Didalam sebuah kamar, Airin selalu menyempatkan belajar sebentar dia tidak mau mengecewakan bunda Lesti, hanya karena dia bekerja sampai lupa belajar dan nilainya turun, dia harus bisa membanggakan bunda Lesti. Dia diam sejenak, kepikiran bagaimana dengan nasib adik - adiknya, dia tidak mau semua anak - anak panti terlantar hanya karena tidak memiliki tempat tinggal.
Tiba - tiba dia teringat kartu nama yang dia temukan tadi ditempat dia bekerja. Dipegang kartu nama itu, lumayan sih dengan gaji sebesar itu tapi kerja apa ya? Apakah pekerjaanya halal?
Keesokan harinya disekolahan.
"Aiii..." panggil Kiky kegirangan teman deket Airin, langsung berhambur memeluknya. Karena belum siap dia limbung hampir terjatuh.
"Lihat" Kiky menunjukan foto dirinya dengan artis k-pop idolanya. Yang kemaren habis menonton konsernya. Dia seneng banget bisa berfoto bareng.
"Ah kirain ada apa. Tapi keren" puji Airin, Kiky bercerita tentang konser idolanya kemaren. Sambil berjalan masuk kedalam kelas, hanya sederhana temanya bisa sebahagia kayak gitu.
Saat Kiky mengeluarkan bukunya tidak sengaja dia menjatuhkan sesuatu. Airin melihat apa yang jatuh tadi ternyata kartu nama, sama kartu nama yang dia miliki.
"Ini dari mana kamu dapat kartu nama ini Ki?" tanya Airin.
"Oh ini, bukan punyaku, tapi punya budeku" kata Kiky sambil melihat kembali fotonya sambil tersenyum.
"Kamu tau ini kerja apa?" tanya Airin penasaran.
"Kurang tau sih, tapi katanya itu kerja jadi ART" kata Kiky.
"ART?" ulang Airin.
"Iya, asisten rumah tangga" ucap Kiky.
"Kamu tau gajinya berapa?" tanya Airin, kalau benar gaji segitu pasti bisa menyelamatkan panti pikir Airin.
"Nggak tau, eh emang kamu melamar ya?" tanya balik Kiky.
"Kalau gajinya lumayan, boleh juga" kata Airin wajahnya berubah sedih.
"Seandainya aku bisa bantuin kamu" Airin tersenyum.
"Bantu do'a aja" kata Airin.
"Pasti" lalu mereka berpelukan jadi terharu deh.
"Aku nggak diajak nih?" tanya Riko yang baru datang juga teman mereka.
"Nggak" jawab mereka bareng lalu mereka terbahak bersama.
Ternyata jadi asisten rumah tangga, apa benar gaji sebesar itu? Jadi pekerjaan yang halal. Dan akhirnya Airin menghubungi no telfon yang tertera dikartu nama tersebut, untuk menanyakan pekerjaan dan gaji. Memang benar pekerjaanya menjadi asisten rumah tangga dan gajinya 50 juta perbulan, tapi dia takut ini penipuan, sekarang banyak penipunan pekerjaan dengan diiming - imingi gaji yang cukup besar tapi ternyata perdagangan manusia.
***
Dipanti, Airin sedang menemani adik - adiknya belajar sambil bermain, sungguh cerianya mereka pabila nanti panti ini sudah tidak ada apakah mereka bisa bahagia seperti sekarang?
Tiba - tiba Laras kembali datang dengan berkacak pinggang, semua menoleh lalu dia menyuruh anak - anak pindah, dan setelah itu Airin memanggil bunda Lesti dan bunda Nani.
"Kenapa kalian masih ada disini? Bukankah saya katakan, cepat segera pindah dari sini" marah Laras.
"Sebelumnya saya minta maaf bu Laras. Iya kita akan pindah tapi anda tidak harus memaksakan kita segera pindah, kita belum ada tempat untuk menpung anak - anak bu, berikanlah kami waktu lagi?" mohon bunda Lesti.
"Enak saja, kemaren saya sudah memberikan waktu tapi kalian tidak memanfaatkan dengan baik"
"Tapi bu..."
"Saya nggak mau tau, segera keluar dari sini atau saya datangkan buldoser sekarang" ancam Laras. Semua panik karena Laras mengetik sesuatu dihand ponenya untuk menelfon entah siapa?
"Bu Laras tunggu sebentar" tahan Airin.
"Kenapa lagi ha?" kesal Laras karena Airin menahanya untuk tidak menelfon.
"Seandainya saya punya uang, berapa saya harus membayar agar anda tidak mengusir kami dari sini?" tanya Airin.
"Punya duit kamu?" hina Laras.
"Katakan saja"
"Tiga ratus juta" asal Laras.
"Baik, aku akan segera mendapatkan uang itu, tapi beri saya waktu 6 bulan" kata Airin.
"Hah mau jadi apa kamu JUAL DIRI" hina Laras lagi, semua terkejut dengan hinaan laras.
"Tidak bu saya akan bekerja jadi ART, tapi saya mohon beri waktu 6 bulan" Laras mikir - mikir, lumayan sih, lebih gede dari penawaran pengusaha itu, Airin dapat duwit dari mana akan dapat uang sebesar itu? ah mau jadi pelacur atau nggak bodo amat.
"Oke, karena saya sedikit kasihan sama kalian, aku setuju dengan idemu gadis kecil ini. Tapi setiap kamu dapat duwet harus langsung masuk kereningku. Setuju?" sepertinya laras mendapat ide baru untuk memeras Airin.
Dengan segera Airin mengangguk "Setuju" lalu Laras pergi dari sana.
"Airin" panggil bunda Laras "Apakah benar kamu akan bekerja menjadi asisten rumah tangga?" tanya bu Laras memastikan dia tidak mau anak - anaknya nanti akan terjerumus.
"Iya bun, saya sudah tanya langsung pada yang orang yang memberi pekerjaan itu, gajinya 50 juta perbulan" jelas Airin. Semua terkejut hanya menjadi pembantu bisa mendapat gaji sebesar itu.
"Tidak seharusnya kamu lakukan semua itu Airin" kata bunda Lesti sedih.
"Panti ini harus tetap berdiri disini bun, aku sayang sama bunda sama semuanya" Airin menangis, bunda Lesti langsung berhambur memeluk anaknya begitu juga dengan bunda Nani, suasana jadi mengharukan.
Keesokan harinya.
Airin berdiri, menatap didepan sebuah bangunan rumah, sebelum dia masuk kedalam dia mengucapkan basmalah dulu agar semua berjalan lancar. menyemangati dirinya sendiri.
Setelah sudah didalam betapa terkejutnya dia begitu banyak orang yang mendaftar ingin bekerja jadi asisten rumah tangga. Dia jadi minder sendiri begitu banyak sainganya sepertinya mereka lebih berpengalaman, Airin buang nafas dia berkecil hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ridho Mhmd
jcychfyhdifjrodbrkd zbshsbduficfieidiejxchgxbdhchxbxhxbhxbdhdbdhdhdghxhxhdhdhhd dp🐯🐮Rhgchdyrhie8wtdhdydy ghshebhrbfutnrhjfhxgs GSHSSHHD HHSHEYRHBRB foto hdh dh duh duduk Dheydhhdhdhhdhdyh Jdhxjdudhcjdhhdnduddhhdgdbdyxhxg nc udh udh jd dnndhchhdhfh Bxhdbhdbfhdd
2024-01-07
1