Suasana menjadi mencekam saat Aura masih tertunduk, tertawa dengan nada yang mengerikan. Suara tawanya terdengar seperti sebuah 'kekacauan' yang menggema di seluruh sudut ruangan. Kemudian, dengan gerakan yang mendadak dan menakutkan, Aura mendongakkan kepalanya, dan apa yang terlihat membuat semua orang merinding.
Aura memiliki mata merah menyala yang menatap jauh ke dalam jiwa Belladona yang sedang berdiri didepannya. Tetapi yang lebih mengejutkan adalah warna hitam legam yang memenuhi sekeliling bola matanya. Sorotannya yang menusuk membuatnya terlihat lebih seperti entitas dari kegelapan daripada manusia biasa. Dia menyeringai dengan gigi taring yang terselip diantara barisan giginya yang rapi. Seringainya seakan mengancam, menciptakan gambaran yang sangat menakutkan di dalam ruangan yang sudah tegang. Leo merasa seolah-olah sedang berada di hadapan kekuatan yang jauh lebih besar dan mengerikan daripada yang pernah ia bayangkan.
"Aura, kamu...?" Belladona masih tercengang.
Gadis bernama Aura itu memiringkan wajahnya. "Aura?" sambil terus tersenyum sinis, "Panggil aku, Matilda. Aura yang dulu telah tiada."
Ucapan Matilda yang tiba-tiba, sungguh mengejutkan Belladona dan Leo. Mereka tidak memiliki waktu untuk merespons lebih lanjut ketika Matilda melancarkan serangan mendadak. Matilda bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, sehingga Belladona merasa seperti dia telah tertipu oleh ilusi semata. Asap tipis adalah satu-satunya jejak yang tersisa dari kehadiran Matilda yang tiba-tiba lenyap, dan Belladona tahu dia harus waspada.
Tiba-tiba, suara gemertak berat terdengar dari atas, dan beberapa kerikil jatuh ke lantai di dekat Belladona. Dia mendongak dan tiba-tiba, dalam sudut kegelapan, dia melihat kedua bola mata merah Matilda yang menyala. Tanpa ragu, Matilda melesat dari kegelapan menuju Belladona, mengerahkan kekuatan yang mengerikan dalam serangan mendadak ini.
Saat Matilda mendekat dengan kecepatan yang mengerikan, Belladona merasakan kepanikan yang tumbuh di dalam dirinya. Dia tahu dia harus bertindak cepat. Dengan suara yang bergetar, dia mulai mengucapkan mantra yang panjang, memanggil perlindungan yang kuat untuk dirinya sendiri.
"Dengan kekuatan sihirku yang diberkahi oleh Dewa Talos Yang Agung, aku memanggil perlindungan diri yang tak terkalahkan, dan aku menjadi tak tergoyahkan di hadapan musuh-musuhku. PERISAI TINGKAT 5!"
Ketika mantra itu bergema di udara, seakan-akan sebuah kilatan cahaya merah melingkupi Belladona. Perisai pelindung yang terlihat menyerupai perisai raksasa tiba-tiba muncul, mengelilingi tubuhnya dengan lapisan energi magis yang kuat. Matilda menerjang dengan kecepatan penuh, tetapi saat tubuhnya menyentuh perisai ini, dia dihentikan dengan keras, seperti menghantam tembok batu yang tak tergoyahkan. Tubuhnya terdorong mundur beberapa langkah, dan Matilda terlihat terkejut.
"Hanya segitu saja kemampuanmu?" ejek Belladona, meskipun jantungnya masih berdegup kencang. Dia mencoba tetap terlihat kuat di hadapan Matilda yang menyeramkan.
Matilda hanya tersenyum lebih lebar lagi sebelum meluncurkan serangan berikutnya. Kecepatannya luar biasa, dan Belladona hampir tidak punya waktu untuk bereaksi. Dia segera menggerakkan perisainya, mencoba menahan serangan Matilda.
Pertarungan mereka terjadi dalam sekejap. Matilda seperti tornado hitam yang dibalut dengan cahaya merah menyerupai laser, serangan dan gerakannya sangat cepat, hampir tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Belladona berusaha dengan segenap kemampuannya untuk bertahan, menghindari serangan-serangan Matilda yang mematikan.
Sementara itu, Leo masih fokus pada Menhir Bastion. Dia merasa tekanan energi yang begitu besar dari menhir tersebut. Kedua tangannya melekat erat pada batu itu, dan matanya terus memantau setiap getaran Menhir Bastion yang semakin ganas. Di dalam benaknya, dia tahu bahwa kekuatan ini sangat penting, dan dia tidak bisa membiarkan gangguan apa pun menghentikannya. Namun, dia juga merasa cemas kepada Alisha, yang masih terbaring ditengah pertarungan itu.
"Sial, tidak kusangka prosesnya akan selama ini." Leo menggigit bibirnya.
"Volaire!"
Suara teriakan itu terdengar, diikuti pantulan cahaya kuning kemerahan muncul dari Menhir di depan Leo. Refleksi cahaya itu memantul dan membentuk sebuah kilatan yang menyerupai api. Spontan Leo membulatkan matanya dan dengan gerakan cepat, dia menoleh kebelakang. Benar saja sebuah bola api yang baru saja dilemparkan oleh Belladona tengah melesat kearahnya. Dia merasakan panasnya api hampir menyentuhnya.
Namun, tak lama setelah itu, kilatan cahaya kuning tersebut terpecah menjadi serangkaian sinar cahaya kecil yang membelah udara. Ini adalah hasil dari gerakan cepat Matilda yang secara instan melindungi Leo dari dampak bola api tersebut. Leo merasa lega dan berterima kasih kepada Matilda. Dia tidak tahu apa yang terjadi di sekitar Belladona dan Matilda dalam pertarungan sengit itu. Tapi entah kenapa, Leo merasa seperti memiliki koneksi dengan Matilda. Mungkin karena Matilda barusaja menyelamatkan Alisha dan dirinya. Leo masih mencoba untuk memahami apa maksud dari koneksi yang dia rasakan saat ini.
"Tetap teruskan, Tuan Leo Demhian! Aku akan terus mengulur waktunya!" Matilda berteriak di tengah pertarungan yang berkecamuk.
"Tuan?" Teriakan Matilda barusan, membuat Leo akhirnya menyadari bahwa Matilda sekarang berada di pihaknya. Ternyata Ini adalah maksud dari koneksi yang dirasakan oleh Leo, di benaknya dia merasa jika Matilda berasal dari faksi yang sama, yaitu Faksi Nythorian. Dia merasa dirinya mulai mengambil alih kekuatan Nythorian dari dalam Menhir, mungkin Matilda juga sudah menyadarinya.
Sekarang Leo merasa lebih tenang dalam menyelesaikan tugasnya di Menhir Bastion. Ini adalah titik balik dalam pertarungan dan kerja sama antara Leo dan Matilda, yang membawa harapan baru dalam situasi yang sebelumnya sangat genting.
"Tuan Leo Demhian," Matilda berbicara di antara serangan-serangannya, "Saya di sini untuk memastikan keselamatan Anda dan juga Alisha. Sisanya akan aku jelaskan nanti, yang terpenting sekarang kita harus bergerak cepat dan mengakhiri ini. Percayalah padaku."
Leo mengangguk setuju, "Terima kasih, Matilda. Mari kita selesaikan tugas ini bersama-sama. Aku percaya padamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Cassandra🌙
cerita dan karya yg hebat,luar biasa...SUKSES y👍
2023-09-25
2