19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel

“Kenapa kalian hanya diam? Ayo ini dimakan!” ucap si kakek, dan tak lain merupakan pak Sanusi. Pria yang telah menghabi*si Gendis hingga hadirlah hantu penunggu jembatan sungai Merah.

Pak Sanusi selaku alasan yang membuat sungai tempat Gendis gentayangan diberi nama sungai Merah. Karena semenjak jasad Gendis yang terus mengeluarkan darah dibuang ke sana, air sungai yang awalnya keruh menjadi berubah berwarna merah. Meski semenjak Asih mengunci Gendis menggunakan anak panahnya di dasar sungai, keadaan di sana kembali layaknya semula. Air sungai tak lagi berwarna merah apalagi beraroma anyir. Hanya saja, Asih bukan Aqwa yang bisa mengetahui masa lalu maupun masa depan seseorang. Hingga Asih tak tahu, bahwa sebenarnya pria di depan sana masih memiliki hubungan erat dengan Gendis.

Kini, baru Asih sadari. Di sekeliling pekarangan terbilang luas di sana sudah dipenuhi sosok wewegombel. Sosok wewegombel yang setelah Asih amati, berpenampilan sangat mirip dengan penampilan si wanita hamil yang tiduran di tikar, dan perutnya diguyur darah ayam hitam. Mereka kompak tak menutup tubuh bagian atas mereka hingga bawah perut.

Sosok wewegombel itu tak hanya berdiri di sekitar lapangan. Karena sebagiannya sampai ada yang merangkak dan seolah siap menerkam sasaran mereka yaitu si wanita hamil. Tanpa terkecuali, mereka-mereka yang akhirnya tertawa dan duduk di pucuk pohon bambu selaku pohon yang menghiasi sekeliling di sana. Semuanya seolah siap berpesta, dan menjadikan apa yang ada di dalam perut si wanita hamil sebagai santapannya.

Tawa yang benar-benar menyeramkan dan dilakukan bersama-sama layaknya paduan suara itu sudah langsung membuat Asih kembali ketakutan. Asih refleks mundur dan bermaksud masuk ke dalam rumah sang bibi. Terlebih, hantu-hantu yang tadi mengganggunya juga dengan cepat mendekati wanita hamil dan tampaknya sengaja ditumba*lkan.

Jerit ketakutan terdengar dari si wanita. Jerit ketakutan tak kalah histeris dari tawa para wewegombel. Namun, dengan cepat pak Sanusi memarahinya.

“Jangan takut. Tutup matamu saja! Jangan sampai suaramu bikin tetangga curiga!” omel pak Sanusi lantaran si wanita hamil malah bersuara ketakutan, hingga para wewegombel tak jadi menerkam perut si wanita.

“Tapi saya beneran takut, Ki! Saya mau mundur saja,” tangis si wanita benar-benar memohon.

“Sudah terlambat! Kamu sudah tidak bisa mundur lagi karena kamu sudah menyepakati perjanjian kita! Bayimu sudah digariskan untuk menjadi bagian dari mereka dan kamu akan saya beri uang dua puluh juta!” tegas pak Sanusi.

“Perjanjian dengan makhluk gaib?” pikir Asih jadi penasaran.

Termasuk itu mengenai pernyataan pak Sanusi yang meminta si wanita hamil untuk tidak berisik agar tidak membuat tetangga curiga. Pertanyaan Asih, tetangga yang mana, sementara sejauh ini, semua tetangga yang Asih jumpai, layaknya robot yang sengaja diatur menjadi sosok-sosok menyeramkan?

“Apa sebenarnya, di sekitar sini memang ada kehidupan nyata? Apa sebenarnya, aku saja yang disesatkan? Maksudnya, memang ada yang dengan sengaja menyesatkanku hingga aku terjebak di sini? Namun jika iya, untuk apa?” batin Asih benar-benar berpikir keras.

“Serta, apakah ini yang bibi maksud dengan abors*i dapat dua puluh juta? Jika iya, sebagian dari pelakunya jelas manusia. Otomatis, aku bisa ikut mereka agar aku bisa keluar dari sini!” pikir Asih lagi mendadak optimis.

Asih sudah membulatkan tekadnya. Namun ketika ia melongok ke dalam rumah sang bibi, di sana benar-benar sepi. Justru, hati Asih tergerak untuk menolong wanita hamil di depan sana yang memang meminta tolong.

“Siapa pun tolong aku! Aku benar-benar takut!” teriak si wanita seiring para wewegombel yang mendekat.

Asih sudah langsung melangkah. Asih optimis bisa menolong meski kini, wujudnya bukan lagi ratu ikan yang sakti. Namun tiba-tiba saja, hati kecilnya bertanya. Mengapa ia yang pada akhirnya hamil, justru tersesat di tempat ritual abors—i yang bersekutu dengan wewegombel? Apakah memang ada yang sengaja mengirimnya ke sana, agar janinnya juga tidak baik-baik saja?

“Kehamilanku hanya diketahui bangsa ikan karena mas Aqwa pasti juga lupa. Jadi ... Justru bangsa ikan dan ... jangan-jangan, bukannya mendoakan untuk kebaikan sekaligus keselamatanku, mereka justru—” pikir Asih yang sudah langsung melakukan cocok logi. Cocok logi yang menghasilkan bahwa dirinya menjadi sosok yang dirugikan sekaligus korbankan. “Terus pakaian mas Aqwa ... mereka juga mengambilnya, kan?”

Setelah merenung serius, Asih justru mendapati pak Sanusi yang jaraknya hanya sekitar sepuluh meter darinya, sudah memperhatikannya. Pak Sanusi mengawasi Asih dari atas sampai bawah. Dengan tampak menakutkan, pak Sanusi memfokuskan tatapannya ke perut Asih yang memang buncit.

“Innalilahi ... celaka! Kenapa pria itu terus mengawasiku?!” batin Asih yang benar-benar tegang. Ia sampai lupa bernapas hingga ia menjadi sangat sesak.

“Tunggu! Ada mangsa baru! Aku ambilkan dulu!” sergah pak Sanusi yang seketika itu juga langsung lari menuju sekaligus menghampiri Asih.

“Enggak ...,” lirih Asih refleks menggeleng. Namun karena pak Sanusi terus mengejar, Asih melakukan gerakan refleks menyelamatkan diri yaitu lari sekaligus kabur dari sana.

Si wanita hamil yang ditinggalkan pak Sanusi, diam-diam berusaha kabur. Namun, wanita yang kiranya sebaya dengan Asih tersebut tidak bisa bergerak sama sekali kecuali kedua matanya. Tubuhnya seolah dikunci.

Di tempat berbeda meski tidak begitu jauh, Asih masih berlari. Asih terus menghindari kejaran pak Sanusi. Ia menggunakan kedua tangannya untuk menahan perutnya. Sebab lari kencang layaknya sekarang, membuat perut maupun rahimnya sakit.

“T-tolong! Ya Allah tolong aku! Air ... di mana ada air sungai, biar aku masuk sungai saja!” batin Asih. Selain terus berlari sekencang mungkin menelusuri jalanan setapak mirip tanggul dan kanan kiri berupa hamparan rumput ilalang, sesekali Asih juga menoleh ke belakang. Membuatnya mendapati pak Sanusi yang terus mengejar dengan sebuah pisau berhias sisa darah yang sesekali berkilau tersorot bulan.

Malam ini bulan purnama tampak sangat sempurna. Hingga desa di sana yang biasa gelap gulita karena memang minim penerangan, jadi jauh lebih terang. Membuat Asih bisa melihat dengan mudah. Namun sejauh Asih memandang, keadaan tetap sama. Mirip desa mati. Tak ada tanda-tanda di sana ada tetangga manusia layaknya apa yang sempat Asih dengar dari pak Sanusi. Sekadar sungai pun juga tetap tidak Asih jumpai.

“Berhenti!” teriak pak Sanusi dan sudah langsung membuat yang dikejar tersentak.

“Berhenti, jika tidak, akan ada ular raksasa yang menghadangmu!” lantang pak Sanusi lagi.

Meski takut dengan ancaman tersebut, Asih tetap lari. Membuat keringatnya makin tak terkendali. Ia layaknya mandi keringat. Meski beberapa detik kemudian, apa yang pak Sanusi ancamkan sungguh menjadi nyata.

Karena kini, di pandangan Asih, ada ular kobra raksasa yang sudah langsung siap menerkamnya!

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

aq smpe maraton bacanya

2024-06-14

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Cuma bisa ngasih semangat buat authornya semoga diberikan kesabaran ngadepin banyak tipe pembacanya

2023-10-08

0

Firli Putrawan

Firli Putrawan

y allah kasian asih aku yg baca cape

2023-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Gangguan Dan Teror
3 3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4 4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5 5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6 6 : Asih
7 7 : Kembali Ke Daratan
8 8 : Perasaan yang Aneh
9 9 : Bukan Hanya Kebetulan
10 10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11 11 : Ada yang Mengincar Asih
12 12 : Kecewa
13 13 : Saling Membutuhkan
14 14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15 15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16 16 : Enggak Beres!
17 17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18 18 : Ujian Untuk Asih
19 19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20 20 : Rahasia Bibi Sujiah
21 21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22 22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23 23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24 24 : Tolak Bala
25 25 : Guna-Guna yang Mental
26 26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27 27 : Ijab Kabul
28 28 : Ada yang Tidak Suka?
29 29 : Kompak Cemburu
30 30 : Ketakutan Aqwa
31 31 : Mendadak Ritua-l
32 32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33 33 : Menyusun Rencana dan Misi
34 34 : Tolong, Sih!
35 35 : Lancang!
36 36 : Pertolongan Dari Leluhur
37 37 : Mengorbankan Asih?
38 38 : Perang Lelembut
39 39 : Pe-rang Belum Usai
40 40 : Janji Asih
41 41 : Asih Sang Ratu Ikan
42 42 : Janin Berkekuatan Super
43 43 : Kekuatan Luar Biasa
44 44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45 45 : Akhirnya Kembali
46 46 : Istri Amnesia
47 47 : Berusaha Romantis
48 48 : Kenapa Harus Asih?
49 49 : Hanya Sementara
50 50 : Berhawa Panas
51 51 : Masih Berusaha Menghindar
52 52 : Laptop Aqwa
53 53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54 54 : Rasuk
55 55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56 56 : Memasuki Dunia Komik
57 57 : Memulai Misi
58 58 : Mirip Kejadian Nyata
59 59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60 60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61 61 : T—Tolong!
62 62 : Lorong Waktu
63 63 : Masih Berlanjut
64 64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65 65 : Sesuai Rencana!
66 66 : Kemenangan
67 67 : Rencana Selamatan
68 68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69 69 : Henru
70 70 : Buto Ijo
71 71 : Kekuatan Pelet
72 72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73 73 : Level Sayang
74 74 : Resep Dari Opa
75 75 : Ketakutan Aqwa
76 76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77 77 : Saling Melengkapi
78 78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79 79 : Susuk yang Rontok
80 80 : Semuanya Sudah Berlalu
81 81 : Dipuas-Puasin
82 82 : Resepsi
83 Tamat
84 Novel : Mendadak Menikah Mantan
85 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88 Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Gangguan Dan Teror
3
3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4
4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5
5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6
6 : Asih
7
7 : Kembali Ke Daratan
8
8 : Perasaan yang Aneh
9
9 : Bukan Hanya Kebetulan
10
10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11
11 : Ada yang Mengincar Asih
12
12 : Kecewa
13
13 : Saling Membutuhkan
14
14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15
15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16
16 : Enggak Beres!
17
17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18
18 : Ujian Untuk Asih
19
19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20
20 : Rahasia Bibi Sujiah
21
21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22
22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23
23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24
24 : Tolak Bala
25
25 : Guna-Guna yang Mental
26
26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27
27 : Ijab Kabul
28
28 : Ada yang Tidak Suka?
29
29 : Kompak Cemburu
30
30 : Ketakutan Aqwa
31
31 : Mendadak Ritua-l
32
32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33
33 : Menyusun Rencana dan Misi
34
34 : Tolong, Sih!
35
35 : Lancang!
36
36 : Pertolongan Dari Leluhur
37
37 : Mengorbankan Asih?
38
38 : Perang Lelembut
39
39 : Pe-rang Belum Usai
40
40 : Janji Asih
41
41 : Asih Sang Ratu Ikan
42
42 : Janin Berkekuatan Super
43
43 : Kekuatan Luar Biasa
44
44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45
45 : Akhirnya Kembali
46
46 : Istri Amnesia
47
47 : Berusaha Romantis
48
48 : Kenapa Harus Asih?
49
49 : Hanya Sementara
50
50 : Berhawa Panas
51
51 : Masih Berusaha Menghindar
52
52 : Laptop Aqwa
53
53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54
54 : Rasuk
55
55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56
56 : Memasuki Dunia Komik
57
57 : Memulai Misi
58
58 : Mirip Kejadian Nyata
59
59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60
60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61
61 : T—Tolong!
62
62 : Lorong Waktu
63
63 : Masih Berlanjut
64
64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65
65 : Sesuai Rencana!
66
66 : Kemenangan
67
67 : Rencana Selamatan
68
68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69
69 : Henru
70
70 : Buto Ijo
71
71 : Kekuatan Pelet
72
72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73
73 : Level Sayang
74
74 : Resep Dari Opa
75
75 : Ketakutan Aqwa
76
76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77
77 : Saling Melengkapi
78
78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79
79 : Susuk yang Rontok
80
80 : Semuanya Sudah Berlalu
81
81 : Dipuas-Puasin
82
82 : Resepsi
83
Tamat
84
Novel : Mendadak Menikah Mantan
85
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88
Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!