2 : Gangguan Dan Teror

Hantu penunggu jembatan Sungai Merah bernama Gendis itu tak mengizinkan Aqwa berdiri. Malahan ia emosi lantaran Aqwa tak langsung jatuh layaknya setiap korba*nnya. Aqwa bahkan tak mengalami luka berarti. Bahkan kini, meski ia telah menc*ekik pemuda tampan itu, yang ada malah tubuhnya mendadak terasa terbakar. Ada yang aneh dengan sosok Aqwa dan Gendis menyadarinya, pemuda itu berbeda. Aqwa bukan manusia biasa.

“Pyaaaar!” Tak ubahnya kaca yang akhirnya pecah, tembok tak kasat mata yang sempat Aqwa tabrak dan selama ini selalu menjadi alasan korban di sana terjatuh, akhirnya pecah hanya karena tendangan Aqwa.

Marah, tentu saja. Gendis tak terima dan sengaja membuat tubuh Aqwa melayang ke udara. Niat Gendis melakukannya karena akan membant*ingnya. Namun, tampang Aqwa yang begitu tenang, selain kenyataan pemuda itu yang begitu santai, membuatnya bertanya-tanya. Ada apa? Kenapa Aqwa berbeda dari korban-korban sebelumnya?

“Carilah bapakmu dan balaskan dendammu kepadanya. Jangan pernah mengganggu orang sini yang jelas tidak tahu apa-apa tentang kalian apalagi dendammu!” ucap Aqwa yang kemudian loncat dan berakhir turun sendiri meski ia belum diturunkan oleh Gendis.

“Siapa orang ini?” batin Gendis.

“Kamu salah cari lawan!” tegas Aqwa. “Ini kesempatan pertama sekaligus terakhir kamu. Karena andai kamu berani berulah lagi dan mengganggu orang-orang yang lewat sini, ... aku tidak segan menghancu*rkan kamu hingga kamu tidak bisa memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar lagi!”

Gendis yang sempat bertanya-tanya mengenai siapa Aqwa, terusik oleh kehadiran Dewi yang ia pergoki diam-diam mengintip dari sebelah jembatan di depan saja. “Dewi, ... dia pasti tahu, siapa pemuda di hadapanku!” batinnya.

Aqwa yang bisa mendengarnya berkata, “Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Yang perlu dan wajib kamu tahu adalah, balas dendammu dengan membuat semua orang bahagia yang melintas di sini celaka, itu benar-benar tidak beralasan!” Setelah berucap demikian, Aqwa memilih pergi menggunakan motornya. Ia putar balik dan sungguh tidak akan memberi toleransi andai Gendis tetap abai pada peringatan yang ia berikan.

Kepergian Aqwa menjadi celah bagi Gendis untuk segera memastikannya kepada Dewi. Dewi yang langsung ketakutan kepadanya, terlebih ia tak segan mence*kiknya mengatakan, bahwa Aqwa merupakan pemuda istimewa yang bisa membantu arwah penasaran layaknya mereka.

“Tidak mungkin hanya itu karena rasanya saja beda! Dia memiliki kekuatan langka. Apakah jika aku membunu*hnya, aku bisa memiliki keuntungan? Aku bisa memiliki kekuatannya yang istimewa?” tebak Gendis menerka-nerka. Namun, diamnya Dewi seolah membenarkan pertanyaan sekaligus anggapannya. Bahwa Aqwa memang pemuda istimewa, dan ia bisa mendapatkan kekuatan istimewanya andai ia membun*uhnya.

***

Sekelebat angin sekaligus bayangan hitam yang langsung membuat ibu Ryuna merinding, mengiringi setiap langkah wanita itu. Jantung ibu Ryuna menjadi berdebar lebih kencang seiring wanita itu yang jadi kerap mengawasi sekitar melalui lirikan. Ibu Ryuna yang tengah melangkah ke dapur yakin, ada yang tidak beres. Karenanya, sembari meraih teko berisi herbal yang subuh tadi ia buat, ia mengedarkan tatapannya untuk menatap suasana di luar dapur dengan saksama.

Suasana di sana benar-benar sepi, termasuk juga suasana di luar yang mulai terang karena matahari pagi mulai menyinari kehidupan. Ibu Ryuna yang tak lain merupakan mamah dari Aqwa, menggunakan sebuah cangkir berwarna ungu senada dengan teko, untuk menampung ramuan herbal yang ia buat, dari teko. Bersamaan dengan itu, ada sekelebat hitam berhias embusan angin yang kembali berlarian di belakangnya. Namun ketika ia menoleh untuk memastikan, lagi-lagi di sana tidak ada siapa-siapa. Tidak ada tanda-tanda kehidupan lain selain dirinya, tapi detak jantungnya makin kacau dari sebelumnya.

“Mas Aqwa ke mana, ya? Enggak mungkin tadi itu leluhur sini, atau setidaknya teman tak kasat matanya mas Aqwa,” batin ibu Ryuna yang terfleks terdiam lantaran dari hadapannya, ia menci*um aroma sangat anyir. Dan ketika ia memastikan, ternyata air herbal dari teko yang ia tuang jawabannya. Air itu bukan berwarna kuning dari kunyit selaku salah satu ramuan herbal pokok buatannya, melainkan merah agak kental persis darah!

Jantung ibu Ryuna nyaris copot, dan wanita itu menaruh teko maupun cangkirnya begitu saja di tengah tubuh terutama kedua tangannya yang sudah gemetaran hebat. Untuk sejenak, ibu Ryuna memang merasa kacau. Kemudian wanita itu memejamkan kedua matanya sambil berdoa. Namun ketika ia membuka matanya, wajah hitam berambut panjang dan basah oleh darah, sudah langsung menyapanya.

“Arrrrrrgggghhhh!”

Teriakan ibu Ryuna sudah langsung mengusik Asih yang tengah menyapu halaman depan rumah ibu Ryuna dan keberadaannya ada di sebelah pesantren.

“Ibu Ryuna, kan?” Meski suasana di depan rumah terbilang ramai oleh aktivitas warga yang lalu lalang lewat, Asih yakin, tadi merupakan teriakan sang majikan.

Segera Asih menyisihkan sapi dan pengkinya begitu saja. Ia buru-buru memasuki rumah terbilang mewah sekaligus megah di hadapannya. Suasana rumah yang besar dan tengah tidak banyak penghuni, membuat keadaan di sana sangat sepi. Karena kebetulan, sebagian penghuninya tengah berada di Jakarta untuk mengurus pekerjaan. Namun Asih yakin, tadi suara teriakan sang majikan tidak berasal dari kamar yang keberadaannya tidak begitu jauh dari pintu masuk utama. Benar saja, Asih menemukan sang majikan tergeletak di lantai dekat meja makan.

“I-ibu ...!” Asih sudah langsung menghampiri kemudian merengkuh tubuh ibu Ryuna. Namun tak beda dengan yang dialami ibu Ryuna, ia juga merasakan aktivitas aneh di sekitar belakangnya. Seperti ada yang sengaja berlari kencang, tapi menghasilkan embusan angin kencang. Dan baru saja, seolah ada yang meniup telinga kirinya disertai bisikan mengerikan yang menyebut-nyebut namanya.

“Asihh ... Asih ....” Panggilan itu terus berlangsung lirih, menggelitik, dan kian membuat Asih bergidik. Wanita berusia dua puluh tahun itu juga menyadari, ada aroma anyir yang begitu menusu*k penciumannya.

“Astaghfirullaah ....” Tubuh Asih seolah menjadi kaku tak ubahnya balok kayu bahkan batu. Karena detik itu juga, ia yang sudah memangku ibu Ryuna mendadak tak bisa bergerak.

“Assalamualaikum ...? Mah ...? Mbak Asih? Kok rumah sepi banget?”

Baru saja, Asih mendengar suara Aqwa. Namun, jangankan bersuara untuk membalas dan mengabarkan keadaan ibu Ryuna, lidahnya saja kelu, selain bibirnya yang mendadak terkunci rapat.

Terakhir, ketika Asih mencoba menoleh ke belakang selaku sumber suara Aqwa, wajahnya malah menyentuh sebuah permukaan basah sekaligus lembek. Permukaan tersebut berbau sangat bu*suk sekaligus anyir. Yang membuat jantung Asih seolah loncat, bahkan wanita itu merasa ketakutan luar biasa, tak lain karena dari sana mendadak banyak belatung berjatuhan menimpa wajah bahkan bibirnya.

“Asih ...!”

Baru Asih sadari, sosok tersebut lah pemilik suara yang sedari tadi memanggilnya.

“Aku enggak takut!” tegas Asih sebelum wanita muda itu berakhir pingsan, meringkuk persis di sebelah ibu Ryuna.

Terpopuler

Comments

Nengnong4 ²²¹º

Nengnong4 ²²¹º

asiihh.. aq ga takut.. tapi pingsan 🤭🤣🤣

2024-02-21

1

N'Dön Jùañ Shakespeare

N'Dön Jùañ Shakespeare

ya ampun merinding terus, kuatkah aku membacanya sampai tamat?

2024-01-01

0

Aileen

Aileen

serem x kak, belum 2 dah merinding sya sehat sllu ya kak ros di tunggu up ny 💪💪👍👍

2023-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Gangguan Dan Teror
3 3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4 4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5 5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6 6 : Asih
7 7 : Kembali Ke Daratan
8 8 : Perasaan yang Aneh
9 9 : Bukan Hanya Kebetulan
10 10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11 11 : Ada yang Mengincar Asih
12 12 : Kecewa
13 13 : Saling Membutuhkan
14 14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15 15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16 16 : Enggak Beres!
17 17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18 18 : Ujian Untuk Asih
19 19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20 20 : Rahasia Bibi Sujiah
21 21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22 22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23 23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24 24 : Tolak Bala
25 25 : Guna-Guna yang Mental
26 26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27 27 : Ijab Kabul
28 28 : Ada yang Tidak Suka?
29 29 : Kompak Cemburu
30 30 : Ketakutan Aqwa
31 31 : Mendadak Ritua-l
32 32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33 33 : Menyusun Rencana dan Misi
34 34 : Tolong, Sih!
35 35 : Lancang!
36 36 : Pertolongan Dari Leluhur
37 37 : Mengorbankan Asih?
38 38 : Perang Lelembut
39 39 : Pe-rang Belum Usai
40 40 : Janji Asih
41 41 : Asih Sang Ratu Ikan
42 42 : Janin Berkekuatan Super
43 43 : Kekuatan Luar Biasa
44 44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45 45 : Akhirnya Kembali
46 46 : Istri Amnesia
47 47 : Berusaha Romantis
48 48 : Kenapa Harus Asih?
49 49 : Hanya Sementara
50 50 : Berhawa Panas
51 51 : Masih Berusaha Menghindar
52 52 : Laptop Aqwa
53 53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54 54 : Rasuk
55 55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56 56 : Memasuki Dunia Komik
57 57 : Memulai Misi
58 58 : Mirip Kejadian Nyata
59 59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60 60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61 61 : T—Tolong!
62 62 : Lorong Waktu
63 63 : Masih Berlanjut
64 64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65 65 : Sesuai Rencana!
66 66 : Kemenangan
67 67 : Rencana Selamatan
68 68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69 69 : Henru
70 70 : Buto Ijo
71 71 : Kekuatan Pelet
72 72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73 73 : Level Sayang
74 74 : Resep Dari Opa
75 75 : Ketakutan Aqwa
76 76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77 77 : Saling Melengkapi
78 78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79 79 : Susuk yang Rontok
80 80 : Semuanya Sudah Berlalu
81 81 : Dipuas-Puasin
82 82 : Resepsi
83 Tamat
84 Novel : Mendadak Menikah Mantan
85 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88 Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Gangguan Dan Teror
3
3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4
4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5
5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6
6 : Asih
7
7 : Kembali Ke Daratan
8
8 : Perasaan yang Aneh
9
9 : Bukan Hanya Kebetulan
10
10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11
11 : Ada yang Mengincar Asih
12
12 : Kecewa
13
13 : Saling Membutuhkan
14
14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15
15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16
16 : Enggak Beres!
17
17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18
18 : Ujian Untuk Asih
19
19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20
20 : Rahasia Bibi Sujiah
21
21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22
22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23
23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24
24 : Tolak Bala
25
25 : Guna-Guna yang Mental
26
26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27
27 : Ijab Kabul
28
28 : Ada yang Tidak Suka?
29
29 : Kompak Cemburu
30
30 : Ketakutan Aqwa
31
31 : Mendadak Ritua-l
32
32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33
33 : Menyusun Rencana dan Misi
34
34 : Tolong, Sih!
35
35 : Lancang!
36
36 : Pertolongan Dari Leluhur
37
37 : Mengorbankan Asih?
38
38 : Perang Lelembut
39
39 : Pe-rang Belum Usai
40
40 : Janji Asih
41
41 : Asih Sang Ratu Ikan
42
42 : Janin Berkekuatan Super
43
43 : Kekuatan Luar Biasa
44
44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45
45 : Akhirnya Kembali
46
46 : Istri Amnesia
47
47 : Berusaha Romantis
48
48 : Kenapa Harus Asih?
49
49 : Hanya Sementara
50
50 : Berhawa Panas
51
51 : Masih Berusaha Menghindar
52
52 : Laptop Aqwa
53
53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54
54 : Rasuk
55
55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56
56 : Memasuki Dunia Komik
57
57 : Memulai Misi
58
58 : Mirip Kejadian Nyata
59
59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60
60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61
61 : T—Tolong!
62
62 : Lorong Waktu
63
63 : Masih Berlanjut
64
64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65
65 : Sesuai Rencana!
66
66 : Kemenangan
67
67 : Rencana Selamatan
68
68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69
69 : Henru
70
70 : Buto Ijo
71
71 : Kekuatan Pelet
72
72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73
73 : Level Sayang
74
74 : Resep Dari Opa
75
75 : Ketakutan Aqwa
76
76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77
77 : Saling Melengkapi
78
78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79
79 : Susuk yang Rontok
80
80 : Semuanya Sudah Berlalu
81
81 : Dipuas-Puasin
82
82 : Resepsi
83
Tamat
84
Novel : Mendadak Menikah Mantan
85
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88
Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!