Sekitar 5 tahun dari sekarang, akan ada suatu masalah besar yang menimpa klan Fei. Hal tersebut masih membekas segar dalam ingatan Fei Yin, karena masalah hari itulah dirinya memutuskan untuk menjadi seorang pesilat aliran hitam.
‘Aku harus mencegah hal itu terjadi..’ berbekal dengan pengetahuan yang ia bawa dari kehidupan sebelumnya, Fei Yin yakin bisa mencegah Klan Fei dari kehancuran.
Masalah ini jugalah yang selalu membuat Patriark Fei tak memiliki waktu untuk keluarganya, karena ia harus mengurus klan sekaligus berlatih untuk meningkatkan kekuatan klan.
Setelah mendapatkan satu kilogram daging siluman dari Lan Hou, Fei Yin pamit undur diri dan bergegas pulang. Ia sudah terlalu lama berada di luar tanpa memberi kabar pada ibunya.
“Fei Yin pulang..” Fei Yin masuk ke rumahnya. Tampak tidak ada satupun orang di sana.
‘Sepertinya ibu sedang keluar bersama Yang'er..’ terlepas dari perangai Fei Yang yang kekanak-kanakan dan juga manja serta ceroboh, Chu Weilan begitu menyayanginya walau orang-orang di klan Fei kurang menyukai Fei Yang yang dianggap tidak memiliki bakat.
Sebaliknya, Chu Weilan terkesan menjauhi Fei Yin sebelumnya karena ia merasa putranya tersebut memiliki hawa mencekam dan juga dingin terhadap siapapun, termasuk ibunya sendiri. Jalan pikirnya juga berbeda dari anak-anak normal. Walau begitu Chu Weilan tidak membenci atau tidak ingin berbicara dengan Fei Yin, bagaimanapun juga Fei Yin adalah putranya.
Fei Yin tersenyum sendiri saat mengingat dirinya menganggap Chu Weilan sebagai wanita menyebalkan dan merepotkan pada kehidupan pertamanya, itulah mengapa Fei Yin bersikap dingin pada ibunya.
Namun, kini Fei Yin tidak ingin melakukan hal yang sama karena sikapnya pada ibunya dulu adalah salah satu penyesalan yang ia bawa sampai akhir hayatnya.
Setelah termenung beberapa menit di ruang tamu, Fei Yin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Kebetulan sekali dirinya merasakan lapar saat itu, dan dengan keahlian memasak yang telah ia asah selama puluhan tahun Fei Yin mulai mengolah daging siluman yang ia dapatkan dari Lan Hou.
Untuk mengolah daging siluman dibutuhkan keahlian khusus karena daging siluman lebih keras daripada daging hewan biasa. Ditambah lagi daging siluman bisa saja beracun jika tidak dimasak dengan benar.
Tentu saja pengolahan khusus untuk daging siluman diiringi dengan manfaat saat mengkonsumsinya. Daging siluman memiliki nutrisi yang jauh lebih baik daripada daging hewan biasa dan sangat baik untuk perkembangan otot dan tulang seseorang.
“Ini terlalu banyak untuk ku habiskan sendiri..” Fei Yin menatap daging siluman yang dimasak dengan kecap dan berbagai rempah di atas meja.
Bagi anak 8 tahun sepertinya satu kilogram masih terlalu banyak untuk sekali makan, ’Tak apa-apa.. Biar ibu dan Yang'er saja yang habiskan.’ Fei Yin mengambil hampir separuh dari jumlah yang ia masak dan memakannya dengan perlahan.
Fei Yin merasa kesulitan saat mengunyah daging tersebut. Ia hanya bisa mengeluh karena tubuhnya yang sekarang masih terlalu lemah untuk bisa memakan daging siluman layaknya tahu seperti yang biasa ia lakukan pada kehidupan pertamanya.
Setelah mengkonsumsi daging siluman, Fei Yin segera keluar dari rumahnya untuk melakukan latihan fisik karena ia harus membuat nutrisi dari daging itu terpakai untuk menggerakkan tubuhnya supaya manfaatnya tidak terbuang sia-sia.
Di malam yang masih muda, Fei Yin berlatih gerakan menombak dengan sebuah ranting cukup panjang. Beberapa orang yang lewat di depan halaman rumahnya berdecak kagum melihat gerakan Fei Yin yang gesit dan tidak sedikit pula yang memuji Fei Yin karena anak itu masih berlatih walaupun hari masih malam.
“Ah Yin'er-!” Chu Weilan yang baru pulang bersama Fei Yang sedikit terperangah saat melihat permainan tombak Fei Yin yang sangat hebat.
Namun Chu Weilan sedikit bingung, pasalnya ia yang selalu mengawasi pelatihan kedua putranya dan ia tidak pernah melihat Fei Yin berlatih dengan tombak.
‘Walau Yin'er menggunakan sebuah ranting, tapi gerakannya menghasilkan perasaan berbahaya.. Darimana ia berlatih? Apakah Tian yang mengajarkannya secara diam-diam?’
“Ibu, kakak sungguh hebat! Aku juga mau berlatih dengan senjata! Aku ingin berlatih pedang bu!” Fei Yang merengek sambil menarik baju ibunya.
Chu Weilan menanggapi dengan tersenyum lembut, “Tidak boleh.. Kau masih terlalu kecil untuk memegang pedang. Ibu akan memperbolehkan mu berlatih dengan pedang setelah berusia 10 tahun. Mengerti?” Chu Weilan menolak keinginan Fei Yang karena ia khawatir dengan sikap Fei Yang yang ceroboh ia bisa terluka saat berlatih berpedang.
Tentu saja Fei Yin adalah sebuah pengecualian karena ia tahu Fei Yin lebih dewasa daripada siapapun yang berusia sama dengannya. Bahkan mereka yang lebih tua 10 tahun dari Fei Yin belum tentu dapat bersikap seperti Fei Yin.
“Ayo kita masuk, sebaiknya kita tidak menganggu pelatihan gege-mu..” Chu Weilan membawa Fei Yang masuk ke rumah dengan sunyi.
Fei Yin tidak sadar bahwa ibu dan adiknya telah kembali karena ia terlalu fokus untuk memperbaiki postur dan kekurangannya dalam bertombak.
‘Seharusnya begini.. Ah tidak.. Apakah begini? Tidak juga..’
Dua jam kemudian, Fei Yin menghentikan latihannya karena sudah merasa sangat lelah. Malam juga sudah semakin larut dan rasa kantuk mulai menyerangnya.
“Hoaamm..”
‘Sepertinya aku harus berlatih seperti ini setiap hari untuk menyesuaikan diri.’ pelatihannya selama lebih dari dua jam tak menghasilkan banyak hal. Ia hanya bisa memperbaiki satu atau dua kekurangan dalam gerakannya dari belasan kesalahan, sementara itu ia punya ratusan kombinasi gerakan dan juga teknik.
Namun latihan seperti ini juga membuat Fei Yin menemukan gerakan-gerakan baru yang sesuai dengan tubuhnya yang sekarang dan ia juga menjadi lebih memahami teknik yang tidak pernah ia dalami sebelumnya.
...\=\=\=...
Udara lembab di pagi hari sungguh menyegarkan. Setiap manusia yang menghirup segarnya udara merasa bersemangat untuk memulai hari mereka. Apalagi ada sebuah berita hangat yang ramai dibicarakan oleh warga Fengshui hari ini.
“Tuan Muda Fei Yin begitu berbakat.. Dia dapat mengalahkan seorang jenius sekte Tombak Bintang yang empat tahun lebih tua darinya mengandalkan ilmu tombak!”
“Alah.. Itu terlalu dilebih-lebihkan!”
“Mulut siapa itu?! Ada ratusan orang yang menyaksikan duel tersebut! Aku salah satunya!”
Terjadi diskusi hangat di dalam sebuah rumah makan di kota Fengshui. Para pemuda dan pemudi terus berbicara tentang duel kemarin. Diskusi tersebut ternyata menarik perhatian dua orang pria dengan topi jerami yang kebetulan mendengarnya saat sedang menikmati sarapan mereka.
‘Tuan Muda Fei? Gu Han?’ keduanya mengenal Gu Han karena namanya sebagai seorang jenius dari sekte Tombak Bintang sudah melambung di dunia persilatan.
Namun Fei Yin? Ini baru pertama kali mereka mendengar tentang Fei Yin, ‘Jika dia begitu berbakat kenapa namanya tidak pernah terdengar?’
Keduanya ingin menyelidiki tentang Fei Yin Yang sedang ramai dibicarakan, namun ada hal lain yang harus mereka lakukan sehingga mereka mengurungkan niat untuk menyelidiki bocah tersebut.
"Hacchuu..!” Fei Yin Yang sedang memasak daging siluman di rumahnya tiba-tiba mengalami bersin dan hidungnya menjadi gatal.
“Ck.. Tubuh ini benar-benar lemah.. Bahkan udara dingin saja bisa mempengaruhi hidungku.” keluhnya.
"Yin'er!” Chu Weilan memanggil Fei Yin dengan suara yang keras.
Fei Yin mengalihkan pandangannya ke arah ibunya yang sedang menatapnya dengan ekspresi yang rumit, "Kenapa bu?” tanya Fei Yin sedikit heran karena tadi Chu Weilan mengatakan ingin berbelanja.
“Oh, kau sedang memasak? Ada yang ingin ibu tanyakan padamu setelah kau selesai.” Chu Weilan pergi dari dapur menuju ke ruang tengah.
‘Apa yang ingin ibu tanyakan?’
Fei Yin berpikir sambil fokus memasak. Tidak sulit baginya untuk mengetahui apa yang ingin Chu Weilan tanyakan. Tentu saja ibunya akan bertanya tentang duel yang sedang hangat dibicarakan warga kota Fengshui.
Pada akhirnya ia hanya bisa menghela nafas panjang. Sedikit menyesali perbuatannya. Ia tidak menyangka akan mendapatkan begitu banyak perhatian dan dibicarakan di seluruh penjuru kota Fengshui.
Hanya menunggu waktu saja untuk berita tersebut sampai ke kota lain dan terdengar oleh sekte-sekte besar. Bisa jadi ada hal baik atau hal buruk yang datang jika itu benar-benar terjadi.
Memang tidak ada yang bisa Fei Yin takutkan saat menjadi terkenal, karena ia berencana untuk menjadi seseorang yang menonjol, tapi ini baru beberapa hari semenjak ia kembali ke masa lalu dan ia sudah menjadi begitu terkenal. Dengan kemampuannya yang sekarang akan membuatnya kerepotan untuk mengurus masalah yang datang.
‘Tak ada solusi untuk masalah ini.. Aku harus berlatih lebih giat agar bisa melindungi orang-orang disekitar ku.’
Setelah masakan daging silumannya selesai, Fei Yin meninggalkan dapur untuk segera menemui ibunya.
Chu Weilan menepuk sofa di sampingnya sambil tersenyum. Fei Yin menenggak ludahnya karena menganggap senyuman di wajah ibunya tidak biasa dan terkesan menyeramkan.
Tepat setelah Fei Yin duduk, Chu Weilan langsung menarik putranya dan mengunci leher kemudian menggosok kepala Fei Yin dengan kedua jarinya, “Dasar anak nakal! Seberapa banyak yang kau sembunyikan dari ibu?”
“Aduh.. Aduh.. Apa maksudnya?!” Fei Yin tidak berusaha memberontak namun ia bertanya dengan nada protes.
Chu Weilan berhenti menggosok kepala Fei Yin, “Ibu mendengar orang-orang membicarakan tentang duel mu dengan murid sebuah sekte.”
“Tentang itu.. Maaf Fei Yin tidak akan sembarang berduel lagi..” ucap Fei Yin.
Chu Weilan pun melepaskan putranya kemudian tersenyum lembut, “Bukan itu yang ingin ibu ketahui. Tapi berjanjilah untuk tidak melakukan hal-hal yang berbahaya.”
“Sekarang, jelaskan pada ibu kenapa kau berduel dengan murid sekte itu. Jangan menutupinya dari ibu, ya?”
Fei Yin mulai menjelaskan masalah kemarin dengan detail tanpa ada yang ditutup-tutupi kecuali tentang pertaruhannya dan juga resep pil pemurnian darah. Selepas mendengar penjelasan itu, Chu Weilan mengangguk dan tersenyum, ia kemudian mengusap kepala Fei Yin dengan lembut.
“Kau benar-benar anak yang hebat.” Chu Weilan memujinya. Chu Weilan kagum dengan Fei Yin karena putranya itu dapat memperhitungkan langkahnya dan menyelesaikan masalah dengan hati-hati.
Kekaguman Chu Weilan juga bertambah karena dari cerita Fei Yin ia mengetahui bahwa Fei Yin memanfaatkan keraguan pada Gu Han untuk menekannya dalam pertarungan.
‘Sungguh anak yang luar biasa. Andaikan Tian tidak terlalu sibuk mengurus masalah klan, maka ia bisa mendidik Fei Yin menjadi lebih luar biasa lagi dan membawa klan Fei ke masa kejayaannya.’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...ayo...
2024-03-02
0