8 : Perasaan yang Aneh

Dalam sekejap, jemari tangan berkuku panjang runcing dari tangan kanan Gendis, terulur dan menceki*k Asih dengan keji. Jantung Asih nyaris copot karenanya. Asih terlalu terkejut dan perlahan takut ketika tubuhnya dengan cepat terangkat seiring tangan kanan Gendis yang memanjang.

Asih merasa sangat tak karuan karena ulah Gendis membuatnya tidak bisa bernapas. Namun beberapa detik kemudian ada yang lebih membuat Asih makin tak karuan. Yaitu ketika tangan kanan Gendis mendadak lepas, dan lebih tepatnya patah, tak lama setelah sebuah ti*nju menghan*tamnya.

Tubuh Asih melayang di udara dengan tangan Gendis yang tetap menceki*knya, meski tangan kanan itu telah lepas dari tubuh. Bak embusan tornado yang sangat cepat, sosok berpakaian serba panjang warna putih datang dan itu Aqwa. Aqwa segera menarik sebelah lengan tangan Asih. Tangan kanan Aqwa yang meraih Asih turut memanjang layaknya tangan kanan Gendis. Kenyataan tersebut tak hanya membuat Asih bingung. Karena Aqwa sendiri tak kalah bingung menyaksikan keadaan tangan kanannya, sebelum akhirnya mereka justru bertatapan.

Aqwa dan Asih terjebak dalam tatapan inten*s yang berlangsung lama. Tak ubahnya ketika menatap Asih yang tengah menjadi ratu ikan, kali ini di mata Aqwa, sosok Asih juga mengingatkannya kepada ratu ikan yang begitu cantik.

“Kenapa mereka sangat mirip?” pikir Asih yang kemudian terusik oleh ekspresi panik dari Asih.

Aqwa pikir, yang Asih keluhkan itu tangan kanan Gendis yang masih men*cekik lehernya. Namun nyatanya, hantu bebal itu mendadak erusaha menyeran*g Aqwa dari belakang. Tubuh Gendis terbang tak begitu tinggi tapi melesat sangat cepat. Wajah Gendis nyaris menghant*am wajah Aqwa, andai Aqwa tak segera menghindarinya. Meski karena menghindarnya itu, baik tubuhnya maupun tubuh Asih yang ia dekap, refleks menghantam pegangan di tepi jembatan.

Setelah lagi-lagi Aqwa dan Asih bertatapan intens, yang lebih dulu Aqwa lakukan tentu melepas tangan kanan Gendis dari leher Asih. Darah segar membasahi kerudung bagian leher cokelat muda milik Asih karena kuku-kuku Gendis sudah telanjur menu*suk sekaligus melukai di sana. Kenyataan tersebut pula yang membuat Aqwa menatap marah Gendis.

“Katakan selamat tinggal kepada tangan kananmu!” marah Aqwa yang segera menggunakan kedua tangannya untuk mencengkeram sekaligus menghancu*rkan tangan Gendis. Tangan kanan itu tak semata hancur, tapi juga terbakar dan perlahan menjadi debu hitam yang terbang sekaligus menghilang.

Asih yang sudah setengah sekarat, hanya melongo menyaksikan semua itu. Hanya saja, Asih merasa jauh lebih nyaman dalam dekapan Aqwa yang sigap langsung menangkap tubuhnya, setelah tubuh Asih sempat terjatuh bersama hancu*rnya tangan kanan Gendis.

Dalam sekejap, mereka meninggalkan Gendis yang Aqwa tatap penuh kebencian. Aqwa yang membopong Asih sudah membuat mereka ada di depan teras rumah orang tua Aqwa yang ada di sebelah pesantren.

“Ini tadi masih di jembatan, tapi sekarang sudah di depan rumah dan itu dalam hitungan detik?” batin Asih yang sudah langsung linglung. Dibawa kabur oleh Aqwa membuatnya mengarungi perjalanan melebihi kecepatan kereta ekspres. Namun, ia sengaja menghindari tatapan Aqwa. Pemuda itu menatapnya dengan tatapan cenderung curiga.

“Kenapa mata Asih mendadak nyan*du banget? Dan tumben, Asih enggak ngomel tapi malah menghindar? Asih seperti sengaja menghindariku,” pikir Aqwa diam-diam merasa aneh dengan hubungan sekaligus interaksinya dengan Asih.

Ketika pintu akhirnya terbuka dari dalam dan itu oleh ibu Ryuna yang sudah memakai mukena, Aqwa berangsur menurunkan Asih.

“Kalian ... astaghfirullah kalian dari mana sih? Dari kemarin semua orang nyariin kalian. Sampai disiarkan di grup WA desa bahkan kabupaten. Ini papah sama opa juga mau pada pulang, Mas!” ujar ibu Ryuna antara sedih, kesal, tapi juga bahagia karena yang dicari-cari akhirnya pulang. Namun, ia yang menghampiri keduanya juga mendadak terkejut. Tak semata karena keduanya dalam keadaan kuyup, melainkan karena setelah diturunkan oleh Aqwa, Asih yang sempoyongan malah berakhir ambruk, terjerembab di lantai teras hadapannya.

“Ya Allah Mas Aqwa jahat banget. Sesakit ini loh, Mas,” batin Asih sengaja tidak mau mengungkit hubungan mereka bahkan sekadar di hati maupun pikirannya. Sebab sejauh ini, jika di daratan, Aqwa akan serba bisa termasuk mendengar suara hati sekaligus membaca pikiran seseorang, tanpa terkecuali.

“Ya ampun Mas ... diangkat lagi. Diangkat lagi Asihnya. Itu kasihan itu pasti sakit banget,” sergah ibu Ryuna masih berisik karena terlalu khawatir.

“Dibawa masuk, bawa masuk. Kalian mandi dulu, habis itu subuhan, terus habis itu kalian wajib cerita ke Mamah! Ini kalian kehujanan atau tenggelam di sungai? Kok bisa kuyup begini?” ucap ibu Ryuna yang mengikuti Aqwa dan Asih dari belakang. Selain mengeluhkan keadaan keduanya yang kuyup, ibu Ryuna juga sampai menyinggung aroma anyir dari tubuh keduanya yang mirip aroma ikan.

Disamakan dengan ikan bahkan walau itu hanya karena aroma tubuh mereka, baik Asih maupun Aqwa langsung celingukan gelisah. Tentu karena Asih menyadari bahwa dirinya merupakan manusia jelmaan ikan. Sementara Aqwa, kini pemuda itu jadi merasa terbebani jika disinggung perihal ikan, setelah apa yang ia alami, bahkan ia sampai menikah dengan ratu ikan.

“Rasanya tadi enggak nyaman banget,” batin Asih ketika diantar sampai kamar mandi oleh Aqwa.

Berbeda dari sebelumnya, kini Aqwa menatap Asih dengan tatapan khas jika pemuda itu sedang marah. “Tadi, ... bukan tadi, tapi kemarin. Sudah dibilangin, jangan lupa doa. Doa, dan doa. Eh bener kejadian kan, kamu diselong sama hantu ngeyel itu!” omelnya.

“Nah itu, ... ah gimana yah, Mas. Sekarang cuma jadi nyesel saja. Apalagi tuh demit beneran mirip banget sama Mas.” Mengatakan itu, Asih buru-buru mengoreksi ucapannya. “Mirip penyamarannya, jangan marah dulu!” yakinnya karena dari ekspresinya, Aqwa memang tampak akan kembali memarahinya.

Aqwa langsung mendengkus sebal. “Ya Allah, matanya kenapa sih!” kesalnya dan lagi-lagi hanya berani meluapkan dalam hatinya.

“M-mas ... m-maaf banyak-banyak, ya!” lirih Asih sembari melirik takut Aqwa. Pemuda itu tampak sangat marah kepadanya. Namun karena permintaan maafnya itu, Aqwa kembali fokus menatap kedua matanya. Tatapan yang jujur saja terasa sangat aneh sekaligus menakutkan untuknya.

“Lihat Mas ... gara-gara dibiarkan jatuh tadi sama Mas, bibirku jadi jontor sementara hidungku jadi enggak lebih mancung dari polisi tidur!” ucap Asih sambil menutupi bibir maupun hidungnya yang terluka akibat jatuh di teras, menggunakan kedua tangannya. Namun, efek kedua tangannya yang bau sangat anyir, ia malah berakhir muntah-muntah.

“Ya sudah,” ucap Aqwa masih menatap lurus kedua mata Asih meski kedua mata lebar itu jadi sibuk menghindari tatapannya.

“I-iya, Mas,” jawab Asih sambil menunduk takut. Kedua tangannya refleks mendekap dadanya.

“Besok aku beliin kamu kacamata kuda, biar aku enggak lihat mata kamu lagi!” lirih Aqwa telanjur jengkel kenapa ia merasa sangat terganggu kepada kedua mata Asih. Kedua mata itu tak hanya mendadak menjadi cand*u untuknya yang mana ia tak mau berhenti menatapnya. Karena setiap melihat kedua mata Asih, ia juga jadi ingat si ratu ikan yang telah ia nikahi.

“Maksud mas Aqwa gimana? Dia marah banget dan sampai benci ke mataku apa gimana? Karena gara-gara aku, dia jadi tenggelam dan mengalami keadaan sangat sulit?” pikir Asih tak lama setelah Aqwa meninggalkannya.

Di dalam kamar Asih, Aqwa yang nyaris pergi dan bisa mendengar suara hati Asih, refleks menghentikan langkahnya. “Dia tahu jika gara-gara menyusulnya, aku sampai menikah dengan ratu ikan?” pikirnya yang perlahan menoleh hingga membuatnya kembali memergoki kedua mata Asih. Sebab Asih yang akan menutup pintu kamar mandi, juga terpaku menatap kedua matanya, hingga mereka terikat dalam tatapan dalam sekaligus sangat inten*s, yang juga berlangsung sangat lama.

Terpopuler

Comments

Rumini Parto Sentono

Rumini Parto Sentono

judulnya ganti ya kak author....?

2023-09-28

0

Firli Putrawan

Firli Putrawan

s asih blm cerita aqwa jg sm mama ryuna gmn kl mereka cerita udah nikah

2023-09-25

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Syukurlah akhirnya Aqwa dan asih bisa keluar dari sungai merah

2023-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Gangguan Dan Teror
3 3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4 4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5 5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6 6 : Asih
7 7 : Kembali Ke Daratan
8 8 : Perasaan yang Aneh
9 9 : Bukan Hanya Kebetulan
10 10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11 11 : Ada yang Mengincar Asih
12 12 : Kecewa
13 13 : Saling Membutuhkan
14 14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15 15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16 16 : Enggak Beres!
17 17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18 18 : Ujian Untuk Asih
19 19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20 20 : Rahasia Bibi Sujiah
21 21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22 22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23 23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24 24 : Tolak Bala
25 25 : Guna-Guna yang Mental
26 26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27 27 : Ijab Kabul
28 28 : Ada yang Tidak Suka?
29 29 : Kompak Cemburu
30 30 : Ketakutan Aqwa
31 31 : Mendadak Ritua-l
32 32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33 33 : Menyusun Rencana dan Misi
34 34 : Tolong, Sih!
35 35 : Lancang!
36 36 : Pertolongan Dari Leluhur
37 37 : Mengorbankan Asih?
38 38 : Perang Lelembut
39 39 : Pe-rang Belum Usai
40 40 : Janji Asih
41 41 : Asih Sang Ratu Ikan
42 42 : Janin Berkekuatan Super
43 43 : Kekuatan Luar Biasa
44 44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45 45 : Akhirnya Kembali
46 46 : Istri Amnesia
47 47 : Berusaha Romantis
48 48 : Kenapa Harus Asih?
49 49 : Hanya Sementara
50 50 : Berhawa Panas
51 51 : Masih Berusaha Menghindar
52 52 : Laptop Aqwa
53 53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54 54 : Rasuk
55 55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56 56 : Memasuki Dunia Komik
57 57 : Memulai Misi
58 58 : Mirip Kejadian Nyata
59 59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60 60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61 61 : T—Tolong!
62 62 : Lorong Waktu
63 63 : Masih Berlanjut
64 64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65 65 : Sesuai Rencana!
66 66 : Kemenangan
67 67 : Rencana Selamatan
68 68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69 69 : Henru
70 70 : Buto Ijo
71 71 : Kekuatan Pelet
72 72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73 73 : Level Sayang
74 74 : Resep Dari Opa
75 75 : Ketakutan Aqwa
76 76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77 77 : Saling Melengkapi
78 78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79 79 : Susuk yang Rontok
80 80 : Semuanya Sudah Berlalu
81 81 : Dipuas-Puasin
82 82 : Resepsi
83 Tamat
84 Novel : Mendadak Menikah Mantan
85 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88 Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Gangguan Dan Teror
3
3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4
4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5
5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6
6 : Asih
7
7 : Kembali Ke Daratan
8
8 : Perasaan yang Aneh
9
9 : Bukan Hanya Kebetulan
10
10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11
11 : Ada yang Mengincar Asih
12
12 : Kecewa
13
13 : Saling Membutuhkan
14
14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15
15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16
16 : Enggak Beres!
17
17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18
18 : Ujian Untuk Asih
19
19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20
20 : Rahasia Bibi Sujiah
21
21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22
22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23
23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24
24 : Tolak Bala
25
25 : Guna-Guna yang Mental
26
26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27
27 : Ijab Kabul
28
28 : Ada yang Tidak Suka?
29
29 : Kompak Cemburu
30
30 : Ketakutan Aqwa
31
31 : Mendadak Ritua-l
32
32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33
33 : Menyusun Rencana dan Misi
34
34 : Tolong, Sih!
35
35 : Lancang!
36
36 : Pertolongan Dari Leluhur
37
37 : Mengorbankan Asih?
38
38 : Perang Lelembut
39
39 : Pe-rang Belum Usai
40
40 : Janji Asih
41
41 : Asih Sang Ratu Ikan
42
42 : Janin Berkekuatan Super
43
43 : Kekuatan Luar Biasa
44
44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45
45 : Akhirnya Kembali
46
46 : Istri Amnesia
47
47 : Berusaha Romantis
48
48 : Kenapa Harus Asih?
49
49 : Hanya Sementara
50
50 : Berhawa Panas
51
51 : Masih Berusaha Menghindar
52
52 : Laptop Aqwa
53
53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54
54 : Rasuk
55
55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56
56 : Memasuki Dunia Komik
57
57 : Memulai Misi
58
58 : Mirip Kejadian Nyata
59
59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60
60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61
61 : T—Tolong!
62
62 : Lorong Waktu
63
63 : Masih Berlanjut
64
64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65
65 : Sesuai Rencana!
66
66 : Kemenangan
67
67 : Rencana Selamatan
68
68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69
69 : Henru
70
70 : Buto Ijo
71
71 : Kekuatan Pelet
72
72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73
73 : Level Sayang
74
74 : Resep Dari Opa
75
75 : Ketakutan Aqwa
76
76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77
77 : Saling Melengkapi
78
78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79
79 : Susuk yang Rontok
80
80 : Semuanya Sudah Berlalu
81
81 : Dipuas-Puasin
82
82 : Resepsi
83
Tamat
84
Novel : Mendadak Menikah Mantan
85
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88
Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!