BAB 4 MEMAKSAKAN DIRI

Waktu menunjukkan pukul 16.00 kami terus berjalan berharap bertemu dengan pendaki lain yang berkemah atau turun, untuk menghilangkan kelegaan kami atau paling tidak arah kami benar.

kadang kami berhenti untuk istirahat minum dan melanjutkan perjalanan kami

Setengah jam berlalu dan Mail juga Umar merasakan kalau ada orang yang mengikuti kami dari belakang, kadang mereka menoleh kebelakang untuk memastikan tetapi tidak ada apapun dibelakang

Ternyata Hana dan Lisa juga sama tetapi mereka tetap fokus ke depan, sedangkan Heri tetap memimpin didepan dan sesekali menoleh kebelakang untuk melihat 4 temannya dibelakang

Dan pas pukul 17.00 kami melihat pos 4 didepan kami yang kosong tanpa penjaga pos yang menambah ketakutan kami karena pesan bapak penjaga dipos 3 tadi.

dan akhirnya kami tiba dipos 4

"assalamualaikum permisi" ucap Heri

"permisi numpang lewat" ucap Hana

"permisi anak cucumu lewat" ucap Lisa

"permisi Mbah cucu mau lewat" ucap maiL

"permisi Mbah jangan ganggu" ucap Umar

Kami pun melewati pos 4 tersebut yang terbuat dari kayu dan atap daun

"mar, sembarang aja kamu" ucap MaiL

"hehehehe bercanda iL" ucap Umar

"kamu ngak jera di jalur pos 2 tadi pas pohon besar" ucap MaiL

"iL, udah jangan ingati lagi, merinding aku" jawab Umar

Tak berselang lama mereka berjalan, Umar menoleh kebelakang dan melihat pos 4, disitu Umar melihat ada sesosok bayangan hitam seperti orang yang sedang duduk dipos dan menoleh kami seakan seperti penjaga pos

"Her,, cepet her" ucap Umar

Umar berjalan cepat seperti orang ketakutan, dan maiL merasa bingung lalu mail menoleh kebelakang perlahan untuk melihat pos tadi. Dan ternyata hanya pos kosong

Tetapi mail merasa kalau Umar sedang dihantui sesuatu atau melihat sesuatu.

"ada apa ini anak, seperti habis melihat hantu saja" gumam mail dalam hati

menjelang Maghrib Heri menghentikan perjalan kami dan membagi tugas memasak.

"Ok, kita istirahat lagi disini dulu, waktunya memasak dulu" ucap Heri

memang kami mulai kelaparan karena hawa dingin dan perjalanan kami yang menguras tenaga.

Hana dan Lisa memasak dan Heri, Mail dan Umar mencari kayu bakar

Kamipun menyantap makanan kami dengan penerangan api unggun bekas memasak tadi, sebenarnya kami membawa kompor gas portabel yang menggunakan gas kecil yang praktis bisa dibawa kemana. Karena hawa dingin yang semakin dingin jadi kami memasak menggunakan api unggun supaya kami juga merasa hangat

Selesai makan kamipun bersiap kembali melanjutkan perjalanan dan Maghrib sudah berlalu, waktu menunjukkan pukul 18.45 kami berharap bisa sampai pos 5

karena gelap kami menggunakan senter untuk teman perjalanan kami dan tidak lupa kami mematikan api unggun agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan

Saat kami berjalan banyak suara - suara seperti pendaki yang memanggil dan suara - suara orang minta tolong, tetap fokus dan kami tidak menghiraukan semua suara itu

Kabut semakin tebal dan jarak pandang kami semakin pendek, kami berharap tidak tersesat atau disesatkan oleh hal mistis lain

Heri selalu siaga didepan dan terkadang menoleh dan menyenter kami apakah jumlah masih lengkap.

"Her, yakin ni kita lanjut terus, makin gelap ini dan kabut ini" ucap Umar

"iya mar, paling tidak kita dipos 5 untuk pasang tenda, dan shubuh kita langsung mendaki kepuncak supaya bisa melihat matahari terbit" ucap Heri

Karena jarak pos 5 dan puncak hanya membutuhkan waktu 45 menit , jadi Heri berencana seperti itu

"tapi Hana sama Lisa apa masih sanggup" tanya mail

"iya, kami masih sanggup" jawab Hana dan Lisa sambil menganggukkan kepala

kami berjalan terus dan akhirnya sampai dipos 5 pukul 21. 20 malam dan kami putuskan untuk membuat tenda bermalam karena badan kami sudah lelah dan kedinginan

Heri, mail dan Umar membuat tenda dan mencari kayu bakar untuk api unggun sedangkan Hana dan Lisa merebus air dengan kompor portabel untuk membuat kopi dan makanan

"ini kopinya agar badan kalian tetap hangat" panggil Hana

kami menikmati kopi dan melanjutkan mencari kayu untuk membuat api unggun ditengah tenda kami supaya kami hangat

semua seperti normalnya saja, kami bercanda ditengah api unggun dan menyantap makanan juga bernyanyi. tidak terjadi hal hal yang ganjil

Waktu menunjukkan pukul 23.30 dan lanjut kami tidur di masing - masing tenda karena shubuh kita lanjutkan perjalanan ke puncak

Gerimis mulai turun, karena kami kelelahan jadi kami tidur pulas

"mau buang air ini, ngak tahan" ucap Umar

"Her,, her,, bangun, anterin aku buang air yuk" ajak Umar

"Hmmmm,.." jawab Heri

Heri ngantuk berat jadi susah untuk dibangunin.

"iL, mail,, anterin buang air yuk" ajak Umar ke mail

"buang air dibelakang tenda aja mar, kalau takut jangan jauh - jauh" jawab MaiL

Umar pun memberanikan diri keluar menggunakan senter untuk buang air kecil, dia menoleh kanan kiri, tenda Hana dan Lisa juga melihat pos 5

Keadaan sunyi dan dingin dicampur gerimis juga kabut yang tebal, Umar berlari menuju belakang pos 5 untuk buang air. senter diarahkan ke pos dan tenda

Setelah selesai, Umar kembali ke tenda dan saat melewati pos 5 Umar terkejut dan terdiam sambil melanjutkan jalan menuju tenda, setelah sampai depan tenda Umar memberanikan diri arahkan senter ke pos 5 dan kosong tidak ada apapun

"perasaan tadi ada orang dipos duduk, sekarang kok ngak ada" ucap Umar dalam hati

Umar masuk tenda dan mengambil rokok karena tidak bisa tidur dan penasaran tadi dipos 5, sambil duduk dalam tenda.

Tak lama terdengar suara wanita menangis disekitaran tenda,.

"Hana,, Lisa,, kenapa menangis?!" Han,, Lis,,, ada apa? Teriak Umar

Umar Pun membuka pintu tenda berlahan dan betapa terkejutnya Umar melihat wanita berbaju putih panjang dan rambut menutupi wajahnya didepan perapian berdiri, Umar pun langsung menutup tenda dan memaksakan untuk memejamkan mata Sampai gemetaran. Hingga akhirnya Umar tertidur

....

Terpopuler

Comments

Herlina Lina

Herlina Lina

cerita pendaki gunung seru

2024-03-30

0

anggita

anggita

👏👍👌.,

2023-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!