BAB 17 KABUT DAN MIMIPI

Kami terus jalan turun gunung, hujan gerimis mulai turun dan kabut mulai menyelimuti sela - sela pepohonan dan menutupi jalan kami.

Kami mulai berhati - hati berjalan karena disamping jalan sudah basah ke air hujan, kabut membuat jarak pandang kita pendek. Kami terus turun dan melihat ada gubuk reyot ditengah pepohonan

"perasaan kita naik kemarin ngak ada ya" tanya Mail

"apa kita ngak melihat waktu naik"

kita mendatangi gubuk itu dan bermaksud berteduh, karena kami kurang tidur. kami berebahan bersama di gubuk dan tidak terasa kami tertidur

kami bermimpi akan kejadian 3 pendaki tadi malam, mereka mendaki gunung dan tersesat karena memasuki dimensi lain (gerbang ghoib), mereka masuk di pasar ghoib atau dikenal pasar setan yang penjualnya semua adalah hantu.

Orangnya baik - baik, apalagi penjualnya sangat ramah. mereka dijamu layaknya raja, makan apapun akan diberi oleh penjual pasar secara gratis. Mereka makan dengan kenyang dan mereka betah disana, padahal penjualnya adalah hantu yang menyeramkan, tapi mereka tidak sadar

Mungkin hantunya menyerupai manusia jadi mereka ngak sadar, mereka sangat bahagia di pasar setan itu. hiburan rakyat juga ada. Mereka terlena akan hiburan dipasar setan itu, jika sampai satu hari mereka ngak mencari jalan keluar. Mereka akan terjebak dalam dimensi lain

Hampir 1 hari mereka didalam dimensi lain tapi jam mereka baru 1 jam disana. 1 temannya tiba - tiba bilang ayo kita lanjut kan perjalanan.

Akan tetapi 2 temannya sangat senang dipasar setan itu,

"bentar lagi lah, seru ni ada pertunjukan" jawab temannya

Saat teman 1 nya menyadari keanehan, para penjual yang ramah itu menjadi diam semua sepanjang jalan. Tapi hanya yang melihat 1 temannya aja yang ajak mereka balik

2 temannya tidak menghiraukan, jadi temannya berinisiatif untuk cari jalan keluar sambil melihat kena kemari.

"kok aneh penjual tadi yang ramah dan baik - baik, kok jadi diam semua mematung" ucap dalam hati

Akhirnya 1 orang yang ingin cari jalan keluar memberanikan diri bertanya pada salah satu penjual, dan saat ditanya

"permisi pak, jalan menuju gunung dimana ya?" tanya dia

Langsung penjual tersebut melotot ke dia dan seluruh penjual yang berada di sepanjang pasar melihat dia, tiba - tiba semua penjual dan pembeli dipasar berubah menjadi Hantu yang buruk rupa.

Bermacam - macam Hantu ada disana, sontak 1 temannya yang bertanya tadi lari sekuat tenaga melewati Hantu tersebut dan 2 temannya terpaksa ditinggalnya. Dia lari sambil memanggil teman - temannya dan teriak sekencang - kencangnya tetapi temannya tidak mendengar, mereka asyik menikmati hiburan malam.

dia berlari sambil melihat kebelakang 2 temannya dan para Hantu, setan yang ada disana berjalan menutupi mereka sambil melototi dia yang berlari ketakutan. Sambil menangis dia terus berlari dan keluar dari dimensi lain untuk mencari pertolongan.

Saat keluar dari dimensi lain malam hari, dia terus berlari dan terjatuh di turunan gunung karena ketakutan, dia berteriak minta tolong akan tetapi tidak ada yang menanggapi. Sampai akhirnya pagi hari dia terduduk sambil tidur dipohon besar

tim pencari menemukan 1 orang yang berhasil kabur dari dunia lain

"mas,, mas,,, bangun mas,, " tanya tim pencari

sontak dia kaget dan ketakutan.

"setan,,, setan... Jangan ganggu" jawabnya

"mas kami bukan setan, kami tim pencari 3 orang yang belum turun gunung sudah 2 hari" sahut tim pencari

Akhirnya tim pencari menolong dia dan memberi perawatan, karena ditemukan seperti orang ketakutan dan trauma berat.

Saat membaik baru dia bercerita kepada tim pencari apa yang terjadi dan menunjukkan arah jalan dia tersesat dengan teman - temannya. Dia meminta agar tim pencari bisa menolong teman - temannya dipasar setan itu karena tertinggal

Dan tim pencari bilang, "sudah terlambat jika 1 hari lamanya dia terjebak"

"bapak dan mas bilang apa, mari saya tunjukkan tempatnya, tolong teman saya pak, kasihan" jawab 1 orang pendaki yang selamat

"saya paham, kamu beruntung bisa keluar dengan selamat" ucap tim pencari

akhirnya tim pencari dan pendaki yang selamat menuju jalur yang dia tersesat di dimensi lain itu, betapa kagetnya dia jalan yang dilalui berubah dan biasa aja seperti jalan setapak biasa. tim pencari dan dia akhirnya turun dan 2 temannya tidak diketahui rimbanya.

Petir terdengar menyambar dan kami berempat Heri, Mail, Umar dan kak Sandi terbangun dari tidur dan sempat terkejut dengan mimpi tadi, Umar dengan nafas tersengal - sengal dan keringat di seluruh wajahnya.

"aku mimpi aneh, mimpi pendaki tadi malam yang datang malam dipuncak" ucAp Umar dengan nafas ngos - ngosan

"sama mar aku juga mimpi itu" jawab Heri

"kita semua mimpi sama" jawab mail dan kak sandi

Kalau hujan berhenti kita lanjutkan perjalanan kita, serem ni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!