CH 13 - Teman Tapi Musuh

Belladona terus berteriak, menggertak Leo untuk menjauh. Namun, hati Leo penuh dengan keraguan. Dia ingat bahwa Belladona berasal dari Kerajaan Thellidia, tempat yang sama dengan Raja Jurgan Emeric yang menurut ingatan Raja Sullivan, telah meracuni hingga membunuh Ratu Thelsysa.

Dalam suasana tegang, Leo dengan cepat menceritakan semua pengalamannya sejak dia memasuki ingatan Raja Sullivan. Matanya memandang langsung ke dalam mata Belladona yang penuh dengan emosi. "Belladona, aku harus memberitahumu semuanya. Saat aku menyentuh Menhir, aku merasakan ingatan Raja Sullivan membanjiri pikiranku. Aku melihat sejarah Dunia Erder, faksi-faksi, konflik-konflik yang sedang terjadi, dan aku juga melihat kakak perempuanku, Elara. Wanita yang selama ini aku cari, ternyata masih hidup."

Dia berbicara dengan cepat, mencoba menyampaikan semua informasi yang dia dapatkan. "Aku tahu, ini mungkin tidak seharusnya aku lakukan tanpa seizinmu, tapi aku merasa inilah satu-satunya kesempatan untuk menemukan Elara. Dia masih hidup, Belladona, dan aku harus menemukannya. Aku sungguh-sungguh membutuhkan kekuatan ini, persetan dengan masalah internal antara kerajaan kalian, aku hanya ingin menyelamatkan kakakku dan Alisha, kemudian aku akan segera pergi dari dunia ini."

Wajah Belladona merah padam ketika mendengar penjelasan Leo. "Leo Demhian, kamu tidak bisa mengabaikan perintahku begitu saja! Aku telah menyelamatkanmu bersama Alisha, dan apa yang kau lakukan? Kau berpaling dari perintahku!"

Dia berjalan ke depan, menghadap Leo dengan tegas, mata emasnya menyala-nyala. "Kau bahkan tidak tahu betapa berharganya kesempatan ini. Aku telah melakukan berbagai ritual, menghabiskan waktu dan tenaga untuk memastikan bahwa kamu adalah orang yang tepat, orang yang bisa menjadi bagian dari Kerajaan Thellidia serta turut membantuku menghadapi segala tantangan di Dunia Erder."

Suasana di ruangan semakin tegang, gemuruh air kolam dan suara gemerisik angin dari luar menambah dramatisasi percakapan ini. Belladona terus mengungkit semua pengorbanannya, merasa sangat dikhianati oleh sikap Leo yang menurutnya sangat egois.

Leo mencoba membela diri, "Belladona, aku harap kamu mengerti, aku mencari kakak perempuanku, aku tidak tahu apa yang telah terjadi di sini, ini juga bukanlah dunia yang cocok untukku, aku--"

Tapi Belladona tidak memberinya kesempatan untuk melanjutkan. "Sudah cukup, Leo! Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengabaikan perintahku. Kau akan merasakan akibat dari tindakanmu ini!" Suara Belladona bergema di dalam ruangan Menhir Bastion.

Ekspresi marah Belladona semakin terlihat jelas. Matanya menyala dengan cahaya yang tak wajar, dan dia mulai menggerakkan tangannya kearah Alisha yang masih terbaring lemas, tak sadarkan diri. Di antara jarinya muncul cahaya merah menyala. Terlihat seperti sebuah sihir yang mematikan.

Sihir Belladona berbentuk sebuah lingkaran tipis yang mengambang di udara, seolah-olah sebuah cincin misterius yang terus berputar dengan lambat. Cahaya merah menyala memancar dari lingkaran tersebut, menciptakan kilauan merah yang memenuhi ruangan. Di dalam lingkaran sihir itu, ada tulisan-tulisan aneh dan tak terbaca yang terukir, tampaknya merupakan bahasa kuno yang sama sekali tidak dikenali oleh Leo.

Setiap kali lingkaran sihir itu berputar, terasa seakan ada energi magis yang berkumpul di sekitarnya, menciptakan suatu tegangan dan kekuatan yang mendalam. Aura merah dari sihir Belladona mengisi ruangan, bercampur dengan cahaya ungu kehitaman dari Menhir dan kolamnya. Campuran kedua warna yang mendominasi itu telah menciptakan suasana yang semakin tegang dan dramatis saat Leo mencoba untuk melanjutkan ritual dengan Menhir Bastion.

Leo langsung panik. "Berhenti! Apa yang kau lakukan?!"

Belladona memandang tajam Alisha yang masih tergeletak tak sadarkan diri. Dengan suara penuh kemarahan, ia berteriak kepada Leo, "Kau sama sekali tidak menghormati usaha-usaha yang telah aku lakukan!"

Leo, dengan nada putus asa di suaranya, mencoba meyakinkannya, "Belladona, apa yang kau coba lakukan adalah salah! Ini tidak benar. Aku tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi Alisha bukanlah musuhmu. Apa yang akan kau lakukan padanya adalah keputusan yang keliru!"

Belladona mengabaikannya, kemudian mengarahkan sihirnya ke Alisha yang masih tak berdaya. Cahaya merah memancar dari tangannya menuju Alisha, dan saat sihir itu mencapainya, ruangan itu mulai bergetar hebat.

Tiba-tiba, ruangan itu dipenuhi dengan kilatan cahaya yang membutakan mata. Ledakan keras mengguncang seluruh bangunan Menhir Bastion, menghancurkan beberapa bagian bangunan itu. Debu dan puing-puing beterbangan, menciptakan suasana kekacauan yang tak terbayangkan.

Leo, yang berusaha melindungi dirinya dengan lengan terangkat, merasa seolah akan terlempar jauh oleh gelombang kejut akibat ledakan. Telinganya berdengung, dan penglihatannya kabur oleh kilatan cahaya yang menyilaukan.

Ketika asap dan debu akhirnya reda, Leo perlahan-lahan mendapatkan kembali penglihatannya.

Ketika kabut asap mulai mereda, terungkaplah pemandangan yang mengejutkan. Aura, yang sebelumnya hanya merupakan entitas tak berwujud, tiba-tiba berdiri di antara Belladona dan Alisha. Dalam sekejap, dia telah berubah menjadi sosok manusia dengan penampilan yang memukau.

Aura memiliki rambut putih pendek yang berkilauan dan mengenakan gaun berwarna hitam yang mengalir dengan anggun. Penampilannya seperti seorang gadis sekolah dari era kerajaan fantasi, lengkap dengan aksen yang indah.

Belladona, yang sudah terkejut dengan semua yang terjadi, mengeluarkan sebuah teriakan. "Aura, apa yang kamu lakukan?!"

Aura, yang kini tengah berdiri dalam bentuk manusia yang memukau, hanya tertunduk tanpa sepatah katapun. Namun, seiring berjalannya waktu, terdengarlah sebuah suara yang menggema di ruangan itu. Suara tawa jahat seorang gadis remaja itu mulai memenuhi udara. Belladona, dan Leo merasa bulu kuduk mereka merinding saat mendengarnya. Mereka menoleh ke arah sumber suara itu dan melihat Aura menggerakkan jari-jarinya dengan gemetaran sambil terus tertawa, pergerakan jarinya mengeluarkan suara yang gemertak.

Episodes
1 CH 1 - Aurora Crest Hotel
2 CH 2 - Neil Hooper
3 CH 3 - Monster Tiga Mulut
4 CH 4 - Di Tepi Jurang
5 CH 5 - Perwira Tangguh
6 CH 6 - Dunia Erder
7 CH 7 - Dorston Citadel
8 CH 8 - Menhir Bastion
9 CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10 CH 10 - Emeric 2
11 CH 11 - Raja Sullivan
12 CH 12 - Harapan
13 CH 13 - Teman Tapi Musuh
14 CH 14 - Aura Matilda
15 CH 15 - Bala Bantuan
16 CH 16 - Masih Seorang Polisi
17 CH 17 - Hawa Kegelapan
18 CH 18 - Harmoni
19 CH 19 - Celestials
20 CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21 CH 21 - Cahaya Bulan
22 CH 22 - Tanpa Disadari
23 CH 23 - Perasaan Baru
24 CH 24 - Desa Kabut
25 CH 25 - Bahaya Mendekat
26 CH 26 - Lonceng Kematian
27 CH 27 - Balas Dendam
28 CH 28 - Terlalu Mudah
29 CH 29 - Kolam Pertemuan
30 CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31 CH 31 - Tavern
32 CH 32 - Kotak Hadiah
33 CH 33 - Doa dan Harapan
34 CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35 CH 35 - Cariole
36 CH 36 - Cariole 2
37 CH 37 - Banshee
38 CH 38 - Banshee 2
39 CH 39 - Arne dan Alisha
40 CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41 CH 41 - Mengambil Resiko
42 CH 42 - Koloseum
43 CH 43 - LUCAS
44 CH 44 - Kucing?
45 CH 45 - Es Krim Bekas
46 CH 46 - Sebuah Usaha
47 CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48 CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49 CH 49 - Desa Goblin
50 CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51 CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52 CH 52 - Tunduk atau Mati
53 CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54 CH 54 - Masuk Perangkap
55 CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56 CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57 CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58 CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59 CH 59 - Berlebihan
60 CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61 CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62 CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama
Episodes

Updated 62 Episodes

1
CH 1 - Aurora Crest Hotel
2
CH 2 - Neil Hooper
3
CH 3 - Monster Tiga Mulut
4
CH 4 - Di Tepi Jurang
5
CH 5 - Perwira Tangguh
6
CH 6 - Dunia Erder
7
CH 7 - Dorston Citadel
8
CH 8 - Menhir Bastion
9
CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10
CH 10 - Emeric 2
11
CH 11 - Raja Sullivan
12
CH 12 - Harapan
13
CH 13 - Teman Tapi Musuh
14
CH 14 - Aura Matilda
15
CH 15 - Bala Bantuan
16
CH 16 - Masih Seorang Polisi
17
CH 17 - Hawa Kegelapan
18
CH 18 - Harmoni
19
CH 19 - Celestials
20
CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21
CH 21 - Cahaya Bulan
22
CH 22 - Tanpa Disadari
23
CH 23 - Perasaan Baru
24
CH 24 - Desa Kabut
25
CH 25 - Bahaya Mendekat
26
CH 26 - Lonceng Kematian
27
CH 27 - Balas Dendam
28
CH 28 - Terlalu Mudah
29
CH 29 - Kolam Pertemuan
30
CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31
CH 31 - Tavern
32
CH 32 - Kotak Hadiah
33
CH 33 - Doa dan Harapan
34
CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35
CH 35 - Cariole
36
CH 36 - Cariole 2
37
CH 37 - Banshee
38
CH 38 - Banshee 2
39
CH 39 - Arne dan Alisha
40
CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41
CH 41 - Mengambil Resiko
42
CH 42 - Koloseum
43
CH 43 - LUCAS
44
CH 44 - Kucing?
45
CH 45 - Es Krim Bekas
46
CH 46 - Sebuah Usaha
47
CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48
CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49
CH 49 - Desa Goblin
50
CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51
CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52
CH 52 - Tunduk atau Mati
53
CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54
CH 54 - Masuk Perangkap
55
CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56
CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57
CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58
CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59
CH 59 - Berlebihan
60
CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61
CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62
CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!