Bab 18

"Mohon maaf reader kalau tidak nyambung, Buna salah up, harusnya 18 dulu tapi ini salah yang 19 malah duluan.

***********

"Tolong ceraikan saya..." Bening menggoyang lutut Bayu yang hanya diam menopang dagu lantas buka suara.

"Sekarang jawab dengan jujur, kamu minta cerai dari saya pasti alasannya karena dua pria tadi bukan?" Tebab Bayu. Bayu yakin jika Bening berhubungan dengan salah satu pria yang tak lain Annas dengan Bian.

"Bukan" Bening menggelengkan kepalanya sambil terus mengusap air mata dengan punggung tangan.

"Saya tidak akan menceraikan kamu Tompel! Kamu harus tahu itu!" Tegas Bayu. Entah mengapa dada Bayu terasa sesak kala mendengar kata cerai dari mulut Bening.

"Tapi saya tidak kuat menjalani hidup seperti ini Tuan," Ucap Bening dalam tangis.

"Tuan selalu menyalahkan karena saya menerima tawaran Naura menjadi istri Anda, itu saja saya sudah tidak kuat, apa lagi jika nanti akan menghadapi mama Anda." Bening takut mama mertuanya pasti akan membenci jika tahu dirinya adalah istri kedua Bayu. Walaupun pernikahan ini rencana Naura. Namun, Bening ngeri jika sampai mendengar kata dari mertua istri perebut dan akan menyalahkan.

"Hu huuuu..." Bening kini baru berpikir jangan-jangan Naura mempunyai rencana jahat akan pernikahan ini. Atau ada dendam dengan orang-orang terdekat Bening. Pikiran Bening kemana-mana.

"Ning, entah siapa yang salah antara kamu, saya, dan juga Naura," Bayu tidak tega melihat tangis Bening.

"Tetapi aku rasa kita semua salah Ning," Bayu menekan kedua pipi Bening dengan kedua telapak tangan.

"Kamu salah karena mau dijodohkan dengan aku, Naura salah mengapa dia sampai rela menjodohkan aku sama kamu. Aku pun juga salah, karena menurut saja ketika dijodohkan sama kamu." Tutur Bayu, mengucap aku, aku, rupanya kata saya telah dia ganti entah sadar atau tidak.

"Tetapi semua sudah terjadi Ning, kita akan hadapi sama-sama. Jika kamu belum mau menganggap bahwa aku ini suami kamu. Jadikan aku teman kamu Ning, tapi tolong jangan ucap kata cerai," Tutur Bayu, entah jin baik darimana yang menyusup ke tubuhnya, hingga Bayu bisa berkata demikian.

Bening mengangkat kepalanya menatap Bayu terkesiap. Ia tidak percaya jika kata-kata itu keluar dari mulut pria yang biasa membentaknya.

"Kenapa kamu menatap aku seperti itu Ning? Kamu sudah naksir aku," Kelakar Bayu terkekeh, bermaksud menghibur Bening.

"Jangan gr," Bening menyusut sisa air matanya, setelah menangis kini dadanya sedikit lega. Bening pun melanjutkan pekerjaannya yakni mencuci piring.

Bayu menatap Bening yang sedang menggosok penggorengan cemong bagian bawah hingga bersih. Mata Bayu mengikuti gerakan Bening kesana kemari mengerjakan ini itu dengan terampil ada rasa bangga di hatinya.

"Ternyata ini yang disebut istri" Bayu membatin, merasa ada kebahagiaan tersendiri di hatinya. Bayu seketika ingat Naura, selama ini Naura jika di rumah hanya dandan merawat tubuhnya.

Bayu tidak menampik bahwa sangat mengagumi kencantikan Naura, semoga ketika Naura memoles wajahnya hingga cantik bahkan sangat cantik itu untuk dirinya, bukan hanya semata-mata untuk publik agar selalu mendapatkan job. "Tidak! Naura sangat mencintai aku," Monolog Bayu, menepis keraguanya tentang cinta Naura.

Bayu menatap Bening dari belakang, mungkin ini saatnya menerima kedua istrinya dengan ikhlas. Saat ini Bayu memang belum bisa mencintai Bening seperti cintanya kepada Naura. Namun, Bayu akan belajar mencintai Bening, dengan kesederhanaannya, istri keduanya itu mampu membuat hati Bayu tidak mau berpisah dengan Bening.

Peeesss...

"Heemmm... bau apa ini?" Bening yang sedang menyusun piring bau tidak sedap menerpa hidungnya. Ia pencet hidungnya lalu menoleh Bayu yang sedang menahan tawa.

"Tuan buang angin?" Cibir Bening, melihat wajah Bayu memerah sudah ketebak bahwa asal bau itu gas yang disemburkan Bayu.

"Perut aku kembung Ning, mungkin karena tadi pagi kebanyakan makan umbi," Bayu mengusap perutnya.

"Dasar orang kaya! Makan umbi saja kembung," Sungut Bening. Gadis itu geleng-geleng, wajar jika Bayu kembung sebab umbi satu piring habis. Bening tidak tahu jika umbi yang ia sediakan tadi pagi Bayu makan berdua bersama Wawan.

"Aku mau buang air," Dengan cepat Bayu beranjak ke kamar mandi tanpa bertanya pada Bening. Tiba di kamar mandi, Bayu clingukan mencari letak wc tetapi tidak ada, selain lubang kecil untuk saluran air.

"Ning, kok tidak ada closet nya?" Seru Bayu dari dalam kamar mandi.

"Bukan disitu kalau mau buang air," Jawab Bening dari luar. Pantas jika Bayu kebingungan sebab di rumah Bayu kamar mandinya lengkap dengan fasilitas.

"Dimana?" Bayu kembali keluar.

"Sebentar," Bening ambil ember mengisinya dengan air, lalu berjalan lebih dulu diikuti Bayu yang masih bingung akan dibawa kemana, padahal perutnya sudah mulas. Hingga tiba di gubuk bawahnya terletak empang, Bening berhenti.

"Disini tempatnya kalau mau buang air, terus ini ember sama gayungnya dibawa," Bening menyerahkan ember.

"Hah? Yang benar saja Ning, masa aku buang air disini," Protes Bayu, tidak habis pikir, di jaman yang sudah modern seperti sekarang buang air di empang. Bayu menatap air keruh di bawah gubuk tampak ikan Lele sedang berlarian.

"Ya, memang begini tempatnya, kalau Tuan tidak mau, lebih baik minta di jemput Wawan pulang," Saran Bening, sebenarnya tidak tega tetapi saat ini Bening belum bisa mengumpulkan uang untuk membuat ******.

"Iya... aku coba..." Bayu naik ke atas gubuk, jalan perlahan-lahan berpegangan pagar bambu gubuk tersebut.

"Awaas... nanti jatuh ke empang, jadi santapan Lele lagi," Goda Bening menahan tawa.

"Aiih... jangan nakut-nakuti Ning," Bayu begidik ngeri, tetapi karena sudah tidak tahan akhirnya nongkrong juga.

"Jangan ke dalam dulu ya Ning" Kata Bayu, tetapi tidak ada jawaban. "Bening..." Panggil Bayu kali ini benar-benar takut jika Bening pergi.

"Ciiitt... Ciiitt..."

"Suara apa itu?" Monolog Bayu, memindai sekeliling gubuk. Tatapanya tertuju pada seekor tikus yang sedang mencari makan.

"Beniiiing..."

**************

Di negara A seorang artis film terkenal sedang menerima penghargaan artis berbakat, dan kontribusi di dunia perfilman telah digelar. Dia adalah Naura, saat ini wanita itu telah sampai di puncak popularitas karena kerja kerasnya selama ini.

Tepuk tangan riuh kala berbagai hadiah telah Naura terima, membuat sederet artis yang berjejer dengan Naura pun merasa iri. Lantaran mereka kalah bersaing dengan artis yang bukan berasal dari negaranya sendiri, melainkan dari negara J.

"Selamat Naura," Ucap produser pria bernama William, di atas panggung.

"Terimakasih Will," Naura tersenyum bangga, kepada produser yang memberikan ia job hingga beberapa filmnya semuanya laris.

"Ayo kita rayakan," William mengajak Naura, keluar dari hotel dikuti menejer menuju restoran termahal di kota W, ibu kota negara A.

"Jika kamu masih bisa menahan untuk tidak mempuanyai anak, aku yakin... kesuksesan kamu masih terus melejit Ra," Kata William dengan bahasa inggris.

"Untuk saat ini aku belum memikirkan soal anak Will," Jawab Naura tenang sambil menghisap rokok.

"Lalu bagaimana dengan suami kamu? Kebanyakan pria di dunia ini menginginkan seorang anak," Selidik William. Karena William mengumpamakan dirinya sendiri.

"Suami aku sangat menginginkan anak, tetapi aku sudah mencarikan orang yang akan mengandung anak Bayu," Jawab Naura santai. Naura berasal dari negara J. Tidak mau hamil dan punya anak baginya sudah biasa.

"Orang yang akan mengandung anak Bayu? Maksudnya?" Cecar William tidak mengerti.

Naura menceritakan jika dirinya sudah memberikan jodoh untuk suaminya.

"Tidak aku sangka, ternyata kamu wanita gila Ra," William geleng-geleng kepala.

"Apa kamu tidak takut, jika suami kamu itu lebih mencintai istri pilihanmu, daripada kamu sendiri," William menambahkan.

"Hihihi... suami saya tidak akan mencintai wanita pilihan aku Will," Naura yakin cinta Bayu hanya untuknya, karena Naura merasa dirinya sangat cantik. Sementara Bening istri berwajah buruk, tentu Bayu meniduri Bening hanya karena na*su bukan cinta. Naura senyum-senyum.

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

Yati Yati

Yati Yati

jgn sombong tar klo tompelnya di apus kmu klh saing

2024-02-28

1

Ani Ani

Ani Ani

jangan cakap besar

2024-01-14

2

@alfaton🤴

@alfaton🤴

uangmu kan banyak yu.....apapun bisa kamu lakukan.......kenapa g pasang cctv berjalan buat ngawasin Naura........kamu percaya kerjaan Naura mulus dan bersih.....mata dan hatimu telah tertutup hanya dengan kemulusan dan kecantikan Naura saja sih...😁😁😁

2023-09-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!