4 : Wasiat Bapak Dan Mamak

Asih masih mengejar sosok Aqwa jadi-jadian yang sebenarnya merupakan Gendis si hantu penunggu Sungai Merah. Gendis melajukan motornya dengan sangat cepat, hingga sekelas Asih yang sering melewati jalan tikus hanya untuk menghindari tilang polisi lantaran sampai detik gadis itu masih gagal tes uji kelayakan memiliki SIM sampai kalah. Namun seiring sosok tersebut yang makin dekat dengan jembatan Sungai Merah, Asih mendadak teringat wasiat bapak dan mamaknya.

“Sih, ingat, ya. Sampai kapan pun, kamu harus menjauhi sungai khususnya Sungai Merah. Jangan pernah kamu sampai masuk ke sungai bahkan sekadar membiarkan kaki kamu sedikit masuk,” ucap bapak Asih yang selalu saja diulang. Karena hampir setiap hari, apalagi ketika Asih akan pergi untuk mengerjakan keperluan di luar rumah Aqwa tanpa pengawasan, bapak maupun mamaknya Asih akan selalu mengatakannya.

Saking heran bahkan bosannya karena wanti-wanti tersebut tidak pernah disertai alasan berlogika alias masuk akal, di setiap Asih menanyakannya, Asih yang tipikal ngeyel jika tidak diberi bukti pernah menyeletuk, “Bapak sama Mamak selalu bilang begitu. ‘Sih, kamu jangan sampai masuk sungai, sungai mana pun apalagi Sungai Merah. Bahkan sekadar masukin sedikit kaki kamu ke dalam sungai, jangan!’ Kesannya aku ini, anak ikan atau malah anak buaya jadi-jadian! Terus kalau sampai kena air sungai, kakiku berubah jadi bersirip-sirip, atau malah jadi ekor!”

Saat itu, bapak dan mamak Asih yang memang sudah sepuh meski Asih terbilang masih muda, langsung kebingungan. Wajah orang tua Asih mendadak pucat, terlepas dari keduanya yang jadi tidak berani menatap Asih. Malahan, alih-alih menjawab, keduanya yang mendadak bungkam, silih berganti pergi tanpa pamit, bahkan sekadar basa-basi.

Sementara kini, Asih tidak bisa tinggal diam. Karena dengan mata dan kepalanya sendiri, ia memergoki sang majikan yang mengendarai motor, kecelakaan. Di mata Asih, Aqwa dan motornya langsung jatuh setelah oleng menghantam pinggir jembatan. Jantung Asih seolah copot hanya karena menyaksikan itu. Terlebih sejak kecil, meski harusnya sebagai anak pembantu dirinya yang mengasuh, justru Aqwa yang mengasuhnya. Meski ketika mereka beranjak dewasa, keadaan perlahan berubah. Karena sebijak-bijaknya Aqwa, saat kepadanya, pemuda itu kerap menjadi bayi.

“Mas Aqwa!” teriak Asih refleks setelah ia juga buru-buru menghentikan laju motornya di pinggir jembatan Sungai Merah yang memang sepi. Hanya dirinya yang ada di sana, hingga jika bukan dirinya, tidak mungkin ada yang menolong sang majikan. Terlebih yang ia tahu, sang bos yang memiliki kemampuan istimewa juga sangat pantang dengan air apalagi selevel sungai Merah yang konon berde*mit.

“Asiiiihhhh!” Padahal di belakang sana, Aqwa yang menyusul, sudah berulang kali berteriak. Hanya saja, pengaruh kekuatan Gendis sampai membuat mesin motor Aqwa mati.

“Begini caramu, tamat riwayatmu, Ndis! Enggak peduli meski kamu korban kekejia*n bapakmu. Aku beneran enggak bisa diam kalau caramu nyelong orang begini!” batin Aqwa. Setelah menepikan motornya begitu saja, di tengah sore menuju petang, pemuda itu lari. Namun, lari yang Aqwa lakukan tak ubahnya embusan angin yang begitu kencang, meski Aqwa masih melalui setiap yang dilalui sebagai wujudnya.

Setelah sempat dilema antara mematuhi wasiat bapak dan mamaknya, atau turun menolong Aqwa, Asih lebih memilih untuk loncat, apalagi di bawah sana, Aqwa jadi-jadian sudah langsung sibuk mengulurkan tangan.

“Sih! Tolong, Sih!” teriak Aqwa jadi-jadian belum sepenuhnya tenggelam.

Asih lupa, bahwa de*mit, silum*an maupun sejenisnya, bisa saja menyesatkan pandangan manusia melalui wujud berbeda. Saking sayangnya gadis itu kepada Aqwa yang sudah dianggap sebagai keluarga, juga kenyataan Aqwa yang Asih ketahui pantang ke tempat berair banyak, Asih mengabaikan wasiat sekaligus mengesampingkan ilmu-ilmu agama yang telah dipelajari.

“Bertahan, Mas! Pegangan ke apa pun!” sergah Asih. Tanpa pikir panjang lagi, gadis itu loncat. Hanya motor, helm, dan juga sandal jepitnya saja yang ia tinggal di pinggir jembatan.

“Byuuurrrr!”

Bersama loncatnya Asih ke dalam sungai, Gendis sudah langsung berubah wujud menjadi wanita bergamis merah yang sangat menyeramkan. Gendis yang telanjur dendam sudah langsung tersenyum senang di tengah mulutnya yang terus menyemburkan darah maupun belatung.

“Inalillahi ....” Aqwa terdiam lemas, kebas. Karena dengan matanya sendiri, ia menyaksikan Asih loncat ke dalam sungai. Tak beda dengan Asih, ia juga sudah langsung dilema. Antara pantangan yang selama ini ia patuhi dan selalu diwanti-wanti oleh para orang tua di keluarganya, atau Asih yang telanjur disesatkan oleh Gendis, sementara kini, gadis itu tengah berjuang antara hidup dan mati!

“BRAAAAAAAKKKKK!”

Tubuh Asih menggeliat seiring cahaya terang yang terpancar dari tubuh gadis itu. Tak ada lagi gamis yang menutupi sekujur tubuhnya. Juga, tak ada lagi kerudung yang menutupi kepalanya. Rambut panjang Asih tergerai seiring tubuh gadis itu yang dipenuhi sirip. Kedua kakinya pun sudah berubah menjadi sirip kaudal. Sirip yang terletak di bagian belakang atau disebut juga dengan ekor. Sirip yang akan menggerakkan ikan berbelok ke kanan dan kiri, serta mendorong ikan untuk maju. Dalam sekejap dan benar-benar sangat cepat, perubahan itu terjadi. Seperti yang pernah Asih celetukan kepada bapak mamaknya, dirinya sungguh menjadi ikan. Tubuh bagian bawahnya persis layaknya ikan raksasa, sementara kepala dan tubuhnya berwujud manusia. Asih menangis menyaksikan perubahan wujudnya. Perasaan sekaligus hatinya terasa sangat hancur. Kedua tangan berjemari lentiknya sudah dipenuhi sirip putih dan sangat berkilau. Sementara setiap butir air matanya berubah menjadi butiran emas dan kini telah berjatuhan ke dasar sungai sana.

“Pak ... Bu ...? Ini aku ... kenapa aku jadi gini? Kenapa aku beneran jadi ikan, padahal selama ini aku selalu jadi anak yang baik? Padahal selama ini, aku enggak pernah nak*al, meski aku memang ngeyel!” batin Asih tak kuasa menyudahi tangis maupun kesedihannya.

Di dalam sungai sana, Asih bisa bergerak sekaligus berenang dengan leluasa. Air sungai yang berwarna merah sekaligus beraroma sangat anyir juga bukan hambatan berarti untuknya. Padahal saat Gendis berulah di kediaman Aqwa, Asih sempat muntah-muntah.

“TUAN PUTRI!”

Dalam sekejap, Asih sudah dikepung oleh sosok-sosok yang berpenampilan layaknya dirinya. Beberapa ikan kecil yang benar-benar berwujud ikan juga menyertai. Mereka yang berwujud layaknya Asih dan kebanyakan tampak layaknya orang dewasa, masing-masing membawa tom*bak. Mereka kompak menatap Asih dengan sangat hormat.

“Akhirnya Tuan Putri pulang!” sergah mereka yang kembali membungkuk, benar-benar menghormati Asih.

“Apa lagi ini? Lawak bener ...,” batin Asih makin tidak paham. Namun tiba-tiba saja, Asih ingat alasannya ada di sana. Iya, Aqwa!

“Mas Aqwa!” sergah Asih yang seketika mengawasi sekitar. Ia berenang layaknya ikan ke lokasi yang ia yakini menjadi tempat jatuhnya Aqwa.

“Byuuuuurrrrrrr!”

Ada yang jatuh dari atas sana. Adegan jatuh yang mendadak membuat dunia Asih layaknya mengalami adegan slow motion. Apalagi setelah Asih perhatikan, sosok yang jatuh dan sampai bercahaya itu justru Aqwa. Detik itu juga, dunia Asih seolah berhenti berputar.

Terpopuler

Comments

Adang Soleh

Adang Soleh

mkin krn awal baca kali y..sdkit bingung dgn narasi dan penyampaian othor, tp critanya hrusnya bagus, jd coba terus baca.smga di chft berikutnya sudh terbiasa
semngt buat othor

2024-11-27

0

Hj. Raihanah

Hj. Raihanah

kok cerita nya bisa horor. dan agak lucu ya

2024-01-31

1

Indah Permatasari

Indah Permatasari

kok bisa kepikiran ide cerita kek gini

2024-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Gangguan Dan Teror
3 3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4 4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5 5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6 6 : Asih
7 7 : Kembali Ke Daratan
8 8 : Perasaan yang Aneh
9 9 : Bukan Hanya Kebetulan
10 10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11 11 : Ada yang Mengincar Asih
12 12 : Kecewa
13 13 : Saling Membutuhkan
14 14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15 15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16 16 : Enggak Beres!
17 17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18 18 : Ujian Untuk Asih
19 19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20 20 : Rahasia Bibi Sujiah
21 21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22 22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23 23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24 24 : Tolak Bala
25 25 : Guna-Guna yang Mental
26 26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27 27 : Ijab Kabul
28 28 : Ada yang Tidak Suka?
29 29 : Kompak Cemburu
30 30 : Ketakutan Aqwa
31 31 : Mendadak Ritua-l
32 32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33 33 : Menyusun Rencana dan Misi
34 34 : Tolong, Sih!
35 35 : Lancang!
36 36 : Pertolongan Dari Leluhur
37 37 : Mengorbankan Asih?
38 38 : Perang Lelembut
39 39 : Pe-rang Belum Usai
40 40 : Janji Asih
41 41 : Asih Sang Ratu Ikan
42 42 : Janin Berkekuatan Super
43 43 : Kekuatan Luar Biasa
44 44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45 45 : Akhirnya Kembali
46 46 : Istri Amnesia
47 47 : Berusaha Romantis
48 48 : Kenapa Harus Asih?
49 49 : Hanya Sementara
50 50 : Berhawa Panas
51 51 : Masih Berusaha Menghindar
52 52 : Laptop Aqwa
53 53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54 54 : Rasuk
55 55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56 56 : Memasuki Dunia Komik
57 57 : Memulai Misi
58 58 : Mirip Kejadian Nyata
59 59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60 60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61 61 : T—Tolong!
62 62 : Lorong Waktu
63 63 : Masih Berlanjut
64 64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65 65 : Sesuai Rencana!
66 66 : Kemenangan
67 67 : Rencana Selamatan
68 68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69 69 : Henru
70 70 : Buto Ijo
71 71 : Kekuatan Pelet
72 72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73 73 : Level Sayang
74 74 : Resep Dari Opa
75 75 : Ketakutan Aqwa
76 76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77 77 : Saling Melengkapi
78 78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79 79 : Susuk yang Rontok
80 80 : Semuanya Sudah Berlalu
81 81 : Dipuas-Puasin
82 82 : Resepsi
83 Tamat
84 Novel : Mendadak Menikah Mantan
85 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88 Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Gangguan Dan Teror
3
3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4
4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5
5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6
6 : Asih
7
7 : Kembali Ke Daratan
8
8 : Perasaan yang Aneh
9
9 : Bukan Hanya Kebetulan
10
10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11
11 : Ada yang Mengincar Asih
12
12 : Kecewa
13
13 : Saling Membutuhkan
14
14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15
15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16
16 : Enggak Beres!
17
17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18
18 : Ujian Untuk Asih
19
19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20
20 : Rahasia Bibi Sujiah
21
21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22
22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23
23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24
24 : Tolak Bala
25
25 : Guna-Guna yang Mental
26
26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27
27 : Ijab Kabul
28
28 : Ada yang Tidak Suka?
29
29 : Kompak Cemburu
30
30 : Ketakutan Aqwa
31
31 : Mendadak Ritua-l
32
32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33
33 : Menyusun Rencana dan Misi
34
34 : Tolong, Sih!
35
35 : Lancang!
36
36 : Pertolongan Dari Leluhur
37
37 : Mengorbankan Asih?
38
38 : Perang Lelembut
39
39 : Pe-rang Belum Usai
40
40 : Janji Asih
41
41 : Asih Sang Ratu Ikan
42
42 : Janin Berkekuatan Super
43
43 : Kekuatan Luar Biasa
44
44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45
45 : Akhirnya Kembali
46
46 : Istri Amnesia
47
47 : Berusaha Romantis
48
48 : Kenapa Harus Asih?
49
49 : Hanya Sementara
50
50 : Berhawa Panas
51
51 : Masih Berusaha Menghindar
52
52 : Laptop Aqwa
53
53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54
54 : Rasuk
55
55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56
56 : Memasuki Dunia Komik
57
57 : Memulai Misi
58
58 : Mirip Kejadian Nyata
59
59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60
60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61
61 : T—Tolong!
62
62 : Lorong Waktu
63
63 : Masih Berlanjut
64
64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65
65 : Sesuai Rencana!
66
66 : Kemenangan
67
67 : Rencana Selamatan
68
68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69
69 : Henru
70
70 : Buto Ijo
71
71 : Kekuatan Pelet
72
72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73
73 : Level Sayang
74
74 : Resep Dari Opa
75
75 : Ketakutan Aqwa
76
76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77
77 : Saling Melengkapi
78
78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79
79 : Susuk yang Rontok
80
80 : Semuanya Sudah Berlalu
81
81 : Dipuas-Puasin
82
82 : Resepsi
83
Tamat
84
Novel : Mendadak Menikah Mantan
85
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88
Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!