CH 10 - Emeric 2

Saat Leo sedang sibuk mempertanyakan kejadian yang sedang terjadi pada dirinya, tiba-tiba suara yang lembut dan penuh kehangatan terdengar di telinganya. "Kau terlihat terkejut, Sullivan," kata seorang wanita yang mengenakan zirah putih, dengan pinggiran emas di sisinya. "Inilah kekuatan kita yang sesungguhnya." Pandangannya tertuju pada barisan pasukan didepan mereka.

Leo menoleh dan melihat seorang wanita yang cantik dan anggun tengah berdiri di sampingnya. Wajahnya penuh dengan senyuman yang lembut. "Siapa Sullivan?" pikirnya.

Karena merasa ada yang janggal, Leo melihat kedua tangannya untuk memastikan sesuatu. Dia merasa terkejut, saat ia mulai menyadari bahwa ia tengah mengenakan sebuah zirah hitam dengan hiasan jubah dan bulu lebat di bagian leher. Ia meraba-raba zirah tersebut dan merasakan bahwa bahan yang digunakan terasa sangat kuat dan kokoh. "Apa aku telah berpindah tubuh?"

Pikirannya terasa seperti terisi penuh dengan ingatan- ingatan yang asing, ia merasa seperti sedang mengalami sesuatu yang luar biasa. Leo melihat sekelilingnya dan merasa terkejut saat ia sekarang dapat mengenali sosok perempuan yang sedang berdiri disampingnya. Ia merasa seperti sudah pernah bertemu dengannya sebelumnya, meskipun ia tidak tahu pasti di mana dan kapan.

"Ratu Thelsysa?" tanya Leo untuk memastikan.

Wanita itu tersenyum, "Ada apa Sullivan? Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang?"

Leo sedikit terkejut, khawatir jika wanita yang ternyata seorang Ratu dari Kerajaan Thellidia itu mencurigainya.

Leo kemudian menggelengkan kepalanya, "Tidak ada, aku hanya merasa bahwa kita harus memenangkan perang ini, demi nama Kerajaan dan menumpas para iblis kegelapan." Dengan suara yang mantap, mencoba untuk bertingkah normal, ditambah bantuan ingatan asing yang barusaja menguasai isi kepalanya.

"Kau benar, Sullivan." Ratu menghunuskan pedangnya ke langit. "DEMI KERAJAAN KITA!" seruan tegasnya menggema ke seluruh penjuru, meluas dan disambut oleh ribuan prajurit dihadapannya.

Suara gemuruh semangat dari para prajurit yang menyambut Ratu Thelsysa, membuat Leo terpaku. Kebisingan begitu kuat hingga terasa seperti memaksa masuk ke dalam dadanya. Ditambah ingatan dan fakta baru yang terus-menerus terungkap di benaknya.

Sementara suara meriah itu terus menggema, Leo memproses fakta-fakta baru yang terus mengalir ke dalam benaknya. Dunia yang baru saja dia eksplorasi, Dunia Erder, ternyata adalah sebuah dunia yang tak berujung, dengan luas yang luar biasa. Di dalamnya, ada banyak kerajaan, ras, dan peradaban yang beraneka ragam. Manusia, Elf, Undead, Troll, Ogre, Dwarf, Naga, Spirit, dan entitas lainnya hidup berdampingan dalam harmoni dan pertentangan. Leo mulai memahami kompleksitas dunia ini, terutama fakta bahwa manusia sendiri terbagi menjadi beberapa faksi yang berbeda. Ada IIlymeira, Pandora, Silvergate, Venomglaire, dan Nythorian. Faksi-faksi ini mungkin tidak mempengaruhi penampilan fisik, tapi lebih kepada aspek lain, salah satunya seperti kekuatan magis yang mereka miliki.

Semuanya menjadi begitu jelas bagi Leo, mengisyaratkan bahwa tugas dan peran yang diharapkan darinya di dunia ini akan menjadi sangat kompleks dan mendalam. Dunia Erder memang terasa seperti sebuah mimpi yang luar biasa. Luasnya dunia ini dengan segala sejarah dan cerita yang terkandung di dalamnya melebihi segala yang pernah dia bayangkan.

Leo mulai merenung, "Apakah semua pengetahuan dan ingatan ini milik orang yang bernama Sullivan itu?" dia menyentuh dagunya dengan serius, "Apakah ada peran besar yang harus aku jalani di dunia ini?"

Rasanya seperti takdir telah menjalari langkahnya, membawanya ke tempat yang sama sekali baru, dan Leo merasa perlu untuk memahami semua yang terjadi agar dia bisa menentukan langkah selanjutnya.

"Sullivan." Suara Ratu Thelsysa yang menyerukan namanya membangunkan Leo dari lamunannya.

Leo memandang ke arah Ratu Thelsysa yang sedang membawa sebuah gelas perak yang memikat. Gelas itu terukir dengan indah dan berlapis berlian yang memancarkan kilauan spektakuler. Leo menerima gelas tersebut dengan penuh perhatian, dan di dalamnya terdapat sebuah cairan merah yang memancarkan kilauan misterius.

Ratu Thelsysa mengangkat gelasnya dengan gemulai, lalu dengan wibawa yang tenang dia berkata, "Bersama-sama, kita akan membangun dunia yang baru. Dunia yang aman dan damai, dunia dimana semua faksi dapat hidup dengan damai. Raja Nabis Sullivan dan aku, sebagai Ratu Thellidia, dengan ini bersumpah, untuk mewujudkan semua impian serta tujuan kita!"

Leo mendengarkan kata-kata Ratu dengan penuh perhatian, dan meskipun masih bingung dengan semua yang terjadi, ia merasa semakin mantap dengan setiap langkah yang akan diambilnya. Dengan hati yang penuh tekad, dia mengangkat gelasnya dan menambah seruan Ratu Thelsysa dengan tegas, "Untuk Dunia Erder yang baru!"

Mereka pun minum bersama. Leo merasakan cairan itu mengalir dalam dirinya dengan rasa yang hambar. Namun itu bukan masalah, karena sorakan semangat ribuan prajurit mulai memenuhi tempat itu. Leo dan Ratu Thelsysa melihat sekitar, merasakan semangat dan tekad dari prajurit-prajurit Nabis dan Thellidia yang dengan penuh semangat menyambut janji sumpah mereka. Aura kebanggaan dan persatuan begitu kuat dalam momen ini. Ratu Thelsysa tersenyum pada Leo, mengisyaratkan bahwa mereka memiliki dukungan penuh dari kerajaannya. Leo merasa hatinya dipenuhi oleh semangat dan keinginan yang sama.

Kegembiraan mereka semua terasa seperti puncak kemenangan, tetapi sayangnya, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Ratu Thelsysa, yang tadi masih berdiri dengan gagah perkasa di hadapan Leo, tiba-tiba memucat dan mengeluarkan cairan hitam dari mulutnya. Leo dengan cepat meraih tubuh Ratu yang mulai ambruk perlahan.

Panik merebak di antara semua orang yang menyaksikan.

Ratu Thelsysa, dalam posisinya yang terluka, masih mencoba memberikan penjelasan pada Leo. "Sullivan," gumamnya dengan lirih, "Aku tahu ini bukan perbuatanmu." Ratu Thelsysa memegang pipi Leo dengan lemah, matanya perlahan terpejam dalam genggaman Leo, sementara suasana di sekeliling mereka dipenuhi oleh kebingungan dan kecemasan.

Leo merasa lumpuh, tak dapat berkata apa-apa. Ia hanya terus memegang tubuh yang terkulai lemah dari Ratu Thelsysa yang telah meninggal. Dia juga masih belum paham sepenuhnya tentang hubungan kedekatan antara Sullivan dan Ratu Thelsysa.

Hingga suara teriakan tajam memecah kesunyian. "Kerajaan Nabislah yang telah membunuh Ratu!" teriaknya dengan suara lantang, menuduh pihak Nabis sebagai dalang di balik kematian Ratu Thelsysa.

Teriakan itu memecah hening, dan semua mata seketika tertuju pada Leo dan orang-orang dari Kerajaan Nabis. Dalam sekejap, ia telah diseret ke dalam konflik yang bahkan belum sempat dipahaminya.

Episodes
1 CH 1 - Aurora Crest Hotel
2 CH 2 - Neil Hooper
3 CH 3 - Monster Tiga Mulut
4 CH 4 - Di Tepi Jurang
5 CH 5 - Perwira Tangguh
6 CH 6 - Dunia Erder
7 CH 7 - Dorston Citadel
8 CH 8 - Menhir Bastion
9 CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10 CH 10 - Emeric 2
11 CH 11 - Raja Sullivan
12 CH 12 - Harapan
13 CH 13 - Teman Tapi Musuh
14 CH 14 - Aura Matilda
15 CH 15 - Bala Bantuan
16 CH 16 - Masih Seorang Polisi
17 CH 17 - Hawa Kegelapan
18 CH 18 - Harmoni
19 CH 19 - Celestials
20 CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21 CH 21 - Cahaya Bulan
22 CH 22 - Tanpa Disadari
23 CH 23 - Perasaan Baru
24 CH 24 - Desa Kabut
25 CH 25 - Bahaya Mendekat
26 CH 26 - Lonceng Kematian
27 CH 27 - Balas Dendam
28 CH 28 - Terlalu Mudah
29 CH 29 - Kolam Pertemuan
30 CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31 CH 31 - Tavern
32 CH 32 - Kotak Hadiah
33 CH 33 - Doa dan Harapan
34 CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35 CH 35 - Cariole
36 CH 36 - Cariole 2
37 CH 37 - Banshee
38 CH 38 - Banshee 2
39 CH 39 - Arne dan Alisha
40 CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41 CH 41 - Mengambil Resiko
42 CH 42 - Koloseum
43 CH 43 - LUCAS
44 CH 44 - Kucing?
45 CH 45 - Es Krim Bekas
46 CH 46 - Sebuah Usaha
47 CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48 CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49 CH 49 - Desa Goblin
50 CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51 CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52 CH 52 - Tunduk atau Mati
53 CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54 CH 54 - Masuk Perangkap
55 CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56 CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57 CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58 CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59 CH 59 - Berlebihan
60 CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61 CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62 CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama
Episodes

Updated 62 Episodes

1
CH 1 - Aurora Crest Hotel
2
CH 2 - Neil Hooper
3
CH 3 - Monster Tiga Mulut
4
CH 4 - Di Tepi Jurang
5
CH 5 - Perwira Tangguh
6
CH 6 - Dunia Erder
7
CH 7 - Dorston Citadel
8
CH 8 - Menhir Bastion
9
CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10
CH 10 - Emeric 2
11
CH 11 - Raja Sullivan
12
CH 12 - Harapan
13
CH 13 - Teman Tapi Musuh
14
CH 14 - Aura Matilda
15
CH 15 - Bala Bantuan
16
CH 16 - Masih Seorang Polisi
17
CH 17 - Hawa Kegelapan
18
CH 18 - Harmoni
19
CH 19 - Celestials
20
CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21
CH 21 - Cahaya Bulan
22
CH 22 - Tanpa Disadari
23
CH 23 - Perasaan Baru
24
CH 24 - Desa Kabut
25
CH 25 - Bahaya Mendekat
26
CH 26 - Lonceng Kematian
27
CH 27 - Balas Dendam
28
CH 28 - Terlalu Mudah
29
CH 29 - Kolam Pertemuan
30
CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31
CH 31 - Tavern
32
CH 32 - Kotak Hadiah
33
CH 33 - Doa dan Harapan
34
CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35
CH 35 - Cariole
36
CH 36 - Cariole 2
37
CH 37 - Banshee
38
CH 38 - Banshee 2
39
CH 39 - Arne dan Alisha
40
CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41
CH 41 - Mengambil Resiko
42
CH 42 - Koloseum
43
CH 43 - LUCAS
44
CH 44 - Kucing?
45
CH 45 - Es Krim Bekas
46
CH 46 - Sebuah Usaha
47
CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48
CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49
CH 49 - Desa Goblin
50
CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51
CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52
CH 52 - Tunduk atau Mati
53
CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54
CH 54 - Masuk Perangkap
55
CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56
CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57
CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58
CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59
CH 59 - Berlebihan
60
CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61
CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62
CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!