Mbak Sari membantu membawakan koper milik Dirga. Sore ini Dirga berangkat bertugas kembali, sebagai seorang pilot tidaklah mudah dia harus menjaga keselamatan nyawa banyak orang kesalahan sedikitpun taruhanya adalah nyawa. Seharusnya Dirga berangkat kamis kemaren karena jadwal terbang berubah jadi dia berangkat hari senin.
"Jangan lupa jaga kesehatan, hati - hati disana, pelan - pelan bawa pesawatnya, kamu bawa nyawa banyak orang lo" nasehat Agata sambil merapikan baju yang Dirga kenakan.
Dan disamping ada Ratih membawakan jaket Dirga. Ratih ikut sedih majikanya kembali bekerkerja. Bagaimana tidak semua yang merawat anak - anak majikanya dari kecil adalah dia karena itu dia juga menganggap semua seperti anak - anaknya sendiri. Dirga dan yang lainya pun menganggap Ratih adalah ibu kedua bagi mereka.
"Iya ma, do'akan Dirga" balas Dirga. Sebenarnya Agata sedih tapi harus bagaimana lagi anaknya harus bekerja dan dia bertangung jawab dalam pekerjaanya sebagai pilot.
"Mama akan selalu mendo'akanmu, udah ganteng" kata Agata tersenyum. Dirga balas senyuman dari mamanya.
"Airin" panggil Dirga melihat Airin lewat.
"Iya Aden" Airin mendekat.
"Kamu minta oleh - oleh apa?" tanya Dirga.
"Ha" Airin malah bengong.
"Minta dibawakam apa dari Amerika?" tanya ulang Dirga.
"Tidak usah aden" tolak Airin. Dia tidak enak lagi, apa lagi disana ada Ratih dan Sari. Tapi majikanya maksa dia untuk meminta sesuatu darinya.
Dirga mengerti kalau Airin pasti juga tidak enak sama Ratih dan Sari.
"Mereka nanti juga akan aku bawakan oleh - oleh nantinya" kata Dirga agar Airin mau. Tapi Airin tetap menolaknya.
"Ya udah nanti aku belikan sesuatu untukmu" maksanya "O ya nanti kalau diganggu Arga bilang oke, entar, biar kujitak kepalanya" kata Dirga.
"Hah. I i iya" jawab Airin
"Semua anak mama suka gangguin Airin, bukan cuma Arga doang, terutama kamu juga" sindir Agata.
"Habisnya gemesin banget sih" tangan Dirga akan nyubit pipi Airin.
Plak.
Tangan Dirga dipukul pelan mama Agata.
"Tu sebenarnya siapa yang suka gangguin?" ucap Agata.
"Hehehe..." Dirga garuk - garuk kepalanya.
"Ya sudah sana berangkat" suruh Agata, lalu Dirga mencium pipi mamanya.
"Ibu Ratih Dirga berangkat dulu" pamit Dirga pada bu Ratih dan mencium tanganya.
"Iya aden, hati - hati dijalan" balas Ratih sambil mengusap kepala Dirga. Lalu berpamitan pada Airin.
"Airin, aku berangkat dulu" pamit Dirga.
"Iya aden. Hati - hati" ucap Airin. Dirga mengangguk sebelum beranjak dia memberantakan rambut Airin terlebih dahulu. Airin cemberut tapi tidak diperlihatkan.
Mamanya melotot, Dirga buru - buru berjalan sambil tertawa dan diikuti mbak Sari yang membawa koper dan memasukan koper kedalam mobil, Airin ingin membantu mbak Sari mengangkat koper tapi Sari menolak dia bisa sendiri. Dirga sempat melambaikan tangan melalui jendela dan dibalas Agata dengan senyuman.
***
Malam harinya, semua pelayan bisa santai karena pekerjaan yang tidak terlalu banyak, sebagian ada yang sudah istirahat.
Airin senyum - senyum sendiri membaca pesan kocak dari group whatsapp yang dinamakan trio bebek.
Riko "Aku habis nipu orang"
Ting.
Suara pesan masuk.
Kiky "Siapa?"
Riko "Kamu🤣🤣🤣"
Kiky "Rikooo...😡"
Riko "😅"
Aku "Jadi kamu yang kena tipu dong Kik🤭"
Hanya sesekali Airin membalas. Riko selalu mengirim pesan kocaknya. Dia lebih suka membaca, itu dijadikan hiburan tersendiri baginya.
Kiky "Awas besuk"
Ancam Kiky, Riko malah semakin mengerjain Kiky hingga Riko membalas dengan stiker tertawa yang lebih dari satu.
Kiky "Nggak jelas😏"
Airin masih asik membaca sambil tertawa kecil dengan berjalan pelan. Karena fokus dengan handpone ditangan dia sampai tidak sengaja menabrak dada bidang seseorang.
Duk.
Otomatis kepalanya dungok keatas melihat siapa yang dia tabrak. Shaka menatap Airin tanpa ekspresi.
Deg.
Lagi - lagi jantung Airin kembali berdebar, dengan segera dia mundur kebelakang tapi tumit kakinya menendang kaki kursi yang ada dibelakangnya.
Sangking geroginya dia hampir terjatuh kebelakang, reflek Shaka menarik tanganya dan tubuh Airin jatuh kedalam pelukan Shaka.
Hanya berdurasi 1 menit, Airin mendorong pelan dada Shaka karena dia tidak tahan jantungnya yang berdegup sangat kencang.
"Ma ma maaf tu tuan" ucap Airin menunduk. Shaka mengangguk.
"Hati - hati nona" kata Shaka.
"I iya" Airin tidak berani menatap Shaka. Kemudian dia pamit kembali kekamar tapi dia salah arah lalu dia balik badan berjalan melewati Shaka lagi dan Shaka masih melihat Airin menghilang dibalik tembok. Lalu Shaka pun kembali berkeliling.
Dilorong Airin ketemu dengan Indah, dia digoda Indah soal tadi Airin dan Shaka seperti berpelukan. Tadi Indah melihat melihatnya kejadian itu, Airin jadi kesal.
"Ih apaan sih kak Indah" Indah tertawa karena melihat Airin salting bila dihadapan dengan bodyguard tampan itu.
Sebelum tidur Airin memikirkan tadi, kelihatan ya dia salting? Dia sendiri tidak tau kenapa kalau didepanya jadi deg degan gitu apa lagi saat Shaka menatapnya, ah mata itu.
"Ah. Kenapa aku jadi memikirkanya" dia mengusap wajahnya sendiri. Lalu dia segera tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments