BAB 20 PULANG

Umar dan kak Sandi tertidur di warung dan waktu menunjukkan pukul 01.30 dan kak sandi terbangun karena kedinginan, saat terbangun kak sandi menoleh ke warung dan kaget melihat warung yang kosong tidak ada penjualnya kakek dan nenek

Barang dagangannya juga tidak ada satupun dimeja, kopi kami juga tidak ada.

"mar bangun mar" ucap kak sandi

"kita pindah mar, ke tenda" ajak kak sandi

"Kenapa kak, kopi belum habis kak, belom bayar" jawab Umar sambil tidur kembali

"kopi gundul mu itu, bayar,, bayar ke siapa? Bangun mar , cepet... Kalau enggak aku tinggal kamu" tegas kak sandi

umarpun akhirnya terbangun dan duduk sambil tangan kanannya mencari kopi dimeja.

"iya kak, habisin kopi dulu ya" jawab Umar

"Kopi apa?! Ayo cepat" ajak kak sandi sambil menarik Umar berdiri

umarpun menoleh ke warung dan melihat bahwa warungnya telah kosong, Umar mulai panik tetapi dia berpikiran positif.

"lah,,, kak mana warungnya,,?!" kata Umar

"Nah itu dia mar, ayo balik ke tenda" ajak kak sandi

"mungkin kakek dan nenek pulang duluan kak, karena udah malam, jadi tutup warungnya" ucap Umar

"pulang duluan gundul mu itu, bayar aja belum" jawab kak sandi

Akhirnya mereka berdua mulai panik dan kembali ketenda, saat didalam tenda mereka saling bertanya

"kak, kalau mereka hantu, terus yang kita makan apa dan minum apa kak, kopi 1 dan pisang goreng 3 tadi aku!" tanya Umar

"ngak tahulah mar, aku juga bingung,. Kopi dan pisang goreng tadi apa ya" jawab kak sandi

"biar aja kak, yang penting kenyang, dan besok pagi kita cek lagi, jangan lupa bayar kak dan sekalian kopi 1 pisang goreng 3. kakak yang bayar. Hehehehe " canda umar

Merekapun akhirnya tidur....

Paginya...

Mail dan Heri bangun lebih dulu dan membuat kopi dengan kompor, lalu membangunkan Umar dan kak Heri

"kak,, Mar, bangun.. Ngopi dulu!" teriak Heri

"Mar, kopinya aku habisin kalo ngak cepat bangun" sahut MaiL juga

kak sandi dan umarpun akhirnya bangun dan keluar tenda, lalu mereka berjalan menuju mail dan Heri dan mengajak mereka menuju warung tadi malam.

"ngapain kesini kak?!" tanya Mail

"aku sama Umar tadi malam ngopi disini sambil makan pisang goreng, pas ketiduran lalu bangun. warungnya sepi dan cuma meja kursi ini aja. Penjualnya kakek nenek!" cerita kak sandi

"warung? Perasaan tadi malam ngak ada yang jualan deh,, kan cuma meja kursi ini doank tapi ngak ada penjualnya!" ucap Mail

Yang dilihat Heri dan Mail cuma stan warung jualan tapi ngak ada penjualnya dan ngak ada barang dagangan

"lah terus tadi malam kopi 1 dan pisang goreng 3, gimana kak?" sahut Umar

"Kita tunggu aja sampai jam 9 nanti siapa tahu ada penjual datang lalu kita tanya" jawab kak sandi

mereka pun sepakat kalau menunggu sampai jam 9 karena kak sandi merasa belum membayar kakek dan nenek itu

"mudahan kakek dan nenek betul - betul penjual" gumam kak sandi

setelah itu mereka kembali ketenda dan mulai membuat sarapan

Setelah selesai sarapan, mereka menunggu sampai jam 9 dan tak lama kemudian ada bapak - bapak dan ibu - ibu yang menuju ke warung mau berjualan makanan dan jajanan.

Umar dan kak sandi mendekati mereka dan bertanya

"permisi pak / Bu saya mau tanya?" tanya Umar

Bapak dan ibu itu kebetulan berjualan berdekatan, dan mereka menyusun jualannya dimeja dan memasak air buat jualan

"iya, mau tanya apa?" tanya bapak penjual

"apa ada diwarung ini malam penjual kakek dan nenek jualan kopi dan pisang goreng?

neneknya pakai kebaya agak lusuh dan kekek nya pakai baju kaos pakai blangkon agak kusam" tanya kak sandi

Bapak penjualnya pun terkejut dan menoleh ibu penjual yang disebelahnya

"apa bener tadi malam kamu beli di kakek dan nenek itu?" tanya ibu penjual

"iya pak, Bu. Saya beli kopi 1 dan pisang goreng 3 tapi belum dibayar" jawab Umar

"saya juga Bu, belum bayar " sahut kak sandi

"kakek dan nenek itu dulu pernah berjualan disini lama sekali dan mereka sudah meninggal karena sering sakit - sakitan tapi tidak ada yang merawat, anak - anaknya ngak tahu merantau kemana?" jawab bapak penjual

"waduh,,, terus pak saya gimana ini mau bayar?!" tanya Umar

"gak apa - apa, mereka selalu begitu, baik sama pendaki, bilang aja dalam hati (terima kasih kakek dan nenek)" jawab bapak penjual

Merekapun akhirnya datang ke meja yang tadi malam kakek dan nenek jualan, lalu ucapkan "terima kasih kek, nek" seperti yang bapak penjual tadi bilang, lalu mereka bersihkan Warung kakek dan nenek itu sambil mendoakan

Setelah itu Heri, Mail, Umar dan kak sandi turun menuju tempat wisata air terjun untuk menuju loket pembelian karcis tetapi hanya untuk mendaftarkan lagi karena sudah turun dari pendakian.

Siang..

Mereka keluar dari loket wisata dan menunggu angkot lewat

"kenapa ya, setiap pendakian kita selalu menemui hal - hal mistis?" tanya Umar

"aku jadi terheran - heran dan membuatku makin dekat dengan makhluk halus" canda Umar

"ngerasa ngak sih.. perasaan kita Mulu yang kena?!"

"kenapa harus saya, ngak Heri atau mail aja" ejek Umar

"iya mungkin mereka lebih menyukai kamu mar daripada kita" ejek balik Heri

"aseeemmmmmm" keluh Umar

Merekapun akhirnya menaiki angkot menuju terminal, saat di angkot Umar tak sadar bicara dengan sendirinya

"sama - sama Nek" ucap Umar

"Nek? Nenek siapa mar?!" tanya Mail

"tadi ada suara pas dekat telinga, dan bilang (makasih nak do'anya)" jawab Umar

"ngibul aja kamu mar!" ejek Mail

" ya udah kalau ngk percaya!" ujar Umar

Kak sandi menatap umar dan merasakan hal yang sama, tapi kak sandi hanya diam saja dan membalasnya dalam hati

Akhirnya mereka sampai terminal dan langsung menuju bis untuk pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!