Ch. 6 - Bisnis

Setelah memastikan kondisi Gu Han baik-baik saja dan luka yang ia terima tidak akan membahayakannya di masa depan, Tetua Ji mengalihkan pandangannya pada Fei Yin yang sedang berbicara dengan Lan Meilian.

“Fei Yin..” Tetua Ji mendatangi Fei Yin dengan wajah serius. Ia meminta Fei Yin untuk mengikutinya sejenak.

Fei Yin mengikuti Tetua Ji walau pria itu menunjukkan gelagat yang tidak biasa, “Apa yang anda ingin katakan?” setelah cukup jauh Fei Yin bertanya.

“Bagaimana kau bisa begitu ahli dalam bermain tombak? Kurasa kau bahkan lebih lihai daripada diriku.” Tetua Ji bertanya dengan sangat serius.

Sebagai seseorang yang sudah melatih keahlian bertombaknya sepanjang hidup, Tetua Ji merasa terpukul keras saat melihat permainan tombak seorang anak berusia 8 tahun yang jauh lebih baik daripadanya.

“Tentu saja dari berlatih..” jawab Fei Yin dengan malas, merasa Tetua Ji hanya menghabiskan waktunya.

“Aku tidak percaya.. Umurmu hanya 8 tahun, sedangkan apa yang kau tunjukkan tadi bahkan tak dapat diperoleh oleh mereka yang telah berlatih selama satu abad!” Tetua Ji menolak keras jawaban Fei Yin.

Ia sangat yakin ada sosok yang begitu hebat di belakang Fei Yin yang melatihnya. Tidak akan ada yang percaya seorang anak berumur 8 tahun memiliki talenta luar biasa dalam bertombak.

Tetua Ji berani bertaruh bahwa orang-orang akan menganggapnya gila jika ia mengatakan bahwa ada seseorang yang memiliki prestasi seperti itu.

Dengan penampilan nya yang luar biasa hari ini, Tetua Ji percaya bahwa berita tentang pertarungan Fei Yin dan Gu Han akan tersebar dan tertangkap di telinga sekte lain. Maka dari itu ia ingin mengundang Fei Yin untuk masuk ke sektenya.

“Sekte Tombak Bintang ya..” Fei Yin berusaha mengingat-ingat tentang sekte Tombak Bintang, namun ia tidak dapat mengingatnya.

‘Aku tidak pernah berhubungan langsung dengan sekte ini di kehidupan pertamaku..’ Fei Yin menarik kesimpulan.

Fei Yin memang berencana untuk memasuki sebuah sekte, namun bukan sekarang. Hanya saja ia sudah mendapatkan sebuah undangan khusus dari seorang tetua, namun masalahnya ia tidak dapat mengingat seperti apa sekte Tombak Bintang itu.

Fei Yin hanya ingin memasuki sekte yang tidak terlalu besar untuk menghindari namanya tersebar terlalu luas dengan segala bakatnya, namun dia juga tidak ingin masuk ke sekte kecil dengan sumberdaya yang sedikit.

“Aku tak bisa menerima tawaranmu saat ini..” setelah berpikir cukup panjang Kyle menggeleng pelan.

Tetua Ji menunjukkan wajah kecewa. Tapi ekspresi Tetua Ji tidak bertahan lama, ‘Bodohnya aku.. Dia pasti memiliki sosok yang menyokongnya secara diam-diam. Sekte kami tidak akan mampu melatihnya sebaik mereka.’

Fei Yin tidak tahu apa yang sedang Tetua Ji pikirkan, tapi ia mempertimbangkan undangan tersebut, “Mungkin ada kesempatan untukku bergabung dengan sekte Tombak Bintang.” ucap Fei Yin yang membuat wajah Tetua Ji menjadi secerah bintang seperti nama sektenya.

“Tetua Ji.” Tetua Ji baru saja ingin berteriak senang, tapi panggilan Gu Han menghentikan aksinya. Gu Han sudah terlihat membaik setelah menyembuhkan diri selama beberapa menit.

“Ehem.. Waktu kami tidak banyak lagi. Kami akan pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik karena bisa saja ada pihak yang akan mengincarmu setelah ini. Dan jika kau berminat untuk bergabung dengan sekte kami, pintunya selalu terbuka lebar untukmu.” setelah mengucapkan itu Tetua Ji membalikkan badannya dan berjalan menjauh, sementara itu Gu Han memberi hormat pada Fei Yin sebelum pergi meninggalkannya sendiri.

Fei Yin tersenyum tipis sambil melihat punggung mereka, “Aku terlalu bersemangat tadi.. Seharusnya aku tidak memancing terlalu banyak perhatian..” Fei Yin tahu tindakannya tadi akan mengundang perhatian yang tidak perlu. Mulai saat ini ia harus lebih berhati-hati dalam bertindak.

Ada satu hal yang mengganggu Fei Yin, yaitu ia bingung harus bersikap seperti apa sekarang. Dengan raga anak-anaknya Fei Yin kesulitan untuk menunjukkan sifat yang telah melekat pada dirinya di kehidupan pertamanya, itu juga berarti Fei Yin masih membawa sifatnya yang dulu sehingga terjadi bentrok dalam dirinya.

‘Aku harus menyesuaikan diri dalam bersikap dan juga menyesuaikan diri dengan tubuh kecil ini.’

Pada pertarungannya melawan Gu Han, Fei Yin merasa kesulitan untuk melakukan beberapa gerakan dan kombinasi serangan. Tangannya yang kecil dan pendek terkadang tak dapat memegang tombak dengan baik. Tapi ia merasa puas karena masih cukup lihai untuk menekan Gu Han walau gerakannya dipenuhi kekurangan.

Melihat Gu Han dan Tetua Ji tak terlihat lagi, Fei Yin memutuskan untuk kembali ke arena untuk menemui Lan Hou dan putrinya untuk mengambil hadiah taruhannya.

“Tuan Lan.” Fei Yin mengulurkan tangannya Lan Hou. Pria itu langsung mengerti dengan apa yang Fei Yin maksud sehingga ia memberikannya cincin ruang yang diberikan dijadikan taruhan tadinya.

“Ginseng darahnya sudah berada di dalam sana.. Dan tentang kontrakmu..” Fei Yin melambaikan tangannya karena tak ingin mendengar apa yang akan Lan Hou katakan.

Fei Yin tidak peduli dengan perjodohannya. Ia melakukan duel ini karena melihat ada peluang untuk memeras Gu Han dan Tetua Ji. Ada satu hal lagi yang membuatnya begitu antusias karena ia bisa memanfaatkan Lan Hou sekarang.

“Tuan Lan, bisakah kita berbicara bisnis?” tanya Fei Yin.

Lan Hou mengangkat alisnya. Ia sudah melihat bagaimana kehebatan Fei Yin terlepas dari usianya yang masih begitu muda, jadi dia tidak berencana untuk meremehkan ucapannya. Namun jika bisnis yang dimaksud oleh Fei Yin tidak menarik, jikapun Fei Yin adalah seorang jenius satu trilliun tahun sekalipun ia tidak akan menerimanya.

“Bisnis apa yang kau maksud?” Lan Hou sedikit penasaran.

Fei Yin menunjukkan tersenyum agak lebar, “Sebaiknya kita berbicara di ruangan khusus di Rumah Harta Giok.”

...\=\=\=...

“Cepat katakan padaku bisnis apa yang kau maksud, bocah?” Lan Hou sudah habis kesabaran.

Fei Yin tidak menjawab melainkan meminta pena dan kertas. Setelah mendapatkan keduanya ia mulai menuliskan sesuatu.

Raut wajah Lan Hou mulai berubah saat Fei Yin telah menulis setengah bagian, ‘Sebuah resep pil?’

Fei Yin menuliskan sebuah resep pil yang tidak Lan Hou kenali. Setiap bahannya adalah sumberdaya yang jarang digunakan untuk pembuatan pil. Lan Hou menjadi sangat tertarik dan ingin melihat resep itu lebih jauh, namun Fei Yin berhenti menulis setelah ia telah menyelesaikan 3/4 dari resepnya.

“Kenapa kau berhenti bocah?” Lan Hou mengerutkan dahinya.

“Jika aku menulisnya hingga tuntas, maka kau akan mengingat semuanya dengan baik.. Menurutmu apa yang akan terjadi setelahnya?” Fei Yin melempar pertanyaan balik.

Lan Hou menghembuskan nafas dingin, ‘Dia benar-benar bukan anak yang biasa.. Jika aku bukan salah satu orang yang pernah melihatnya setelah ia lahir maka aku tidak akan percaya bahwa dia sekarang masih berusia 8 tahun.’

“Ini adalah resep pil Pemurnian Darah...”

‘Pil Pemurnian Darah? Aku tidak pernah mendengarnya..’ wajar saja Lan Hou tidak pernah mendengar tentang pil Pemurnian Darah.

Resep pil tersebut sudah hilang dan ditemukan lagi oleh seorang alkemis sekitar 60 tahun kedepan. Fei Yin sempat menghadapi alkemis itu dan membunuhnya dengan mudah, setelah itu merampas resep yang ia miliki dan juga jurnalnya, sehingga saat itu Fei Yin belajar alkemis selama beberapa tahun, namun ia berhenti karena merasa bosan dan tidak mendapatkan manfaat secara langsung.

Tapi waktu bertahun-tahun yang ia habiskan untuk mempelajari alkemis pada kehidupan pertamanya bisa ia manfaatkan untuk kehidupannya yang sekarang. Dengan berbagai resep pil yang kini masih asing, ia bisa mendapatkan banyak uang dengan menjual resep-resep itu.

“Pil Pemurnian Darah bekerja seperti yang tercantum di namanya. Ia akan membantu proses Pemurnian Darah dan juga menambah darah di tubuh, bisa juga menetralkan racun-racun yang bersarang di darah seseorang. Pil ini memiliki tiga tingkatan kualitas. Kualitasnya sendiri sangat dipengaruhi oleh kualitas ginseng darah..”

Lan Hou menahan napasnya saat mendengar penjelasan Fei Yin tentang pil yang resepnya sedang ia tulis. Kemudian pria itu mengambil kertas resep yang masih rampung 3/4 itu dan membacanya.

‘Ini benar-benar resep pil..’ Lan Hou meletakkan kembali kertas resep itu ke meja.

“Apa yang kau inginkan untuk resep ini?” Lan Hou langsung menunjukkan ketertarikannya pada pil tersebut karena tidak pernah ada pil yang bisa membantu proses penyempurnaan 4 pondasi pesilat.

Ia yakin dengan pasar Rumah Harta Giok yang besar serta pengaruhnya di seluruh penjuru benua, maka pil tersebut akan laku keras dan meningkatkan kekuatan ekonomi Rumah Harta Giok lagi.

Fei Yin menyeringai, “Tidak banyak.. Aku hanya ingin sebuah tombak pusaka roh dan 350 ribu keping emas. Oh ya.. Aku juga ingin kalian menyediakan 1kg daging siluman dan juga 2 pil Pemurnian Darah setiap hari untuk 3 tahun secara percuma.”

Lan Hou terbatuk, “Kau serius? Pusaka roh itu harganya ratusan ribu hingga jutaan keping emas! Dan lagi kau masih meminta 350 ribu emas?! Okelah dengan permintaan daging dan pilmu, tapi dua yang pertama-”

“Tidak usah terburu-buru Tuan Lan.. Anda bisa gunakan keuntungan dari penjualan pil untuk membayar resepku. Aku hanya ingin membuat kontrak untuk resep ini sekarang, keuntunganku nanti saja.”

“Bagaimana menurutmu?” Fei Yin bertanya dengan senyuman khasnya.

Lan Hou berpikir sambil mengetuk meja dengan jarinya, ‘Permintaannya tidak terlalu berat jika kupikir-pikir lagi..’

Setelah beberapa menit keheningan, Lan Hou berdiri dan mengeluarkan sebuah kertas dari dalam laci mejanya juga sebuah token giok. Kemudian ia menulis kontrak yang Fei Yin inginkan.

‘Begitulah seharusnya..’ Fei Yin tersenyum lebih lebar.

Selepas menulis kontraknya, Lan Hou memberi stempel Rumah Harta Giok pada kertas dan mengulurkan tangannya pada Fei Yin.

Mereka pun berjabat tangan menandakan mereka telah sepakat dengan keuntungan masing-masing dalam bisnis tersebut.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Yin & Yang
2 Ch. 2 - Kerinduan
3 Ch. 3 - Dantian & Lan Meilian
4 Ch. 4 - Perjodohan
5 Ch. 5 - Berduel
6 Ch. 6 - Bisnis
7 Ch. 7 - Berita Hangat
8 Ch. 8 - Fei Tian
9 Ch. 9 - Bocah Terkaya
10 Ch. 10 - Sekte Golok Kuno
11 Ch. 11 - Satu Tahun
12 Ch. 12 - Pembunuh
13 Ch. 13 - Membunuh Pembunuh yang Saling Membunuh
14 Ch. 14 - Pengejaran
15 Ch. 15 - Chu Qinian
16 Ch. 16 - Chu Weilan
17 Ch. 17 - Yue Xiaowu
18 Ch. 18 - Yue Xiaowu II
19 Ch. 19 - Yue Xiaowu III
20 Ch. 20 - Yue Xiaowu IV
21 Ch. 21 - Fei Tian II
22 Ch. 22 - Darah Langit dan Bumi
23 Ch. 23 - Kejanggalan di Langit
24 Ch. 24 - Persiapan
25 Ch. 25 - Dunia Lukisan
26 Ch. 26 - Berangkat
27 Ch. 27 - Sebuah Penginapan
28 Ch. 28 - Klan Wei
29 Ch. 29 - Tubuh yang Kuat
30 Ch. 30 - Kota Murung
31 Ch. 31 - Sang Koki
32 Ch. 32 - Masalah
33 Ch. 33 - Markas
34 Ch. 34 - Markas II
35 Ch. 35 - Memulai Pembunuhan
36 Ch. 36 - Membebaskan Penduduk
37 Ch. 37 - Ternyata Kau
38 Ch. 38 - Kapal
39 Ch. 39 - Mari Lupakan Hari Ini
40 Ch. 40 - Keanehan
41 Ch. 41 - Paman Beruang
42 Ch. 42 - Nanduan, Kota Pelabuhan Selatan
43 Ch. 43 - Aliran Hitam
44 Ch. 44 - Aliran Hitam II
45 Ch. 45 - Aliran Hitam III
46 Ch. 46 - Aliran Hitam IV
47 Ch. 47 - Meninggalkan Nanduan
48 Ch. 48 - Sekte Jubah Giok
49 Ch. 49 - Latihan Baru
50 Ch. 50 - Keinginan Fei Long
51 Ch. 51 - Desa
52 Ch. 52 - Monster
53 Ch. 53 - Nasehat
54 Ch. 54 - Bingung
55 Ch. 55 - Pertarungan Sengit
56 Ch. 56 - Naga Agung
57 Ch. 57 - Dimulainya Pertempuran
58 Ch. 58 - Pertempuran Aliran Hitam
59 Ch. 59 - Pertempuran Aliran Hitam II
60 Ch. 60 - Pertempuran Aliran Hitam III
61 Ch. 61 - Pertempuran Aliran Hitam IV
62 Ch. 62 - Fei Yin Vs Zhu Liao
63 Ch. 63 - Pertempuran Aliran Hitam V
64 Ch. 64 - Pertempuran Aliran Hitam VI
65 Ch. 65 - Lin Daixue
66 Ch. 66 - Melawan Dua Orang
67 Ch. 67 - Melawan Dua Orang II
68 Ch. 68 - Sosok Bayangan
69 Ch. 69 - Bantuan Tak Terduga
70 Ch. 70 - Akhir Pertempuran
71 Ch. 71 - Rencana Kedepannya
72 Ch. 72 - Desa yang Damai
73 Ch. 73 - Melanjutkan Perjalanan
74 Ch. 74 - Antrian Kota Qilin
75 Ch. 75 - Kota Qilin
76 Ch. 76 - Kota Qilin II
77 Ch. 77 - Ibukota
78 Ch. 78 - Mei Rongrong
79 Ch. 79 - Hati Seorang Gadis
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Ch. 1 - Yin & Yang
2
Ch. 2 - Kerinduan
3
Ch. 3 - Dantian & Lan Meilian
4
Ch. 4 - Perjodohan
5
Ch. 5 - Berduel
6
Ch. 6 - Bisnis
7
Ch. 7 - Berita Hangat
8
Ch. 8 - Fei Tian
9
Ch. 9 - Bocah Terkaya
10
Ch. 10 - Sekte Golok Kuno
11
Ch. 11 - Satu Tahun
12
Ch. 12 - Pembunuh
13
Ch. 13 - Membunuh Pembunuh yang Saling Membunuh
14
Ch. 14 - Pengejaran
15
Ch. 15 - Chu Qinian
16
Ch. 16 - Chu Weilan
17
Ch. 17 - Yue Xiaowu
18
Ch. 18 - Yue Xiaowu II
19
Ch. 19 - Yue Xiaowu III
20
Ch. 20 - Yue Xiaowu IV
21
Ch. 21 - Fei Tian II
22
Ch. 22 - Darah Langit dan Bumi
23
Ch. 23 - Kejanggalan di Langit
24
Ch. 24 - Persiapan
25
Ch. 25 - Dunia Lukisan
26
Ch. 26 - Berangkat
27
Ch. 27 - Sebuah Penginapan
28
Ch. 28 - Klan Wei
29
Ch. 29 - Tubuh yang Kuat
30
Ch. 30 - Kota Murung
31
Ch. 31 - Sang Koki
32
Ch. 32 - Masalah
33
Ch. 33 - Markas
34
Ch. 34 - Markas II
35
Ch. 35 - Memulai Pembunuhan
36
Ch. 36 - Membebaskan Penduduk
37
Ch. 37 - Ternyata Kau
38
Ch. 38 - Kapal
39
Ch. 39 - Mari Lupakan Hari Ini
40
Ch. 40 - Keanehan
41
Ch. 41 - Paman Beruang
42
Ch. 42 - Nanduan, Kota Pelabuhan Selatan
43
Ch. 43 - Aliran Hitam
44
Ch. 44 - Aliran Hitam II
45
Ch. 45 - Aliran Hitam III
46
Ch. 46 - Aliran Hitam IV
47
Ch. 47 - Meninggalkan Nanduan
48
Ch. 48 - Sekte Jubah Giok
49
Ch. 49 - Latihan Baru
50
Ch. 50 - Keinginan Fei Long
51
Ch. 51 - Desa
52
Ch. 52 - Monster
53
Ch. 53 - Nasehat
54
Ch. 54 - Bingung
55
Ch. 55 - Pertarungan Sengit
56
Ch. 56 - Naga Agung
57
Ch. 57 - Dimulainya Pertempuran
58
Ch. 58 - Pertempuran Aliran Hitam
59
Ch. 59 - Pertempuran Aliran Hitam II
60
Ch. 60 - Pertempuran Aliran Hitam III
61
Ch. 61 - Pertempuran Aliran Hitam IV
62
Ch. 62 - Fei Yin Vs Zhu Liao
63
Ch. 63 - Pertempuran Aliran Hitam V
64
Ch. 64 - Pertempuran Aliran Hitam VI
65
Ch. 65 - Lin Daixue
66
Ch. 66 - Melawan Dua Orang
67
Ch. 67 - Melawan Dua Orang II
68
Ch. 68 - Sosok Bayangan
69
Ch. 69 - Bantuan Tak Terduga
70
Ch. 70 - Akhir Pertempuran
71
Ch. 71 - Rencana Kedepannya
72
Ch. 72 - Desa yang Damai
73
Ch. 73 - Melanjutkan Perjalanan
74
Ch. 74 - Antrian Kota Qilin
75
Ch. 75 - Kota Qilin
76
Ch. 76 - Kota Qilin II
77
Ch. 77 - Ibukota
78
Ch. 78 - Mei Rongrong
79
Ch. 79 - Hati Seorang Gadis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!