CH 18 - Harmoni

Dalam momen kritis ini, ketika pedang yang kini berwarna emas milik Gideon bersinar dalam kekuatan mematikan, Leo tetap menunjukkan sikap tenang yang luar biasa. Ia mengibaskan tangan kanannya dengan santai ke samping, seperti mengusir seekor lalat yang mengganggunya. Yang terjadi selanjutnya sungguh luar biasa.

Seketika itu juga, serangan mematikan yang terbentuk dari kilatan petir keemasan pedang Gideon berubah arah dengan sangat drastis. Seolah-olah memiliki kehidupan sendiri, serangan itu seakan tunduk pada kehendak Leo. Gideon, Belladona, dan Cayden hanya dapat menyaksikan kejadian ini dengan terkejut, seakan-akan mereka sedang melawan seorang dewa.

Ledakan dahsyat mengguncang seluruh ruangan, memancarkan cahaya yang membutakan mata. Saat dinding Dorston Citadel terlalu lemah untuk menahan serangan ini, akhirnya dinding itu jebol, menembus hingga beberapa ruangan di tempat itu, membentuk lubang-lubang besar yang menghubungkan mereka dengan dunia luar. Cahaya matahari memasuki ruangan, menandakan kehancuran yang baru saja terjadi.

Kegelapan yang dominan selama pertempuran seolah-olah menyingkir, mengungkapkan pemandangan yang terbuka menuju area luar Dorston Citadel. Keajaiban dan kekuatan yang baru saja diperlihatkan oleh Leo, membuat mereka semua menyadari bahwa mereka telah memasuki babak baru yang sangat menentukan dalam perjalanan mereka.

Belladona kembali terduduk lemas, kebingungannya semakin mendalam. Matanya memandang dengan penuh keheranan pada pertarungan luar biasa yang baru saja dia saksikan. Tangan gemetar Belladona perlahan menutup mulutnya saat dia menyadari betapa tak berdayanya Gideon di hadapan Leo. "Tidak mungkin," gumamnya pelan, seperti mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang baru saja terjadi benar-benar tidak nyata.

Sementara itu, Gideon tidak tergoyahkan meskipun serangannya yang sebelumnya telah gagal. Dengan penuh tekad, dia melompat ke arah Leo, lalu berteriak, "BELUM SELESAI!" Belasan pasukannya yang tersisa dengan semangat juang yang sama ikut bergerak maju, membentuk barisan penyerangan yang padu.

Namun, kekuatan Leo yang luar biasa membuat serangan mereka sia-sia. Leo bergerak dengan lincah dan cepat, menghajar mereka satu per satu dengan tangan kosong. Rambut hitamnya bergerak seperti bayangan yang mengikuti setiap gerakannya yang gesit. Tubuhnya yang atletis memberinya keunggulan dalam bergerak dengan cepat dan menghindari serangan pedang maupun tombak dari lawan. Dengan kaki yang panjang, dia mampu melangkah jauh dan mengambil posisi strategis dengan cepat. Leo adalah sosok yang memancarkan kepercayaan diri dalam setiap gerakannya.

Gideon dan pasukannya berusaha sekuat tenaga, tetapi mereka tidak bisa mengalahkan Leo. Tendangan-tendangan dan pukulan-pukulan Leo menghantam sasaran dengan presisi yang mematikan. Zirah baja Gideon yang kokoh bahkan mulai ringsek akibat serangan-serangan Leo yang kuat.

Di tengah pertarungan yang semakin kacau, terdengar umpatan dan teriakan kebingungan dari pasukan Gideon yang semakin terdesak. Wajah Gideon terlihat frustrasi, tetapi dia tidak bisa mengubah arah pertarungan ini. Leo terus berdiri dengan gagah, menjaga kendali atas situasi ini.

Gideon, dengan napas terengah-engah dan zirah yang hampir hancur, menatap Leo dengan perasaan yang tercampur aduk. Cayden, yang bersiap untuk melancarkan mantra sihirnya, sedikit terkejut saat Gideon mengangkat tangannya, memberi isyarat untuk tidak menyerang. Cayden menyadari bahwa serangannya juga tidak akan mempan melawan Leo yang memiliki kekuatan seperti itu.

Dengan kepala terangkat, Gideon akhirnya mengucapkan kata-kata yang sangat sulit untuknya, "Kami menyerah." Suaranya bergetar, dan terdengar ragu, tetapi kata-kata itu jelas terucap dari mulutnya. Belladona yang berada di belakangnya hanya bisa terdiam, dan wajahnya mencerminkan kekecewaan yang mendalam.

Mendengar pernyataan Gideon, Leo dengan langkah-langkah tegas mendekati mereka. Setiap langkah yang dia ambil memunculkan ketakutan yang semakin mendalam di antara para pengecut yang berdiri di hadapannya, termasuk Gideon yang masih berlutut dengan tangan yang memegang bahu yang terluka. Semua mata tertuju pada Leo, dan suasana semakin mencekam.

Gideon hanya bisa memejamkan matanya dan menundukkan kepala sebagai tanda pengakuan kalah yang jelas. Dia bersiap untuk menerima konsekuensi dari kekalahannya. Namun, dalam sekejap, Leo yang berdiri tepat di hadapannya tiba-tiba mengulurkan tangannya dengan tersenyum.

Gideon awalnya terkejut, pikirannya tidak mampu memproses bahwa akhirnya dia akan melihat tangan yang datang sebagai tindakan damai, bukan sebagai ancaman. Gideon akhirnya menerima tangan Leo dengan ragu, namun dengan senyuman yang kaku di wajahnya. Dalam konteks yang penuh ketegangan ini, tindakan damai Leo menjadi momen yang tak terduga.

Melihat tindakan tak terduga Leo Demhian, Matilda tak bisa menahan perasaannya. Dia merasa bahagia dengan wajah yang merah padam seperti warna bola matanya, hampir mirip dengan warna bunga mawar yang bermekaran di taman. Tanpa sadar, Matilda berbaring di sisi Alisha yang masih tak sadarkan diri, seakan ingin membagikan momen ini dengannya.

"Tuan Leo Demhian," gumam Matilda dengan suara lembut, tetapi terdengar jelas dalam keheningan ruangan. Dia berbisik seolah hanya ingin Leo yang mendengarnya, "Anda memang luar biasa." Matilda tersenyum sambil menekan pipinya yang imut, seperti reaksi seorang gadis yang tengah mengidolakan idolanya.

Namun, tidak bisa dipungkiri, ada sentuhan kepolosan dalam ekspresi Matilda yang menggemaskan ini. Alisha yang masih tak sadarkan diri hanya bisa menjadi saksi diam atas momen yang tak terduga ini, sembari berada di sebelah Menhir yang telah mengalami berbagai peristiwa hebat.

Semua mata dalam ruangan itu tertuju kepada Leo dan Gideon, di tengah ketegangan yang telah berlalu. Matilda, yang masih tersenyum-senyum sendiri, sepertinya tengah menikmati momennya tanpa terlalu banyak perhatian dari orang lain.

Sedangkan Belladona, yang telah menerima kekalahan dengan hati yang terberat, merasakan kelelahan yang mendalam. Dia menghembuskan napas panjang. Dalam keheningan pasca-pertarungan yang mematikan itu, dia akhirnya menyadari betapa melelahkannya semua ini.

Dengan suara yang hampir redup, Belladona berkata, "Akhirnya semua ini berakhir." Matanya yang dulu tajam kini terlihat lelah, dan dia merasa seperti beban besar telah terangkat dari pundaknya. Dia merasa lega, walaupun dengan penuh keengganan.

Episodes
1 CH 1 - Aurora Crest Hotel
2 CH 2 - Neil Hooper
3 CH 3 - Monster Tiga Mulut
4 CH 4 - Di Tepi Jurang
5 CH 5 - Perwira Tangguh
6 CH 6 - Dunia Erder
7 CH 7 - Dorston Citadel
8 CH 8 - Menhir Bastion
9 CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10 CH 10 - Emeric 2
11 CH 11 - Raja Sullivan
12 CH 12 - Harapan
13 CH 13 - Teman Tapi Musuh
14 CH 14 - Aura Matilda
15 CH 15 - Bala Bantuan
16 CH 16 - Masih Seorang Polisi
17 CH 17 - Hawa Kegelapan
18 CH 18 - Harmoni
19 CH 19 - Celestials
20 CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21 CH 21 - Cahaya Bulan
22 CH 22 - Tanpa Disadari
23 CH 23 - Perasaan Baru
24 CH 24 - Desa Kabut
25 CH 25 - Bahaya Mendekat
26 CH 26 - Lonceng Kematian
27 CH 27 - Balas Dendam
28 CH 28 - Terlalu Mudah
29 CH 29 - Kolam Pertemuan
30 CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31 CH 31 - Tavern
32 CH 32 - Kotak Hadiah
33 CH 33 - Doa dan Harapan
34 CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35 CH 35 - Cariole
36 CH 36 - Cariole 2
37 CH 37 - Banshee
38 CH 38 - Banshee 2
39 CH 39 - Arne dan Alisha
40 CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41 CH 41 - Mengambil Resiko
42 CH 42 - Koloseum
43 CH 43 - LUCAS
44 CH 44 - Kucing?
45 CH 45 - Es Krim Bekas
46 CH 46 - Sebuah Usaha
47 CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48 CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49 CH 49 - Desa Goblin
50 CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51 CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52 CH 52 - Tunduk atau Mati
53 CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54 CH 54 - Masuk Perangkap
55 CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56 CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57 CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58 CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59 CH 59 - Berlebihan
60 CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61 CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62 CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama
Episodes

Updated 62 Episodes

1
CH 1 - Aurora Crest Hotel
2
CH 2 - Neil Hooper
3
CH 3 - Monster Tiga Mulut
4
CH 4 - Di Tepi Jurang
5
CH 5 - Perwira Tangguh
6
CH 6 - Dunia Erder
7
CH 7 - Dorston Citadel
8
CH 8 - Menhir Bastion
9
CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10
CH 10 - Emeric 2
11
CH 11 - Raja Sullivan
12
CH 12 - Harapan
13
CH 13 - Teman Tapi Musuh
14
CH 14 - Aura Matilda
15
CH 15 - Bala Bantuan
16
CH 16 - Masih Seorang Polisi
17
CH 17 - Hawa Kegelapan
18
CH 18 - Harmoni
19
CH 19 - Celestials
20
CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21
CH 21 - Cahaya Bulan
22
CH 22 - Tanpa Disadari
23
CH 23 - Perasaan Baru
24
CH 24 - Desa Kabut
25
CH 25 - Bahaya Mendekat
26
CH 26 - Lonceng Kematian
27
CH 27 - Balas Dendam
28
CH 28 - Terlalu Mudah
29
CH 29 - Kolam Pertemuan
30
CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31
CH 31 - Tavern
32
CH 32 - Kotak Hadiah
33
CH 33 - Doa dan Harapan
34
CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35
CH 35 - Cariole
36
CH 36 - Cariole 2
37
CH 37 - Banshee
38
CH 38 - Banshee 2
39
CH 39 - Arne dan Alisha
40
CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41
CH 41 - Mengambil Resiko
42
CH 42 - Koloseum
43
CH 43 - LUCAS
44
CH 44 - Kucing?
45
CH 45 - Es Krim Bekas
46
CH 46 - Sebuah Usaha
47
CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48
CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49
CH 49 - Desa Goblin
50
CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51
CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52
CH 52 - Tunduk atau Mati
53
CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54
CH 54 - Masuk Perangkap
55
CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56
CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57
CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58
CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59
CH 59 - Berlebihan
60
CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61
CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62
CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!