bab 15

Sepulang dari rumah ayah, Wisnu lebih banyak diamnya.

Aku pikir dia hanya sedang bad mood saja, karena itu aku tidak terlalu memikirkannya.

Hari kami pun berlalu seperti biasanya.

Tapi sampai hari berangsur gelap,

Wajah Wisnu masih tetap murung.

Saat ku dekati juga dia tidak terlalu antusias seperti biasanya.

Hal itu mengundang perhatianku.

"Nu, kau sedang memikirkan sesuatu?" aku usap tangannya.

Dia menggeleng lembut.

"Tapi aku lihat, kau selalu murung dari tadi."

"Aku hanya sedang berpikir bagaimana caranya menghadapi Om Ridwan." ucapnya datar.

"Hal Itu tidak usah membuatmu risau,

hukum akan mengadilinya."

Wisnu tersenyum lagi.

Aku meraih tangannya dan meletakkannya di perutku.

Wisnu hanya pasrah.

"Apa kau senang karena akan segera menjadi seorang ayah?"

"Tentu aku senang sekali." jawabnya singkat.

"Kapan-kapan kita keluar membeli perlengkapan untuk menghias kamar bayi, ya?"

Wisnu menyanggupinya. Aku sangat bahagia mendengarnya.

Dia memelukku dengan erat.

pagi harinya...

"Nu, guru les mu akan datang hari ini." Aku merasa bahagia karena akhirnya Wisnu bisa belajar dan mengejar ketertinggalannya.

Semua itu atas usaha keras pak Idham.

Wisnu juga terlihat antusias menyambut berita itu.

Aku terus menemaninya belajar di ruang tengah. Guru les yang di pilih pak Idham adalah seorang guru wanita yang sangat cantik dan anggun. Dia terlihat sopan.

itu terbukti dia minta ijin padaku sebelum mengajari Wisnu.

Wisnu sangat cepat menangkap setiap pelajaran yang di berikan. Aku dan gurunya sampai takjub.

Baru setengah jam Wisnu belajar. Bik Sari datang menghampiriku.

"Mba Raya, ada tamu nyari mba di depan."

"Nyari saya?"

Bik Sari mengangguk.

Sambil bertanya-tanya dalam hati, aku beranjak kedepan untuk melihatnya.

"Ja? " Jaja sedang berdiri menikmati kemegahan rumah Wisnu.

"Nara, rumahmu sangat besar. Betul kata orang-orang, suamimu memang orang kaya raya."

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Darimana kau tau rumah ini?"

"Dari ayahmu.. Tidak apa-apa, kan aku main kesini? Lagi pula, aku sudah mengenal Wisnu. Makanya aku tidak rahu lagi."

"Tentu boleh, ayo kita masuk! Wisnu sedang belajar di dalam." aku menarik tangannya.

"Tapi kalau dia sedang belajar, aku di sini saja, takutnya menganggu." ucapnya tidak enak hati.

"Baiklah, kita duduk di sini dulu..." aku setuju usulnya. kalau kami sampai masuk sekarang, konsentrasi Wisnu pasti terbagi.

Sambil ngobrol mengenang masa-masa indah persahabatan kami, aku membawakannya minuman.

Om Ridwan dan istrinya yang baru datang langsung heran melihat keakraban kami.

 Jaja yang melihat mereka langsung membungkuk memberi hormat.

Om Ridwan tidak perduli, dia terus masuk melewati kami berdua.

"Tenang saja, dia Om nya Wisnu. Sifatnya memang begitu, tidak usah di ambil hati." ucapku saat melihat Jaja seperti tidak hati.

***

Sementara itu, Ridwan dan Rasti bergegas menuju kamar mereka. Belum hilang rasa penasaran dengan siapa Nara sedang duduk bercengkrama, mereka semakin kaget menyaksikan Wisnu sedang belajar di ruang tengah dengan seorang wanita cantik.

"Aku bingung, Mas. Apa dunia sudah terbalik, ya? Di depan si istri sedang bercanda ria dengan seorang pria asing, tapi di sini si suami juga sedang berduaan dengan Wanita asing pula."

"Tapi... aku ada ide." Ridwan tersenyum senang.

Lalu dia membisik kan sesuatu ke telinga Rasti.

"kau benar..!" ucapnya gembira.

Mereka mulai mengawasi Nara dan Jaja.

"Nu, kalian sudah selesai?" Wisnu dan gurunya datang mendekati kami.

"Hai, Nu. Aku ikut senang karena kau dapat kesempatan belajar." Jaja menyalami nya.

Tak ku sangka tanggapan Wisnu biasa saja.

Dia juga tidak balik bertanya pada Jaja.

"Saya permisi Bu, Nara. Untuk pak Wisnu, saya harap membuka kembali pelajaran yang barusan kita pelajari." ucap nya kepada Wisnu.

Setelah kami duduk bersama sesaat, Wisnu bangkit dari duduknya.

"Aku permisi ke kamar, dulu, ya? Mau istirahat." ucapnya sambil memegangi tengkuknya.

"Kau sakit, Nu?" aku langsung meraba keningnya.

"Tidak, kau duduk saja temani Jaja di sini." ucapnya sambil berlalu kedalam.

Aku dan Jaja saling pandang tidak mengerti.

Sebaiknya aku pulang dulu, mungkin waktunya kurang tepat bertamu saat ini " ucap Jaja sedih.

"Tidak, kau tidak usah pulang. Kau tidak salah,

Biar aku temui Wisnu dulu, ya?" aku bangkit dari kursi dan melangkah hendak menyusul Wisnu. Tapi di tangga tiba-tiba saja kaki ku terpeleset.

Reflek aku menjerit kencang.

Dengan sigap Jaja menangkap tubuhku.

Sesaat aku dan Jaja saling pandang. di saat itu pula, Wisnu tiba dan melihat ku dengan Jaja. Aku segera berdiri dan melepaskan diri dari Jaja.

Raut kecewa ku tangkap dari wajah Wisnu.

Tanpa berkata apa pun, dia kembali masuk kedalam kamar.

"Nu, tunggu!" tapi Wisnu sudah menghilang di balik pintu.

"Kelihatannya Wisnu salah paham...!" ucap Jaja prihatin.

"Bukan begitu, aku akan jelaskan padanya. Kau jangan khawatir."

Aku mengejar Wisnu ke kamar.

"Nu, kau kenapa? Jaja hanya menolongku tadi..." ucapku perlahan.

Dia berbalik menatapku.

"Memangnya aku kenapa? Kau tidak usah takut, aku tau kalian bersahabat sejak lama." ucapnya dengan bijak.

"Terima kasih..." Aku merangkulnya dengan manja.

Wisnu menyambut ku dengan pelukan hangatnya.

Syukurlah.. Dia tidak apa-apa. aku sudah sempat berpikir kalau suamiku ini akan marah atau cemburu. Tapi ternyata tidak. Dia malah menyuruhku menjamu Jaja dengan baik. Hebat, kan suamiku itu?

Setelah berbincang sebentar atas permintaannya, aku meninggalkan Wisnu untuk menemui Jaja yang masih terlihat bingung.

"Bagaimana, Wisnu?" dia langsung menyambut ku dengan pertanyaan.

"Kau tenang saja. Dia tidak apa-apa. Malah dia yang menyuruhku untuk menemanimu disini." ucapku dengan bangga.

"Benarkah?" Jaja sepertinya kurang yakin.

"Benar... Masak aku bohong, sih."

Akhirnya kami kembali terlibat dalam obrolan yang seru.

Sejenak aku melupakan Wisnu dan orang-orang di sekitarku.

Ternyata, Ridwan dan Rasti yang sedang mengawasi mereka merasa heran saat melihat Nara kembali menemani Jaja.

"Sepertinya usaha kita gagal, Mas. Buktinya Wisnu tidak cemburu, tuh" keluh Rasti sambil berbisik.

"Belum tentu, aku pria, aku tau persis bagaimana seorang pria yang merasa di khianati." ucap Ridwan yakin.

Sampai Jaja permisi pulang, Wisnu tidak muncul lagi. Walaupun hatiku merasa agak aneh, tapi aku abaikan.

"Mungkin Wisnu ketiduran. maklum, dia terlalu banyak belajar akhir+akhir ini" ucapku menghibur Jaja yang merasa cemas kalau Wisnu marah.

"Nu, kenapa kau tidak menemui Jaja, dia menanyakan mu lho.." itu aku ucapkan saat kami makan malam. Om Ridwan dan Tante Rasti juga ada di sana.

"Kenapa dia mencariku? Kan sudah ada kau.' jawabnya ringan. Aku mengerutkan keningku. Jawabannya sangat aneh.

"Tentu saja dia mencari mu, dia kesini juga karena ingin menemui kita berdua." ucapku dengan sabar.

Ridwan dan Rasti saling pandang dan tersenyum. Aku tidak mengerti dengan arti senyum mereka.

Yang jelas,

Wisnu tidak menjawab pertanyaan ku lagi.

Aku semakin gelisah di buatnya.

"Nu, besok Om mau ziarah ke makam papa, kau mau ikut?"

Om Ridwan mencari kesempatan dalam kesempitan. dia sengaja mencari simpati Wisnu saat melihat kerenggangan di antara kami.

"Aku ada les, Om." jawab Wisnu acuh.

"Alah, kau bisa minta ijin, kan?"

"Baiklah, aku ikut." jawab Wisnu tegas.

Wisnu sama sekali tidak meminta pendapatku dengan keputusan itu.

Terpopuler

Comments

Euis Ummu Zain

Euis Ummu Zain

nara nya juga sih oon, udah tau punya suami tapi gak ngasih batesan temenan sama cowok meski itu sahabat kan harus tetep jaga perasaan suami 😌 kalo gitu ngasih kesempatan geng ubur2 buat ngehasut si Wisnu.

2023-11-15

2

Nunung

Nunung

Jangan buat komplik di dalam rumahtangganya Wisnu Thor kasihan Nara....dan untuk Jaja ku mohon jangan terlalu sering main ke rumah Nunu dan nara.ya buatlah mereka adem ayem....dalam rumahtangganya....ok makasih ya Thor moga selalu sehat Aamiin see you ❤️❤️ semangat 💪💪💪

2023-11-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!