Dipos jaga 1 pintu masuk gunung Heri, MaiL dan Lisa tak berhenti berdoa untuk kedua temannya. Agar kedua temannya bisa ditemukan dengan selamat.
....
Umar dan Hana setalah makan sayur pakis mulai tertidur karena lelah, dan malam pun telah tiba
Umar terbangun dan melihat perapian mulai mengecil karena kayu bakar mulai habis, Umar membangunkan Hana dan mengecek keadaan Hana
"Iya Umar, ada apa? Aku ngak apa -apa" jawab Hana
Syukur Umar ucapkan karena Hana berangsur pulih meski masih lemas
"Mar, apa kita bisa selamat dari gunung ini? Tanya Hana
"bicara apa kamu,, kita pasti akan selamat" jawab Umar
"aku berharap bisa bertemu kedua orang tuaku Mar" ucap Hana
"apaan sih kamu Han, Jangan bicara yang tidak - tidak" tegas Umar
Umarpun ijin untuk mencari kayu lagi agar perapian tidak padam, malam pun mereka lalui
Pagi telah tiba, Hana dan Umar mulai bersiap untuk melanjutkan perjalanan.
"Hana, biar ranselmu aku yang bawa" ucap Umar
"jangan mar, kamu capek nanti bawa 2 ransel" jawab Hana
Umarpun tak menghiraukan Hana dan langsung membawa ransel Hana didepan dan ransel Umar dipunggung
Setalah beberapa jam berjalan, terdengar suara teriakan orang memanggil dari kejauhan
"Wooooyyyy......" suara memanggil dari kejauhan
Hana dan umarpun terkejut dan senang karena menduga Heri, Mail dan Lisa sedang mencari mereka
"Wooooyyyy,, Her, mail dan Lisa,, aku disini" teriak Umar
"ayo Hana, kita kesana. Kita cari sumber suara itu" ajak Umar
"sini, kami disini,, cepat sini" suara itu memanggil kembali
"tunggu Umar, Jangan ikuti suara itu, biasanya kalau dihutan kita tersesat dan kita teriak atau memanggil ada yang menjawab belum tentu itu orang, bisa jadi kita makin tersesat" ujar Hana
Masa sih Han, itu mereka mencari kita Lo" ajak Umar
akhirnya umarpun berhasil ajak Hana mencari sumber suara itu dan memang benar, semakin di ikuti dan cari sumber suara itu, Hana dan umar semakin tersesat.
"Nah benar kan Mar, kita ngak temukan siapa - siapa disini" tegas Hana
"iya,, kita malah ngak tahu kita dimana ini" jawab Umar
Umar menyesali perbuatannya, dan berusaha untuk tetap fokus dan tak menghiraukan suara - suara dihutan
Tim SAR pun mulai melakukan pencarian dan berusaha melacak Hana dan Umar
"Hari ini (Selasa) Hari terakhir kita lakukan pencarian, nanti sore kita turun, mengambil perbekalan dan mencarinya besok (Rabu)
Tak disangka jejak yang Umar tinggal ditemukan salah satu tim SAR yang sedang berjalan
"pak, ada tali rafia dipohon dan bertuliskan U dan H dipohon " ucap tim salah satu tim SAR
"benar , itu tanda yang ditinggal Hana dan Umar, mari kita ikuti jejak yang mereka tinggal kan" ucap komandan tim SAR
Titik terang mulai didapat, tim SAR mulai berlari mencari Umar dan Hana agar tidak terlalu jauh tertinggal dari mereka
Tim pecinta alam dan petugas jaga pos yang juga ikut mencari langsung bergabung dengan tim SAR, sambil berteriak dan memanggil tim SAR terus tanpa henti berjalan mengikuti jejak yang Umar tinggalkan
Dengan melacak jejak kaki dan tanda dipohon membuat semangat para pencari Hana dan Umar, optimis akan bertemu mereka
Sampailah tim SAR di bekas bermalam Hana dan Umar, tim SAR melihat ada bekas kayu untuk perapian
"bekas api unggun, berarti Hana dan Umar sempat bermalam disini. Mari kita gerak cepat untuk menyusul mereka" ajak tim SAR
Siang itu, tim SAR dan yang lainnya, berhasil menyusuri hutan yang Umar dan Hana lalui dan akhirnya Umar dan Hana terlihat dari kejauhan sedang terduduk di samping pohon pinus ditepi jurang
Dengan Cepat tim SAR dan yang lainnya berlari sambil melambaikan tangan juga memanggil mereka
"Alhamdulillah,,, Umar , Hana, tunggu disitu" teriak tim SAR
Sampailah mereka bertemu dengan Umar dan Hana, dengan kondisi yang memprihatinkan. Seluruh tubuh mereka penuh luka, tatapan mereka kosong karena lelah dan lapar yang mereka rasakan. Juga hal - hal aneh yang mereka lalui
"syukur Hana dan Umar kalian telah ditemukan" ucap tim SAR penuh rasa syukur
Hana dan Umar diajak bicara seperti orang yang bingung, hanya mengangguk kan kepala dan menangis haru karena mereka selamat
para tim menyediakan makan dan tandu untuk Hana, karena Hana hampir saja hipotermia karena cuaca dingin
Setelah Hana dan Umar makan, lanjut mereka melakukan perjalanan turun. Hana yang telah lemas ditandu tim pencari dan Umar masih sanggup berjalan
Dalam setiap perjalanan Hana menangis karena bersyukur masih ditemukan dan Umar berlinang air mata karena apa yang mereka lalui selama ini dihutan
"Han,, sabar ya, kita pulang" ucap Umar disamping tandu
"iya mar, terima kasih selama ini aku selalu merepotkan kamu dan nyusahin kamu Umar" jawab Hana
semuanya turun dipimpin tim SAR dan Karena kemalaman, semua tim membangun tenda didalam hutan untuk bermalam dan dilanjutkan perjalanannya esok hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments