BAB 6 TERPISAH

Kami berlima terpisah, Hana bersama Umar dan MaiL, Heri juga Lisa dijalan yang berbeda

"Mar, apa tadi itu mar" tanya Hana

"tenang Han, tenang, sudah aman,,, Jangan lari" jawab Umar sembari menenangkan Hana, padahal Umar juga takut

" bagaimana ini, kita terpisah dengan Heri, mail dan Lisa,, kita harus kembali ke jalan tadi Han" ajak Umar

"ngak mar, aku takut.. " jawab Hana

"loh kalau kita terus kesana, kita makin tersesat Hana?! Kita kembali yuk" ajak Umar kembali

Akhirnya Hana pun mengikuti kata Umar dan berjalan kembali ke jalan yang mereka awal berlari

Waktu menunjukkan pukul 11.30 dan Umar juga Hana masih tidak menemukan mereka bertiga

"Mar aku capek istirahat dulu yah,,"ucap Hana

"iya, kita istirahat dulu" jawab Umar

"sepertinya kita harus membuat tanda di pepohonan agar mereka mengetahui posisi kita mar" tegas Hana

"boleh! dengan apa, kita kasih tandanya" tanya Umar

Kita buat tulisan pakai pisau di pohon nama kita kalau tidak kita buat simpul dari tali rafia yang kita bawa dipohon agar mereka jika kesini dilacak" ucap Hana

"boleh itu ayok" jawab Umar

akhirnya mereka membuat simpul tali rafia (kata lain rumput jepang) dipohon dan kami ukir nama kami U dan H siapa tau mereka bertiga melewati arah kami

"setiap pohon kah Hana" tanya Umar

"ya enggak lah mar, jalur yang strategis aja, contoh simpangan atau jalur yang kita lewati beberapa meter" jawab Umar

setelah istirahat, mereka melanjutkan perjalan dan membuat tanda dipohon

Sisi lain Heri, Lisa dan mail...

mereka menyusuri jalan yang Umar dan Hana lalui tetapi nihil bahkan jalurnya tepi jurang

"Her, ada jurang gimana ini her?" tanya mail

"kita kembali ke jalur kita tadi iL, jangan lupa buat tanda dipohon ya, kita kembali" jawab Heri

"mudahan tidak terjadi apa - apa dengan mereka" ucap Lisa

"amin" jawab Heri dan mail

.....

Kembali ke Hana dan Umar

kabut mulai turun dari puncak gunung dan hawa dingin terasa kembali di seluruh tubuh

"mar gimana ini kita tersesat" tanya Hana

"ya mau gimana lagi, kita ya harus cari jalan supaya ketemu pos atau rumah penduduk" jawab Umar

"kamu sih, pakai acara lari segala, jadikan kita seperti ini" ucap Umar

"ya maaf mar, namanya juga takut" jawab Hana

"kamu kira aku ngak takutkah?,, takutlah, pakai banget lagi" ucap Umar

Menjelang sore hari mereka saling mencari jalan atau jalan yang mereka daki tadi, cuma Heri, Lisa dan mail yang di jalur yang benar

"gini, gini, Han, karena kita kan turun, jadi kita ngak usah naik lagi keatas, kita harus turun meski jalannya ini dimana?!" tegas Umar

"betul juga sih mar, tapi kamu yakin?! Siapa tau mereka bertiga mencari kita diatas" jawab Hana

"kita bolak balik terus mulai tadi ngak ketemu mereka, kabut mulai tebal Lo Han" ucap Umar

"iya deh mar, aku ikut idemu" jawab Lisa

Merekapun berbalik arah dan mulai ikuti jalan turunan

"kita harus cari sungai Han, biasanya sungai kecil mengalir ke rumah penduduk" ucap Umar

"wah kamu tahu banyak ya mar, hebat... Kirain takut aja tahunya" ejek Hana

"hadeh..." kesal Umar

Umar dan Hana berjalan terus menyusuri jalan turunan setapak dan akhirnya mereka menemukan jalan buntu, dimana jalan setapak terputus dan didepan penuh dengan pohon besar dan tinggi tinggi

"lah,, jalannya kemana ini, aduh makin nyasarkan" ucap Umar

"gimana kalau kita terus jalan aja mar, daripada kembali" jawab Hana

merekapun terus memasuki hutan belantara yang sangat lebat pepohonan nya

Sisi lain Heri , mail dan Lisa berinisiatif untuk turun Gunung ke pos 3 berharap mereka mendapat bantuan dari penjaga pos

"kita turun aja her, karena semakin sore dan kabut mulai tebal. kita cari bantuan dan kita cari lagi" ajak mail

"bener her, kita cari ngak ketemu - ketemu lebih baik kita cari bantuan" ucap Lisa

"baik kita turun, kita cari bantuan di penjaga pos" jawab Heri

akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk turun dan mencari pos bantuan

Dengan penuh ke khawatiran dan cemas juga bersalah, Heri terus memikirkan mereka. dan akhirnya mereka sampai dipos 4 dan Heri juga menuliskan sesuatu dipos supaya Hana dan Umar jika lewat pos 4 membaca, harapannya.

menjelang Maghrib mereka bertiga terus turun sampai bertemu pos 3 berharap ada penjaga pos disana

Hujan mulai turun dan kami turun menuju pos 3 mengunakan jas hujan dan alat penerangan senter juga batang kayu sebagai senjata kami

tiada henti kami bertiga terus berdo'a agar Hana dan Umar baik - baik saja, hujan turun semakin deras dan jalur turunan yang kami lewati terdapat aliran air yang deras dan licin

"dalam hati kami, sabar Umar dan Hana, kami akan kembali menjemputmu, teruslah bertahan sampai kami datang"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!