Chu Weilan dan Qinian begitu terkejut hingga berteriak keras. Xiaowu tampak tidak terganggu dengan teriakan keduanya dan masih tetap tersenyum lebar pada Fei Yin.
Fei Yin menggaruk pipinya dengan tangan kiri sebelum menatap ibu dan bibinya, kemudian ia menatap Xiaowu lagi. Dirinya tidak tahu harus menjawab seperti apa, tapi bukan itu masalahnya, Xiaowu adalah anak kecil. Darimana ia mendengar kata menikah?
“Aku rasa kau tidak mengerti apa itu menikah..” ucap Fei Yin. Tidak mungkin bukan Xiaowu serius? Setidaknya ia tidak mengerti apa artinya menikah.
“Xiaowu tau! Ibu yang mengatakannya padaku! Saat dua orang saling mencin-”
“Tunggu-!” Chu Qinian memotong.
Wanita itu mulai memijat keningnya, “Ah Senior Yue..” sementara itu Chu Weilan sudah menenangkan dirinya dan tersenyum tipis.
“Sepertinya saudari Yue masih tergila-gila dengan pernikahan sehingga ia menceritakan banyak pada Xiaowu..” gumam Chu Qinian saat memijat keningnya.
“Xiaowu kau masih terlalu kecil.. Bukan saatnya kau mengatakan hal-hal ini..” Chu Weilan menanggapi dengan senyuman walau ia merasa aneh dengan Xiaowu. Setidaknya ibu Xiaowu mengajarkan putrinya untuk tidak membicarakan pernikahan seperti itu adalah hal yang lumrah dibahas oleh anak-anak seusianya.
Xiaowu menatap Chu Weilan, wajah polosnya tampak kecewa, “Tapi Yin-gege kan sudah dewasa..” Xiaowu menatap Fei Yin yang terlihat hampir 10 tahun lebih tua darinya.
“Yin'er.. Ah.. Dia hanya dua.. Lupakan saja, yang pasti ini bukan saatnya kau membicarakan tentang pernikahan.” Chu Qinian tidak berniat membahas hal ini lebih jauh namun sepertinya ia harus mewanti-wanti Xiaowu setelah ini.
Dengan perasaan kecewa Xiaowu melepaskan tangan Fei Yin dan duduk kembali seperti semula. Ia tidak memiliki nafsu makan lagi, tapi di dalam hatinya ia tidak berniat untuk menyerah.
Sepertinya Fei Yin sudah mengetahui alasan sebenarnya mengapa Xiaowu begitu membenci pria. Xiaowu memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap segala hal, termasuk hubungan antara laki-laki dan perempuan.
Mungkin saja dia pernah mengajak seorang pria menikah seperti yang ia lakukan pada Fei Yin namun ditolak sehingga ia membenci laki-laki, sederhananya mungkin seperti itu.
‘Bocah ini.. Ia tidak akan menyerah semudah ini.’ Fei Yin merasakan hal yang tidak baik saat melihat ada senyuman tipis di wajah Xiaowu.
Pandangan Fei Yin beralih pada adiknya yang sedang makan dengan lahap, ‘Xiaowu adalah istri Yang'er. Aku akan merasa aneh jika aku benar-benar menikahinya.’ Fei Yin tersenyum kecut.
Ia tidak ingin memikirkan pernikahan saat ini, namun bukan berarti ia tidak berencana untuk menikah. Hanya saja masih ada waktu untuk memikirkannya lagi. Tapi jika dilihat-lihat kembali, Fei Yin harus sedikit memikirkan tentang pernikahan.
Alasannya karena ia memiliki perjodohan dengan Lan Meilian dan sekarang Xiaowu yang merasa tertarik padanya. Fei Yin tidak tahu apa yang terbaik tentang perjodohannya dengan Lan Meilian jadi ia akan membiarkan waktu yang bertindak, untuk Xiaowu sendiri Fei Yin hanya bisa berharap gadis kecil itu hanya sekedar penasaran dan tidak serius dengan ucapannya.
‘Ngomong-ngomong ke mana perginya ayah?’ Fei Yin mengira ayahnya akan ikut makan bersama pagi ini karena semalam Fei Tian makan bersama Chu Weilan dan Fei Yang.
‘Sungguh, menjadi pemimpin pasti cukup berat..’
Fei Yin sendiri tidak tahu bagaimana rasanya menjadi seorang pemimpin. Walau dulu ia adalah sosok terkuat dari aliran hitam, nyatanya Fei Yin tidak pernah memimpin kelompok apapun atau membuat pergerakan yang besar pada aliran hitam.
Biasanya aliran hitam akan ikut bergerak mengikuti langkahnya atas kemauan mereka sendiri dan tindakan yang mereka lakukan selanjutnya di luar tangan Fei Yin untuk mengaturnya.
Klan Fei adalah salah satu klan beladiri yang namanya cukup melejit di dunia persilatan. Sejarahnya pun cukup panjang dan pengaruhnya lumayan luas. Klan Fei memiliki dukungan dari sebuah sekte besar bernama Bukit Formasi Bintang.
Fei Tian sendiri merupakan termasuk jenius dari klan Fei sehingga Sekte Bukit Formasi Bintang memberinya posisi murid di sekte dan dibina dengan khusus sehingga ia memiliki praktik yang menyamai seorang tetua di usia 25 tahun.
Di usia yang ke 32 tahun Fei Tian berhasil menggeserkan posisi Patriark sebelumnya dengan melakukan tradisi yang telah dilakukan turun temurun untuk memperoleh posisi Patriark yaitu melakukan duel kekeluargaan.
Sedikit yang Fei Yin tahu bahwa karena keberhasilan Fei Tian menggeser Patriark sebelumnya adalah salah satu penyebab hancurnya klan Fei secara menyeluruh.
...\=\=\=...
Seusai sarapan bersama, Fei Yin langsung pamit untuk pergi berlatih. Ia harus segera melakukan latihan fisik agar nutrisi dari daging siluman terserap seluruhnya oleh tubuhnya.
Fei Yin pergi ke halaman kosong di belakang area Klan Fei. Tempat itu biasanya menjadi tempat latihannya karena selain cukup sepi tempatnya juga memiliki pemandangan alam yang indah.
Setelah melepas pakaiannya Fei Yin mulai melakukan pemanasan ringan seperti berlari sambil menikmati pemandangan alam, ‘Sudah setahun aku melihat pemandangan ini tapi aku masih sangat menikmatinya.’
Beberapa tahun setelah Perang Yin Yang dimulai, banyak tempat-tempat dengan pemandangan alam yang seharusnya indah berubah menjadi tempat pertempuran yang begitu mengerikan. Hanya terdapat reruntuhan atau mayat-mayat yang sudah membusuk atau bahkan menjadi tulang belulang.
Kondisi itu terus bertahan hingga puluhan tahun, bahkan sampai Fei Yin meninggal ia sudah tidak pernah memandangi alam yang indah lagi.
Setelah puas memandangi alam sekitarnya, Fei Yin berdiri di tengah lapangan berumput luas. Ia mengeluarkan Tombak Naga Azur dan memandanginya selama beberapa saat.
“Oh, kau menjadi lebih ringan. Apakah kau mulai mengakui ku?” tanya Fei Yin. Ia tidak mengharapkan respon apapun namun tiba-tiba Tombak Naga Azur menjadi begitu berat.
“Akh.. Apa-apaan-!?” Fei Yin tak mampu mengangkat Tombak Naga Azur lebih lama lagi sehingga ia melepaskan tangannya dari gagang tombak itu, membuatnya terjatuh ke tanah berumput.
Cara jatuh Tombak Naga Azur begitu enteng, ‘Roh di dalam tombak ini sepertinya sangat kuat.. Ia dapat merespons apa yang kukatakan walaupun masih terbatas.’ batin Fei Yin. Ia merasa telah dipermainkan oleh roh tombak tersebut.
Fei Yin memungut kembali Tombak Naga Azur sebelum mulai melakukan gerakan-gerakan tombaknya.
Seorang gadis berambut keperakan duduk diatas dahan sebuah pohon sembari mengayunkan kakinya. Ia diam-diam menonton Fei Yin bermain tombak dari kejauhan dengan wajah bersinar cerah.
“Yin-gege benar-benar keren! Xiaowu tidak pernah melihat orang lain memainkan tombak seperti itu.”
Xiaowu tampak begitu senang melihat permainan tombak Fei Yin, padahal beberapa saat yang lalu ia menyaksikan sendiri kejadian tragis pada Sekte Rumah Persik.
“Melihatnya bermain tombak mengingatkan Xiaowu dengan ibu..” Xiaowu menghentikan ayunan kakinya. Ia teringat dengan ibunya yang entah bagaimana kondisinya sekarang.
Sebenarnya Xiaowu begitu sedih dengan segala kejadian tragis yang menimpa Rumah Persik, ia terus menangis selama beberapa hari saat terjadi pertempuran berdarah di sektenya, apalagi saat ia harus berpisah dengan ibunya dan dititipkan pada Chu Qinian.
Namun, kata-kata terakhir Matriark Rumah Persik membuat perasaannya berubah. Terlepas dari usianya yang begitu muda, Xiaowu menerima kata-kata Matriark Rumah Persik dan memasukkannya ke dalam hatinya yang terdalam.
‘Aku harus menjadi kuat agar tak diinjak-injak oleh orang kuat.. Aku juga harus mencari suami yang kuat! Yin-gege cocok dengan jenis suami yang Xiaowu inginkan!’ memikirkannya saja sudah membuat Xiaowu begitu bahagia, gadis kecil itu mulai mengayunkan kakinya lagi sambil bersenandung kecil.
Sementara itu Fei Yin merasakan perasaan aneh di punggungnya sehingga ia berhenti. Kemudian Fei Yin memeriksa kondisi tubuhnya barangkali ia melakukan kesalahan sehingga menyebabkan cedera kecil.
‘Aneh..’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments