Kami telah sampai dipuncak pada akhirnya, tanah datar agak menggunduk dan tanaman rumput ilalang yang sepanjang kami memandang, tumpukan batu yang disusun pendaki yang pernah kesini menjadi tanda bahwa kita sampai puncak
Kamipun langsung merakit tenda untuk bermalam, kak Heri air disekitaran puncak dan hanya ditemukan kubangan buatan pendaki lain yang pernah kesini. Airnya jernih meski hanya sedikit
Segera kami buat untuk mandi meski hanya membilas tubuh karena tubuh ini sudah basah sejak dibawah tadi karena kehujanan dan kami guyur kepala agar tidak pusing
Segera kompor kami nyalakan dan membuat minuman hangat, karena hawa dingin dan angin bertiup agak kencang jadi kami merebus air agak lama
"kok ngak mendidih,, mendidih ... Airnya mar" tanya Mail
" iya ni ,, hawa dingin membuat air lama mendidih" jawab Umar
20 menit air yang kami rebus menjadi panas, dan kami menikmati kopi dalam tenda. Segera kami makan malam berempat diluar tenda sambil melihat pemandangan dibawah gunung. tampak lampu kota terlihat dari kejauhan berjejer.
Malam ini kami berempat mengabadikan momen yang langka dengan berfoto handphone, karena gelap kami menggunakan flash kamera agar terang. hal tak terduga terjadi
foto yang kami ambil kami cek satu - satu di galeri, setiap kami foto satu orang nampak bayangan hitam menyerupai orang dibelakang kami dan hampir semua foto ada seperti itu
"eh,, lihat apa ini" tanya Mail
"kok sepertinya ada orang dibelakang kita yah" tegas Kak Sandi
"bentuknya seperti orang ya" jawab Heri
dari kejadian itu kami saling bertatapan muka satu sama lain, dengan gerakan biasa saja. Kami satu persatu masuk ke tenda dan saling diam bertatapan satu sama lain
"jangan ganggu Mbah, cucumu hanya mendaki saja. Tidak ngapa - ngapain" ucap Umar
"permisi Mbah,, permisi"
pukul 21.00 malam, kami masih belum bisa tidur. Kami main kartu dan minum kopi dalam satu tenda
Terdengar dari jauh suara orang sepertinya juga mendaki, kami lihat dari dalam lewat pintu tenda kami. Dan benar saja ada orang datang mendaki gunung menuju tempat kami
Kami jelas senang sekali karena ada orang yang mau berkemah bersama kami, kami sambut bersama - sama
"wah.. Baru sampai mas, sampai kemalaman" sahut Umar dengan hati tenang
"iya mas" jawabnya
Pendaki yang baru datang berjumlah 3 orang dan kami menyambut mereka dengan menawari minuman hangat karena memang sangat dingin dipuncak
"mas kopi mas, silahkan" ucap Umar
"iya mas" sahutnya lagi
kamipun melanjutkan lagi main kartu didalam tenda, dan pintu tenda kami tidak kami tutup
"Mas, lihat teman kami mas" tanya pendaki yang baru datang
"loh kemana teman mas tadi, kan tadi sama - Sama mas" jawab kak sandi
Memang mereka terlihat aneh, agak diam dan agak pucat wajahnya. Kami anggap mungkin karena dingin jadi kelihatan pucat dan tingkahnya yang agak aneh, satu sama lain dari mereka tidak begitu banyak bicara.
Mereka membuat tenda bersebelahan dari tenda kami, tentunya kami juga senang dan lega ada kawan berkemah
Lanjut, kami mencari temannya tadi, dan kami menemukannya berdiri di jalur yang mereka lewati tadi.
"mas,, dicari temannya" ucap Heri
lalu dia menoleh berlahan dan menatap Heri dengan tajam
"iya mas" jawabannya
Setelah itu dia menatap dengan tatapan yang kosong sambil berjalan. Heri sudah merasakan hal yang aneh dan ganjil.
Tapi tentunya Heri tidak mau membuat panik teman - temannya.
"mereka naik dengan jumlah ganjil, terus tingkah mereka aneh" ucap Heri dalam hati
Heripun mengajak teman temannya tidur karena malam telah larut
"besok kita turun pagi - pagi, aku tidur dulu y" ucap Heri
Kami berempat pun bersiap untuk tidur, dan Umar menyapa pendaki yang baru datang
" mas, kami tidur dulu ya" ucap Umar
"iya mas" jawabnya lagi
Umar juga menaruh curiga, orangnya bertingkah aneh,, 1 orang berdiri melihat pemandangan kebawah gunung padahal kan gelap, 1 orang lagi di tenda lagi ikat tenda tapi kok ngak selesai - selesai dan yang satu duduk diam diluar tenda sambil terlihat wajahnya dengan tatapan kosong
Pukul 01.00 malam, Mail dan Heri terbangun dan saling bertatap karena diluar seperti orang berkemah dan senang - senang. Terdengar berjumlah lebih dari 3 orang, banyak orang
Mereka bernyanyi main gitar, dan suara obrolan dan tawa bersama, Heri dan Mail mengira ada temannya lagi yang datang jadi ramai
Setelah itu terdengar suara cekikikan yang pernah mail dengar dibawah kemarin malam, tak lama mail dan Heri terdiam
"Her, kamu dengarkan?! Tanya mail
"iya iL, tapi mungkin ketawanya teman mereka
Tak berselang lama suara, yang awalnya rame menjadi sepi dan sunyi
"akhirnya mereka tidur semua iL," ucap Heri
"aku buang air dulu her, ngak tahan" ucap mail
Waktu mail membuka pintu tenda dan melihat kearah tenda pendaki yang baru datang tadi
"mail melihat cuma tenda mereka saja dan tidak ada satu orang pun disekitar tenda mereka
Lah,, kemana mereka kok tidak ada semua" ucap mail dalam hati
Mail pun bergegas menuju semak untuk buang air kecil
"permisi Mbah, permisi" ucap Mail
Saat Mail hampir selesai, mail melihat banyak orang dari kejauhan tetapi hanya diam saja
"mas ngapain? Tanya mail
"mas"
Mail mengira mungkin mereka tidak dengar, lalu main bergegas menuju tenda untuk melanjutkan tidur, betapa kagetnya mail melihat disekitaran tenda mereka banyak orang yang duduk terdiam sambil melihat kearah bawah
"peerrr.. Misi mas, tidur dulu" ucap mail
merekapun bersamaan melihat mail dan menganggukkan kepalanya bersamaan
"Her,, mereka aneh banget" ucap mail
"lah dah ngorok"
Mail pun baring sambil mendengarkan suara diluar, seperti orang menjerit dan suara dari kejauhan seperti orang minta tolong. Mail Pun hanya bisa terdiam dalam tenda karena dia berfikir kalau orang minta tolong kan mesti orang diluar bantuin
.......................... Mail hanya bisa diam dan mendengarkan saja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments