Teror Tak Kasatmata

Teror Tak Kasatmata

1 : Awal Mula

Ayam jago terus berkokok meski darah segar masih menetes dari golok di tangan pak Sanusi. Pria baya itu menatap samar ke sekeliling, seiring tubuhnya yang merinding. Karena percaya tidak percaya, kokok ayam jago menjelang larut malam, konon bertanda ada wanita hamil di luar nikah, atau malah memang ada yang dengan sengaja melakukan zin*a.

Di kampung pak Sanusi tinggal masih percaya pada kode dari alam semacam itu. Hingga pak Sanusi yang sudah kesal setengah mati pada kelakuan Gendis sang putri yang sangat badung, dan akhir-akhir ini kerap pak Sanusi pergoki mual sekaligus muntah-muntah, meyakini bahwa putrinya yang jarang pulang dan kerap ma*buk-mab*ukan itu lah yang hamil di luar nikah. Belum lagi, kemarin pak Sanusi juga menemukan test pack di dalam tas sekolah milik Gendis. Hingga beberapa saat lalu, pak Sanusi nekat mengeks*ekusi sang putri.

Pak Sanusi lebih memilih Gendis mati di tangannya sendiri, daripada Gendis hidup tapi hanya membuat dosa. Terlebih pak Sanusi juga merasa malu karena ulah Gendis kerap dikeluhkan warga yang tak segan menegurnya. Karenanya, meski beberapa saat lalu Gendis berdalih sekaligus bersumpah tidak pernah hamil, pak Sanusi tetap nekat memba*cok sekaligus meni*kamnya berulang kali. Baco*kan sekaligus tik*aman yang pak Sanusi yakini bisa mengantarkan sang putri pada kematian.

“Kalau ayam jagonya masih berkokok, ... berarti ... Gendis memang enggak hamil?” lirih pak Sanusi.

Tak beda dengan suaranya, tubuh pak Sanusi juga jadi gemetaran hebat. Kebas ia rasakan bersama penyesalan yang membuatnya ketakutan.

Golok di tangan kanan pak Sanusi jatuh seiring tubuh pria itu yang berakhir jongkok. Di hadapannya, seorang wanita muda yang ia panggil Gendis sudah pucat pasi. Kedua mata yang tadi sempat menuntut keadilan kepadanya, kini juga sudah terpejam sempurna. Tak ada lagi yang tersisa termasuk itu rintih sakit yang terdengar sangat lirih dari sang putri. Namun, darah segar tak hentinya mengalir dari kedua sisi leher, kedua bagian dadanya, dan juga perut Gendis. Darah yang langsung menyatu dengan sungai di dekat rumah, ketika pak Sanusi nekat melempar tubuh sang putri ke sana.

Sungai yang awalnya berwarna agak keruh di sana seketika menjadi berwarna merah, setelah tubuh Gendis yang diekse*kusi oleh bapaknya sendiri, dibuang ke sana. Dan kini, tetesan demi tetesan air berwarna merah sekaligus beraroma anyir, mendarat di wajah tampan seorang Aqwa. Pemuda berusia dua puluh dua tahun itu menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajah guna menghalau tetesan air yang memang mengganggu tidurnya.

Yang membuat Aqwa langsung istighfar sekaligus menahan napas, tak lain karena baru juga ia berusaha duduk, sepasang kaki tak beralas, terasa dingin sekaligus basah, mendadak menginjak kepala dan sebagian wajahnya.

Terlahir sebagai anak indigo yang juga memiliki kekuatan super, memang membuat Aqwa si Tuan Muda berwajah rupawan, harus berurusan dengan sederet makhluk tak kasat mata. Kebanyakan dari mereka, selalu meminta tolong atau malah berusaha membunuhnya untuk mendapatkan kekuatan abadi. Selain itu, cara mereka datang kebanyakan juga dengan tidak sopan, layaknya sekarang.

“Aku potong kakimu, biar kamu enggak bisa jalan! Baru datang langsung enggak sopan!” ucap Aqwa masih menyikapi keadaan dengan tenang. Ia bahkan memilih melipir ketimbang memberontak dan itu akan membuat lawannya makin tidak nyaman. Meski untuk kali ini, sosok tak kasat mata yang menghampirinya memang terbilang kurang aj*ar. Karena bukannya tahu diri, sosok tersebut malah mendadak menampakkan wajah tepat di hadapan Aqwa yang sudah berhasil duduk, tapi sosok wanita itu mengubah kakinya yang berada di atas.

“Ngapain kamu begitu? Itu enggak lebih baik dari yang tadi!” kesal Aqwa meski level kesalnya, tetap terdengar lembut penuh pengertian, tak kalah lembut dengan wajah tampannya yang selalu terlihat tenang.

“Biar kakiku enggak dipotong sama kamu. Tadi kamu sendiri yang mengancam, ... tapi aku akui, kamu sangat tampan!” ucap si wanita bergaun putih kusam dan rambutnya panjang awut-awutan. Tak beda dengan tubuhnya yang lain, rambutnya yang seolah sudah sangat lama tidak dirawat bahkan sekadar disisir, juga basah.

Aqwa mendapati waktu di layar ponsel miliknya yang ia nyalakan menunjukkan pukul 00.05. Ia menghela napas pelan, dan sudah langsung menoleh ke belakang hingga tatapannya mendapati kasur empuknya basah karena ditempati hantu wanita tadi.

“Satu minggu lagi harusnya aku menikah. Namun wanita penunggu Jembatan Sungai Merah, memintaku untuk menemaninya,” ucap si wanita.

Seiring cerita si wanita, Aqwa melihat kronologi yang dimaksud. Di benaknya, semua itu terputar. Bahwa si wanita di belakangnya yang kebetulan melintas maghrib-maghrib seorang diri menggunakan motor, mengalami kecelakaan tunggal kemudian tenggelam ke Sungai Merah bersama motornya.

“Wanita itu menyimpan dendam yang tidak berkesudahan. Dia akan mem*bunuh setiap orang bahagia yang melintas di sana tanpa kenal waktu. Namun khusus menjelang maghrib hingga

selepas subuh, dia akan menampakkan diri menjadi wanita yang sangat cantik bergamis merah,” lanjut si wanita.

Kini, yang langsung Aqwa ingat ialah mimpinya sebelum makhluk tak kasat mata yang mengaku bernama Dewi itu datang. Kejadian mencekam seorang bapak yang dengan tega mengh*abisi putrinya sendiri kemudian membuangnya ke sungai yang warna airnya jadi berwarna merah karena darah dari si anak terus mengucur. Darah yang juga membuat air sungai berbau anyir, layaknya tubuh Dewi yang sudah menjadi penghuni sungainya.

“Tolong sampaikan kepada calonku, untuk merelakan kepergianku. Tolong katakan kepadanya, untuk segera mencari penggantiku. Dia harus menikah dengan wanita lain, agar dia bahagia bersama keluarga kecilnya. Dia orang yang sangat baik, ....” Dewi tak kuasa melanjutkan ucapannya. Ia tersedu-sedu dan membuat suasana di sana jadi terguncang-guncang mirip terkena gempa.

Aqwa menatap tak nyaman suasana di kamarnya yang terbilang mewah.

“Besok jenazahmu akan ditemukan. Calonmu pasti juga tahu.”

“Kata siapa?” sergah Dewi yang sekujur kulitnya sudah mulai mengelupas. Beberapa belatung kecil yang menyertai juga kadang berjatuhan dari sekujur tubuhnya.

Karena Aqwa hanya diam, Dewi pun menarik kesimpulan, kejadian yang baru Aqwa sampaikan memang pemuda itu ketahui dengan sendirinya. Buktinya, alasannya tertarik ke sana pun karena dem*it sekitar Jembatan Sungai Merah menyarankannya untuk mendatangi seorang pemuda bernama Aqwa. Pemuda itu tinggal di sebelah pesantren besar di desa mereka, dan kebetulan merupakan cucu dari pemilik pesantrennya.

Paginya setelah selesai salat subuh, Aqwa sengaja membuktikan kebenaran wanita penunggu Jembatan Sungai Merah. Terlebih dari desas desus yang beredar karena memang bukan hanya kabar dari Dewi, sosok wanita itu akan menampakkan diri menjadi wanita cantik bergamis merah, ketika menjelang petang atau itu magrib, maupun menjelang pagi selepas Subuh. Waktu yang Aqwa dan sebagian besar orang ketahu menjadi waktu para jin dan makhluk tak kasat mata lainnya berkeliaran.

“Jadi dia yang aku lihat di mimpiku? Dia tidak terima karena dihab*isi secara paksa oleh bapaknya sendiri, setelah dituduh hamil di luar nikah?” batin Aqwa.

Aqwa yang mengendarai motor matic membuktikannya sendiri. Ada wanita cantik bergamis merah dan tak segan tersenyum kepadanya dan jelas berusaha menggod*anya. Dunia Aqwa seolah berputar lebih lambat tak ubahnya adegan slow motion yang kerap menghiasi layar kaca. Apalagi, berpapasan layaknya sekarang dan si wanita bergamis merah tak segan mengajaknya berkomunikasi, tak hanya membuatnya merinding. Karena mungkin efek sosok tersebut yang sangat pendendam, tubuh Aqwa juga perlahan seperti dipanggang. Aqwa bisa merasakan panas dari dendamnya si wanita bernama Gendis itu.

“Brrraaaakkkkk!” Dinding tak kasat mata mendadak tertabrak dan membuat Aqwa terjatuh bersama motornya. Dinding yang Aqwa yakini menjadi alasan setiap korban berjatuhan di sana, dan salah satunya Dewi.

Dalam sekejap, wanita bergamis merah itu sudah ada di hadapan Aqwa. Wajah yang awalnya cantik, juga kulitnya yang teramat mulus, perlahan menjadi gelap disusul aroma bus*uk yang teramat menu*suk. Yang lebih membuat Aqwa bergidik, darah berbau anyir detik itu juga mengucur dari setiap luka Gendis, layaknya kejadian yang menghiasi mimpinya.

Iya, Aqwa yakin, apa yang terjadi merupakan pembalasan yang ingin Gendis lakukan. Namun, kenapa Gendis harus menyeret orang lain ke dendamnya? Kenapa Gendis tak melakukannya kepada pelakunya dan itu bapaknya?

Lantas, apa yang akan terjadi? Apakah Aqwa akan baik-baik saja dan berhasil menghadapi Gendis, si wanita penunggu Sungai Merah yang dikuasai dendam?

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

baru mampir bun

2024-06-13

0

estycatwoman

estycatwoman

Innalillahi kejam nian , kdang aq mikir mnsia tuh lbih kejam dri setan ato binatang seklipun gk akan bnuh darah dging sendri loh , masak kita kalah sma hewan yg notobene tdk brakal 😢

Alhamdulillah setlh marathon baca Rain ma Paojan bisa mampr kesini .

Suka bnget ni yg ada nuansa creppy2 gtu 😂.
Karya thor smua keyyyen babnya gk yg trlalu pjng2 smpe 400 episde jadi enk marathon pling 3 hari kelarin 1 jdul

Thanks 🙏🥰🥰

2024-04-16

1

Muhammad Fauzi

Muhammad Fauzi

mau stop bacanya tapi penasaran ma ceritanya...
aqwa ne anaknya kim dan ryuna kan.

2024-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Gangguan Dan Teror
3 3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4 4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5 5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6 6 : Asih
7 7 : Kembali Ke Daratan
8 8 : Perasaan yang Aneh
9 9 : Bukan Hanya Kebetulan
10 10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11 11 : Ada yang Mengincar Asih
12 12 : Kecewa
13 13 : Saling Membutuhkan
14 14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15 15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16 16 : Enggak Beres!
17 17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18 18 : Ujian Untuk Asih
19 19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20 20 : Rahasia Bibi Sujiah
21 21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22 22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23 23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24 24 : Tolak Bala
25 25 : Guna-Guna yang Mental
26 26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27 27 : Ijab Kabul
28 28 : Ada yang Tidak Suka?
29 29 : Kompak Cemburu
30 30 : Ketakutan Aqwa
31 31 : Mendadak Ritua-l
32 32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33 33 : Menyusun Rencana dan Misi
34 34 : Tolong, Sih!
35 35 : Lancang!
36 36 : Pertolongan Dari Leluhur
37 37 : Mengorbankan Asih?
38 38 : Perang Lelembut
39 39 : Pe-rang Belum Usai
40 40 : Janji Asih
41 41 : Asih Sang Ratu Ikan
42 42 : Janin Berkekuatan Super
43 43 : Kekuatan Luar Biasa
44 44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45 45 : Akhirnya Kembali
46 46 : Istri Amnesia
47 47 : Berusaha Romantis
48 48 : Kenapa Harus Asih?
49 49 : Hanya Sementara
50 50 : Berhawa Panas
51 51 : Masih Berusaha Menghindar
52 52 : Laptop Aqwa
53 53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54 54 : Rasuk
55 55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56 56 : Memasuki Dunia Komik
57 57 : Memulai Misi
58 58 : Mirip Kejadian Nyata
59 59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60 60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61 61 : T—Tolong!
62 62 : Lorong Waktu
63 63 : Masih Berlanjut
64 64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65 65 : Sesuai Rencana!
66 66 : Kemenangan
67 67 : Rencana Selamatan
68 68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69 69 : Henru
70 70 : Buto Ijo
71 71 : Kekuatan Pelet
72 72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73 73 : Level Sayang
74 74 : Resep Dari Opa
75 75 : Ketakutan Aqwa
76 76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77 77 : Saling Melengkapi
78 78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79 79 : Susuk yang Rontok
80 80 : Semuanya Sudah Berlalu
81 81 : Dipuas-Puasin
82 82 : Resepsi
83 Tamat
84 Novel : Mendadak Menikah Mantan
85 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88 Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Gangguan Dan Teror
3
3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4
4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5
5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6
6 : Asih
7
7 : Kembali Ke Daratan
8
8 : Perasaan yang Aneh
9
9 : Bukan Hanya Kebetulan
10
10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11
11 : Ada yang Mengincar Asih
12
12 : Kecewa
13
13 : Saling Membutuhkan
14
14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15
15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16
16 : Enggak Beres!
17
17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18
18 : Ujian Untuk Asih
19
19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20
20 : Rahasia Bibi Sujiah
21
21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22
22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23
23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24
24 : Tolak Bala
25
25 : Guna-Guna yang Mental
26
26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27
27 : Ijab Kabul
28
28 : Ada yang Tidak Suka?
29
29 : Kompak Cemburu
30
30 : Ketakutan Aqwa
31
31 : Mendadak Ritua-l
32
32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33
33 : Menyusun Rencana dan Misi
34
34 : Tolong, Sih!
35
35 : Lancang!
36
36 : Pertolongan Dari Leluhur
37
37 : Mengorbankan Asih?
38
38 : Perang Lelembut
39
39 : Pe-rang Belum Usai
40
40 : Janji Asih
41
41 : Asih Sang Ratu Ikan
42
42 : Janin Berkekuatan Super
43
43 : Kekuatan Luar Biasa
44
44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45
45 : Akhirnya Kembali
46
46 : Istri Amnesia
47
47 : Berusaha Romantis
48
48 : Kenapa Harus Asih?
49
49 : Hanya Sementara
50
50 : Berhawa Panas
51
51 : Masih Berusaha Menghindar
52
52 : Laptop Aqwa
53
53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54
54 : Rasuk
55
55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56
56 : Memasuki Dunia Komik
57
57 : Memulai Misi
58
58 : Mirip Kejadian Nyata
59
59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60
60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61
61 : T—Tolong!
62
62 : Lorong Waktu
63
63 : Masih Berlanjut
64
64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65
65 : Sesuai Rencana!
66
66 : Kemenangan
67
67 : Rencana Selamatan
68
68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69
69 : Henru
70
70 : Buto Ijo
71
71 : Kekuatan Pelet
72
72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73
73 : Level Sayang
74
74 : Resep Dari Opa
75
75 : Ketakutan Aqwa
76
76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77
77 : Saling Melengkapi
78
78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79
79 : Susuk yang Rontok
80
80 : Semuanya Sudah Berlalu
81
81 : Dipuas-Puasin
82
82 : Resepsi
83
Tamat
84
Novel : Mendadak Menikah Mantan
85
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88
Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!