Ch. 14 - Pengejaran

“Bibi guru.. Xiaowu takut..” di salah satu kamar, seorang gadis 7 tahunan merengek ketakutan saat mendengar suara pertarungan yang terjadi di luar ruangannya.

“Tenanglah Xiaowu, bibi selalu di sampingmu dan menjagamu.” seorang wanita muda memeluk gadis kecil itu dan mengusap kepalanya dengan lembut untuk menenangkannya.

Sebenarnya ia ingin keluar dari ruangannya untuk melihat apa yang terjadi walau ia sudah yakin apa yang menyebabkan pertarungan di luar.

‘Mereka bisa menyusul kami secepat ini..’ wanita itu menggigit bibirnya. Tubuhnya sedikit bergetar dan ia menahan air matanya, tatapan yang ia miliki adalah tatapan mereka yang baru saja melihat kengerian yang tak terbayangkan dan terlupakan selama masa hidup mereka.

Beberapa menit telah berlalu, suara pertarungan di luar telah menghilang, menyisakan kebingungan bagi penghuni kamar penginapan. Walaupun mereka merasa penasaran dan ingin melihat keluar, nyatanya tak ada satupun yang berani keluar.

“Bibi guru.. Kenapa di luar sangat senyap?” Xiaowu merasa sedikit aneh namun lega saat mendengar suara pertarungan di luar telah selesai.

“Bibi juga tidak tau..” jawab wanita itu dengan pelan. Ia memasang telinganya dengan baik, tapi ia hanya dapat mendengar suara-suara kecil di luar ruangan.

Pandangan wanita tersebut teralihkan pada Xiaowu yang masih memeluknya dengan erat, “Bisakah Xiaowu bersembunyi sebentar? Bibi guru akan memeriksa keluar..”

“Tidak.. Bibi jangan keluar. Xiaowu takut..” Xiaowu membenamkan wajahnya ke perut wanita itu, tak ingin melepaskannya.

Wanita tersebut menghela napasnya. Ia terus meyakinkan Xiaowu bahwa tak ada sesuatu yang buruk. Perlu beberapa menit baginya untuk meyakinkan gadis berusia 7 tahun tersebut untuk bersembunyi dan menunggunya kembali.

“Hati-hati bibi guru..” ucap Xiaowu dengan nada khawatir dari bawah kasur.

Wanita tersebut perlahan membuka pintu. Ia berusaha melakukannya selembut mungkin agar tidak menghasilkan bunyi.

‘Kenapa membuka pintu saja rasanya menegangkan sekali?’

Ia berhasil membuka pintu tanpa menghasilkan bunyi. Sang wanita menghela nafas lega, namun ekspresinya seketika berubah menjadi buruk saat melihat kondisi di luar ruangan.

Berbagai bekas sayatan layaknya sayatan pedang membekas di dinding kayu, kemudian ada beberapa pecahan-pecahan aneh yang berserakan di lantai.

‘Itu..’ ekspresi nya menjadi lebih buruk begitu menyadari bahwa pecahan-pecahan itu adalah pecahan tubuh seorang manusia, karena ia menemukan sebuah telinga beserta pecahan tubuh lainnya.

Walau merasa tidak nyaman dan terganggu, wanita itu memberanikan diri untuk keluar dari ruangannya dan menutup pintu di belakangnya dengan perlahan. Saat ia membalikkan badannya ia kaget setengah mati karena seseorang ada seseorang yang entah darimana berdiri di depannya.

“Ah-!” Fei Yin menutup mulut wanita itu sebelum ia bisa berteriak keras, ia juga meletakkan bilah tombaknya di leher wanita tersebut dan menatapnya dengan tajam.

“Aku ingin tahu beberapa hal..” ucap Fei Yin dengan dingin. Matanya menelisik sang wanita secara menyeluruh. Penilaiannya tidak salah, wanita dihadapannya ini harusnya berasal dari sebuah sekte jika dilihat dari pakaiannya. Berarti para pembunuh mengincarnya saat ini.

Namun sang wanita malah mengartikan tatapan Fei Yin sebagai tatapan bejat, “Dasar binatang! Jauhkan dirimu dariku!” ia meninju hidung Fei Yin dengan keras, membuat pemuda tua yang sebenarnya berusia 9 tahun teraebut mundur beberapa langkah.

‘Akh..’ Fei Yin meringis di dalam hatinya. Dengan segera ia mengalirkan qi ke hidung untuk memperbaiki hidungnya.

Setelah meninju Fei Yin sekuat tenaganya, wanita tersebut langsung masuk kembali ke ruangannya dan membanting pintu. Fei Yin dapat mendengar wanita itu berbicara dengan seseorang di dalam. Kemudian ia mendengar suara desiran angin, sehingga dengan bergegas Fei Yin membuka pintu ruangan itu.

Tak ada siapapun di ruangan tersebut. Melihat jendela yang terbuka lebar Fei Yin yakin bahwa wanita itu telah melarikan diri dari jendela.

Fei Yin menyimpan Tombak Naga Azur ke dalam cincin ruang dan melompat keluar dari jendela. Ia tak langsung turun, melainkan melompat ke atas atap bangunan penginapan yang tinggi.

‘Kenapa dia lari?’ Fei Yin menjadi semakin yakin bahwa wanita tersebut adalah target para pembunuh yang telah menjadi mayat miskin karena telah dirampok oleh Fei Yin di penginapan.

Dengan ilmu meringankan tubuh terbaik yang pernah ia pelajari dari kehidupannya sebelumnya, Fei Yin melangkah dengan cepat, melompati atap-atap bangunan dan perlahan mengejar sang wanita.

“Bibi guru-! Pria itu mengejar kita!” Xiaowu memperingati.

‘Bagaimana mungkin dirinya begitu cepat?!’ wanita itu hanya bisa merutuk karena merasa keberuntungannya mulai habis.

“Hey berhenti berlari! Aku hanya ingin bertanya beberapa hal!” Fei Yin berteriak kencang.

Fei Yin tidak mampu untuk berlari cepat dalam waktu yang lama. Ia yakin dirinya akan kelelahan duluan sebelum berhasil menghampiri wanita tersebut.

“Pria bejat sepertimu seharusnya membusuk di neraka!” wanita itu mengutuk Fei Yin dengan suara keras, membuat Fei Yin mengerutkan keningnya.

‘Kenapa dia memanggilku pria bejat? Apakah meletakkan tombak di leher wanita adalah hal yang tak senonoh baginya?’

Di sisi lain, wanita yang membawa Xiaowu mulai merasa kelelahan. Ia telah bergerak cukup jauh dan tak sempat beristirahat selama hampir seminggu. Dirinya dipaksa untuk terus waspada karena ada bahaya yang selalu mengincar mereka. Membawa Xiaowu berlari sekarang juga mempengaruhi kecepatannya sehingga ia dapat dikejar oleh Fei Yin yang tingkat praktiknya jauh lebih rendah darinya.

‘Sial.. Qi ku sudah habis.. Aku juga sudah sangat lelah.’ sang wanita menyayangkan nasibnya yang begitu buruk. Rencananya mendatangi Fengshui adalah untuk mendapatkan makanan hangat dan beristirahat yang baik.

Namun sekarang ia malah dikejar-kejar oleh seseorang yang tidak ia kenal, “Xiaowu, dengar bibi baik-baik.” ucap wanita itu dengan serius.

Xiaowu mulai mendengarkan perkataan bibi gurunya itu, namun ia menggeleng keras setelah ucapan bibi gurunya selesai, “Tidak mau! Xiaowu tidak mau meninggalkan bibi!”

“Bibi mohon.. Kau harus hidup.. Ibumu meminta bibi untuk menjagamu. Walau aku tidak bisa bersamamu mulai dari sekarang, tapi setidaknya bibi bisa mati dengan tenang jika kau masih hidup..”

Xiaowu menggeleng beberapa kali. Gadis kecil itu bahkan sampai menangis dan memeluk bibi gurunya dengan erat, “Xiaowu tidak mau..”

Beberapa menit kemudian, Fei Yin melihat kecepatan gerakan wanita tersebut mulai melambat, ‘Dia sudah kelelahan?’

Di sebuah jalanan, sang wanita berhenti dan menurunkan Xiaowu yang sedang ia gendong. Napasnya begitu berat dan terputus-putus.

Fei Yin mendarat belasan meter darinya dengan napas yang sedikit memburu, ‘Untungnya.. Jika dia masih berlari satu atau dua menit lebih lama, maka aku tidak akan bisa mengejarnya.’

“Akhirnya kau berhenti.. Aku tau tadi aku berlebihan. Aku hanya ingin me-”

“Kumohon jangan sakiti Xiaowu.. Kau boleh lakukan apapun yang kau inginkan padaku.. Aku akan melakukan perintahmu dengan baik.. Tapi jangan sentuh Xiaowu.” sang wanita memohon dengan nafas yang terputus-putus.

“Xiaowu?” ekspresi Fei Yin berubah begitu mendengar nama Xiaowu.

Xiaowu bukanlah nama yang asing bagi Fei Yin. Pasalnya di kehidupannya yang sebelumnya, Fei Yang memiliki seorang istri yang bernama Yue Xiaowu. Yue Xiaowu adalah seorang tokoh aliran putih yang sangat terkenal, ia memiliki julukan Dewi Bulan karena kecantikannya.

Fei Yin tidak mengetahui bagaimana cara Fei Yang bisa mendekati Xiaowu yang terkenal sangat membenci pria, tapi sepertinya Fei Yin sedikit mengerti mengapa Xiaowu begitu membenci pria.

Seingat Fei Yin, Yue Xiaowu berasal dari sebuah sekte yang anggotanya terdiri wanita saja, baik itu yang masih gadis ataupun perawan tua. Namun suatu waktu sekte tersebut binasa karena ada sekte aliran hitam yang menyerangnya.

Alasan sekte aliran hitam tersebut menyerang sekte yang merupakan sekte asal Xiaowu sekaligus tempatnya besar adalah karena mereka membutuhkan pelampiasan hasrat binatang mereka yang mengerikan.

Xiaowu sendiri lahir dari salah satu anggota sekte yang diam-diam berhubungan dengan pria, dimana harusnya hal tersebut dilarang dalam sektenya. Namun karena anak yang terlahir adalah perempuan, sang ibu diberi pengampunan karena harus merawat putrinya, dengan syarat ia harus meninggalkan ayah Xiaowu.

‘Gadis ini telah melihat terlalu banyak di usia yang begitu muda.’ Fei Yin selalu berpikir bahwa dirinya telah mengalami dan melewati hal-hal yang begitu menyedihkan, ternyata ada orang yang telah mengalami kejadian yang lebih mengerikan darinya.

Fei Yin menatap Xiaowu yang bersembunyi di belakang bibi gurunya dengan perasaan iba, tapi lagi-lagi wanita yang selalu melindungi Xiaowu itu mengartikan tatapan Fei Yin sebagai tatapan bejat.

“Sungguh binatang! Kau bahkan tertarik pada anak kecil?!” wanita itu memunculkan sebuah pedang dari ruang hampa dan mengayunkannya pada Fei Yin.

“Tidak! Tunggu-!”

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Yin & Yang
2 Ch. 2 - Kerinduan
3 Ch. 3 - Dantian & Lan Meilian
4 Ch. 4 - Perjodohan
5 Ch. 5 - Berduel
6 Ch. 6 - Bisnis
7 Ch. 7 - Berita Hangat
8 Ch. 8 - Fei Tian
9 Ch. 9 - Bocah Terkaya
10 Ch. 10 - Sekte Golok Kuno
11 Ch. 11 - Satu Tahun
12 Ch. 12 - Pembunuh
13 Ch. 13 - Membunuh Pembunuh yang Saling Membunuh
14 Ch. 14 - Pengejaran
15 Ch. 15 - Chu Qinian
16 Ch. 16 - Chu Weilan
17 Ch. 17 - Yue Xiaowu
18 Ch. 18 - Yue Xiaowu II
19 Ch. 19 - Yue Xiaowu III
20 Ch. 20 - Yue Xiaowu IV
21 Ch. 21 - Fei Tian II
22 Ch. 22 - Darah Langit dan Bumi
23 Ch. 23 - Kejanggalan di Langit
24 Ch. 24 - Persiapan
25 Ch. 25 - Dunia Lukisan
26 Ch. 26 - Berangkat
27 Ch. 27 - Sebuah Penginapan
28 Ch. 28 - Klan Wei
29 Ch. 29 - Tubuh yang Kuat
30 Ch. 30 - Kota Murung
31 Ch. 31 - Sang Koki
32 Ch. 32 - Masalah
33 Ch. 33 - Markas
34 Ch. 34 - Markas II
35 Ch. 35 - Memulai Pembunuhan
36 Ch. 36 - Membebaskan Penduduk
37 Ch. 37 - Ternyata Kau
38 Ch. 38 - Kapal
39 Ch. 39 - Mari Lupakan Hari Ini
40 Ch. 40 - Keanehan
41 Ch. 41 - Paman Beruang
42 Ch. 42 - Nanduan, Kota Pelabuhan Selatan
43 Ch. 43 - Aliran Hitam
44 Ch. 44 - Aliran Hitam II
45 Ch. 45 - Aliran Hitam III
46 Ch. 46 - Aliran Hitam IV
47 Ch. 47 - Meninggalkan Nanduan
48 Ch. 48 - Sekte Jubah Giok
49 Ch. 49 - Latihan Baru
50 Ch. 50 - Keinginan Fei Long
51 Ch. 51 - Desa
52 Ch. 52 - Monster
53 Ch. 53 - Nasehat
54 Ch. 54 - Bingung
55 Ch. 55 - Pertarungan Sengit
56 Ch. 56 - Naga Agung
57 Ch. 57 - Dimulainya Pertempuran
58 Ch. 58 - Pertempuran Aliran Hitam
59 Ch. 59 - Pertempuran Aliran Hitam II
60 Ch. 60 - Pertempuran Aliran Hitam III
61 Ch. 61 - Pertempuran Aliran Hitam IV
62 Ch. 62 - Fei Yin Vs Zhu Liao
63 Ch. 63 - Pertempuran Aliran Hitam V
64 Ch. 64 - Pertempuran Aliran Hitam VI
65 Ch. 65 - Lin Daixue
66 Ch. 66 - Melawan Dua Orang
67 Ch. 67 - Melawan Dua Orang II
68 Ch. 68 - Sosok Bayangan
69 Ch. 69 - Bantuan Tak Terduga
70 Ch. 70 - Akhir Pertempuran
71 Ch. 71 - Rencana Kedepannya
72 Ch. 72 - Desa yang Damai
73 Ch. 73 - Melanjutkan Perjalanan
74 Ch. 74 - Antrian Kota Qilin
75 Ch. 75 - Kota Qilin
76 Ch. 76 - Kota Qilin II
77 Ch. 77 - Ibukota
78 Ch. 78 - Mei Rongrong
79 Ch. 79 - Hati Seorang Gadis
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Ch. 1 - Yin & Yang
2
Ch. 2 - Kerinduan
3
Ch. 3 - Dantian & Lan Meilian
4
Ch. 4 - Perjodohan
5
Ch. 5 - Berduel
6
Ch. 6 - Bisnis
7
Ch. 7 - Berita Hangat
8
Ch. 8 - Fei Tian
9
Ch. 9 - Bocah Terkaya
10
Ch. 10 - Sekte Golok Kuno
11
Ch. 11 - Satu Tahun
12
Ch. 12 - Pembunuh
13
Ch. 13 - Membunuh Pembunuh yang Saling Membunuh
14
Ch. 14 - Pengejaran
15
Ch. 15 - Chu Qinian
16
Ch. 16 - Chu Weilan
17
Ch. 17 - Yue Xiaowu
18
Ch. 18 - Yue Xiaowu II
19
Ch. 19 - Yue Xiaowu III
20
Ch. 20 - Yue Xiaowu IV
21
Ch. 21 - Fei Tian II
22
Ch. 22 - Darah Langit dan Bumi
23
Ch. 23 - Kejanggalan di Langit
24
Ch. 24 - Persiapan
25
Ch. 25 - Dunia Lukisan
26
Ch. 26 - Berangkat
27
Ch. 27 - Sebuah Penginapan
28
Ch. 28 - Klan Wei
29
Ch. 29 - Tubuh yang Kuat
30
Ch. 30 - Kota Murung
31
Ch. 31 - Sang Koki
32
Ch. 32 - Masalah
33
Ch. 33 - Markas
34
Ch. 34 - Markas II
35
Ch. 35 - Memulai Pembunuhan
36
Ch. 36 - Membebaskan Penduduk
37
Ch. 37 - Ternyata Kau
38
Ch. 38 - Kapal
39
Ch. 39 - Mari Lupakan Hari Ini
40
Ch. 40 - Keanehan
41
Ch. 41 - Paman Beruang
42
Ch. 42 - Nanduan, Kota Pelabuhan Selatan
43
Ch. 43 - Aliran Hitam
44
Ch. 44 - Aliran Hitam II
45
Ch. 45 - Aliran Hitam III
46
Ch. 46 - Aliran Hitam IV
47
Ch. 47 - Meninggalkan Nanduan
48
Ch. 48 - Sekte Jubah Giok
49
Ch. 49 - Latihan Baru
50
Ch. 50 - Keinginan Fei Long
51
Ch. 51 - Desa
52
Ch. 52 - Monster
53
Ch. 53 - Nasehat
54
Ch. 54 - Bingung
55
Ch. 55 - Pertarungan Sengit
56
Ch. 56 - Naga Agung
57
Ch. 57 - Dimulainya Pertempuran
58
Ch. 58 - Pertempuran Aliran Hitam
59
Ch. 59 - Pertempuran Aliran Hitam II
60
Ch. 60 - Pertempuran Aliran Hitam III
61
Ch. 61 - Pertempuran Aliran Hitam IV
62
Ch. 62 - Fei Yin Vs Zhu Liao
63
Ch. 63 - Pertempuran Aliran Hitam V
64
Ch. 64 - Pertempuran Aliran Hitam VI
65
Ch. 65 - Lin Daixue
66
Ch. 66 - Melawan Dua Orang
67
Ch. 67 - Melawan Dua Orang II
68
Ch. 68 - Sosok Bayangan
69
Ch. 69 - Bantuan Tak Terduga
70
Ch. 70 - Akhir Pertempuran
71
Ch. 71 - Rencana Kedepannya
72
Ch. 72 - Desa yang Damai
73
Ch. 73 - Melanjutkan Perjalanan
74
Ch. 74 - Antrian Kota Qilin
75
Ch. 75 - Kota Qilin
76
Ch. 76 - Kota Qilin II
77
Ch. 77 - Ibukota
78
Ch. 78 - Mei Rongrong
79
Ch. 79 - Hati Seorang Gadis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!