Warisan

"Kenapa baru datang sudah berbicara warisan? Orang tuamu juga masih hidup." Ucap Nyonya Abertos dengan tubuh lemas seperti tidak bertulang karena dirinya mendapatkan sambutan dingin dari putra bungsunya dan juga menantu bungsunya yang berdiri agak menjauh bersama ke dua anak kembarnya.

"Abertosa kamu itu baru datang dan langsung membicarakan warisan, apakah istri dan mertuamu yang meracuni pikiranmu hah!!" bentak Tuan Abertos sambil memeluk istrinya dari arah samping.

Entah kenapa Tuan Abertos tiba - tiba tubuhnya merasa lemas seperti tidak bertulang sama seperti istrinya. Sepasang suami istri tersebut sangat terkejut dengan ucapan putra bungsunya yang meminta warisan.

Mereka tidak mempermasalahkan harta milik mereka hanya saja putra bungsunya selama bertahun - tahun tidak datang menemui mereka tapi tiba - tiba datang meminta warisan. Sedangkan selama ini Abertosa selalu menolak pemberian orang tuanya bahkan menghinanya kalau harta milik keluarga istrinya sangat banyak dari pada harta milik orang tua Abertosa.

"Daddy, apakah salah seorang anak menuntut warisan? Selama ini semua perusahaan yang Daddy punya dikuasai oleh kakak, apakah seorang adik tidak boleh mendapatkan haknya?" Tanya Abertosa.

"Jadi ini tidak ada hubungan istri dan juga ke dua mertuaku." Sambung Abertosa.

"Abertosa sadarlah. Dulu kamu itu sangat patuh dan menghormati orang tua tapi semenjak kamu menikah hingga sekarang, kamu tidak pernah menghubungi kami. Hanya Mommy yang selalu menghubungi dirimu. Itupun kamu kadang mengangkat ponselnya kadang tidak. Kalau bukan dari istri dan ke dua mertuamu kamu tidak akan seperti ini " Ucap Tuan Abertos dengan nada naik satu oktaf

"Hei pak tua, jangan membawa namaku dan juga orang tuaku." Ucap menantunya dengan nada kesal karena dirinya dan orang tuanya di tuduh mempengaruhi suaminya.

"Apalagi sudah sepantasnya seorang anak mendapatkan warisan karena sudah haknya. Masa semua warisan di kasih ke kakak ipar, jadi orang kok maruk." Sambung istrinya Abertosa dengan nada masih satu oktaf.

Mommy Abertosa menampar menantunya sambil menatap tajam karena dirinya tidak terima suaminya di sebut pak tua. Walau memang sudah tua tapi menantunya sangat tidak sopan dengan orang yang lebih tua.

"Apakah itu yang diajarkan oleh orang tuamu hahh!! Tidak punya sopan santun terhadap orang tua." Bentak Mommy Abertosa dengan wajah memerah menahan emosinya.

"Hai nenek tua beraninya menamparku!!" Teriak istrinya Abertosa tidak mau kalah sambil mengangkat tangannya dan bersiap menampar Mommy mertuanya.

"Jangan sekali - kali mencoba menampar Mommyku." Ucap Mommy Davina sambil menahan tangan istri Abertosa kemudian menekuknya.

"Akhhhhhh .... Sakit!" Teriak istrinya Abertosa kesakitan karena pergelangan tangannya di tekuk.

"Lepaskan istriku perempuan ja x lang!!!" Bentak Abertosa.

xxxxxxxxxx Flash Back On xxxxxxxxxxx

Setelah mengantar ke tiga putranya Daddy Aberto mengendarai mobil menuju ke arah kantor di mana Mommy Davina duduk di samping pengemudi. Mommy Davina berencana membantu pekerjaan suaminya mengingat Hendrik sedang sibuk mengurus perusahaan barunya.

"Daddy, kok perasaan Mommy tidak enak kita pulang yuk." ajak Mommy Davina.

"Daddy juga sama Mom, perasaan Daddy tiba - tiba tidak enak kenapa ya?" Tanya Daddy Aberto.

"Kita pulang ke mansion saja ya, Dad." Ajak Mommy Davina.

"Baiklah tapi Daddy mau telephon asisten baru Daddy kalau kita datang siang." Ucap Daddy Aberto sambil menghentikan laju mobilnya kemudian mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.

Setelah menghubungi Daddy Aberto memutar mobilnya dan kembali ke mansion. Sampai di mansion Mommy Davina yang biasanya suaminya membuka pintu mobil untuk dirinya tapi entah kenapa Mommy Davina tidak sabar dan langsung membuka pintu mobilnya dan menutupnya dengan cepat.

Mommy Davina berjalan dengan langkah cepat dan seorang bodyguard membuka pintu utama. Mommy Davina langsung berjalan masuk ke dalam menuju ke ruang tamu sedangkan Daddy Aberto setelah memarkirkan mobilnya ikut menyusul istrinya masuk ke dalam mansion.

Mommy Davina mendengar suara orang yang sedang bertengkar membuat Mommy Davina mempercepat langkahnya dan matanya membulat sempurna melihat seorang wanita cantik ingin menampar Nyonya Abertos. Mommy Davina langsung menahan tangan wanita itu agar tidak menampar Nyonya Abertos.

Daddy Aberto yang baru saja berjalan ke arah ruang tamu dan mendengar adik kembarnya menghina istri yang dicintainya membuat dirinya tidak bisa menahan emosinya.

xxxxxxxxxx Flash Back Off xxxxxxxxxxx

Mommy Davina langsung mendorong tubuh wanita itu hingga terjatuh di lantai sedangkan Daddy Aberto memukul adik kembarnya untuk pertama kalinya sebanyak dua kali hingga wajahnya lebam - lebam.

Selama ini Daddy Aberto tidak pernah memukul dan cenderung melindungi adik kembarnya karena Daddy Aberto sangat tulus menyayangi adik kembarnya.

"Jangan sekali - kali menghina istriku." Ucap Daddy Aberto dengan nada dingin.

"Cih .... Istri? Sejak kapan Kakak menikah? Bukankah Kakak anti dengan wanita?" tanya Abertosa sambil tersenyum mengejek kakak kembarnya.

"Bukankah waktu itu Aku sudah memberitahukan ke kamu kalau Kakak ingin menikah? Mengenai anti wanita memang benar tapi berkat istriku Kakak sembuh jadi jangan pernah menghina istriku." Ucap Daddy Aberto dan bersiap untuk memukul adik kembarnya.

Daddy Aberto tidak terima istrinya di sebut wanita ja x lang, jika saja bukan adik kembarnya bisa dipastikan Daddy Aberto akan membunuhnya.

"Stop!!! jangan bertengkar." ucap Nyonya Abertos sambil mengeluarkan air matanya.

"Honey, Aku mohon tahan emosi honey. Mommy nangis." Ucap Mommy Davina sambil menahan tangan kanan suaminya.

Episodes
1 Awal Mula
2 Warisan
3 Ayo Bergabung
4 Cita - Citanya
5 Menyerahkan Semua Harta
6 Aku Ingin Bercerai
7 Menahan Amarah
8 Valenie, Rahul dan Raul
9 Pengacara
10 Aku Sendirian
11 Saya Juga Bisa ....
12 Bisa Membedakannya
13 Mommy
14 Menginap Di Rumah Angel
15 Benci Ulang Tahun
16 Kenapa Tidak Tidur Di Kamar
17 Kakak Ipar Serius
18 Daddy dan Mommy ngapain?
19 Kebahagiaan Rahul dan Raul
20 Masih Di Rumah Angel?
21 Kamu Akan Tahu Nanti
22 Memotret
23 Lihat ini
24 Menekan Tombol
25 Menangkap Sherly
26 Tidak Mungkin
27 Rugi
28 Pernikahan Abertosa dan Angel
29 Empat Belas Tahun Kemudian
30 Mommy Elisabeth, Kelly dan Kimberly
31 Kimberly dan Kak Rina
32 Kamu Siapa?
33 Pergi Ke Luar Negri
34 Hukuman
35 Rekaman CCTV
36 Tidak Bisa Mengatakannya
37 Data
38 Lima Tahun Kemudian
39 Bertemu Kembali
40 Ponakanku
41 Pergi
42 Aku Ikut Daddy
43 Apa pesona galakku sudah menghilang?
44 Kimberly
45 Apa Itu?
46 Tes DNA
47 Kimberly
48 Tampan Sekali
49 Daddy
50 Apakah Daddy tidak akan ...
51 Apakah pundaknya masih sakit?
52 Kalista Hati - hati
53 What?
54 Mommy Kimberly
55 Kenapa hatiku sangat sakit?
56 Terima kasih untuk apa?
57 Satu Syarat
58 Bisakah Turun
59 Bersembunyi
60 Dua Mobil Hitam
61 Apa yang harus Aku jawab?
62 Kalung
63 Rencana Jahatnya
64 Jantung Berdetak Kencang
65 Minta Satu Hal
66 Kamu masih sanggup?
67 Paman Daven ... Kenapa Kenzo?
68 Tapi ......
69 Apa kalian berpacaran?
70 Tuan Haliwan dan Tuan Howen
71 Memasang Foto Pernikahan
72 Amarah dan Rasa Kecewa Mommy Kimberly
73 Rekaman CCTV
74 Aku Sangat Membencimu, Ayah
75 Apa Yang Kamu Lakukan
76 Menargetkan Aku
77 Daddy Dave Terluka
78 Kekurangan Banyak Darah
79 Tidak Bisa Digerakkan
80 Siapa kalian?
81 Kelly dan Daven
82 Gadis Cantik
83 Tiga Pasang Mata
84 Tante Sabrina
85 Rahul, Raul, Angel, Daddy Abertosa
86 Tuan Lexa Jeremy Cortez
87 Bangkrut
88 Awal Pertemuan
89 Rahel dan Rahul
90 Kamu?
91 Rachel Pradana Jonathan
92 Tidak Tahu Diri
93 Sangat Jahat
94 Rahul dan Rahel Menikah
95 Aku Ingin Menemuinya
96 Aku Minta Maaf
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Mula
2
Warisan
3
Ayo Bergabung
4
Cita - Citanya
5
Menyerahkan Semua Harta
6
Aku Ingin Bercerai
7
Menahan Amarah
8
Valenie, Rahul dan Raul
9
Pengacara
10
Aku Sendirian
11
Saya Juga Bisa ....
12
Bisa Membedakannya
13
Mommy
14
Menginap Di Rumah Angel
15
Benci Ulang Tahun
16
Kenapa Tidak Tidur Di Kamar
17
Kakak Ipar Serius
18
Daddy dan Mommy ngapain?
19
Kebahagiaan Rahul dan Raul
20
Masih Di Rumah Angel?
21
Kamu Akan Tahu Nanti
22
Memotret
23
Lihat ini
24
Menekan Tombol
25
Menangkap Sherly
26
Tidak Mungkin
27
Rugi
28
Pernikahan Abertosa dan Angel
29
Empat Belas Tahun Kemudian
30
Mommy Elisabeth, Kelly dan Kimberly
31
Kimberly dan Kak Rina
32
Kamu Siapa?
33
Pergi Ke Luar Negri
34
Hukuman
35
Rekaman CCTV
36
Tidak Bisa Mengatakannya
37
Data
38
Lima Tahun Kemudian
39
Bertemu Kembali
40
Ponakanku
41
Pergi
42
Aku Ikut Daddy
43
Apa pesona galakku sudah menghilang?
44
Kimberly
45
Apa Itu?
46
Tes DNA
47
Kimberly
48
Tampan Sekali
49
Daddy
50
Apakah Daddy tidak akan ...
51
Apakah pundaknya masih sakit?
52
Kalista Hati - hati
53
What?
54
Mommy Kimberly
55
Kenapa hatiku sangat sakit?
56
Terima kasih untuk apa?
57
Satu Syarat
58
Bisakah Turun
59
Bersembunyi
60
Dua Mobil Hitam
61
Apa yang harus Aku jawab?
62
Kalung
63
Rencana Jahatnya
64
Jantung Berdetak Kencang
65
Minta Satu Hal
66
Kamu masih sanggup?
67
Paman Daven ... Kenapa Kenzo?
68
Tapi ......
69
Apa kalian berpacaran?
70
Tuan Haliwan dan Tuan Howen
71
Memasang Foto Pernikahan
72
Amarah dan Rasa Kecewa Mommy Kimberly
73
Rekaman CCTV
74
Aku Sangat Membencimu, Ayah
75
Apa Yang Kamu Lakukan
76
Menargetkan Aku
77
Daddy Dave Terluka
78
Kekurangan Banyak Darah
79
Tidak Bisa Digerakkan
80
Siapa kalian?
81
Kelly dan Daven
82
Gadis Cantik
83
Tiga Pasang Mata
84
Tante Sabrina
85
Rahul, Raul, Angel, Daddy Abertosa
86
Tuan Lexa Jeremy Cortez
87
Bangkrut
88
Awal Pertemuan
89
Rahel dan Rahul
90
Kamu?
91
Rachel Pradana Jonathan
92
Tidak Tahu Diri
93
Sangat Jahat
94
Rahul dan Rahel Menikah
95
Aku Ingin Menemuinya
96
Aku Minta Maaf
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!