Atas saran pak Idham, Wisnu sudah mulai mengurus bisnis keluarga, menurutnya, Wisnu mampu menyerap pengetahuan dengan sangat cepat di luar prediksinya .maka tak heran kalau Wisnu tidak kaget lagi dengan urusan kantor, seperti tumpukan berkas yang harus dia pelajari. Kehadirannya di kantor itu juga memberi banyak perubahan dan perbaikan di segala bidang.
Wisnu memang pantas mendapat julukan ekskutif muda yang hebat. Semua ide-ide dan gagasannya sangat cemerlang. pujian dan sanjungan datang membanjirinya. Tapi itu tidak membuatnya besar kepala. Dia tetap Wisnu yang baik hati dan jarang bicara.
Hal itu membuat posisi Ridwan semakin terjepit. Wisnu masih mengijinkan mereka sekeluarga tinggal di rumahnya. Namun tentu saja di bawah kendali Wisnu.
Tapi Rasti tidak putus asa. Ia terus mencari cara agar Wisnu dan Nara berpisah. Ia sudah terlanjur benci kepada Nara yang di anggapnya sudah menghalangi jalan mereka.
Kehadiran Salsa di rumah itu semakin menguatkan barisan Ridwan untuk menghancurkan Nara.
Yudis sendiri akhirnya mendapat vonis hukuman tujuh tahun penjara. Dalam sidang dia sama sekali tidak menyebut keterlibatan orang tuanya.
Hal itu lah yang membuat Ridwan dan Rasti masih aman tinggal di tempat Wisnu. Dan memang, itulah salah satu rencana mereka.
"Nara, apa kau benar-benar tidak bisa pergi juga?" Tanya Wisnu padaku malam itu.
Aku memegangi perutku yang masih terasa mulas.
Entah kenapa sejak jam enam tadi aku merasa mulas dan harus bolak balik ke kamar kecil.
"Memangnya harus, ya?" tanyaku prihatin.
Wisnu menggaruk keningnya.
"Harus sih, tidak. cuma rasanya tidak enak saja. soalnya klien penting. Lagi pula dia minta suasana yang santai sambil makan malam." jawabnya lagi.
Aku menatapnya dengan penuh penyesalan.
"Perutku mulas sekali.. Takutnya malah akan merepotkan dan membuat malu disana."
"Kalau kau memang tidak bisa, juga tidak apa-apa. Kau istirahat saja!"
Wisnu meraba perutku yang sudah agak membuncit.
"Baik-baik di dalam sana, ya. jangan merepotkan mamah..!" bisik nya lalu mengecup perutku.
Aku tersenyum bahagia sambil mengusap rambutnya yang tebal.
"Kalau sampai nanti belum membaik juga, kau harus cepat kedokter. Jangan tunggu aku..!" pesannya sebelum akhirnya turun sambil membawa beberapa berkas di tangannya.
Aku ingin mengantarnya kedepan, tapi suara gemuruh di perutku mendesak untuk berlari kekamar kecil.
Di bawah, Wisnu merasa kaget karena di cegat oleh Salsa, dia berdandan anggun lengkap dengan gaun yang menawan.
"Nu, aku tau kalau Nara sedang tidak enak badan. Jadi biar aku saja yang menemanimu." Wisnu menatapnya heran.
"Tidak usah, aku sendiri juga tidak apa-apa.." jawab Wisnu ketus sambil terus melangkah.
Ridwan dan Rasti yang sedang duduk bersantai ikut bicara.
"Ajak dia saja, apa salahnya? Lagi pula kau harus membangun image yang bagus di depan mereka.
Salsa sudah berbaik hati mau menolongmu." ucap Ridwan.
Wisnu terdiam. Tapi dia harus bicara dulu pada Nara. Wisnu menatap keatas. Ia berharap Nara masih disana. Tapi dia mendesah kecewa, istrinya itu sudah tidak terlihat lagi.
"Nara, itu gimana, sih. Harusnya tunggu suami berangkat dulu baru pergi. Aku yakin dia pasti sedang menelpon seseorang setelah Wisnu pergi."
ucap Rasti dengan sengaja.
Wisnu ikut penasaran. Apa yang sedang di lakukan istrinya di kamar saat ini?
"Sebentar, aku ketinggalan sesuatu." ucap Wisnu sambil melangkah cepat, ia naik kembali kelantai atas.
"Satu, dua, tiga.. Perang akan segera di mulai..!" ucap Rasti.
Di kamar, Nara yang masih di kamar kecil merasa kesal karena ponselnya berbunyi.
"Siapa sih yang menelpon? Mana perutku lagi sakit begini."
Wisnu yang masuk dan mendapati ponsel istrinya berbunyi merasa heran.
Dimana Nara? kenapa tidak mengangkat ponselnya?
Dengan penasaran dia mendekati benda itu.
Nama yang tertera di layar nya adalah 'JaJa'
Dengan raut wajah heran, Wisnu mengangkatnya.
"Hallo..!"
Saat di angkat, sambungannya malah di matikan.
"Malah di matikan. Aneh.." ucapnya sambil menaruh kembali ponsel Nara.
"Nu, belum berangkat juga?" aku kaget mendapati Wisnu berada di kamar.
"Iya, aku ketinggalan sesuatu.." ia menjawab acuh.
"Sudah ketemu?" tanyaku lagi. Aku memindai ekspresi nya yang datar.
"Ada telpon dari Jaja. Setelah dia tau aku yang angkat, malah di matikan. Telpon balik saja, siapa tau ada yang penting dan aku tidak boleh tau..!" ucapnya ketus sambil menutup pintu.
Aku tercengang sendiri. Jaja menelpon?
Saat ku periksa memang ada panggilan masuk dari Jaja.
Tapi kenapa harus di matikan saat Wisnu yang angkat?
Aku langsung berlari mengejar Wisnu keluar.
Tapi terlambat, deru mobilnya terdengar menjauh.
Iseng ku kirim pesan pada Jaja.
(Apa benar tadi kau menelpon ku?)
Balasan darinya pun datang.
(Iya, aku hanya salah sambung. Lagi pula sinyalnya buruk tadi)
Aku menarik nafas lega setelah membaca penjelasan Jaja. Pantas langsung mati. bukannya di matikan, tapi karena sinyal.
Biar nanti aku luruskan kesalah pahaman ini,
Wisnu pasti mengerti.
Sambil tiduran aku membuka aplikasi hijau, melihat-lihat status teman-teman ku sambil menunggu kepulangannya.
Tapi, astaga.. ! Apa ini?
Aku melihat status dari Salsa. Dia sedang duduk berdua dengan Wisnu di sebuah acara jamuan makan. Dalam durasi video yang lumayan panjang
Apakah..? Tanpa pikir lagi aku berlari kebawah. Aku tidak berpikir lagi dengan keselamatan ku dan bayi dalam perutku.
"Bik.. Bik Suti. Apakah Salsa pergi dengan Wisnu?" tanyaku dengan wajah berkeringat.
"Iya mba.. Bibik pikir Mba Nara tau.. " ucap bik Suti keheranan.
Kaki ku terasa gemetar.
Rasti datang menghampiriku.
"Wah wah.. Yang lagi sewot. Tidak usah berlebihan begitu. Salsa hanya menolong menggantikan posisi mu, saat Wisnu butuh seorang pasangan, kau malah mengabaikannya.." Sindir Rasti dengan nyinyir.
Aku kembali melihat status WA dari adik tiri ku itu.
Mereka terlihat mesra. Dan Wisnu sama sekali tidak keberatan saat Salsa mengelap bibirnya dengan mesra.
Dadaku bergemuruh, hatiku terasa terbakar api cemburu.
AKu memutuskan menunggu kepulangan mereka di depan pintu. Rasti hanya mengawasi ku dengan senyum sinis nya.
Aku terkesiap saat melihat mobil Wisnu memasuki gerbang.
Aku sengaja berdiri di tempat yang agak gelap agar bisa melihat gerak gerik mereka.
"Nu, terima kasih makan malamnya, ya..?"
ucap Salsa dan tiba-tiba saja sudah nyosor mencium pipi Wisnu.
Dadaku langsung berdesir.
Sedangkan Wisnu merasa kaget dan mengusap pipinya.
"Jaga batasanmu..! Aku mengajak mu malam ini hanya karena kebetulan saja. Bukan karena apa-apa..!" ucap Wisnu tidak suka.
"Apapun katamu, aku mengucapkan terimakasih.." ucapnya masih tersenyum.
Aku tak tahan menunggu lagi, aku langsung mendekati nya dan melayangkan tamparan yang cukup keras di wajah Salsa.
"Itu sebagai pengingat, siapa dirimu sebenarnya..!" ucap ku dengan sengit.
Salsa memegangi pipinya. Matanya menatapku seolah protes.
"Nu, kenapa dia sampai ikut denganmu?"
Kini mataku menatap suami ku itu.
Kedua netra ku sudah mulai mengembun.
"Tidak usah di besarkan, dia hanya menemaniku untuk meeting saja." jawab Wisnu santai.
"Iya, kau bukannya berterima kasih malah menyalahkan ku. Wisnu mendapatkan tender besar karena aku, Lalu kau? Kau dimana saat Wisnu membutuhkan mu?" Salsa masih bisa berteriak padaku. Tanganku sudah terangkat kedua kalinya, ingin rasanya aku robek mulut gadis ini. Tapi tanganku tertahan oleh Wisnu.
"Aku bukan membela Salsa, tapi kali ini dia memang benar." ucapan Wisnu membuat hatiku terasa teriris.
"Tapi, Nu.. Kau tidak tau, ini hanya akal akalannya saja." teriak ku kencang.
Wisnu masih memegang tanganku dengan erat.
Saat itu datang Jaja dengan wajah panik.
"Nara, kau tidak apa-apa?" dia memperhatikanku dengan seksama.
"Apa maksudmu, Ja?" aku bertanya dengan bingung.
"Ada orang menelpon ku, katanya kau kecelakaan dan dia minta aku segera datang kesini." ucapnya bersungguh-sungguh.
Wisnu memutar wajahnya dengan malas dan melepas kan tanganku.
"Kau bisa saja, Ja, bilang saja kalau ingin bertemu dengan Nara, pakai alasan yang aneh -aneh segala." ledek Salsa. Tanpa bicara apapun, Wisnu meninggalkan kami bertiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Mey Ambarita
jelek
2024-04-29
0
Nunung
Kasihan Nara selalu di fitnah dan kamu juga Jaja apa hubungan nya den
2023-11-20
0