13 : Saling Membutuhkan

“Kita harus mencari Asih sekarang juga! Kita harus menemukannya secepatnya. Karena setelah apa yang terjadi, jauh darimu, dia beneran jadi enggak bisa. Begitupun sebaliknya dengan kamu yang jadi enggak bisa tanpa dia karena kalian memang saling membutuhkan!” sergah pak Helios.

“Asih ...,” batin Aqwa berusaha mencari melalui mata batinnya. Namun, semua yang berkaitan dengan Asih mendadak gelap. Ia tak menemukan tanda-tanda apa pun di benaknya. Ia tak menemukan Asih bahkan walau ia sudah mengerahkan segala kemampuannya.

“Aku benar-benar tidak bisa melihat Asih,” ucap Aqwa sengaja mengabarkannya kepada sang opa.

“Kamu sudah terlalu melukainya. Ucapan yang kamu katakan kepadanya sudah memutus komunikasi kalian,” balas opa Helios yang kemudian meminta Aqwa untuk menyusul Asih ke sungai Merah karena biar bagaimanapun, itu menjadi rumah Asih sekaligus satu-satunya tempat Asih kembali.

“Ya sudah, Opa. Aku pamit mau cari Asih. Mengenai ini, haruskah kita menceritakannya kepada orang tuaku apalagi ke mamah?” sergah Aqwa yang juga sudah langsung menyalami tangan kanan opa Helios dengan takzim. Kini, ia masih menatap saksama opa Helios yang tampak merenung serius. Tampaknya opa Helios sudah langsung mempertimbangkan pertanyaannya, selain keputusan yang tampaknya sudah langsung dibuat.

Entah kenapa, keadaan kini mendadak membuat Aqwa sangat tegang cenderung takut. Setelah sempat merasa tak habis pikir sekaligus sulit menerima, apa yang ia dengar dari sang opa justru membuatnya menyesali keadaan. Terlebih dengan kata lain, kini nasib Asih benar-benar terancam. Terlebih saat tadi masih bersamanya saja, sederet teror sudah mulai Asih rasakan.

“Itu nanti, setelah kita menemukan Asih!” balas pak Helios menatap yakin sang cucu.

Padahal di luar sana, Asih yang kembali diteror banyak ular, tengah lari sekuat tenaga untuk menghindarinya. Sepanjang jalan, Asih terus berlari ketakutan hingga setiap mata yang memergoki langsung menganggapnya aneh. Seperti yang sempat Aqwa yakini, teror tersebut sengaja dibuat agar orang-orang di sekitar Asih menganggap Asih kurang waras. Karena dari semuanya, memang hanya Asih yang melihat ratusan ular yang terus mengejarnya.

“Kenapa sampai begini? Kenapa didoain tetap enggak ilang? Apakah ini alasan agar aku kembali ke sungai?” batin Asih.

Asih masih ingat kata-kata Lumut, mengenai risiko sekaligus apa yang akan terjadi jika Asih tinggal di sungai, juga apa yang akan terjadi ketika Asih kembali ke daratan menjadi manusia seutuhnya. Karena setelah semua yang terjadi, dari Asih yang akhirnya menjadi ratu ikan, juga pernikahannya dengan Aqwa, hidup di daratan akan membuat Asih mendapatkan banyak masalah, selain Asih yang tak lagi menjadi seorang ratu, juga Asih yang tak memiliki kemampuan istimewa apalagi kekuatan.

Kini, sandal jepit Asih sampai putus sebelah dan Asih memilih meninggalkannya. Ia hanya memakai satu sandal. Di belakang sana, sandal yang baru saja ia tinggalkan begitu saja, sudah dilewati kerumunan ular yang terus mengejarnya.

Di tengah ketakutannya itu, Asih jug masih mendengar suara lirih seorang wanita yang terus memanggilnya. Suara yang masih sama, tapi bukan lagi suara Gendis. Namun omong-omong membahas Gendis, setelah lari nyaris tiga jam lamanya dari kediaman Aqwa, Asih baru menyadari bahwa sedari tadi, ia hanya berputar-putar di sana.

“Padahal aku sudah selemes ini. Ini apa yang sebenarnya terjadi? Lagi-lagi para demi*t curang. Mainnya tanpa penampakan. Sini, kalau kalian memang berani, sini!” jerit Asih yang sudah kuyup keringat. Ia sudah sempoyongan, ingin menyerah saja karena rasanya benar-benar sudah tidak ada tenaga yang tersisa. Namun, andai ia sampai melakukannya, tubuhnya pasti akan dililit ular-ular di belakang sana.

Matahari makin tenggelam. Suasana sudah makin gelap layaknya pikiran sekaligus pandangan Asih. Kendati demikian, Asih menyadari dirinya malah tengah melewati jalan menuju sungai Merah.

“Apakah ini maksudnya, aku harus pulang ke kerajaanku karena itu satu-satunya tempatku kembali?” pikir Asih seiring langkahnya yang perlahan berhenti. Ia juga berangsur menoleh ke belakang. Ia tatap berat kepingan air matanya yang masih utuh membentuk hati. Bentuk hati yang Aqwa buang ke wajahnya ketika pemuda itu mengusirnya. Dan layaknya apa yang Aqwa lakukan kepadanya, Asih akan melakukannya ke kerumunan ular di sana.

“Bismillahirrahmanirrahim!” ucap Asih bersama lemparan yang ia lakukan. Percaya tidak percaya, satu persatu dari ular di sana raib tak tersisa.

Sempat bernapas lega, kehadiran Gendis yang begitu tiba-tiba sambil mencek*iknya dengan tangan yang tersisa, membuat Asih tak berdaya. Tanpa dibuat kaget apalagi sampai dicek*ik saja, Asih nyaris sekarat. Apalagi sekarang.

“K—au ...?” lirih Gendis. Dirasanya, Asih berbeda dari orang kebanyakan maupun dari Asih sebelumnya.

“Aku ... tidak takut!” tegas Asih nyaris sekarat.

“Tapi mau pingsan lagi?” balas Gendis lirih yang kemudian tersenyum penuh kemenangan.

“Tidak akan!” tegas Asih dan sudah langsung membuat Gendis kehilangan senyumnya. Tatapan Gendis kepadanya menjadi tatapan khas ketika hantu ngeyel itu marah.

“Kamu ... jadi manusia enggak berguna, jadi hantu pun makin enggak bermutu. Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, tapi kamu justru melakukan hal yang sama sekali tidak berkaitan dengan luka maupun dendam kamu!” tegas Asih meski ia hanya mampu mengatakannya lirih. Tak semata karena ia sudah kehabisan banyak tenaga, tapi juga karena sampai detik ini, Gendis masih menceki*knya. “Kenapa? Merasa ter*tampar? Di dunia ini banyak hantu, tapi enggak ada yang lebih gob*lok dari kamu ya. Kamu haus pengakuan takut dari orang, tapi kamu saja tetap tidak bisa membalas dendam kamu kepada orang yang telah membuatmu begini!”

“Jangan banyak omong!” tegas Gendis ya g kemudian memban*ting tubuh Asih. Ia tertawa bahagia bersamaan dengan adzan maghrib yang berkumandang, hanya karena menyaksikan tubuh Asih yang menggeliat di aspal. Tubuh mungil itu menggeliat kesakitan, dan ia sengaja membuangnya ke sungai.

“Berkumpul dan jalani lah reuni dengan para korbanku yang sudah aku buang ke sana.” Gendis tertawa penuh kemenangan. Ia begitu bahagia karena akhirnya bisa menyingkirkan sosok yang sempat dilindungi Aqwa. Sosok yang ia yakini bisa menjadi kelemahan Aqwa.

Hanya saja, di tengah kesunyian jalan lantaran tidak ada yang berani lewat, tiba-tiba ada cahaya terang dari dalam sungai Merah. Posisinya persis dari bekas Gendis membuang tubuh Asih.

“Apa itu?” pikir Gendis yang seketika mendapatkan jawabannya. Karena hanya dalam hitungan detik, ada yang melesat muncul disertai siara ledakan.

Detik itu juga Gendis yang refleks menengadah hanya untuk melihat sosok yang melesat tinggi dari dalam sungai, tercengang. Gendis gemetaran hebat dan memang tidak bisa menerima kenyataan. Bahwa sosok bercahaya berwarna keemasan dan bertubuh ikan tapi sangat cantik itu justru Asih.

Terpopuler

Comments

Endah Setyati

Endah Setyati

Aqwa sama asih,, saling melindungi dan saling membutuhkan,, Aqwa lemah pada air butuh asih buat melindungi dia ketika berdekatan dengan air yg banyak,,, Asih lemah di darat karena dia harusnya hidup di air jd butuh aqwa buat melindungi dia di daratan,, klop emang udah di takdirkan sama authornya buat bersama 😅😅

2024-12-12

0

Muhammad Fauzi

Muhammad Fauzi

berarti asih dan aqwa uda ditakdirkan bersama sejak kecil ya thor...
duyung vs manusia pilihan
ceritanya beda dari kisah para ortu mereka ya...

2024-03-20

1

Firli Putrawan

Firli Putrawan

kasian asih semoga bs bersatu sm aqwa lg

2023-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Gangguan Dan Teror
3 3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4 4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5 5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6 6 : Asih
7 7 : Kembali Ke Daratan
8 8 : Perasaan yang Aneh
9 9 : Bukan Hanya Kebetulan
10 10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11 11 : Ada yang Mengincar Asih
12 12 : Kecewa
13 13 : Saling Membutuhkan
14 14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15 15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16 16 : Enggak Beres!
17 17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18 18 : Ujian Untuk Asih
19 19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20 20 : Rahasia Bibi Sujiah
21 21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22 22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23 23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24 24 : Tolak Bala
25 25 : Guna-Guna yang Mental
26 26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27 27 : Ijab Kabul
28 28 : Ada yang Tidak Suka?
29 29 : Kompak Cemburu
30 30 : Ketakutan Aqwa
31 31 : Mendadak Ritua-l
32 32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33 33 : Menyusun Rencana dan Misi
34 34 : Tolong, Sih!
35 35 : Lancang!
36 36 : Pertolongan Dari Leluhur
37 37 : Mengorbankan Asih?
38 38 : Perang Lelembut
39 39 : Pe-rang Belum Usai
40 40 : Janji Asih
41 41 : Asih Sang Ratu Ikan
42 42 : Janin Berkekuatan Super
43 43 : Kekuatan Luar Biasa
44 44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45 45 : Akhirnya Kembali
46 46 : Istri Amnesia
47 47 : Berusaha Romantis
48 48 : Kenapa Harus Asih?
49 49 : Hanya Sementara
50 50 : Berhawa Panas
51 51 : Masih Berusaha Menghindar
52 52 : Laptop Aqwa
53 53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54 54 : Rasuk
55 55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56 56 : Memasuki Dunia Komik
57 57 : Memulai Misi
58 58 : Mirip Kejadian Nyata
59 59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60 60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61 61 : T—Tolong!
62 62 : Lorong Waktu
63 63 : Masih Berlanjut
64 64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65 65 : Sesuai Rencana!
66 66 : Kemenangan
67 67 : Rencana Selamatan
68 68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69 69 : Henru
70 70 : Buto Ijo
71 71 : Kekuatan Pelet
72 72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73 73 : Level Sayang
74 74 : Resep Dari Opa
75 75 : Ketakutan Aqwa
76 76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77 77 : Saling Melengkapi
78 78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79 79 : Susuk yang Rontok
80 80 : Semuanya Sudah Berlalu
81 81 : Dipuas-Puasin
82 82 : Resepsi
83 Tamat
84 Novel : Mendadak Menikah Mantan
85 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88 Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Gangguan Dan Teror
3
3 : Teror Gendis yang Masih Berlanjut
4
4 : Wasiat Bapak Dan Mamak
5
5 : Bunu*uh, Atau Nikahi?
6
6 : Asih
7
7 : Kembali Ke Daratan
8
8 : Perasaan yang Aneh
9
9 : Bukan Hanya Kebetulan
10
10 : Kiriman Gun-a—Guna-a
11
11 : Ada yang Mengincar Asih
12
12 : Kecewa
13
13 : Saling Membutuhkan
14
14 : Menghukum Dan Menggunakan Kekuatan
15
15 : Teror Tak Kasatmata yang Masih Berlanjut
16
16 : Enggak Beres!
17
17 : Desa Mati dan Dimensi Lain
18
18 : Ujian Untuk Asih
19
19 : Persekutu—an Dengan Wewegombel
20
20 : Rahasia Bibi Sujiah
21
21 : Pertemuan Gendis dan Pak Sanusi
22
22 : Mitos dan Ilmu Hitam
23
23 : Sisi Baik Dari Tersesatnya Asih
24
24 : Tolak Bala
25
25 : Guna-Guna yang Mental
26
26 : Kedatangan Dewi, Kemunculan Lumut, dan Hantu Kepala Pak Sanusi
27
27 : Ijab Kabul
28
28 : Ada yang Tidak Suka?
29
29 : Kompak Cemburu
30
30 : Ketakutan Aqwa
31
31 : Mendadak Ritua-l
32
32 : Rencana Jahat Di Balik Permohonan Pertolongan
33
33 : Menyusun Rencana dan Misi
34
34 : Tolong, Sih!
35
35 : Lancang!
36
36 : Pertolongan Dari Leluhur
37
37 : Mengorbankan Asih?
38
38 : Perang Lelembut
39
39 : Pe-rang Belum Usai
40
40 : Janji Asih
41
41 : Asih Sang Ratu Ikan
42
42 : Janin Berkekuatan Super
43
43 : Kekuatan Luar Biasa
44
44 : Kembalinya Raja dan Ratu Ikan
45
45 : Akhirnya Kembali
46
46 : Istri Amnesia
47
47 : Berusaha Romantis
48
48 : Kenapa Harus Asih?
49
49 : Hanya Sementara
50
50 : Berhawa Panas
51
51 : Masih Berusaha Menghindar
52
52 : Laptop Aqwa
53
53 : Mengerikan, Tapi Penasaran
54
54 : Rasuk
55
55 : Medan Magnet Dari Laptop Aqwa
56
56 : Memasuki Dunia Komik
57
57 : Memulai Misi
58
58 : Mirip Kejadian Nyata
59
59 : Tolong Selesaikan Kasus Ini!
60
60 : Paman Ratno dan Melarikan Diri
61
61 : T—Tolong!
62
62 : Lorong Waktu
63
63 : Masih Berlanjut
64
64 : Misi Menumba—lkan Ibu Samirah
65
65 : Sesuai Rencana!
66
66 : Kemenangan
67
67 : Rencana Selamatan
68
68 : Laki-Laki Di Mimpi Aqwa
69
69 : Henru
70
70 : Buto Ijo
71
71 : Kekuatan Pelet
72
72 : Masa Lalu Dan Sakit Hati
73
73 : Level Sayang
74
74 : Resep Dari Opa
75
75 : Ketakutan Aqwa
76
76 : Ungkapan Isi Hati Asih
77
77 : Saling Melengkapi
78
78 : Situasi yang Mendadak Mencekam
79
79 : Susuk yang Rontok
80
80 : Semuanya Sudah Berlalu
81
81 : Dipuas-Puasin
82
82 : Resepsi
83
Tamat
84
Novel : Mendadak Menikah Mantan
85
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
86
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
87
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
88
Novel : Tumbal Pengantin Kebaya Merah
89
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!