CH 11 - Raja Sullivan

Teriakan itu seolah menjadi percikan api di tengah jerami yang kering. Prajurit dan orang-orang dari Kerajaan Nabis segera terpancing emosi, dan perang pun akhirnya meletus. Pedang bertemu pedang, panah melesat di udara, dan suasana yang tadinya penuh semangat kini dipenuhi kekacauan dan kebingungan.

Jurgan Emeric, suami Ratu Thelsysa, tidak kuasa menahan amarahnya. Dengan mata penuh kemarahan, dia menebaskan pedangnya ke arah prajurit Nabis yang berada di dekat Leo. Kehadiran Leo, yang masih memegang tubuh sang Ratu, semakin memicu emosi yang mendidih di tengah pertempuran ini.

Jurgan Emeric mendekati Leo dengan mata membara oleh emosi. Langkah-langkahnya berat, setiap jejaknya menggema di tengah kerumunan pertempuran. Wajahnya yang awalnya penuh dengan kesedihan dan kehilangan kini dipenuhi kemarahan yang membara. Dia mendekati Leo dengan sikap yang mengancam, sepertinya dia melihat Sullivan sebagai penyebab kematian Ratu sekaligus istrinya itu.

Disaat yang sama, seorang prajurit yang setia kepada Raja Sullivan berupaya untuk melindunginya. "Raja Sullivan!" teriak prajurit berzirah hitam itu. Dia bersiap untuk melemparkan tombaknya ke arah Jurgan. Namun, sebelum dia sempat melemparkan tombaknya, sebuah anak panah melesat dengan cepat hingga menancap tepat di dadanya. Matanya membelalak, dan kemudian tubuhnya roboh tak bernyawa. Senjatanya terjatuh ke tanah dalam keheningan yang menakutkan. Seketika Leo berdiri di tempat, matanya tertuju pada prajurit yang baru saja tewas.

Jurgan, dengan nada penuh kemarahan, berseru, "Itulah akibat dari perbuatanmu Sullivan, dasar penghianat!" dia berjalan mendekat dengan tatapan yang membara.

Leo merasa sangat ingin untuk menghindar ataupun melawan, tetapi tubuhnya seperti terkunci, tidak bisa bergerak. Bahkan sepatah katapun tidak bisa ia lontarkan. Hingga jurgan berdiri tepat didepannya, dan tanpa basa basi dia menusukkan pedangnya ke tubuh Sullivan.

Ketika pedang itu menembus tubuh Raja Sullivan, detik-detik berjalan dalam lambatnya, seolah waktu telah berhenti. Pedang itu menusuk dalam, tetapi Leo sama sekali tidak merasakan rasa sakit secara fisik. Leo merasa seakan rohnya telah terpisah dari tubuh Sullivan.

Sekarang, leo dapat menyaksikan keduanya dengan jelas, Jurgan Emeric yang sedang menancapkan pedangnya ke tubuh Raja Sullivan, sekiranya itu yang tampak dihadapannya saat ini.

Raja Sullivan, dengan tatapan yang penuh makna, menatap Jurgan Emeric. Senyumannya seolah menyiratkan sesuatu yang lebih dalam, seakan dia telah mempersiapkan diri untuk momen ini. Jurgan Emeric tampak bingung oleh senyuman itu. Dia merasa sesuatu yang tidak biasa. Apakah Raja Sullivan begitu bodoh? Pikirnya.

Raja Sullivan merasakan napas terakhirnya semakin dekat, dan dia tahu bahwa kematian telah menjemputnya. Dia memandang mata Jurgan. Seolah-olah dia yakin, Jurganlah dalang dibalik semua kekacauan ini. Dengan napas yang tersisa, dia berkata dengan suara lemah. "Kenapa kau melakukan semua ini Jurgan... kenapa kau tega membunuh Ratu Thelsysa, istrimu sendiri."

Jurgan tersenyum penuh kepuasan, merasakan kemenangan atas lawannya. Dia berbisik dengan suara licik, sambil terus mendorong pedangnya. "Bukankah sudah jelas, Raja.. Sullivan. Dan sekarang, Kerajaan Thellidia akan menjadi milikku sepenuhnya. Dan juga jangan harap hubungan antara kedua kerajaan kita akan baik-baik saja setelah semua kekacauan ini. Kerajaan Nabis akan segera jatuh ditanganku." Dia mendorong pedangnya lebih dalam, mencabut kehidupan dari Raja Sullivan.

"Orang sepertimu tidak akan pernah merasa cukup di dunia ini... Jurgan Emeric."

Sullivan menghembuskan napas terakhirnya, matanya meredup, dan senyuman tipis masih terukir di bibirnya, sebagai tanda bahwa, meskipun tubuhnya telah tiada, kehormatan dan kejujuran tetap bersamanya.

...-...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Jadi, seperti itulah bagaimana hidupku berakhir."

Leo terkejut setelah mendengar suara pria yang berdiri di sebelanya secara tiba-tiba. pria itu ternyata adalah Raja Sullivan. "Jadi sekarang ada dua Raja Sullivan disini? Terus yang barusan terbunuh siapa?" pikirnya. "Bagaimana mungkin?" Leo menatap kearah Raja Sullivan yang berdiri di sebelahnya dengan wajah penuh keheranan.

Raja Sullivan tersenyum bijaksana, "Tidak ada yang perlu dicemaskan, tubuhmu yang asli sedang tidak berada disini. Ini hanyalah sekilas memori dari kehidupanku sebagai Raja Nabis sekaligus Pemimpin Faksi Nythorian. Semua ini tidaklah nyata."

Leo terdiam, matanya merenung seakan mencoba menggali makna dalam kata-kata Raja Sullivan. "Aku mengerti." suaranya terdengar gemetar, "Aku sekarang sudah mengerti beberapa hal tentang dunia yang disebut Erder ini. Tapi.. aku masih belum paham, mengapa aku bisa berada di dalam ingatanmu?"

"Kamu beruntung, karena telah dipilih oleh Menhir Bastion, sebuah monumen suci yang menyimpan ingatan dan kekuatan dari semua faksi. Kamu memiliki potensi yang luar biasa, yang kami percaya bisa membantu kami dalam menjaga keseimbangan dunia ini. Terutama untuk menumpas kegelapan yang mulai menggerogoti kedamaian dunia. Itulah mengapa, dirimu dapat melihat kedalam ingatanku yang tersimpan didalam Menhir Bastion."

"Jadi, apa yang akan terjadi selanjutnya jika aku terpilih?"

Raja Sullivan menjawab dengan tulus, "Leo Demhian, kamu akan mewarisi seluruh kekuatan yang telah lama terpandam dari Faksi Nythorian."

Sementara Leo mencerna informasi tersebut, Raja Sullivan melanjutkan, "Seperti yang barusan kamu lihat, bagaimana cara diriku mati. Rasa gila akan kekuasaan yang dimiliki oleh Jurgan adalah salah satu contoh dari maksud perkataanku tentang kegelapan yang menggerogoti dunia ini."

Leo mengangguk dan merasa semakin yakin tentang misinya di dunia ini. "Jadi, apakah aku akan menggantikanmu sebagai raja?"

"Tentu saja tidak." Jawab Raja Sullivan, "Kamu lebih dari itu."

Leo merasa bingung. "Lalu apa maksudmu?"

Raja Sullivan tersenyum penuh harapan. "Semuanya akan dijelaskan lebih lanjut, Leo Demhian. Yang terpenting sekarang adalah persiapanmu untuk perjalanan yang akan datang. Perjalanan panjangmu untuk mencapai tujuanmu dan kedamaianmu sendiri."

Dalam detik-detik terakhir, Leo ingin mengetahui lebih banyak, ingin memahami lebih dalam tentang dunia Erder dan tugas besar yang menantinya. Namun, ruang di sekitarnya mulai memudar, seperti asap tipis yang melayang pergi menjadi butiran pasir. Raja Sullivan yang berdiri di hadapannya pun semakin kabur, tetapi senyumnya tetap penuh harapan. Leo merasa seperti tenggelam dalam lautan ingatan dan pengetahuan yang tidak pernah dia temukan sebelumnya, lalu dia merasa terjatuh, jatuh melalui lapisan waktu dan ruang yang aneh. Hingga akhirnya, kegelapan melingkupinya.

Episodes
1 CH 1 - Aurora Crest Hotel
2 CH 2 - Neil Hooper
3 CH 3 - Monster Tiga Mulut
4 CH 4 - Di Tepi Jurang
5 CH 5 - Perwira Tangguh
6 CH 6 - Dunia Erder
7 CH 7 - Dorston Citadel
8 CH 8 - Menhir Bastion
9 CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10 CH 10 - Emeric 2
11 CH 11 - Raja Sullivan
12 CH 12 - Harapan
13 CH 13 - Teman Tapi Musuh
14 CH 14 - Aura Matilda
15 CH 15 - Bala Bantuan
16 CH 16 - Masih Seorang Polisi
17 CH 17 - Hawa Kegelapan
18 CH 18 - Harmoni
19 CH 19 - Celestials
20 CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21 CH 21 - Cahaya Bulan
22 CH 22 - Tanpa Disadari
23 CH 23 - Perasaan Baru
24 CH 24 - Desa Kabut
25 CH 25 - Bahaya Mendekat
26 CH 26 - Lonceng Kematian
27 CH 27 - Balas Dendam
28 CH 28 - Terlalu Mudah
29 CH 29 - Kolam Pertemuan
30 CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31 CH 31 - Tavern
32 CH 32 - Kotak Hadiah
33 CH 33 - Doa dan Harapan
34 CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35 CH 35 - Cariole
36 CH 36 - Cariole 2
37 CH 37 - Banshee
38 CH 38 - Banshee 2
39 CH 39 - Arne dan Alisha
40 CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41 CH 41 - Mengambil Resiko
42 CH 42 - Koloseum
43 CH 43 - LUCAS
44 CH 44 - Kucing?
45 CH 45 - Es Krim Bekas
46 CH 46 - Sebuah Usaha
47 CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48 CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49 CH 49 - Desa Goblin
50 CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51 CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52 CH 52 - Tunduk atau Mati
53 CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54 CH 54 - Masuk Perangkap
55 CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56 CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57 CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58 CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59 CH 59 - Berlebihan
60 CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61 CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62 CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama
Episodes

Updated 62 Episodes

1
CH 1 - Aurora Crest Hotel
2
CH 2 - Neil Hooper
3
CH 3 - Monster Tiga Mulut
4
CH 4 - Di Tepi Jurang
5
CH 5 - Perwira Tangguh
6
CH 6 - Dunia Erder
7
CH 7 - Dorston Citadel
8
CH 8 - Menhir Bastion
9
CH 9 - Emeric (Ext. Penjelasan setiap faksi yang menguasai suatu kerajaan)
10
CH 10 - Emeric 2
11
CH 11 - Raja Sullivan
12
CH 12 - Harapan
13
CH 13 - Teman Tapi Musuh
14
CH 14 - Aura Matilda
15
CH 15 - Bala Bantuan
16
CH 16 - Masih Seorang Polisi
17
CH 17 - Hawa Kegelapan
18
CH 18 - Harmoni
19
CH 19 - Celestials
20
CH 20 - Berkilauan (Ext. Penjelasan empat benua inti)
21
CH 21 - Cahaya Bulan
22
CH 22 - Tanpa Disadari
23
CH 23 - Perasaan Baru
24
CH 24 - Desa Kabut
25
CH 25 - Bahaya Mendekat
26
CH 26 - Lonceng Kematian
27
CH 27 - Balas Dendam
28
CH 28 - Terlalu Mudah
29
CH 29 - Kolam Pertemuan
30
CH 30 - Hasil Pertemuan (Ext. Penjelasan kekuatan tiap faksi)
31
CH 31 - Tavern
32
CH 32 - Kotak Hadiah
33
CH 33 - Doa dan Harapan
34
CH 34 - Harganya 250 Koin Emas
35
CH 35 - Cariole
36
CH 36 - Cariole 2
37
CH 37 - Banshee
38
CH 38 - Banshee 2
39
CH 39 - Arne dan Alisha
40
CH 40 - Ditangkap (Ext.Penjelasan Tingkatan Kekuatan Dunia Erder)
41
CH 41 - Mengambil Resiko
42
CH 42 - Koloseum
43
CH 43 - LUCAS
44
CH 44 - Kucing?
45
CH 45 - Es Krim Bekas
46
CH 46 - Sebuah Usaha
47
CH 47 - Cinta Untuk Banshee
48
CH 48 - Pertarungan Tiada Henti
49
CH 49 - Desa Goblin
50
CH 50 - Koloseum Semakin Memanas
51
CH 51 - Bukan Berarti Tidak Terkalahkan
52
CH 52 - Tunduk atau Mati
53
CH 53 - Setiap Detik Itu Berharga
54
CH 54 - Masuk Perangkap
55
CH 55 - Menyerah Bukanlah Pilihan
56
CH 56 - Alisha dan Ilymeira
57
CH 57 - Alisha dan Ilymeira 2
58
CH 58 - Angin Berhembus Membawa Kedamaian
59
CH 59 - Berlebihan
60
CH 60 - Cinta dan Kehancuran
61
CH 61 - Optimisme Menuju Badai Api
62
CH 62 - Keluarga Bukan Yang Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!