Ayo Bergabung

Daddy Aberto menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk mengontrol emosinya yang memuncak.

"Dulu kamu tidak seperti ini, apa yang terjadi denganmu?" tanya Daddy Aberto setelah berhasil mengontrol emosinya.

"Perusahaan yang Aku kelola mengalami bangkrut karena itulah Aku meminta warisan." Jawab Abertosa tanpa basa basi.

"Bukankah waktu itu kamu menolaknya?" tanya Daddy Aberto.

"Memang benar tapi karena bangkrut jadi Aku memintanya." Jawab Abertosa.

"Mommy dan Daddy sudah menyerahkan semuanya sama Kakak dan Kakak sudah menyerahkan semuanya untuk istriku jadi jika kamu memintanya maka mintalah sama istriku." Ucap Daddy Aberto.

"Cih.. Dasar kakakku bodoh mana mau istrimu memberikannya padaku." Ucap Abertosa sambil memandang Mommy Davina dengan tatapan sinis.

Kakaknya ingin mengatakan sesuatu tapi istrinya langsung memeluk suaminya dari arah samping.

"Sayang, semua harta yang Daddy berikan pada Mommy kini sudah milik Mommy bukan?" tanya Mommy Davina dengan nada lembut.

"Benar." Jawab suaminya dengan singkat dan padat.

"Jadi terserah apa yang akan Mommy lakukan dengan harta itu." Ucap Mommy Davina memastikan.

"Ya." Jawab Daddy Aberto singkat lagi.

Abertosa dan istrinya yang mendengar percakapan mereka hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Mommy Davina.

"Aku akan memberikan semuanya untukmu Abertosa tapi dengan satu syarat." Ucap Mommy Davina sambil menatap adik iparnya dengan tatapan kecewa yang teramat sangat.

Semua yang mendengarnya sangat terkejut ketika Mommy Davina mengatakan hal itu.

"Mommy kenapa diberikan semuanya?" Tanya Daddy Aberto dengan nada protes.

"Daddy, bukankah terserah Mommy hartanya mau diapakan sama Mommy? Jadi Mommy akan memberikan semuanya tapi dengan satu syarat." Ucap Mommy Davina.

"Apa itu syaratnya?" tanya Abertosa dan istrinya dengan serempak sekaligus penasaran apa syaratnya begitu pula dengan yang lainnya.

"Selama satu bulan kalian dan anak kalian perlakukan Mommy dan Daddy dengan baik. Terlebih kalian sudah menjadi orang tua dan sudah mempunyai anak, apakah kalian tidak sedih jika suatu saat nanti ke dua anak kalian berdua sudah besar kemudian bertengkar karena merebutkan harta?" Tanya Mommy Davina sambil menatap ke dua adik iparnya secara bergantian.

"Bagiku harta paling berharga dan ternilai harganya adalah keluarga. Walau mereka berdua adalah mertuaku tapi Aku selalu menganggap nya sebagai orang tuaku." Sambung Mommy Davina.

Sambil berbicara Mommy Davina meretangkan ke dua tangannya ke samping. Di mana tangan kanannya memeluk suaminya sedangkan tangan kirinya memeluk Nyonya Abertos.

"Suamiku, ke tiga anak kembar kami dan orang tua kami adalah harta yang paling berharga jadi jika kalian menginginkan semua harta Aku berikan dengan ikhlas." Ucap Mommy Davina dengan nada tegas.

"Apakah kalian sanggup mengikuti syaratku? Selama satu bulan tidak ada pertengkaran dan setelah satu bulan semua harta ini akan Aku berikan pada kalian." Ucap Mommy Davina.

Semua yang mendengarnya sangat terkejut dengan ucapan Mommy Davina terlebih Abertosa dirinya tidak menyangka kakak iparnya tidak perduli dengan harta yang berlimpah melainkan keluarga yang diperdulikannya tidak seperti istri dan ke dua mertuanya.

"Kamu sekarang tahu kan, Abertosa? Kenapa kakak mau menikah dengan wanita ini? Ibu dari ke tiga putraku yang menghormati suami dan orang tua kita." Ucap Daddy Aberto sambil memeluk pinggang istrinya dengan posesif.

"Abertosa ketahuilah Mommy dan Daddy selalu menangis karena merindukanmu yang tidak pernah datang." Ucap Mommy Davina berusaha menyadarkan adik iparnya.

"Suamiku jangan dengarkan ucapan mereka, mereka berpura - pura mengatakan itu padahal mereka sangat licik dan ingin menguasai semua harta orang tuamu." Ucap istrinya mencoba mempengaruhi suaminya.

"Abertosa, sebagai kakak ipar hanya bisa mengatakan dua hal padamu. Pertama tanyakan pada hati nuranimu dan yang ke dua jika ke dua putramu seperti apa yang kalian lakukan saat ini, bagaimana perasaanmu sebagai orang tua? Membiarkan atau merasa sedih karena ke dua anak kalian tidak akur hanya demi merebutkan harta warisan?" tanya Mommy Davina sambil menatap Abertosa dengan tatapan sendu tanpa memperdulikan ucapan adik iparnya.

"Aku bukan orang yang tergila - gila dengan harta karena harta tidak bisa di bawa jika kita sudah tiada. Mommyku selalu mengajarkanku dan Kakak kembarku untuk tidak saling merebutkan harta selain itu mengajarkan kami untuk saling berbagi dengan orang - orang yang ada di bawah kita." Sambung Mommy Davina.

Jantung Abertosa berdetak kencang mendengar ucapan kakak iparnya yang menyentuh hatinya.

"Hei wanita mu x ra x han! Kamu jangan coba - coba menghasut suamiku." Ucap istrinya Abertosa sambil menatap tajam.

Daddy Aberto langsung menampar pipi adik iparnya membuat Abertosa menatap tajam ke arah kakak kembarnya. Sedangkan Mommy Davina mengusap punggung suaminya agar bisa mengendalikan emosinya.

"Adik ipar, lihatlah wajah Mommy dan Daddy? Mereka berdua sangat merindukanmu. Adik ipar harusnya bersyukur mempunyai dua orang tua lengkap dan sayang pada adik ipar sedangkan orang diluaran sana? Mereka kehilangan Ibunya dan ada juga ada yang kehilangan ayahnya bahkan orang tuanya sedangkan adik ipar masih bisa melakukannya." Ucap Mommy Davina.

"Setiap sebulan sekali, kami sekeluarga selalu pergi ke panti asuhan di mana mereka ada yang di buang oleh orang tuanya, ibunya pergi meninggalkan mereka, ayahnya tidak mau bertanggung jawab dan lain sebagainya." Sambung Mommy Davina dan tidak berapa lama air matanya keluar.

Mommy Davina teringat dengan cerita pemilik panti asuhan di mana anak - anak yang diasuhnya rata - rata ceritanya sangat menyedihkan. Daddy Aberto yang melihat istrinya menangis mengusap air mata istrinya agar berhenti menangis.

Orang tua Aberto dan Abertosa mendekati Mommy Davina membuat Daddy Aberto menggeser tubuhnya karena dirinya tahu kalau orang tuanya akan memeluknya istrinya.

"Mommy juga ikut menangis ketika mendengar cerita pemilik panti asuhan. Terima kasih karena kamu mengajarkan kami untuk saling berbagi" Ucap Nyonya Abertos.

"Sama - sama Mom." Ucap Mommy Davina sambil membalas pelukan ke dua mertuanya.

Abertosa melihat itu entah kenapa hatinya merasa bersalah tapi istrinya yang sangat licik berusaha mempengaruhi suaminya.

"Sayang, kamu jangan percaya dengan wanita itu. Wanita itu pura - pura melakukan itu agar ke dua orang tuamu dan kakakmu percaya kalau wanita itu sayang padahal hatinya busuk." Ucap istrinya.

Abertosa menjadi bimbang kembali dan tidak berapa lama terdengar tiga suara anak kecil memanggil dan mendekati mereka sambil masing - masing membawa piala kemudian meletakkan piala - piala tersebut di atas meja.

"Oma, opa, Mommy dan Dadddy kami pu..." Ucapan mereka terpotong karena melihat Tuan Abertos ada dua.

"Oma, opa dan Mommy, kenapa Daddy ada dua?" Tanya ke tiga anak kembar dengan serempak dan wajahnya bingung.

Daddy Aberto mendekati ke tiga putranya dan menggendong Dave sedangkan opanya menggendong Daven dan omanya menggendong David kemudian mengecupnya.

"Aish... kalian tega sama Daddy. Tidak bisa membedakan mana Daddy dan mana Paman." Ucap Daddy Aberto dengan wajah pura - pura cemberut.

"Maaf Daddy, wajah Daddy sangat mirip dengan Paman. Apakah ini Paman Abertosa yang Daddy ceritakan?" tanya Dave sambil mengecup pipi Daddy Aberto.

"Benar Sayang. Ayo salaman sama Paman dan Tante." Ucap Mommy Davina sambil memberikan kode ke arah adik iparnya yang bernama Abertosa.

Ke tiga anak kembar turun dari gendongan Daddy Aberto, Nyonya Abertos dan Daddy Abertos.

"Paman, kenalkan saya Dave anak pertama." Ucap Dave memperkenalkan dirinya.

Dave mengulurkan tangannya sedangkan Abertosa menerima uluran tangan Dave. Hati Abertosa menghangat melihat ponakannya mencium punggung tangannya begitu pula dengan Daven dan David.

Berbeda dengan istrinya, istrinya tidak mau tangannya di sentuh ke tiga ponakannya membuat tangan Dave menggantung. Hal itu membuat Daddy Aberto menatap tajam ke arah adik iparnya sedangkan adik iparnya tidak memperdulikan sama sekali.

"Cucu - cucu Opa dan Oma mendapatkan piala?" Tanya Tuan Abertos berusaha mengalihkan perhatiannya.

"Iya Opa tadi di sekolah ada lomba dan kami menang." Jawab Dave sambil menurunkan tangannya.

"Wah hebat cucu - cucu Oma dan opa." Ucap Nyonya Abertos sambil berjongkok kemudian merentangkan ke dua tangannya.

"Terima kasih Oma dan Opa." Jawab ke tiga cucunya sambil mengecup pipi oma dan opanya secara bergantian.

"Huh... pa..." Ucapan istrinya Abertosa terpotong oleh Mommy Davina.

"Adik ipar dan ke dua ponakanku pasti sangat lelah silahkan istirahat." Ucap Mommy Davina sambil menggelengkan kepalanya untuk tidak meneruskan ucapannya.

"Baiklah kamu istirahat dulu." Ucap Abertosa sambil menarik tangan istrinya.

Mereka berempat berjalan ke arah kamar Abertosa yang bertahun - tahun tidak pernah pernah ditempati lagi sejak dirinya menikah.

Abertosa membuka pintu kamarnya dan melihat semuanya masih sama dan kamarnya tetap bersih. Ke dua anak kembarnya mengeluarkan masing-masing ponselnya kemudian main game online sambil berbaring di ranjang.

"Kalian istirahat dulu, papa ingin bicara dengan orang tua papa." Ucap Abertosa.

"Papa, ingat jangan mudah di pengaruhi oleh mereka dan ingat apa yang telah mereka lakukan padaku, pipi dan tubuhku sakit. Jadi Papa harus membalaskan dendam ke mereka." Ucap istrinya yang masih kesal dengan Daddy Aberto.

Suaminya hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan mereka bertiga menuju ke ruang keluarga. Hingga Abertosa melihat ke dua orang tuanya, Kakak kembarnya dan ketiga ponakannya sedang tertawa bersama dan sekaligus bermain bersama.

Ketiga anak kembar tidak ada satupun yang memegang ponsel seperti yang dilakukan ke dua anak kembarnya yang sangat susah untuk melarang memainkan ponselnya.

Dave, Daven dan David yang merasakan diperhatikan menengok ke arah samping dan melihat paman Abertosa hanya berdiri menatap mereka membuat mereka mendekati Pamannya. Sedangkan sepasang suami istri tersebut sudah mengetahui kedatangan Abertosa ketika Abertosa menuruni anak tangga namun mereka hanya diam dan membiarkan ketiga anak kembar berjalan ke arah Abertosa.

"Paman kenapa berdiri di situ? Ayo bergabung bersama kami." Ajak ke tiga ponakannya.

Terpopuler

Comments

Nora♡~

Nora♡~

Hish.. hish.,. isteri.. Abertosa.. nie.... memang biadap yaa... tiada sopan-santun, sombong, bongkak... memang tidak sesuai dipertahankan sebagai isteri...sebagai Abertosa....semoga saja Dave, dan ke2 adik kembarnya.... memberi info pada Sang Paman tentang Rahsia besar yang di simpan isterinya yaa.. itu perselingkuhannya... ternyata selama ini ke2 anak mereka bukan benih dari Abertosa melainkan Laki2 lain... semoga seranan akak sesuai untuk di pertimbangkan jika sesuai pada bab seterusnya yaa thor... 💪💪💪💪terus lanjut...

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Warisan
3 Ayo Bergabung
4 Cita - Citanya
5 Menyerahkan Semua Harta
6 Aku Ingin Bercerai
7 Menahan Amarah
8 Valenie, Rahul dan Raul
9 Pengacara
10 Aku Sendirian
11 Saya Juga Bisa ....
12 Bisa Membedakannya
13 Mommy
14 Menginap Di Rumah Angel
15 Benci Ulang Tahun
16 Kenapa Tidak Tidur Di Kamar
17 Kakak Ipar Serius
18 Daddy dan Mommy ngapain?
19 Kebahagiaan Rahul dan Raul
20 Masih Di Rumah Angel?
21 Kamu Akan Tahu Nanti
22 Memotret
23 Lihat ini
24 Menekan Tombol
25 Menangkap Sherly
26 Tidak Mungkin
27 Rugi
28 Pernikahan Abertosa dan Angel
29 Empat Belas Tahun Kemudian
30 Mommy Elisabeth, Kelly dan Kimberly
31 Kimberly dan Kak Rina
32 Kamu Siapa?
33 Pergi Ke Luar Negri
34 Hukuman
35 Rekaman CCTV
36 Tidak Bisa Mengatakannya
37 Data
38 Lima Tahun Kemudian
39 Bertemu Kembali
40 Ponakanku
41 Pergi
42 Aku Ikut Daddy
43 Apa pesona galakku sudah menghilang?
44 Kimberly
45 Apa Itu?
46 Tes DNA
47 Kimberly
48 Tampan Sekali
49 Daddy
50 Apakah Daddy tidak akan ...
51 Apakah pundaknya masih sakit?
52 Kalista Hati - hati
53 What?
54 Mommy Kimberly
55 Kenapa hatiku sangat sakit?
56 Terima kasih untuk apa?
57 Satu Syarat
58 Bisakah Turun
59 Bersembunyi
60 Dua Mobil Hitam
61 Apa yang harus Aku jawab?
62 Kalung
63 Rencana Jahatnya
64 Jantung Berdetak Kencang
65 Minta Satu Hal
66 Kamu masih sanggup?
67 Paman Daven ... Kenapa Kenzo?
68 Tapi ......
69 Apa kalian berpacaran?
70 Tuan Haliwan dan Tuan Howen
71 Memasang Foto Pernikahan
72 Amarah dan Rasa Kecewa Mommy Kimberly
73 Rekaman CCTV
74 Aku Sangat Membencimu, Ayah
75 Apa Yang Kamu Lakukan
76 Menargetkan Aku
77 Daddy Dave Terluka
78 Kekurangan Banyak Darah
79 Tidak Bisa Digerakkan
80 Siapa kalian?
81 Kelly dan Daven
82 Gadis Cantik
83 Tiga Pasang Mata
84 Tante Sabrina
85 Rahul, Raul, Angel, Daddy Abertosa
86 Tuan Lexa Jeremy Cortez
87 Bangkrut
88 Awal Pertemuan
89 Rahel dan Rahul
90 Kamu?
91 Rachel Pradana Jonathan
92 Tidak Tahu Diri
93 Sangat Jahat
94 Rahul dan Rahel Menikah
95 Aku Ingin Menemuinya
96 Aku Minta Maaf
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Mula
2
Warisan
3
Ayo Bergabung
4
Cita - Citanya
5
Menyerahkan Semua Harta
6
Aku Ingin Bercerai
7
Menahan Amarah
8
Valenie, Rahul dan Raul
9
Pengacara
10
Aku Sendirian
11
Saya Juga Bisa ....
12
Bisa Membedakannya
13
Mommy
14
Menginap Di Rumah Angel
15
Benci Ulang Tahun
16
Kenapa Tidak Tidur Di Kamar
17
Kakak Ipar Serius
18
Daddy dan Mommy ngapain?
19
Kebahagiaan Rahul dan Raul
20
Masih Di Rumah Angel?
21
Kamu Akan Tahu Nanti
22
Memotret
23
Lihat ini
24
Menekan Tombol
25
Menangkap Sherly
26
Tidak Mungkin
27
Rugi
28
Pernikahan Abertosa dan Angel
29
Empat Belas Tahun Kemudian
30
Mommy Elisabeth, Kelly dan Kimberly
31
Kimberly dan Kak Rina
32
Kamu Siapa?
33
Pergi Ke Luar Negri
34
Hukuman
35
Rekaman CCTV
36
Tidak Bisa Mengatakannya
37
Data
38
Lima Tahun Kemudian
39
Bertemu Kembali
40
Ponakanku
41
Pergi
42
Aku Ikut Daddy
43
Apa pesona galakku sudah menghilang?
44
Kimberly
45
Apa Itu?
46
Tes DNA
47
Kimberly
48
Tampan Sekali
49
Daddy
50
Apakah Daddy tidak akan ...
51
Apakah pundaknya masih sakit?
52
Kalista Hati - hati
53
What?
54
Mommy Kimberly
55
Kenapa hatiku sangat sakit?
56
Terima kasih untuk apa?
57
Satu Syarat
58
Bisakah Turun
59
Bersembunyi
60
Dua Mobil Hitam
61
Apa yang harus Aku jawab?
62
Kalung
63
Rencana Jahatnya
64
Jantung Berdetak Kencang
65
Minta Satu Hal
66
Kamu masih sanggup?
67
Paman Daven ... Kenapa Kenzo?
68
Tapi ......
69
Apa kalian berpacaran?
70
Tuan Haliwan dan Tuan Howen
71
Memasang Foto Pernikahan
72
Amarah dan Rasa Kecewa Mommy Kimberly
73
Rekaman CCTV
74
Aku Sangat Membencimu, Ayah
75
Apa Yang Kamu Lakukan
76
Menargetkan Aku
77
Daddy Dave Terluka
78
Kekurangan Banyak Darah
79
Tidak Bisa Digerakkan
80
Siapa kalian?
81
Kelly dan Daven
82
Gadis Cantik
83
Tiga Pasang Mata
84
Tante Sabrina
85
Rahul, Raul, Angel, Daddy Abertosa
86
Tuan Lexa Jeremy Cortez
87
Bangkrut
88
Awal Pertemuan
89
Rahel dan Rahul
90
Kamu?
91
Rachel Pradana Jonathan
92
Tidak Tahu Diri
93
Sangat Jahat
94
Rahul dan Rahel Menikah
95
Aku Ingin Menemuinya
96
Aku Minta Maaf
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!