Ch. 9 - Bocah Terkaya

Tiga bulan yang lalu, dunia persilatan digemparkan dengan kemunculan sebuah pil baru yang digadang-gadang dapat membantu seorang pesilat Penempaan Tubuh untuk mempercepat proses Pemurnian Darah mereka.

Tentu saja pil tersebut laku keras di dunia persilatan karena banyak sekte-sekte yang ingin mempercepat perkembangan murid-murid mereka yang masih berada di tahap Penempaan Tubuh.

Tak ada yang mengetahui darimana asal resep pil tersebut atau siapa yang menemukan nya, namun semua orang tahu bahwa hanya Rumah Harta Giok saja yang menjual pil tersebut dalam jumlah yang besar.

Fei Yin yang telah menyuruh adiknya bermain dengan anak-anak klan Fei berjalan di kota Fengshui sekarang. Ia membujuk Fei Yang untuk bermain dengan anak-anak lain dengan bersusah payah.

‘Kuharap bocah-bocah itu tidak memusuhi atau merundung Fei Yang.’ sepanjang perjalanan Fei Yin sebenarnya khawatir anak-anak klan Fei akan menjauhi bahkan memusuhi adiknya karena Fei Yang terkenal sebagai tuan muda tanpa bakat sehingga tidak sedikit anggota klan yang tidak suka padanya.

Jika bukan karena Fei Yin harus menemui Lan Hou Di Rumah Harta Giok maka dia tidak ingin meninggalkan adiknya bersama anggota klan.

“Tuan Muda Fei Yin..” seorang pelayan wanita tersenyum ramah dan menghampiri Fei Yin begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam bangunan Rumah Harta Giok.

Selama tiga bulan ini Fei Yin selalu mengunjungi Rumah Harta Giok untuk mengambil jatah pil dan juga daging silumannya sehingga setiap pelayan dan karyawan di Rumah Harta Giok cabang Fengshui sudah mengenalnya dan bersikap ramah begitu melihat ia datang.

“Aku ingin mengambil jatah pil hari ini.” ucap Fei Yin langsung ke intinya pada pelayan itu.

“Baiklah Tuan Muda, akan saya siapkan. Tuan Lan juga berpesan agar anda menemuinya di ruangannya.”

“Begitu.. Terimakasih sudah memberi tahu.” Fei Yin meninggalkan pelayan itu dan berjalan ke lantai dua.

“Tuan Lan.” Fei Yin mengetuk pintu ruangan kerja Lan Hou sambil memanggil namanya.

“Masuklah setan kecil.” Lan Hou menyahut sehingga Fei Yin memasuki ruangan tersebut dan segera duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Lan Hou.

Tanpa mereka sadari, hubungan mereka sudah menjadi lebih dekat selama tiga bulan ini hingga Lan Hou memiliki panggilannya tersendiri pada Fei Yin yaitu "Setan Kecil". Panggilan tersebut Lan Hou sematkan pada Fei Yin bukan tanpa alasan, pasalnya bocah 8 tahun tersebut memberi banyak saran untuk pemasaran pil Pemurnian Darah sehingga pamor Rumah Harta Giok cabang Fengshui naik dengan signifikan, baik di mata publik dan asosiasi itu sendiri.

“Apakah ada sesuatu yang ingin Tuan Lan sampaikan?” tanya Fei Yin dengan santai.

Lan Hou tidak menjawab melainkan tersenyum lebar. Ia memanggil seorang pelayan dan tak lama kemudian seorang pelayan laki-laki setengah baya masuk dan memberikan sebuah kotak berwarna merah pada Fei Yin.

“Apa ini?” Fei Yin membuka kotak itu dan menemukan sebuah cincin dengan ukiran naga yang begitu menawan.

“Itu adalah Cincin Nagakasa. Sebuah cincin ruang yang memiliki dimensi seluas 150×150 meter.” Lan Hou menjelaskan.

Dahi Fei Yin berkerut karena ia tahu berapa harga dari cincin ruang dengan dimensi yang begitu luas. Cincin ruangan yang ia dapatkan dari Tetua Ji sekarang harganya berkisar 100 ribu emas. Fei Yin yakin harga cincin ruang di dalam kotak di tangannya saat ini yang memiliki ruang yang 25 kali lebih luas pasti memiliki harga 3 juta keping emas atau lebih.

"Tuan Lan ini..” Fei Yin tentu saja merasa berlebihan dan tidak percaya jika cincin ruang itu akan diberikan padanya.

Sementara itu Lan Hou tertawa puas melihat ekspresi terkejut di wajah Fei Yin, karena selama ini Fei Yin terus menunjukkan wajah seseorang yang licik dan penuh siasat, bukan ekspresi layaknya anak berusia 8 tahun.

“Cincin itu kudapatkan dari sebuah lelang dengan uang pribadiku. Soal harganya? Tenang saja... Aku mendapatkan uang bersih sebanyak 200 juta keping emas dari hasil penjualan pil Pemurnian Darah. Dan seperti yang ku janjikan, 10% dari penghasilan ku akan kuberikan padamu.”

Fei Yin menahan napasnya mendengar ucapan Lan Hou. Memang Lan Hou pernah berjanji seperti itu tapi Fei Yin menganggapnya sedang bercanda karena ia yakin 10% dari keuntungan bersih dari penjualan pil Pemurnian Darah tidaklah sedikit.

Fei Yin mengambil cincin Nagakasa dan memeriksanya. Alangkah terkejutnya dirinya saat melihat gunungan emas di dalam dimensi ruang cincin tersebut.

‘Ini bukan mimpi? Aku tidak pernah melihat emas sebanyak ini dalam kehidupan pertamaku!’ batin Fei Yin terkejut. Ia tidak menyangka menjual resep pil yang umum ditemukan puluhan tahun ke depan akan memberikannya kekayaan yang berlimpah.

“Terdapat 15 juta dan juga 350 ribu keping emas di dalam cincin tersebut. Kemudian ada tombak pusaka roh raja yang juga kudapatkan dari lelang dengan harga 2 juta emas. Kuharap kau tidak marah karena aku menggunakan bagianmu untuk membeli barang-barang tersebut tanpa bertanya terlebih dahulu.”

Tatapan Fei Yin jatuh pada Lan Hou yang tersenyum lebar, “Tuan Lan.. Ini begitu luar biasa..” Fei Yin bahkan tak bisa lagi mengekpresikan kebahagiaannya.

Baru 3 bulan ia kembali ke masa lalu dan sekarang ia sudah menjadi seorang anak terkaya di dunia persilatan. Bahkan seorang pangeran kekaisaran 100 kali lebih miskin jika dibandingkan dengannya.

‘Dengan uang sebanyak ini aku bisa membeli sumberdaya untuk menyokong pelatihan ku hingga tahap yang begitu tinggi.’

Fokus Fei Yin teralihkan pada sebuah tombak dengan bilah metalik dan yang mencuat dari mulut seekor naga berwarna biru yang mengitari gagang tombak. Tombak sepanjang 180cm itu terlihat ringan, tapi nyatanya begitu Fei Yin mencoba untuk mengayunkannya, tombak tersebut terasa begitu berat.

“Ah, ini benar-benar pusaka roh raja..” salah satu ciri dari pusaka roh raja adalah pusaka tersebut seakan memiliki roh yang dapat memilih siapa orang yang pantas untuk menggunakan mereka.

“Kudengar-dengar Tombak Naga Azur begitu sulit untuk menerima seseorang menjadi pemiliknya. Beruntung-untunglah menggunakannya.” ucap Lan Hou dengan senyuman mengejek. Tapi dalam hatinya ia percaya bocah tersebut dapat menaklukkan Tombak Naga Azur entah bagaimana caranya.

“Terimakasih atas semuanya Tuan Lan... Ini sangat berarti bagiku. Semoga bisnismu lancar selalu!” Fei Yin memasukkan kembali Tombak Naga Azur ke dalam Cincin Nagakasa dan memberi hormat pada Lan Hou sebelum undur diri.

Setelah Fei Yin meninggalkan ruangannya, senyuman Lan Hou menghilang, ‘Aku juga tidak menyangka bahwa keuntungan dari resep pil yang dibawa anak itu begitu besar. Kelompok di belakangnya benar-benar mengerikan.. Kuharap mereka senang dengan pembagian hasil ini..’

Alasan mengapa Lan Hou dengan sukarela melepaskan 20 juta keping emas untuk Fei Yin karena ia takut terhadap kelompok di belakang bocah tersebut yang diam-diam mendukungnya, padahal yang ia takutkan itu hanyalah sebuah ketakutan tak berdasar.

Ketakutan itu pula yang membuatnya harus berbohong pada Fei Yin tentang keuntungan bersih dari penjualan Pil Pemurnian Darah. Dari ceritanya Lan Hou mendapatkan untung 200 juta emas, padahal ia hanya mendapatkan 60 juta emas dan dikurang dengan bagian Fei Yin maka ia hanya mendapatkan 40 juta emas.

Namun Lan Hou merasa cukup sepadan karena ia hanya mengenalkan resep tersebut pada pusat asosiasi dan memasarkannya, kemudian dia berpikir bahwa kelompok dibelakang Fei Yin akan merasa puas dengan pembagian hasil dan bisa saja memberi lebih banyak resep pil padanya.

“Berbicara dengan anak itu seperti mempertaruhkan kehidupan ku saja.” Lan Hou mengusap wajahnya yang kelelahan untuk mempertahankan senyuman lebar.

...\=\=\=...

Setelah mengambil jatah Pil Pemurnian Darahnya, Fei Yin segera kembali ke klan Fei untuk menjemput adiknya dan membawanya pulang.

Suasana hatinya sedang begitu baik saat itu. Ia berjalan sambil bersenandung ria dan melompat-lompat, tingkah yang biasa ditunjukkan anak-anak seusianya.

Tanpa sadar ia menabrak seseorang yang sedang berdiri di tengah jalan, “Beraninya-! Siapa yang menabrakku?!” seorang pemuda berteriak geram sambil berdiri secara perlahan setelah tertabrak oleh seseorang dan terjatuh.

“Oh maaf... Salahmu sendiri yang bengong di tengah jalan.” Fei Yin meninggalkan pemuda tersebut setelah mengatakan itu.

“Hey-! Beraninya dia! Paman Li! Cegat anak itu dan seret dia ke depanku!” pemuda itu berteriak kencang sambil menunjuk Fei Yin Yang sudah berlalu.

Teriakan pemuda dengan pakaian mahal khas bangsawan itu menarik perhatian warga yang sedang beraktifitas. Kebanyakan dari mereka langsung menghindar dari sana karena tak ingin terlibat dalam masalah.

“Bocah kampungan, sebaiknya kau meminta maaf pada Tuan Muda kami.” seorang pria 40 tahunan muncul tiba-tiba di depan Fei Yin dan menghalangi jalannya.

“Kampungan?”

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

hajar

2024-03-02

0

Aris Robaka

Aris Robaka

Kapa tidak bantu adik kembar malah dia urus dirinya sendiri.ksihan adeknya di rendahkan

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Yin & Yang
2 Ch. 2 - Kerinduan
3 Ch. 3 - Dantian & Lan Meilian
4 Ch. 4 - Perjodohan
5 Ch. 5 - Berduel
6 Ch. 6 - Bisnis
7 Ch. 7 - Berita Hangat
8 Ch. 8 - Fei Tian
9 Ch. 9 - Bocah Terkaya
10 Ch. 10 - Sekte Golok Kuno
11 Ch. 11 - Satu Tahun
12 Ch. 12 - Pembunuh
13 Ch. 13 - Membunuh Pembunuh yang Saling Membunuh
14 Ch. 14 - Pengejaran
15 Ch. 15 - Chu Qinian
16 Ch. 16 - Chu Weilan
17 Ch. 17 - Yue Xiaowu
18 Ch. 18 - Yue Xiaowu II
19 Ch. 19 - Yue Xiaowu III
20 Ch. 20 - Yue Xiaowu IV
21 Ch. 21 - Fei Tian II
22 Ch. 22 - Darah Langit dan Bumi
23 Ch. 23 - Kejanggalan di Langit
24 Ch. 24 - Persiapan
25 Ch. 25 - Dunia Lukisan
26 Ch. 26 - Berangkat
27 Ch. 27 - Sebuah Penginapan
28 Ch. 28 - Klan Wei
29 Ch. 29 - Tubuh yang Kuat
30 Ch. 30 - Kota Murung
31 Ch. 31 - Sang Koki
32 Ch. 32 - Masalah
33 Ch. 33 - Markas
34 Ch. 34 - Markas II
35 Ch. 35 - Memulai Pembunuhan
36 Ch. 36 - Membebaskan Penduduk
37 Ch. 37 - Ternyata Kau
38 Ch. 38 - Kapal
39 Ch. 39 - Mari Lupakan Hari Ini
40 Ch. 40 - Keanehan
41 Ch. 41 - Paman Beruang
42 Ch. 42 - Nanduan, Kota Pelabuhan Selatan
43 Ch. 43 - Aliran Hitam
44 Ch. 44 - Aliran Hitam II
45 Ch. 45 - Aliran Hitam III
46 Ch. 46 - Aliran Hitam IV
47 Ch. 47 - Meninggalkan Nanduan
48 Ch. 48 - Sekte Jubah Giok
49 Ch. 49 - Latihan Baru
50 Ch. 50 - Keinginan Fei Long
51 Ch. 51 - Desa
52 Ch. 52 - Monster
53 Ch. 53 - Nasehat
54 Ch. 54 - Bingung
55 Ch. 55 - Pertarungan Sengit
56 Ch. 56 - Naga Agung
57 Ch. 57 - Dimulainya Pertempuran
58 Ch. 58 - Pertempuran Aliran Hitam
59 Ch. 59 - Pertempuran Aliran Hitam II
60 Ch. 60 - Pertempuran Aliran Hitam III
61 Ch. 61 - Pertempuran Aliran Hitam IV
62 Ch. 62 - Fei Yin Vs Zhu Liao
63 Ch. 63 - Pertempuran Aliran Hitam V
64 Ch. 64 - Pertempuran Aliran Hitam VI
65 Ch. 65 - Lin Daixue
66 Ch. 66 - Melawan Dua Orang
67 Ch. 67 - Melawan Dua Orang II
68 Ch. 68 - Sosok Bayangan
69 Ch. 69 - Bantuan Tak Terduga
70 Ch. 70 - Akhir Pertempuran
71 Ch. 71 - Rencana Kedepannya
72 Ch. 72 - Desa yang Damai
73 Ch. 73 - Melanjutkan Perjalanan
74 Ch. 74 - Antrian Kota Qilin
75 Ch. 75 - Kota Qilin
76 Ch. 76 - Kota Qilin II
77 Ch. 77 - Ibukota
78 Ch. 78 - Mei Rongrong
79 Ch. 79 - Hati Seorang Gadis
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Ch. 1 - Yin & Yang
2
Ch. 2 - Kerinduan
3
Ch. 3 - Dantian & Lan Meilian
4
Ch. 4 - Perjodohan
5
Ch. 5 - Berduel
6
Ch. 6 - Bisnis
7
Ch. 7 - Berita Hangat
8
Ch. 8 - Fei Tian
9
Ch. 9 - Bocah Terkaya
10
Ch. 10 - Sekte Golok Kuno
11
Ch. 11 - Satu Tahun
12
Ch. 12 - Pembunuh
13
Ch. 13 - Membunuh Pembunuh yang Saling Membunuh
14
Ch. 14 - Pengejaran
15
Ch. 15 - Chu Qinian
16
Ch. 16 - Chu Weilan
17
Ch. 17 - Yue Xiaowu
18
Ch. 18 - Yue Xiaowu II
19
Ch. 19 - Yue Xiaowu III
20
Ch. 20 - Yue Xiaowu IV
21
Ch. 21 - Fei Tian II
22
Ch. 22 - Darah Langit dan Bumi
23
Ch. 23 - Kejanggalan di Langit
24
Ch. 24 - Persiapan
25
Ch. 25 - Dunia Lukisan
26
Ch. 26 - Berangkat
27
Ch. 27 - Sebuah Penginapan
28
Ch. 28 - Klan Wei
29
Ch. 29 - Tubuh yang Kuat
30
Ch. 30 - Kota Murung
31
Ch. 31 - Sang Koki
32
Ch. 32 - Masalah
33
Ch. 33 - Markas
34
Ch. 34 - Markas II
35
Ch. 35 - Memulai Pembunuhan
36
Ch. 36 - Membebaskan Penduduk
37
Ch. 37 - Ternyata Kau
38
Ch. 38 - Kapal
39
Ch. 39 - Mari Lupakan Hari Ini
40
Ch. 40 - Keanehan
41
Ch. 41 - Paman Beruang
42
Ch. 42 - Nanduan, Kota Pelabuhan Selatan
43
Ch. 43 - Aliran Hitam
44
Ch. 44 - Aliran Hitam II
45
Ch. 45 - Aliran Hitam III
46
Ch. 46 - Aliran Hitam IV
47
Ch. 47 - Meninggalkan Nanduan
48
Ch. 48 - Sekte Jubah Giok
49
Ch. 49 - Latihan Baru
50
Ch. 50 - Keinginan Fei Long
51
Ch. 51 - Desa
52
Ch. 52 - Monster
53
Ch. 53 - Nasehat
54
Ch. 54 - Bingung
55
Ch. 55 - Pertarungan Sengit
56
Ch. 56 - Naga Agung
57
Ch. 57 - Dimulainya Pertempuran
58
Ch. 58 - Pertempuran Aliran Hitam
59
Ch. 59 - Pertempuran Aliran Hitam II
60
Ch. 60 - Pertempuran Aliran Hitam III
61
Ch. 61 - Pertempuran Aliran Hitam IV
62
Ch. 62 - Fei Yin Vs Zhu Liao
63
Ch. 63 - Pertempuran Aliran Hitam V
64
Ch. 64 - Pertempuran Aliran Hitam VI
65
Ch. 65 - Lin Daixue
66
Ch. 66 - Melawan Dua Orang
67
Ch. 67 - Melawan Dua Orang II
68
Ch. 68 - Sosok Bayangan
69
Ch. 69 - Bantuan Tak Terduga
70
Ch. 70 - Akhir Pertempuran
71
Ch. 71 - Rencana Kedepannya
72
Ch. 72 - Desa yang Damai
73
Ch. 73 - Melanjutkan Perjalanan
74
Ch. 74 - Antrian Kota Qilin
75
Ch. 75 - Kota Qilin
76
Ch. 76 - Kota Qilin II
77
Ch. 77 - Ibukota
78
Ch. 78 - Mei Rongrong
79
Ch. 79 - Hati Seorang Gadis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!