Leo dengan cepat melepaskan tembakan pertama ke arah monster itu, suara letusan pistol memecah keheningan di dalam lift. Namun, satu atau dua peluru saja tidak cukup untuk menghentikan langkah monster yang semakin mendekat.
Monster dengan tiga mulut itu tiba-tiba mengayunkan tangan panjangnya dengan cepat. Tangan hitam kelam itu mendarat dengan keras di dada Leo, membuatnya terhempas ke belakang menghantam dinding lift. Kuatnya benturan itu hingga dapat meruntuhkan cermin yang tertanam di sisi atas dan samping lift. Pandangan Leo berputar sejenak karena benturan yang keras.
Suara erangan kesakitan terlepas dari bibir Leo, akibat begitu kuatnya benturan itu. Darah keluar dari mulutnya, menciptakan jejak merah di bibirnya dan mengotori pakaian serta wajahnya. Tubuhnya terasa seakan-akan telah dihancurkan oleh kekuatan satu pukulan monster tersebut.
Dia berjuang untuk mencoba bangkit kembali, otot-ototnya bergetar dalam usahanya yang sia-sia. Sementara itu, Alisha melihat dengan kecemasan yang mendalam ketika Leo terhempas dengan begitu brutal. Dia merasa adrenalin membanjiri dirinya, memberinya kekuatan ekstra untuk bertindak. Dengan senter yang masih terang di tangannya, dia melihat peluang untuk melawan monster tersebut.
Bayangan kenangan yang menyenangkan tiba-tiba menghampiri pikiran Alisha. Dia teringat saat-saat mereka bertiga bersama, tertawa dan menghabiskan waktu bersama-sama dengan bahagia. Dalam momen yang kini penuh dengan bahaya dan kesedihan, ingatan itu memberinya kekuatan untuk melawan. "Maaf, mungkin kau telah mengambil satu dariku, tapi tidak dengan kedua kalinya!" gumam Alisha dengan suara yang gemetar, memanggil kekuatan dari dalam dirinya.
Dalam sekejap, Alisha berlari mendekat, melewati tetesan darah Leo yang mengotori lantai lift. Dia memegang pecahan kaca yang tajam, yang sebelumnya hancur akibat benturan tubuh Leo dengan dinding. Alisha memusatkan perhatiannya pada monster yang terus mendekat, dan dengan gerakan yang tiba-tiba, dia menusukkan pecahan kaca itu dengan penuh emosi dan determinasi ke salah satu mulut bagian atas monster hitam itu. Alisha menekan pecahan kaca itu kuat-kuat kemudian menariknya kebawah sehingga menghasilkan garis vertikal di wajah monster itu.
Monster itu merasakan serangan tiba-tiba ini, dan suara raungan kesakitan menggema di dalam lift yang sempit. Pecahan kaca telah merobek ketiga mulutnya, menciptakan luka yang mengeluarkan darah hitam yang mengalir tumpah ke lantai.
Tanpa waktu untuk beristirahat, monster itu melepaskan serangan balasan, tangannya yang kurus dan panjang berayun menuju Alisha dengan cepat. Dengan sigap, Alisha mengantisipasi serangan monster tersebut. Dalam gerakan yang cepat dan tepat, dia merundukkan kepalanya dengan tangkas, menghindari pukulan monster yang hendak menyambar. Rambut panjang keemasan yang biasanya tertata rapi dalam kuncir, kini terurai dengan anggun saat ikat rambutnya terlepas akibat aksinya yang cepat.
Dalam momen kritis itu, matanya yang penuh perhatian terfokus pada gerakan monster yang ganas. "Mana senyumanmu? Dasar makhluk buruk rupa!" seru Alisha dengan nada tajam.
Dalam gerakan berputar, Alisha menendang dengan penuh tenaga ke arah perut monster itu. Kaki Alisha yang terlatih menyerang dengan kekuatan penuh, menimbulkan benturan yang kuat saat kaki itu menghantam perut monster. Tubuh monster terhempas ke luar, menghilang dari pandangan mereka diikuti dengan suara benturan yang keras dari bawah.
Alisha berhenti sejenak dan menengok kebawah, melalui sela-sela yang cukup sempit untuk memastikan bahwa monster tersebut telah benar-benar tak berdaya. Kemudian menghampiri Leo yang tersenyum kearahnya dengan ekspresi kesakitan di sudut lift.
Alisha berlutut di sampingnya, ekspresinya penuh perhatian. "Bagaimana keadaanmu, Leo?" tanya Alisha dengan khawatir.
Cahaya senter yang redup menerangi wajah dan tubuh Leo yang terluka.
"Aku baik-baik saja, Alisha. Hanya sedikit pusing akibat benturan," bisik Leo dengan suara lemah, meskipun senyumnya masih ada di bibirnya.
Dia meraih tangan Leo dengan lembut, merasakan getaran hangat yang mengalir darinya. "Kau benar-benar hebat, Leo," ucap Alisha dengan suara lembut. "Terima kasih telah melindungiku."
Leo menatap Alisha dengan satu alis terangkat. "Mungkin aku adalah pria bodoh yang berusaha melindungi wanita yang telah membunuh makhluk kegelapan dengan satu kali tendangan. Terimakasih juga sudah melindungku."
Alisha tersenyum tipis setelah mendengar pernyataan Leo. Dalam sudut gelap lift yang hening, hanya suara napas mereka yang terdengar, mengiringi pertukaran kata-kata yang penuh makna di antara Leo dan Alisha.
Tiba-tiba, suasana berubah drastis saat gempa sesaat mengguncang lift mereka. Gemuruh dan getaran dari gempa itu membuat dinding lift bergetar dan lampu-lampu redup berkedip. Leo dan Alisha saling pandang, mata mereka mencerminkan kebingungan dan kecemasan.
"Sial, apalagi ini? Sepertinya lift akan jatuh." Gumam Leo dengan suara terhenti, mencoba menjaga keseimbangan di dalam lift yang mulai bergetar dengan ganasnya.
Alisha, yang sedang memegang pegangan lift dengan erat, menatap Leo dengan ekspresi khawatir. "Gempa?"
Gemuruh gempa mengguncang dinding lift, dan lampu-lampu redup yang telah lama mati di sekitar mereka mulai berkedip tak menentu. Leo mengangkat pandangan ke atas, mencoba mengerti apa yang sedang terjadi.
Sebelum mereka bisa sepenuhnya merespons gempa, terdengar suara tindakan ganas di atas lift. Dengan kedahsyatan yang tak terbayangkan, monster-monster yang sama mulai muncul dan melompat ke atas lift, menimbulkan guncangan pada lift. Mereka datang dengan cepat, penampilan mereka yang ganas dan mengerikan membuat situasi semakin mencekam.
"Pasti monster-monster itu lagi." Leo mengerutkan kening sambil terus menatap dengan tajam keatas.
Leo dan Alisha yang sudah lelah dari pertempuran sebelumnya, merasakan keputusasaan melanda. Mereka merasa seperti dikejar oleh bencana tanpa henti, tanpa waktu untuk beristirahat atau memulihkan diri. Dalam situasi yang begitu penuh dengan tekanan ini, mereka terjebak di dalam lift yang sempit dengan ancaman dari monster yang semakin mendekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
𝒀𝑶𝑺𝑯𝕌𝔸ˢ
😱😱😱
2023-10-04
1