Belladona terus berteriak, menggertak Leo untuk menjauh. Namun, hati Leo penuh dengan keraguan. Dia ingat bahwa Belladona berasal dari Kerajaan Thellidia, tempat yang sama dengan Raja Jurgan Emeric yang menurut ingatan Raja Sullivan, telah meracuni hingga membunuh Ratu Thelsysa.
Dalam suasana tegang, Leo dengan cepat menceritakan semua pengalamannya sejak dia memasuki ingatan Raja Sullivan. Matanya memandang langsung ke dalam mata Belladona yang penuh dengan emosi. "Belladona, aku harus memberitahumu semuanya. Saat aku menyentuh Menhir, aku merasakan ingatan Raja Sullivan membanjiri pikiranku. Aku melihat sejarah Dunia Erder, faksi-faksi, konflik-konflik yang sedang terjadi, dan aku juga melihat kakak perempuanku, Elara. Wanita yang selama ini aku cari, ternyata masih hidup."
Dia berbicara dengan cepat, mencoba menyampaikan semua informasi yang dia dapatkan. "Aku tahu, ini mungkin tidak seharusnya aku lakukan tanpa seizinmu, tapi aku merasa inilah satu-satunya kesempatan untuk menemukan Elara. Dia masih hidup, Belladona, dan aku harus menemukannya. Aku sungguh-sungguh membutuhkan kekuatan ini, persetan dengan masalah internal antara kerajaan kalian, aku hanya ingin menyelamatkan kakakku dan Alisha, kemudian aku akan segera pergi dari dunia ini."
Wajah Belladona merah padam ketika mendengar penjelasan Leo. "Leo Demhian, kamu tidak bisa mengabaikan perintahku begitu saja! Aku telah menyelamatkanmu bersama Alisha, dan apa yang kau lakukan? Kau berpaling dari perintahku!"
Dia berjalan ke depan, menghadap Leo dengan tegas, mata emasnya menyala-nyala. "Kau bahkan tidak tahu betapa berharganya kesempatan ini. Aku telah melakukan berbagai ritual, menghabiskan waktu dan tenaga untuk memastikan bahwa kamu adalah orang yang tepat, orang yang bisa menjadi bagian dari Kerajaan Thellidia serta turut membantuku menghadapi segala tantangan di Dunia Erder."
Suasana di ruangan semakin tegang, gemuruh air kolam dan suara gemerisik angin dari luar menambah dramatisasi percakapan ini. Belladona terus mengungkit semua pengorbanannya, merasa sangat dikhianati oleh sikap Leo yang menurutnya sangat egois.
Leo mencoba membela diri, "Belladona, aku harap kamu mengerti, aku mencari kakak perempuanku, aku tidak tahu apa yang telah terjadi di sini, ini juga bukanlah dunia yang cocok untukku, aku--"
Tapi Belladona tidak memberinya kesempatan untuk melanjutkan. "Sudah cukup, Leo! Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengabaikan perintahku. Kau akan merasakan akibat dari tindakanmu ini!" Suara Belladona bergema di dalam ruangan Menhir Bastion.
Ekspresi marah Belladona semakin terlihat jelas. Matanya menyala dengan cahaya yang tak wajar, dan dia mulai menggerakkan tangannya kearah Alisha yang masih terbaring lemas, tak sadarkan diri. Di antara jarinya muncul cahaya merah menyala. Terlihat seperti sebuah sihir yang mematikan.
Sihir Belladona berbentuk sebuah lingkaran tipis yang mengambang di udara, seolah-olah sebuah cincin misterius yang terus berputar dengan lambat. Cahaya merah menyala memancar dari lingkaran tersebut, menciptakan kilauan merah yang memenuhi ruangan. Di dalam lingkaran sihir itu, ada tulisan-tulisan aneh dan tak terbaca yang terukir, tampaknya merupakan bahasa kuno yang sama sekali tidak dikenali oleh Leo.
Setiap kali lingkaran sihir itu berputar, terasa seakan ada energi magis yang berkumpul di sekitarnya, menciptakan suatu tegangan dan kekuatan yang mendalam. Aura merah dari sihir Belladona mengisi ruangan, bercampur dengan cahaya ungu kehitaman dari Menhir dan kolamnya. Campuran kedua warna yang mendominasi itu telah menciptakan suasana yang semakin tegang dan dramatis saat Leo mencoba untuk melanjutkan ritual dengan Menhir Bastion.
Leo langsung panik. "Berhenti! Apa yang kau lakukan?!"
Belladona memandang tajam Alisha yang masih tergeletak tak sadarkan diri. Dengan suara penuh kemarahan, ia berteriak kepada Leo, "Kau sama sekali tidak menghormati usaha-usaha yang telah aku lakukan!"
Leo, dengan nada putus asa di suaranya, mencoba meyakinkannya, "Belladona, apa yang kau coba lakukan adalah salah! Ini tidak benar. Aku tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi Alisha bukanlah musuhmu. Apa yang akan kau lakukan padanya adalah keputusan yang keliru!"
Belladona mengabaikannya, kemudian mengarahkan sihirnya ke Alisha yang masih tak berdaya. Cahaya merah memancar dari tangannya menuju Alisha, dan saat sihir itu mencapainya, ruangan itu mulai bergetar hebat.
Tiba-tiba, ruangan itu dipenuhi dengan kilatan cahaya yang membutakan mata. Ledakan keras mengguncang seluruh bangunan Menhir Bastion, menghancurkan beberapa bagian bangunan itu. Debu dan puing-puing beterbangan, menciptakan suasana kekacauan yang tak terbayangkan.
Leo, yang berusaha melindungi dirinya dengan lengan terangkat, merasa seolah akan terlempar jauh oleh gelombang kejut akibat ledakan. Telinganya berdengung, dan penglihatannya kabur oleh kilatan cahaya yang menyilaukan.
Ketika asap dan debu akhirnya reda, Leo perlahan-lahan mendapatkan kembali penglihatannya.
Ketika kabut asap mulai mereda, terungkaplah pemandangan yang mengejutkan. Aura, yang sebelumnya hanya merupakan entitas tak berwujud, tiba-tiba berdiri di antara Belladona dan Alisha. Dalam sekejap, dia telah berubah menjadi sosok manusia dengan penampilan yang memukau.
Aura memiliki rambut putih pendek yang berkilauan dan mengenakan gaun berwarna hitam yang mengalir dengan anggun. Penampilannya seperti seorang gadis sekolah dari era kerajaan fantasi, lengkap dengan aksen yang indah.
Belladona, yang sudah terkejut dengan semua yang terjadi, mengeluarkan sebuah teriakan. "Aura, apa yang kamu lakukan?!"
Aura, yang kini tengah berdiri dalam bentuk manusia yang memukau, hanya tertunduk tanpa sepatah katapun. Namun, seiring berjalannya waktu, terdengarlah sebuah suara yang menggema di ruangan itu. Suara tawa jahat seorang gadis remaja itu mulai memenuhi udara. Belladona, dan Leo merasa bulu kuduk mereka merinding saat mendengarnya. Mereka menoleh ke arah sumber suara itu dan melihat Aura menggerakkan jari-jarinya dengan gemetaran sambil terus tertawa, pergerakan jarinya mengeluarkan suara yang gemertak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments