Bab 16

Bayu mengusap wajahnya yang penuh dengan lumpur menghalangi pandangan matanya. Netranya menangkap sosok gadis berhijab yang sedang menggulung celana panjangnya hingga sampai lutut, kemudian menyeburkan kaki putihnya berjalan ke arahnya.

"Bangun" Ujar gadis itu mengulurkan tangan hendak membantu Bayu bangun. Namun, Bayu yang masih duduk di sawah hanya menatap tangan gadis itu. Jika tidak tertutup lumpur sudah pasti wajahnya merah karena malu dengan keadaanya yang seperti ice cream bannana berlumur coklat.

Bayu menurunkan pandanganya dari tangan Bening hendak menghilangkan rasa malu. Namun, justru padanganya jatuh ke betis mulus nan putih milik Bening, Bayu meneguk saliva.

"Mau dibantu tidak?" Tanya gadis itu mengulangi, dengan satu tangan yang masih terulur.

"Mau" Bayu menerima uluran tangan yang tak lain adalah istrinya, kemudian berdiri. Tanaman padi yang belum berbuah itu rusak parah dihantam tubuh Bayu.

"Untuk apa Tuan ke tempat ini?" Tanya Bening pura-pura tidak tahu. Padahal Bening sudah menerka-nerka bahwa Bayu mencari dirinya.

"Saya... ada perlu" Jawab Bayu sambil berpikir, mengarang cerita.

"Perlu sama siapa?" Bening dengan Bayu berhadapan di tengah sawah. Mereka tidak tahu jika pemilik tanaman sedang berdebat dengan Wawan.

"Bening...!" Panggil seorang bapak yang sudah Bening kenal, meletakkan satu tangannya di pinggang. Pria tua yang mengenakan topi caping dan manggul cangkul itu menatap Bening kesal. Pasalnya tanamannya rusak.

"Iya Kong," Bening menarik tangan Bayu mengajaknya ke pinggir sawah.

"Maaf ya Kong, majikan saya ini tadi jatuh," Bening menjelaskan kepada tetangganya yang selalu ia panggil Engkong itu.

"Tadi sudah saya jelaskan Non, tetapi Bapak ini tidak percaya," Wawan menyahut.

"Terus bagaimana itu Ning, lihat apa?" Engkong merasa sedih melihat tanamanya ludes dan ke injak-injak kaki Bening dan Bayu.

"Saya minta maaf Pak, saya akan memberikan ganti rugi," Bayu yang sejak tadi diam pun membuka suara.

Mendengar ucapan Bayu, Enkong memalingkan pandanganya dari sawah, beralih menatap Bayu dari atas sampai bawah. Walaupun wajah Bayu banyak lumpur yang menempel, tetapi masih saja tampan. Engkong kemudian menatap Bening minta penjelasan tidak mungkin jika Bayu majikannya karena tangan Bening dengan Bayu masih gandengan.

Sadar akan hal itu, Bening menarik tanganya cepat.

"Pak, kenalkan nama saya Bayu," Bayu mengatakan yang sejujurnya Bahwa Bening adalah istri nya.

"Istri?" Engkong tidak percaya, lagi-lagi minta penjelasan Bening.

"Begini Kong." Agar tidak menjadi fitnah, Bening pun akhirnya mengatakan yang sebenarnya jika dirinya sudah menikah. Tentu tidak memberi alasan mengapa menikah dengan Bayu dengan cepat dan tidak memberi kabar tetangganya.

Pak tua manggut-mangut, ia sudah mengenal Bening tentu gadis tetangganya itu tidak mungkin berbohong.

"Sekarang ajak pulang suami kamu Ning" Engkong menyarankan agar mengajak Bayu ke rumah Bening membersihkan badan. Pria yang sudah kriput itu bersikap bijak menganggap persoalan tanaman yang rusak itu selesai. Bahkan Engkong menolak ganti rugi yang akan diberikan Bayu.

"Sudahlah... jangan dipikirkan," Pungkas Engkong.

"Terimakasih Kong," Bening mengajak Bayu ke rumahnya. Dalam perjalanan, Bening sama sekali tidak menyapa Bayu. Hingga tiba di rumah bangunan sederhana milik Bening. Bayu memindai sekeliling, begini keadaan rumah istri keduanya itu.

"Mari, saya tunjukan kamar mandi," Kata Bening menyadarkan Bayu. Bening masuk ke dalam diikuti Bayu. Tiba di dapur, Bening membuka pintu belakang sebuah kotak persegi empat atasnya ditutup dengan asbes itu adalah kamar mandi.

"Mana kamar mandinya Ning?" Bayu bingung, tidak tahu jika kotak itu adalah yang dia cari.

"Ini kamar mandinya. Kalau mau ya begini keadaanya, kalau tidak mau, ya sudah! Pulang saja!" Ketus Bening lalu ke dalam ambil handuk tidak lama kemudian kembali. Ia menyampirkan handuk tersebut di jemuran tambang tepatnya di belakang Bayu yang masih bengong melihat kamar mandi.

"Iya... saya mandi" Bayu menatap mata Bening tidak bersahabat merasa ngeri, lalu masuk ke dalam kotak besar itu. "Lah, kok air nya keruh," Monolog nya ketika memandangi air di dalam bak tidak sebening di rumahnya.

"Ah, biar saja" Mau tak mau Bayu mengguyur tubuhnya dengan air itu setelah melucuti pakaianya yang penuh lumpur.

"Lah, kok sabunya begini, ini mah sabun pantat," Gumam Bayu membolak balik sabun batangan yang tinggal kecil. Sebab jika di rumahnya menggunakan sabun cair.

"Apa boleh buat" Di kamar mandi Bayu berbicara sendiri sambil menggosok-gosokan sabun yang sudah tidak ada baunya itu ke seluruh tubuhnya hingga habis, kemudian membilas.

"Tompel... Handuknya mana?" Tanyanya menyembulkan setengah kepalanya ke luar tapi sepi.

"Tompeeel..." Panggilnya lebih kencang.

"Ada apa? Jangan teriak-teriak" Bening yang berada di dapur, berlari keluar. Menengok kanan kiri khawatir ada tetangga yang mendengar teriakan Bayu, sebab disitu perkampungan padat.

"Handuknya mana," Seru Bayu.

"Di jemuran,"

"Ambilkan, masa saya disuruh keluar dalam keadaan begini," Bayu membuka pintu lebar-lebar menampakkan sekujur tubuhnya yang tanpa sehelai kain.

"Astagfirullah..." Bening berlari ke dapur terkejut bukan main, karena jin botol piaraan Bayu menodai penglihatan nya.

"Hahaha..." Bayu tertawa entah apa maksud pria itu, pada akhirnya dia keluar dari kamar mandi menutup jin botolnya dengan telapak tangan menarik handuk, Bagusnya tidak ada orang di tempat itu.

Setelah membungkus tubuhnya dengan handuk seperti di rumah sendiri, Bayu mencari Bening, tetapi di ruang tamu sepi.

"Tompel..." Kali ini suara Bayu lebih lunak.

"Apaan..." Bening muncul dari kamar, menatap tubuh Bayu bagian belakang tampak basah karena tetesan air dari rambut.

Mendengar langkah kaki Bening, Bayu memutar tubuhnya. "Pinjam bajunya," Ucapnya.

"Baju saya gamis semua," Jujur Bening memang benar adanya. Lagi pula badan yang tingginya 161 cm, dan berat 50 kg. Baju Bening tidak akan ada yang muat jika dikenakan Bayu yang tingginya 180 lebih.

"Terus... aku bagaimana, masa aku pakai handuk begini," Bayu menunjuk menatap handuk.

"Sebentar" Bening ke kamar ambil baju di lemari tidak lama kemudian kembali. Lalu memberikan baju ganti kepada Bayu.

Bayu ambil baju motif bunga-bunga kecil dengan dahi mengkerut, mana pantas ia mengenakan baju kembang dan berbahan lembut. Ia menoleh Bening sebelum membuka lipatan, kemudian dia buka lebar.

Bening sebenarnya masih kesal tetapi menahan tawa kala menatap reaksi Bayu setelah melihat baju yang ia berikan.

"Yang benar saja kamu!" Bayu melotot, rasanya ingin melempar baju tersebut ke wajah Bening, tetapi dia khawatir istrinya itu marah lagi.

"Adanya itu, kalau mau pakai, kalau nggak mau ya sudah. Saya mau berangkat dulu!" Ketus Bening menyandak tas yang dia letakan di kursi, kemudian menyangkutkan di pundak.

"Tunggu Bening." Bayu menahan tangan Bening yang sudah melangkah.

"Apa lagi? Jika Anda mau sarapan sudah saya siapkan di atas meja," Bening rupanya sudah membuat kopi dan ubi goreng. Tentu beda menu sarapannya karena Bening hanya mampu membeli umbi itu.

"Ning, tolong hari ini jangan berangkat ya," Bayu memohon. "Biar Wawan yang ijin,"

"Tidak bisa" Kekeuh Bening.

"Okay... kalau gitu saya antar," Tanpa sadar Bayu mengenakan daster tersebut. Bening tertawa tidak bersuara, lalu tanpa Bayu sadari Bening meraih ponsel milik Bayu yang tergeletak di atas meja.

Rupanya ponsel itu tidak di gembok. Dengan mudah Bening mengabadikan tubuh Bayu yang sudah berdaster.

"Laahhh... saya nanti disangka pria melambai Ning," Ujar Bayu memelas, menatap Bening yang sudah meletakan handphone kembali tanpa sepengetahuan Bayu.

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

Nethy Sunny

Nethy Sunny

cie dah ada rasa takut istri marah 😂 dah ketergantungan y

2024-01-17

2

Erina Munir

Erina Munir

🤣🤣🤣🤣🤣 bayu...bayu....jdi kaya peyem

2024-01-14

1

Ani Ani

Ani Ani

orang kaya tak tahu apa2

2024-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!