Begitu pagi tiba, Fei Yin terbangun lebih awal karena mendengar keributan di rumahnya. Biasanya rumahnya sangat sunyi dan tenang sehingga Fei Yin yang tidak terbiasa terbangun karena merasa terganggu.
‘Kenapa ribut sekali?’ Fei Yin bangkit dari kasurnya dan menguap sambil meregangkan tubuhnya. Terdengar suara tawa anak-anak dari ruang tamu sehingga Fei Yin mengira semua orang berada di ruang tamu.
Fei Yin keluar dari kamarnya dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Alangkah terkejut dirinya saat melihat seorang gadis kecil yang sedang menimba air dari sumur setelah membuka pintu kamar mandi.
Pandangan keduanya bertemu dan kejadian saling bertatap mata terjadi selama beberapa detik.
“Anu..”
Fei Yin tidak berani mengalihkan matanya dan menatap tubuh gadis itu, tak berselang lama ia langsung menutup pintu dan mengumpat dalam hatinya karena telah melihat hal yang tidak seharusnya ia lihat.
Gadis kecil itu tentu adalah Xiaowu, namun ia bingung kenapa Xiaowu tidak berteriak atau apapun itu karena malu, ‘Aku melihat matanya sudah berkaca-kaca tadi.. Jika saja aku menutup pintu satu detik lebih lama, mungkin dia akan berteriak..’ batin Fei Yin sambil tersenyum kecut.
Sebenarnya Fei Yin tak akan merasakan apapun saat melihat Xiaowu saat ini mau bagaimanapun kondisi gadis itu. Entah karena usia mentalnya yang sudah melebihi 100 tahun atau karena tubuh yang masih berusia 9 tahun terlepas dari fisiknya yang sudah di fase remaja, atau mungkin karena Xiaowu masih anak-anak.
“Ah, Yin'er.. Kau ingin mandi? Tunggu sebentar ya.. Ada yang sedang memakai kamar mandi.” ucap Chu Weilan karena ia melihat Fei Yin baru saja datang dari arah kamar mandi.
“Ya, ibu..” Fei Yin tersenyum canggung, ia sudah tahu namun sukar untuk mengatakannya.
Fei Yin memutuskan untuk masuk ke kamarnya sembari menunggu Xiaowu selesai menggunakan kamar mandi. Ia duduk bersila dan memfokuskan pikirannya untuk memeriksa kondisi tubuhnya.
‘Dengan tingkat pelatihan ku yang sekarang, aku bisa merombak dantian ku dua kali lagi..’ batin Fei Yin. Selama sembilan bulan ini ia tidak melakukan perombakan pada dantiannya sehingga kapasitasnya qi nya masih sama.
Fei Yin berencana untuk merombak dantiannya sekali hari ini karena qi yang tersimpan di dantiannya cukup banyak, mungkin akan perlu beberapa jam untuk proses perombakan dan mengumpulkan qi yang ia gunakan saat bertarung tadi malam.
Setelah itu, rencananya Fei Yin akan menyelesaikan Perubahan Otot dan Pemadatan Tulang, baru setelahnya ia ingin melihat apakah ia masih bisa merombak dantiannya lagi sebelum mulai melakukan Pembersihan Sumsum.
Alasan Fei Yin menunda melakukan Pembersihan Sumsum adalah karena semakin banyak qi yang digunakan dalam proses, maka kualitas sumsum juga akan meningkat.
Efeknya memang tidak terlalu besar, tapi tidak ada salahnya untuk memiliki kemampuan regenerasi yang lebih baik daripada pesilat jenius lainnya. Masalah waktu? Ia punya banyak waktu sekarang.
Fei Yin membuka kedua matanya saat mendengar suara seorang gadis dari ruang tamu, berarti Xiaowu telah selesai menggunakan kamar mandi.
...\=\=\=...
“Yin'er.. Ayo sarapan. Bibi Qinian membawa daging siluman dan kami memasak berbagai hidangan. Kau hanya bisa makan daging siluman kan selama ini?” terdengar suara lembut Chu Weilan dari luar kamarnya.
“Baik ibu..” Fei Yin menyahut. Dirinya tak terkejut tentang Weilan yang mengetahui diet daging silumannya.
Sudah sangat sering Chu Weilan memasakkan daging siluman yang ia dapatkan dari Rumah Harta Giok. Hal baiknya ibunya itu tidak menanyakan mengapa Rumah Harta Giok memberinya daging siluman ataupun mengapa Fei Yin hanya makan daging siluman saja, dan tentu saja masakan Chu Weilan lebih enak daripada masakan Fei Yin.
Sekarang Fei Yin mulai merasa ibunya adalah wanita terbaik, banyak hal yang ibunya ketahui darinya tapi semuanya tersimpan aman bersamanya. Fei Yin pun keluar dari kamarnya dan langsung menuju ke ruang makan.
Ia menemukan Fei Yang, Xiaowu, Chu Qinian dan Chu Weilan telah duduk di sana sambil berbincang, mereka sepertinya sedang menunggu kedatangan Fei Yin.
“Duduklah Yin'er. Ibu dan bibi sudah memasak banyak jenis masakan dari daging siluman.” ucap Chu Weilan.
”He'em.. Makanlah yang banyak..” tambah Chu Qinian dengan senyuman. Di dalam hatinya Chu Qinian masih sulit mempercayainya bahwa pemuda 15 atau 16 tahun tersebut sebenarnya masih berusia 9 tahun.
“Terimakasih bu, bibi.” Fei Yin membalas senyuman mereka dan melihat kursi yang kosong.
‘Aduh.. Kenapa kursi yang kosong tepat di samping gadis itu?!’ Fei Yin ingin menggaruk kepalanya karena frustasi, melihat kursi yang tersisa terletak di tepat di samping Xiaowu.
Dengan senyuman canggung Fei Yin terpaksa duduk di samping Xiaowu. Perasaan canggungnya meningkat begitu Xiaowu menatapnya. Ada sebuah ekspresi tak tergambarkan di wajah gadis kecil itu sebelum sebuah senyum merekah di wajahnya.
‘Kenapa aku merasa seperti telah melakukan dosa besar saat menatap gadis ini? Aku tak bisa merasakan hal yang sama saat membunuh orang..’ Fei Yin sedikit jengkel dengan perasaan bersalah yang selalu muncul dalam dirinya saat melihat Xiaowu, seolah-olah ia telah melakukan hal berdosa.
“Yin'er? Kenapa kau diam saja? Apakah kau tidak menyukai satupun jenis masakan di sini?” melihat Fei Yin hanya termenung setelah duduk, Chu Weilan tak bisa menahan diri untuk bertanya.
“Umm.. Makanlah Yin-gege! Ini enak sekali-!” ucap Fei Yang dengan mulut yang penuh.
“Aish.. Bocah sepertimu jangan makan daging siluman terlalu banyak!” tegur Chu Weilan.
“Tidak adil! Yin-gege makan banyak daging setiap hari, kenapa aku tidak boleh?!”
“Yang'er.. Gege-mu selalu berlatih dengan keras, tentu saja ia perlu makan daging siluman agar tidak capek..” kini Chu Qinian yang berkata.
“Kalau begitu aku ingin makan lebih banyak agar bisa berlatih sekeras Yin-gege!”
“Sudah cukup Yang'er! Makan yang lain saja!”
Terjadi kehebohan di meja makan karena sikap Fei Yang. Fei Yin sendiri hanya bisa tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya beberapa kali, ‘Tak akan ada yang percaya bahwa dimasa kecilnya, sosok Harimau Langit adalah seorang bocah yang susah diatur.’
Saat sedang larut dalam pikirannya, seseorang menarik pakaian Fei Yin. Ia menoleh ke samping dan menemukan Xiaowu lah pelakunya.
“Namamu Yin-gege?” tanyanya dengan wajah polos.
“Yin-gege? Itu hanya panggilan saja. Namaku Fei Yin..” jawab Fei Yin dengan nada tenang walau sebenarnya ia merasa canggung.
Mulut Xiaowu membentuk huruf o sambil mengangguk kecil. Ia tidak mengetahui apa arti dari gege karena di sektenya hanya ada perempuan saja dan panggilan yang biasa digunakan adalah jijie.
“Artinya gege apa?” gadis itu kembali bertanya.
“Gege adalah panggilan yang biasanya digunakan untuk laki-laki yang lebih tua.” Fei Yin menjelaskan.
Xiaowu mengangguk beberapa kali, “Xiaowu akan memanggilmu Yin-gege saja!” gadis itu mengulurkan tangannya pada Fei Yin.
Fei Yin menerima uluran tangan gadis itu karena mengira bahwa Xiaowu bermaksud untuk berjabat tangan sebagai tanda perkenalan, namun..
“Ayo kita menikah!” ucap Xiaowu dengan lantang.
Dahi Fei Yin berkerut dan terbatuk-batuk karena terkejut, sementara itu perhatian Chu Weilan, Qinian dan Fei Yang teralihkan, mereka menatap Xiaowu yang berteriak lantang.
Fei Yang tampak bingung sehingga ia hanya memiringkan kepalanya, berbeda dengan Chu Weilan dan Qinian yang menunjukkan reaksi yang berbeda.
“Apa-?!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
teruskeun
2024-03-02
0
mee
waduh masih bocah ngajak nikah
2023-11-28
0