Fei Yin menatap langit biru cukup lama, setelah beberapa menit ia mulai mengerutkan dahinya. Beberapa menit kembali berlalu dan ia tidak mengetahui apa yang sedang terjadi saat itu. Fei Yin mengira akan terjadi sesuatu tapi sesuatu itu tak kunjung datang.
“Apa yang sebenarnya terjadi?!” Fei Yin berteriak sendiri, tak tampak lagi sosok dinginnya karena ia berpikir tak perlu lagi menjadi seperti itu karena ia sudah mati.
Fei Yin menarik nafas dalam-dalam dan menghembusnya kembali. Udara segar masuk ke paru-parunya sehingga ia merasa bertenaga. Setelah beberapa tarikan nafas Fei Yin mencoba untuk menggerakkan tubuhnya.
Di luar dugaan, tubuhnya dapat bergerak leluasa tanpa rasa sakit seperti yang ia bayangkan, “Berarti aku sudah mati..?”Fei Yin memandangi sekitarnya yang terlihat asing sekaligus familiar baginya.
“Apakah ini alam kematian?” Fei Yin terduduk cukup lama sambil memandangi padang rumput di depannya. Saat sedang menikmati suasana yang begitu tenang, Fei Yin dapat melihat siluet sesuatu yang berjarak sangat jauh darinya.
Fei Yin yakin siluet yang ia lihat adalah sebuah kota, maka dari itu ia memutuskan untuk bergerak ke sana.
“Yin-gege!” seorang bocah melompat keluar dari salah satu semak-semak sambil berteriak kencang, berharap bisa mengejutkan Fei Yin.
Fei Yin mengerutkan dahinya, ia tidak terlihat terkejut melainkan kebingungan, “Kau.. Fei Yang? Kenapa kau menjadi anak-anak? Dan..”
Nafas Fei Yin tertahan begitu ia menyadari dirinya juga memiliki postur layaknya anak-anak. Sementara itu alis Fei Yang naik turun karena ucapan Fei Yin yang terdengar tak masuk akal.
“Apa yang Yin-gege katakan?” dengan wajah yang begitu polos, Fei Yang memiringkan kepalanya, menerka-nerka maksud ucapan Fei Yin.
“Tak usah bersandiwara lagi.. Kita berada di alam kematian sekarang? Jadi kita kembali ke wujud anak-anak di sini..” Fei Yin terus mengucapkan sesuatu yang sangat tidak masuk akal bagi Fei Yang.
“Yin-gege.. Alam kematian apa? Kita berada di luar kota.. Ayo kita kembali, nanti ibu marah-marah jika mengetahui kita main terlalu jauh.” Fei Yang menarik lengan baju Fei Yin.
Kini giliran Fei Yin yang kebingungan, “Tunggu.. Ibu?”
Fei Yang perlahan menolehkan wajahnya pada Fei Yin. Ia baru menyadari bahwa Fei Yin mengeluarkan hawa yang mencekam, ditambah dengan ekspresi dingin yang tak pernah ia lihat di wajah Fei Yin, membuat Fei Yang segera menjauh dari Fei Yin.
Saudara kembar tersebut saling menunjukkan ekspresi rumit, ‘Apakah aku kembali ke masa lalu?’ pandangan Fei Yin kembali jatuh pada adiknya.
Sementara itu Fei Yang yang di tatap oleh kakaknya mundur beberapa langkah lagi, “Ka-kau bukan Yin-gege!” ucapnya dengan terbata-bata.
Fei Yin menghela nafas panjang. Dugaannya benar, saat ini ia berada di masa kecilnya sekitar seratus tahun sebelum pertarungannya dengan Fei Yang.
Setelah menenangkan dirinya sendiri, Fei Yin tersenyum hangat pada Fei Yang, membuat rasa takut di hati adiknya terangkat. Sebagai seorang bocah polos, Fei Yang tidak akan berpikir banyak tentang sikap Fei Yin yang aneh sebelumnya, nyatanya kakaknya berdiri di depannya dengan senyuman hangatnya yang khas.
Maka dari itu, Fei Yang kembali menempel pada kakaknya dan mengajaknya untuk segera pulang.
"Ya, ayo kita pulang.." Fei Yin menjawab sambil tersenyum tipis. Sudah sangat lama ia tidak merasakan perasaan ini, sebuah kehangatan. Melihat senyuman dan tawa dari Fei Yang membuat seluruh beban di kehidupannya yang sebelumnya menghilang.
Hal tersebut membuat Fei Yin tanpa sadar bertekad untuk menjaga adiknya, tidak akan membiarkan sesuatu yang berbahaya mendekatinya walau ironinya dia sendiri yang membunuh Fei Yang di kehidupan pertamanya.
...\=\=\=...
Fei Yin dan Fei Yang sama-sama berasal dari sebuah klan yaitu klan Fei. Klan yang menduduki kota bernama Fengshui. Klan Fei berperan sebagai pelindung di kota Fengshui sehingga keberadaan klan tersebut sangat penting untuk kota Fengshui.
Fei Tian, merupakan patriark klan Fei saat ini. Seorang praktisi beladiri dengan tingkatan yang tinggi. Di kota Fengshui bisa dikatakan dia memiliki kemampuan tertinggi. Fei Yin dan Fei Yang merupakan putra dari pria tersebut, namun keduanya sangat jarang bertemu dengannya sehingga ibu merekalah yang mengurus segala keperluan dari kedua putranya.
“Kami pulang..” Fei Yin tampak antusias saat memasuki sebuah bangunan yang memberinya perasaan nostalgia yang begitu kental.
Rumah ini merupakan tempat yang sangat ingin ia kunjungi selama hampir 100 tahun, “Kursinya.. Meja..” Fei Yin menatap seluruh perabotan dalam bangunan itu sambil menahan air matanya.
“Yin-gege, Yang'er akan mandi duluan!” Fei Yang tidak sanggup menunggu kakaknya yang terdiam karena rasa nostalgia sehingga ia meninggalkannya sendiri di ruang tamu itu, menyisakan Fei Yin yang berlarut-larut dalam emosinya.
“Yin'er? Kenapa kau termenung? Cepat pergi mandi..” sebuah suara lembut memecah lamunan Fei Yin.
Bocah berjiwa tua itu mengalihkan pandangannya dan menemukan sosok wanita berusia 20an awal yang sedang tersenyum lembut padanya.
Senyuman itu sedikit memudar, diganti dengan kerutan di wajahnya, “Kenapa matamu berkaca-kaca?” ia bertanya dengan khawatir sambil mendatangi putra sulungnya itu.
“I-i-ibu..” Fei Yin tak bisa menahan air matanya lebih jauh saat melihat wanita itu mendekatinya.
Ia langsung bersimpuh, membuat sang wanita tersentak kaget dan buru-buru membuatnya berdiri dengan paksa, “Apa yang terjadi padamu Yin'er?”
Fei Yin tidak mampu menjawab pertanyaan itu, ia merasa senang, sedih, dan malu. Perasaan yang cukup campur aduk tapi yang jelas Fei Yin menikmati perasaan itu karena sudah sangat lama semenjak terakhir dirinya merasakan perasaan tersebut.
“Yin'er.. Kenapa kau begini? Apa yang terjadi? Coba ceritakan?” ia menarik Fei Yin ke dalam pelukannya kemudian mengelus rambut pria tua berusia 113 tahun di raga seorang bocah 8 tahun itu dengan lembut.
Fei Yin tidak menjawab pertanyaan ibunya. Dia menikmati belaian lembut dari tangan wanita itu. Sebagai informasi, Fei Yin tidak pernah sekalipun di belai oleh wanita, bahkan memegang tangan wanita pun dia tidak pernah sehingga usapan penuh kasih dari ibunya seperti sebuah anugerah dari surga untuknya.
“Kau tidak ingin menceritakannya pada ibu?” wanita itu menghentikan usapannya setelah beberapa menit.
Fei Yin yang sudah merasa cukup melepas rindu pada ibunya meregangkan pelukannya, “Yin'er hanya merindukan ibu.. Itu saja.”
Wanita bernama Chu Weilan itu tersenyum lembut, “Dasar.. Kita bertemu setiap hari. Dan ini baru pertama kalinya kau bersikap seperti itu... Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah matahari terbit dari barat?” Chu Weilan mencubit hidung putranya tersebut untuk pertama kalinya karena geram.
“Aw..” Fei Yin mengusap hidungnya yang memerah. Matanya sedikit melebar karena merasakan ibunya menggunakan qi saat mencubitnya dan ia ingin protes, tapi Fei Yin mengurungkan niatnya.
“Mandi sana, setelah itu makan dan istirahat. Jika Yang'er mengajakmu menangkap jangkrik, jangan temani dia dan suruh ia tidur.. Anak itu.. Sudah berapa banyak koleksi jangkriknya?”
Fei Yin menggaruk kepalanya, seingatnya Fei Yang punya ratusan toples jangkrik beragam jenis dan ukuran yang disimpan olehnya. Sebuah hobi yang menarik, tapi ada alasan tersendiri kenapa Fei Yang melakukan itu.
Berbeda dengan Fei Yin yang dikatakan berbakat, Fei Yang dikenal sebagai seorang anak dengan bakat di bawah para kaum di bawah rata-rata. Berarti jika ada rata-rata, maka ada dibawah rata-rata, dan Fei Yang termasuk dibawah para dibawah rata-rata.
Dantian Fei Yang begitu buruk. Kecepatan pengumpulan qi nya hampir dua kali lebih lambat dan tiga kali lebih sulit daripada kebanyakan orang. Sementara itu Fei Yin memiliki nasib yang bagus karena dia dapat mengumpulkan qi lebih cepat 40% dari orang rata-rata.
Sebenarnya dantian Fei Yang tidak buruk, melainkan sebuah berkah yang sangat bagus. Qi yang dihasilkan dari dantian Fei Yang lebih murni enam hingga tujuh kali lipat daripada kebanyakan pesilat, membuatnya bisa mengimbangi kekuatan pesilat lain yang satu atau dua tingkat di atasnya.
Memang pada tahap awal pelatihan Fei Yang tidak terlalu menonjol, tapi saat berada di tahap pertengahan, barulah tampak seberapa bagus kualitas qi pada Fei Yang.
“Dulu Fei Yang mencapai Pengakaran Roh setelah berumur 12 tahun.. Sementara aku sebentar lagi akan mencapai Pengakaran Roh.” setelah bermeditasi untuk melihat kondisi tubuhnya, Fei Yin sudah mengetahui dengan jelas perkembangannya saat ini.
“Di kehidupan pertama ku, aku terlalu terburu-buru dalam meningkatkan kekuatan ku tanpa peduli pondasi yang belum sempurna.. Sekarang masih ada banyak waktu, aku bisa menyempurnakan pondasi tubuhku terlebih dahulu..”
Pada tahap awal seseorang dalam dunia persilatan, mereka diharuskan membangun 4 pondasi kekuatan terlebih dahulu. Empat pondasi ini dinamakan sebagai Penempaan Tubuh.
Penempaan tubuh terbagi menjadi 4 jenis pelatihan, yaitu Pembersihan Sumsum, Pemadatan Tulang, Pemurnian Darah, dan Perubahan Otot. Syarat untuk menyelesaikan Penempaan Tubuh yaitu setidaknya seorang pesilat harus menyelesaikan 50% dari 3 pondasi mereka kecuali Pembersihan Sumsum yang hanya perlu 40% untuk memenuhi kualifikasi naik ke tingkat selanjutnya.
Dengan begitu maka tubuh sudah cukup kuat untuk menampung akar roh walau kemampuan akar roh tersebut menjadi terbatas. Proses Penempaan Tubuh tak bisa dilakukan setelah pengakaran roh, jadi seorang pesilat diharapkan menyempurnakan 4 pondasinya sebaik mungkin.
Masalahnya, semakin tinggi persentase kesempurnaan pondasi mereka, semakin sulit untuk meningkatkan nya dan juga sumberdaya yang diperlukan akan semakin mahal dan langka, sehingga pesilat dari sebuah sekte paling terkenal sekalipun meninggalkan pondasi mereka di 80% dan 70% untuk Pembersihan Sumsum.
“Seharusnya dalam waktu 3 tahun, aku sudah bisa menyempurnakan 4 pondasi ku..” batin Fei Yin dengan percaya diri.
Dengan pengetahuannya ia mengetahui beberapa metode untuk menyempurnakan 4 pondasi kekuatannya walau dulu pondasinya tidaklah sempurna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
ayo
2024-03-02
0
Masa ibunya umur 20 tahu dan si Anak kembar itu 8 th yg bener saja tor
2023-11-12
2
Halu
Hah 20 tahun awal? terus umur mc 8 tahun?
Bentar bentar si ibu hamil umur 11 tahun dong
Gak ngotak sih walau ini cerita fantasi
2023-10-23
1