong tubuh Abertosa.
"Kakak ingin melakukan hubungan suami istri dan tenang saja Kakak akan bertanggung jawab." Jawab Abertosa yang tidak bisa menahan ha x sratnya.
"Jika Kak Abertosa melakukan itu, Aku akan membenci Kakak dan kita tidak akan bertemu lagi untuk selama - lamanya." Ucap Angel sambil menatap Abertosa dengan mata berkaca - kaca.
Abertosa sangat terkejut dan langsung tersadar, Abertosa menggulingkan tubuhnya kemudian memeluk tubuh Angel.
"Maafkan Kakak, Kakak khilaf." Ucap Abertosa dengan tubuh gemetar karena dirinya takut jika Angel pergi dari kehidupannya.
"Kamu boleh menghukum Kakak dan Kakak akan menerimanya asalkan Kakak mohon jangan pergi dari kehidupan Kakak." Mohon Abertosa.
Angel yang tidak menjawab ucapan Abertosa dan juga tidak membalas pelukannya membuat Abertosa memohon pada Angel. Angel yang merasakan tubuh Abertosa gemetar membuat Angel membalas pelukan Abertosa.
"Terima kasih atas yang kamu lakukan padaku dan juga ke dua putraku. Sungguh kehadiranmu sangat berarti buatku begitu pula dengan ke dua anak kembarku." Ucap Abertosa dengan nada tulus kemudian mengecup kening Angel dengan singkat.
"Aku juga terima kasih karena kehadiran Kak Aberto dan juga ke dua putra Kak Aberto membuat hidupku lebih berarti lagi." Ucap Angel sambil memeluk Abertosa dengan erat.
"Hanya saja Aku minta jangan lakukan itu lagi kecuali kita sudah resmi menikah." sambung Angel.
"Kakak janji tidak akan melakukannya sampai kita resmi menikah." Ucap Abertosa.
Abertosa tersenyum lega karena Angel masih memberikan dirinya kesempatan setelah beberapa lama mereka melepaskan pelukannya.
"Kita harus keluar, Rahul dan Raul pasti menunggu kita." Ucap Angel sambil bangun dari ranjang kemudian turun dari ranjang.
"Ok." Jawab Abertosa dengan singkat.
Mereka keluar dari kamar karena mereka tidak ingin berlama - lama di kamar karena bagaimanapun mereka berdua normal dan bisa jadi tidak bisa menahan ha * sratnya.
Singkat cerita kini mereka sudah berada di ruang keluarga di mana ke dua anak kembar sedang menonton televisi. Abertosa menemani ke dua anak kembarnya sedangkan Angel pergi ke arah meja makan untuk merapikan meja makan lalu mencuci piring dan gelas kotor.
Selesai membersihkan meja makan dan mencuci piring dan gelas kotor, Angel membuat kue hingga mereka mendengar suara bel pintu.
'Siapa yang memencet bel?" Tanya Angel dalam hati sambil membersihkan tangannya yang terkena terigu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Yakasa
Ok siap
2023-09-27
0
ahmad tolhah
thor up nya jangan lama2
2023-09-27
1