Agata menyambut kepulangan suaminya dengan senyuman yang mengembang. Dia membantu membuka jas yang dikenakan suaminya.
"Ada apa sepertinya ada sesuatu?" tebak Mahendra. Ah suaminya tau aja kalau ada sesuatu yang ingin dia tanyakan.
Lalu Agata mengambil sebuah foto kusam yang dia temukan tadi siang dilacinya untuk ditunjukan kesuaminya. Untuk menanyakan foto bayi siapa ini.
"Foto bayi siapa ini pa? Lucu sekali" tanya Agata memandang foto bayi itu, Mahendra tersenyum.
"Mama pengen tau?" Agata mengangguk.
"Foto putri kita" jawab Mahendra. Agata terkejut.
"Maksud papa?" lalu Mahendra menceritakan yang sebenarnya. Agata sampai menutup mulutnya karena terkejut ternyata selama ini dia mempunyai seorang anak perempuan dia sampai meneteskan air mata karena sangking bahagianya.
"Dimana pa dimana putri kita sekarang?" Agata menangis tidak sabar pengen cepat - cepat bertemu dengan putrinya.
"Maaf ma, papa belum menemukan dimana keberadaan putri kita dan bagaimana keadaanya sekarang, papa belum tau" kata Mahendra sedih.
"Tapi tenang saja ma, cepat atau lambat kita bisa menemukan putri kita" lanjutnya lalu Mahendra memeluk istrinya. Agata mengangguk.
Agata sedih tapi juga bahagia ternyata dia memiliki seorang putri yang selama ini dia inginkan. Semakin tidak sabar dia ingin bertemu.
***
"Malam ini masak yang berbeda dari biasa Ratih, aku ingin yang spesial" kata Agata pada Ratih dengan senyum bahagianya.
"Baik nyonya. Ada lagi nyonya?" tanya Ratih.
"Sudah tidak ada" jawab Agata. Saat Ratih akan beranjak Agata memanggilnya lagi.
"Eh tunggu Ratih. Buatkan tuan kopi kalau aku teh manis aja dan cemilan bawa keruang keluarga" suruh Agata.
"Baik nyonya" Lalu Ratih kembali kebelakang. Sepertinya nyonya lagi bahagia.
Agata berjalan mendekati suaminya. Dihari weekand ini mereka akan menikmati kebersamaan mereka dirumah saja.
Tap.
Tap.
Tap.
Suara langkah kaki seseorang memasuki ruang keluarga.
"Selamat siang tuan" sapa seorang laki - laki berjas hitam dan ada haendset ditelinganya.
"Kamu sudah datang?" tanya Mahendra pada laki - laki itu.
"Iya tuan" jawab laki - laki itu menunduk.
"Udah jangan terlalu formal gitu. Bagaiman keadaanmu?" tanya Dirga berjalan mendekat, lalu mereka bersalaman ala pertemanan mereka.
"Baik" jawab laki - laki itu lalu mereka berpelukan sudah lama mereka tidak pernah bertemu.
"Makin keren saja kamu. Ck kenapa aku selalu kalah sama kamu" Dirga selalu mengagumi temanya ini.
Tidak lama dua pelayan datang, Eni membawa mimuman lalu meletakan diatas meja dan dibelakang ada Airin yang membawa cemilan dinampan.
Saat Airin melewati depan laki - laki itu dia terpesona sampai tidak berkedip. Bayangkan aja kalau ada musiknya, lagu 'Terpesona' Glenn Fredly ft. Audy Saat tepat didepanya mata mereka bertemu.
Deg.
Jantung Airin.
Bruk.
Airin menabrak Arga, tiba - tiba kok ada adenya sih. Arga berjalan ingin menyapa laki - laki itu malah menabrak Airin.
"Maaf, maaf, maaf aden" ucap Airin, lagi - lagi dia tidak sengaja melakukan kesalahan pada Arga.
Erlangga berjalan mendekat kemereka tangan yang diamsukan disaku celana dia melihat saat Airin memandang laki - laki itu hingga tak berkedip dia tersenyum.
"Tidak apa - apa. Tenang saja" ucap Arga menenangkan sepertinya Airin merasa bersalah. Airin menunduk.
"Airin. Kamu tidak apa - apa kan?" tanya Agata, dia mengawatirkan Airin.
"Saya tidak apa - apa nyonya" jawab Airin.
"Mama nggak tanya Arga?" Arga iri cuman Airin yang ditanya.
"Kamu anak laki - laki, hanya ditabrak gitu saja tidak bakal sakit" mamanya perhatian sekali dengan Airin.
"Mau nangis?" ejek Dirga nahan tawa.
"Ck" Arga kesal kakaknya Dirga selalu mengejeknya.
"Apa kabar Shaka?" tanya Erlangga. Airin menoleh pada orang yang dipanggil Shaka itu.
Arshaka Aditya Pamungkas anak tunggal pasangan dari Abraham Aji Pamungkas dan Maya Rosita Pamungkas. Seorang kapten dari pasukan khusus militer angkatan darat. Cogan, keren, dari segi apa pun dia tetap tampan, dia sama dinginya seperti Erlangga, jago bela diri dia suka berperang melawan musuh, banyak pula yang mengidolakannya terutama kaum hawa. Sahabat Dirga dari kecil orang tuanyapun berteman baik dengan Mahendra. Saat ini dia ditugaskan untuk menjadi bodyguard Mahendra.
"Baik" jawab Shaka selalu singkat, memang orangnya kaku dan dingin.
"Bagaimana dengan mamamu Shaka? Saya juga sudah lama tidak bertemu dengan" tanya Agata.
"Semuanya juga baik" jawab Shaka. Lalu mereka mengobrol. Airin sama Eni kembali kedapur, tapi Airin sempat menoleh kebelakang melihat Shaka lagi, ah mata mereka bertemu lagi. Airin membuka mulutnya karena terkejut Shaka juga menatapnya. Lalu dia buru - buru membalikan badan dan kembali berjalan.
Duk.
"Aw" lututnya menabrak pot bunga.
"Hati - hati Airin" saran Eni.
"Hehehe, iya" ngga tau kenapa jadi salting gitu.
"Siapa tadi Eni?" tanya Indah, setelah mereka sampai didapur.
"Sepertinya bodyguard baru tuan, orangnya tidak kalah tampan sama tuan muda" puji Eni.
"Yang bener?" Indah penasaran.
"Iya. Airin aja sampai salting gitu" kata Eni.
"Ha. Kok aku sih" Airin kaget kenapa dia.
"Hihihi" Eni.
"Jangan mengobrol terus, kembali bekerja" suruh Ratih.
"Siap" ucap Eni sambil memberi hormat.
"Oke bu" ucap Indah. Lalu mereka berdua kembali dengan pekerjaanya masing - masing.
"Aku juga mau kembali bekerja bu" pamit Airin, Ratih mengangguk. Ratih menatap kepergian Airin, semenjak ada Airin dirumah ini. Rumah ini jadi berwarna nyonya nya sering tersenyum bahagia seperti tidak ada yang dipikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
amara agustina
airin nanti sama shaka y tor😀😀😀
2024-01-05
1