Cita - Citanya

Pamannya yang bernama Abertosa mengikuti ke tiga ponakannya bersamaan kedatangan kakak iparnya yang bernama Mommy Davina sambil membawa troli berisi cemilan dan minuman.

"Waw... Mommy bikin cemilannya banyak." Ucap David sambil tersenyum bahagia begitupula dengan ke dua kakak kembarnya.

"Kesukaan Oma dan Opa." Sambung ke dua mertuanya.

"Kami juga suka." Sambung Dave dan Daven dengan serempak

"Daddy kenapa cemberut?" tanya Mommy Davina yang melihat Daddy Aberto diam dengan wajah cemberut sambil duduk di samping suaminya.

"Lihatlah perut Daddy? Sampai kancing jas Daddy tidak muat untuk di kancing." Jawab Daddy Aberto sambil memperlihatkan perutnya yang sudah mulai gendut.

"Pffftttt hahahaha...." Tawa mereka semua begitu pula dengan Abertosa.

"Aish kalian sungguh tega sama Daddy, Mommy sih bikin Daddy cepet gendut." Keluh Daddy Aberto.

"Kok Mommy yang di salahin, Dad?" Tanya Mommy Davina sambil bersandar di bahu suaminya.

"Habis gara - gara masakan Mommy, Daddy makan terus." Ucap Daddy Aberto dengan wajah masih cemberut.

Mommy Davina mengecup pipi Daddy Aberto kemudian tersenyum sambil menggenggam tangan kanannya.

"Besok pagi sebelum berangkat kerja, Daddy olahraga pagi dengan ditemani Mommy." Ucap Mommy Davina.

"Kami juga ikut menemani Daddy." ucap ke tiga putranya dengan serempak sambil berjalan mendekati Daddy Aberto.

"Terima kasih Mommy." Ucap Daddy Aberto sambil mengecup pipi istrinya.

"Terima kasih anak - anakku yang sangat tampan." ucap Daddy Aberto sambil mengecup pipi ke tiga putranya secara bergantian.

Mommy Davina dan ke tiga putranya hanya tersenyum dan hal ini tidak lepas dari penglihatan Abertosa. Hatinya yang paling dalam sangat senang sekaligus sedih secara bersamaan.

Senang karena melihat keharmonisan keluarga kakaknya dan sedih ketika membandingkan keluarganya di mana istri dan ke dua anaknya masing - masing sibuk dengan dunianya.

Di tambah keluarganya dan ke dua mertuanya hanya bisa minta uang dan uang untuk berfoya - foya tanpa memperdulikan keadaan Abertosa yang kerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Hingga akhirnya perusahaan milik ke dua mertuanya mengalami kebangkrutan di mana dirinya memimpin perusahaan tersebut demi gaya hidup istri dan ke dua mertuanya.

Abertosa di maki habis - habisan oleh ke dua mertuanya karena perusahaan milik mereka bangkrut tanpa menyadari kesalahan mereka yang sangat suka menghambur - hamburkan uang.

"Daddy tidak bekerja?" Tanya Mommy Davina.

"Ya ampun Daddy lupa, Daddy berangkat kerja dulu." Ucap Daddy Aberto.

Daddy Aberto mencium punggung ke dua orang tuanya kemudian berlanjut mengecup kening istrinya sedangkan ke tiga putranya mencium punggung tangannya secara bergantian.

"Kamu mau ikut ke kantor?" Tanya Daddy Aberto ke adiknya yang bernama Abertosa yang sejak tadi diam.

"Boleh." Jawab Abertosa.

"Daddy kami ikut." Pinta ke tiga anak kembarnya dengan serempak.

"Apakah kalian tidak lelah pulang sekolah?" tanya Daddy Aberto.

"Tidak Dad." Jawab mereka dengan serempak.

"Oma dan Opa sepi donk." Ucap Nyonya Abertos dengan wajah sendu.

Ke tiga anak kembar tersebut mendekati Tuan Abertos dan Nyonya Abertos kemudian masing-masing mengecup pipi Tuan Abertos dan Nyonya Abertos secara bergantian.

"David ,kamu temani Oma dan Opa. Biar Kak Dave dan Kak Daven temani Daddy kerja." Ucap Daven.

"Baik kak." Jawab David dengan patuh.

"Ayo Daddy dan Paman Abertosa, kita berangkat kita berangkat sekarang." Ajak Daven.

"Ayo sayang." Ucap Daddy Aberto sambil menggandeng tangan ke dua putra kembarnya.

"Kakak tidak salah membawa ke dua putra kakak ke kantor?" tanya Abertosa dengan wajah terkejut sekaligus kesal dengan Mommy Davina yang tidak mau mengurus ke dua anak kembarnya.

'Tidak Kakak ipar dan tidak istriku sama saja, tidak mau mengurus anak - anak.' sambung Abertos dalam hati.

"Tidak, nanti kamu akan tahu." Jawab Daddy Aberto.

Daddy Aberto yang ingin mengatakan ke adik kembarnya namun Daddy Aberto mendapatkan kode untuk tidak emosi dengan ucapan adik kembarnya demi menjaga perasaan ke dua mertuanya sekaligus ke dua orang tua Daddy Aberto dan Abertosa.

"Apakah tidak akan merepotkan mengurus ke dua putra kakak?" tanya Abertos dengan nada kesal sambil melirik sinis ke arah Mommy Davina.

Sebenarnya Mommy Davina ingin mengatakan kalau dirinya ingin menemani suaminya sekaligus membantu pekerjaannya namun mengingat ada adik iparnya membuat Mommy Davina terpaksa membiarkan ke dua putra kembarnya membantu suaminya.

Sedangkan ke dua mertuanya yang kesal dengan ucapan putra bungsunya di tambah lirikan sinis ke arah Mommy Davina membuat mereka ingin berbicara namun Mommy Davina memegang tangan ke dua mertuanya.

"Tidak, santai saja." Jawab Daddy Aberto dengan nada santai.

"Sayang, nanti makan siang Daddy ingin makan xxxx dan makan xxxx." Ucap Daddy Aberto.

"Baik honey, nanti Aku siapkan." Ucap istrinya.

"Jangan lupa nanti malam Mommy ada utang dengan Daddy." Bisik suaminya sambil mengecup bibir istrinya dengan singkat dan tangannya memeluk pinggang istrinya.

"Aish Daddy malu ada Mommy, Daddy, adik ipar dan anak - anak kita." Bisik istrinya.

"Daddy ayo berangkat kerja sudah siang jangan pacaran terus sama Mommy." Ucap Daven sambil menarik tangan Daddy Aberto.

"Aish... Siapa yang bilang kalau Mommy dan Daddy pancaran?" tanya Daddy Aberto penasaran.

"Teman kami cerita katanya melihat orang tuanya sering berpacaran di mana orang tuanya berciuman di depan mereka." Jawab Dave dengan wajah polosnya.

"Selain itu kata teman kami, di kamar orang tuanya terdengar suara - suara aneh." Sambung Daven dengan wajah polosnya.

"Seperti yang dilakukan Daddy dan Mommy." Sambung David.

"Dave, Daven dan David, kalian bertiga masih kecil dan tidak boleh membicarakan tentang itu apalagi tidak boleh melakukannya." Ucap Daddy Aberto dengan nada tegas.

"Tenang Daddy kami bisa menjaga diri." Ucap ke tiga putranya dengan serempak.

Semua yang berada di situ hanya menepuk keningnya masing-masing kemudian Nyonya Abertos, Tuan Abertos dan Mommy Davina menatap ke arah Daddy Aberto. Daddy Aberto yang mengerti arti tatapan mereka hanya menganggukkan kepalanya.

Daddy Aberto dan Mommy Davina berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi di depan ketiga anak kembarnya begitu pula dengan ke dua orang tua Daddy Aberto dan Abertosa.

Mereka tidak ingin ketiga anak mereka pikirannya menjadi kotor karena jalan mereka masih panjang. Sebagai orang tua tentunya menginginkan yang terbaik untuk anaknya dalam meraih cita - citanya.

Episodes
1 Awal Mula
2 Warisan
3 Ayo Bergabung
4 Cita - Citanya
5 Menyerahkan Semua Harta
6 Aku Ingin Bercerai
7 Menahan Amarah
8 Valenie, Rahul dan Raul
9 Pengacara
10 Aku Sendirian
11 Saya Juga Bisa ....
12 Bisa Membedakannya
13 Mommy
14 Menginap Di Rumah Angel
15 Benci Ulang Tahun
16 Kenapa Tidak Tidur Di Kamar
17 Kakak Ipar Serius
18 Daddy dan Mommy ngapain?
19 Kebahagiaan Rahul dan Raul
20 Masih Di Rumah Angel?
21 Kamu Akan Tahu Nanti
22 Memotret
23 Lihat ini
24 Menekan Tombol
25 Menangkap Sherly
26 Tidak Mungkin
27 Rugi
28 Pernikahan Abertosa dan Angel
29 Empat Belas Tahun Kemudian
30 Mommy Elisabeth, Kelly dan Kimberly
31 Kimberly dan Kak Rina
32 Kamu Siapa?
33 Pergi Ke Luar Negri
34 Hukuman
35 Rekaman CCTV
36 Tidak Bisa Mengatakannya
37 Data
38 Lima Tahun Kemudian
39 Bertemu Kembali
40 Ponakanku
41 Pergi
42 Aku Ikut Daddy
43 Apa pesona galakku sudah menghilang?
44 Kimberly
45 Apa Itu?
46 Tes DNA
47 Kimberly
48 Tampan Sekali
49 Daddy
50 Apakah Daddy tidak akan ...
51 Apakah pundaknya masih sakit?
52 Kalista Hati - hati
53 What?
54 Mommy Kimberly
55 Kenapa hatiku sangat sakit?
56 Terima kasih untuk apa?
57 Satu Syarat
58 Bisakah Turun
59 Bersembunyi
60 Dua Mobil Hitam
61 Apa yang harus Aku jawab?
62 Kalung
63 Rencana Jahatnya
64 Jantung Berdetak Kencang
65 Minta Satu Hal
66 Kamu masih sanggup?
67 Paman Daven ... Kenapa Kenzo?
68 Tapi ......
69 Apa kalian berpacaran?
70 Tuan Haliwan dan Tuan Howen
71 Memasang Foto Pernikahan
72 Amarah dan Rasa Kecewa Mommy Kimberly
73 Rekaman CCTV
74 Aku Sangat Membencimu, Ayah
75 Apa Yang Kamu Lakukan
76 Menargetkan Aku
77 Daddy Dave Terluka
78 Kekurangan Banyak Darah
79 Tidak Bisa Digerakkan
80 Siapa kalian?
81 Kelly dan Daven
82 Gadis Cantik
83 Tiga Pasang Mata
84 Tante Sabrina
85 Rahul, Raul, Angel, Daddy Abertosa
86 Tuan Lexa Jeremy Cortez
87 Bangkrut
88 Awal Pertemuan
89 Rahel dan Rahul
90 Kamu?
91 Rachel Pradana Jonathan
92 Tidak Tahu Diri
93 Sangat Jahat
94 Rahul dan Rahel Menikah
95 Aku Ingin Menemuinya
96 Aku Minta Maaf
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Mula
2
Warisan
3
Ayo Bergabung
4
Cita - Citanya
5
Menyerahkan Semua Harta
6
Aku Ingin Bercerai
7
Menahan Amarah
8
Valenie, Rahul dan Raul
9
Pengacara
10
Aku Sendirian
11
Saya Juga Bisa ....
12
Bisa Membedakannya
13
Mommy
14
Menginap Di Rumah Angel
15
Benci Ulang Tahun
16
Kenapa Tidak Tidur Di Kamar
17
Kakak Ipar Serius
18
Daddy dan Mommy ngapain?
19
Kebahagiaan Rahul dan Raul
20
Masih Di Rumah Angel?
21
Kamu Akan Tahu Nanti
22
Memotret
23
Lihat ini
24
Menekan Tombol
25
Menangkap Sherly
26
Tidak Mungkin
27
Rugi
28
Pernikahan Abertosa dan Angel
29
Empat Belas Tahun Kemudian
30
Mommy Elisabeth, Kelly dan Kimberly
31
Kimberly dan Kak Rina
32
Kamu Siapa?
33
Pergi Ke Luar Negri
34
Hukuman
35
Rekaman CCTV
36
Tidak Bisa Mengatakannya
37
Data
38
Lima Tahun Kemudian
39
Bertemu Kembali
40
Ponakanku
41
Pergi
42
Aku Ikut Daddy
43
Apa pesona galakku sudah menghilang?
44
Kimberly
45
Apa Itu?
46
Tes DNA
47
Kimberly
48
Tampan Sekali
49
Daddy
50
Apakah Daddy tidak akan ...
51
Apakah pundaknya masih sakit?
52
Kalista Hati - hati
53
What?
54
Mommy Kimberly
55
Kenapa hatiku sangat sakit?
56
Terima kasih untuk apa?
57
Satu Syarat
58
Bisakah Turun
59
Bersembunyi
60
Dua Mobil Hitam
61
Apa yang harus Aku jawab?
62
Kalung
63
Rencana Jahatnya
64
Jantung Berdetak Kencang
65
Minta Satu Hal
66
Kamu masih sanggup?
67
Paman Daven ... Kenapa Kenzo?
68
Tapi ......
69
Apa kalian berpacaran?
70
Tuan Haliwan dan Tuan Howen
71
Memasang Foto Pernikahan
72
Amarah dan Rasa Kecewa Mommy Kimberly
73
Rekaman CCTV
74
Aku Sangat Membencimu, Ayah
75
Apa Yang Kamu Lakukan
76
Menargetkan Aku
77
Daddy Dave Terluka
78
Kekurangan Banyak Darah
79
Tidak Bisa Digerakkan
80
Siapa kalian?
81
Kelly dan Daven
82
Gadis Cantik
83
Tiga Pasang Mata
84
Tante Sabrina
85
Rahul, Raul, Angel, Daddy Abertosa
86
Tuan Lexa Jeremy Cortez
87
Bangkrut
88
Awal Pertemuan
89
Rahel dan Rahul
90
Kamu?
91
Rachel Pradana Jonathan
92
Tidak Tahu Diri
93
Sangat Jahat
94
Rahul dan Rahel Menikah
95
Aku Ingin Menemuinya
96
Aku Minta Maaf
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!