Ch. 15 - Chu Qinian

Fei Yin menghindari setiap serangan energi pedang yang dikeluarkan oleh wanita tersebut, “Dengarkan aku dulu-!”

“Aku tidak ada niat seperti yang kau pikirkan-!” Fei Yin terus berteriak untuk membuat wanita itu berhenti menyerangnya.

Memang serangannya tidak mematikan, namun Fei Yin tetap bisa terluka walau ia melindungi dirinya dengan qi jika terkena serangan tersebut.

Fei Yin mulai memutar otak untuk lepas dari situasi ini. Tiba-tiba terbesit sesuatu di pikirannya, ‘Jika tidak salah ibu juga berasal dari sekte yang hanya beranggotakan perempuan saja.. Mungkin saja mereka satu sekte, lebih baik lagi jika mereka saling kenal.’

“Tunggu! Apakah kau mengenal Chu Weilan?!” teriakan Fei Yin berhasil membuat sang wanita berhenti menyerang.

Fei Yin akhirnya bisa bernapas lega, tapi perasaan leganya berangsur-angsur hilang saat melihat tubuh wanita tersebut bergetar hebat diiringi dengan menetesnya air mata.

“Bibi guru?” Xiaowu yang berdiri agak jauh dari sang wanita bertanya dengan khawatir karena tiba-tiba tubuh bibi gurunya bergetar.

“Ch-Chu Weilan?” ekspresi wajah wanita itu penuh dengan tanda tanya, menanyakan mengapa Fei Yin mengenal Chu Weilan.

Fei Yin mengangguk cepat, “Chu Weilan adalah ibuku. Ibu pernah mengatakan bahwa ia berasal dari sebuah sekte yang seluruh anggotanya merupakan perempuan. Ia juga menunjukkan seragam sekte padaku dan itu terlihat mirip dengan yang kau kenakan sekarang.” Fei Yin berbohong karena ia mengetahui rahasia ini dari buku catatan Chu Weilan yang tak sengaja ia temukan saat klan Fei hancur, bukan dari Chu Weilan secara langsung.

Wanita itu langsung menyimpan pedangnya ke dalam cincin ruangnya dan mendekati Fei Yin. Namun langkahnya terhenti dan ia mundur kembali, “Kau berbohong..” ia mengusap air matanya dan menatap Fei Yin tajam.

“Apa?” Fei Yin mengernyitkan keningnya, tidak mengerti kenapa wanita itu menganggapnya berbohong.

“Kakakku meninggalkan sekte sekitar 11 tahun yang lalu, sedangkan dari penampilan, kau sudah berusia 15 atau 16 tahun. Aku bahkan yakin kau puluhan tahun lebih tua daripada yang terlihat..” ucapnya.

Setelah itu ia mengeluarkan kembali pedangnya dan mengalirkan sedikit qi nya yang tersisa, “Ia telah menghilang selama 11 tahun. Kukira aku masih bisa menemuinya..” gumamnya.

Fei Yin malah kaget saat mendengar gadis itu memanggil ibunya sebagai kakak, “Jadi kau adalah Chu Qinian?!” teriak Fei Yin kaget. Ia benar-benar kaget saat ini.

Chu Qinian juga bereaksi sama dengan Fei Yin, “Bagaimana..” Chu Qinian ingin bertanya lebih lanjut. Namun saat ia menatap wajah Fei Yin, ia dapat melihat struktur wajah kakaknya di wajah tampan itu.

“Kau tidak berbohong? Tapi bagaimana mungkin..?” Chu Qinian yakin wajah Fei Yin memiliki sedikit kemiripan dengan kakaknya, memperkuat ucapan Fei Yin yang mengaku sebagai putra Chu Weilan.

Yang Chu Qinian bingungkan adalah Fei Yin terlihat seperti seorang anak laki-laki yang berusia 15-16 tahun. Seharusnya jika Chu Weilan memiliki anak maka anaknya masih berusia 9 hingga 10 tahun. Tentu ia tidak mengetahui usia asli Fei Yin.

“Bibi guru? Kau punya kakak?” Xiaowu menarik-narik pakaian Chu Qinian.

Chu Qinian menatap Xiaowu sekilas, ia tidak menjawab pertanyaan gadis kecil itu karena fokusnya kembali pada Fei Yin, “Benarkah kau adalah putra Chu Weilan?” wanita itu kembali bertanya.

Masih ada keraguan padanya untuk mempercayai pemuda berambut hitam legam di hadapannya, hanya saja ia berdoa perkataan pemuda tersebut benar adanya.

Fei Yin mengangguk beberapa kali, “Jangan bingung dengan penampilan ku. Aku masih 9 tahun, mendekati 10 tahun.” ucap Fei Yin karena mengetahui bahwa keraguan Chu Qinian terhadap ucapannya karena penampilan Fei Yin.

Chu Qinian mengerutkan dahinya, ‘10 tahun?’ memang kasus seorang pesilat muda yang terlihat lebih tua dari usianya adalah kasus yang umum. Tapi perbedaan penampilan dan usia mereka tidak akan terlalu jauh, mungkin hanya dua atau tiga tahun.

Sekali lagi Chu Qinian merasa dilema, apakah ia bisa mempercayai ucapan pemuda itu. Fei Yin berdecak karena Chu Qinian selalu merasa ragu, “Terserahmu saja jika tidak percaya.” Fei Yin merasa malas meladeni keraguan Chu Qinian lebih lama lagi.

‘Sebaiknya aku pulang dan beristirahat dengan nyaman..’ Fei Yin meregangkan tubuhnya dan menguap panjang.

Sementara itu, Chu Qinian ingin memanggil Fei Yin tapi sekali lagi ia merasa ragu. Sulit baginya untuk percaya pada orang lain setelah segala hal mengerikan yang menimpa anggota sekte dan dirinya.

“Bibi guru, apakah paman itu dapat dipercaya?” Xiaowu bertanya dengan wajah tidak tahu apa-apa.

“Bibi juga tidak tahu, Xiaowu..” Chu Qinian berencana untuk mengikuti Fei Yin dari jauh untuk mengetahui pergerakan pemuda itu.

...\=\=\=...

“Aku pulang-!”

“Yin'er kau kemana saja..” Chu Weilan menghampiri Fei Yin yang sedang melepas sepatunya.

“Aku berjalan-jalan di kota bu.. Sekalian menikmati pemandangan Fengshui.” jawab Fei Yin diiringi senyuman.

“Kau ini.. Apakah kau sudah makan malam? Tadi kami makan malam bertiga tapi rasanya kurang lengkap jika tidak ada dirimu loh..” Fei Yin hanya tersenyum tipis. Sebenarnya ia ingin makan bersama keluarganya, namun dalam diet khusus, Fei Yin diharuskan mengkonsumsi daging siluman saja.

Sebenarnya boleh saja jika ia mengkonsumsi makanan lain, tapi akan sulit untuk memelihara rutinitasnya jika ia mencampur daging siluman dengan makanan lain. Alasannya sendiri cukup rumit.

“Aku akan beristirahat dulu bu..” Fei Yin berjalan ke kamarnya. Namun ia berhenti satu langkah sebelum di depan pintu kamar.

“Bu, sepertinya ada seseorang yang kau kenal menunggu di luar.” ucap Fei Yin dengan senyuman penuh makna, kemudian ia masuk ke kamarnya dan Fei Yang.

‘Orang yang kukenal?’ Chu Weilan menatap keluar rumah, tidak ada seorangpun di dalam pandangannya.

Ia memutuskan untuk keluar dan melihat lagi karena ia yakin Fei Yin tak berbohong padanya.

“Qiqi-!” mata Chu Weilan terbelalak tak percaya saat melihat seorang wanita yang menggendong gadis kecil melompat turun dari sebuah pohon di dekat halaman rumahnya. Wajah yang sudah sangat lama tak ia lihat, wajah yang kadang sangat ia rindukan.

Chu Qinian juga sama tak percayanya dengan Weilan. Ia meletakkan Xiaowu dan berlari ke kakaknya sambil menangis bahagia dan haru, “Lan-jijie!” Chu Qinian membuka tangannya, begitu juga dengan Chu Weilan.

Kedua saudari itu melepaskan rindu dan haru masing-masing dalam pelukan mereka, “Wah.. Ada bibi guru lainnya..” gumam Xiaowu.

“Qiqi, kenapa kau bisa berada di Fengshui? Harusnya sekte tak memberi izin untuk pergi terlalu jauh..” tanya Chu Weilan setelah mereka berpelukan cukup lama.

Chu Qinian mengusap air matanya, “Ceritanya panjang.. Tapi Lan-jijie, bolehkah Xiaowu beristirahat? Dia tidak dapat beristirahat dengan tenang selama ini..” ucap Chu Qinian dengan wajah memelas.

“Kau ini.. Tak perlu memasang wajah seperti itu..” Chu Weilan tertawa kecil. Kemudian ia menghampiri Xiaowu yang hanya berdiri diam.

“Jadi namamu Xiaowu ya?” Chu Weilan tersenyum lembut pada gadis kecil itu.

"Hem, hem!” Xiaowu mengangguk.

“Ayo ikut bibi.. Kita akan beristirahat di rumah bibi bersama bibi gurumu. Kau mau makan apa? Biar bibi Weilan masakan..” mata Xiaowu berbinar saat mendengar Chu Weilan akan memasakkannya makanan.

Sontak saja Xiaowu mengatakan banyak sekali jenis makanan yang sangat ingin ia rasa, termasuk arak sehingga Chu Weilan menegurnya dengan keras.

“Apa kau yang mengajarkannya tentang arak?” Chu Weilan menatap adiknya dengan curiga.

Chu Qinian menggeleng dengan cepat, membuat Chu Weilan dan Xiaowu menertawainya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***