"Kapan dia kembali?" Keheningan di antara dua orang yang duduk di gazebopun berlalu. Mike tidak menjawab, namun ia tahu siapa orang yang ditanyakan oleh Reggie.
"Sudah berapa lama ia kembali? Kau mengurungku di kamar karena luka tembakan ini terlalu lama, aku jadi tidak tahu kalau tuanmu sudah kembali. Dia tidak membawa nonaku bersamanya?" Kembali pertanyaannya tidak di jawab. Reggie tidak putus asa, Mike harus tahan dengan ocehannya bila tetap tidak mau menjawab.
"Aku tidak melihat nonaku. Dia pasti tidak ada di sini. Jika tidak, ia pasti sudah mencariku."
Reggie menoleh kearah Mike yang masih saja diam.
"Kemana kalian membawanya? Apakah dia aman? "
Mike menarik napas panjang. Lalu menoleh memandang Reggie.
"Derek akan memastikan dia aman. Kau tidak perlu khawatir."
"Orang yang bernama Jack itu masih terus memburunya bukan?" Kebungkaman Mike membuat Reggie yakin jawaban pertanyaannya adalah benar.
"Ketika aku tertangkap, aku menyadari orang-orang itu adalah suruhan Jack. Aku rasa mereka mengira mereka akan bisa mengorek dimana Amy berada ketika mereka dapat menangkapku."
"Mereka telah mengawasi mansion ini lama dan tahu jika Derek mengurungmu di sini. Kurasa mereka juga mengira Amy juga berada di sini." Mike mulai mau melayani obrolan Reggie.
"Nonaku tidak akan aman selama dia masih bebas berkeliaran di luar sana ...."
"Kami tengah berusaha menyelidiki apa rencana Jack sebenarnya dan mencari dimana tempat persembunyiannya."
"Kurasa itu akan sulit. Kecuali salah satu dari kami tertangkap dan mereka membawanya ke markas mereka."
Mike diam, tak menanggapi perkataan Reggie.
"Atau kau bisa merencanakan agar aku tertangkap, lalu kita dapat mengikuti kemana mereka membawaku. Aku yakin mereka akan membawaku kepada Jack." Suara Reggie terdengar bersemangat mengemukakan idenya pada Mike. Mike memicingkan mata, menatap tajam gadis itu.
"Jangan coba-coba memikirkannya, Regina. Kau bertaruh dengan nyawamu. Tidakkah kau ingat kekejaman yang dilakukan Jack di mansion keluarga Sky."
"Tapi kita tidak bisa terus menunggu tanpa rencana apapun, Mike. Jika mereka tidak bergerak sehingga kita kesulitan menemukan mereka, maka kita dapat membuat rencana lebih dulu, bergerak duluan memancing ******** itu keluar dari persembunyiannya."
"Itu akan menjadi urusanku! Kau tidak usah memikirkannya!" Mike memberi ultimatum, tidak mau dibantah. Reggie memandangnya sambil cemberut.
"Jadi urusanku juga jika itu menyangkut keselamatan Amy. Sampai kapan dia harus dikurung dan di sembunyikan? Kalian akan membuatnya gila jika terus melakukannya. Aku saja sudah hampir gila terkurung di mansion ini. Tak dapat pergi kemanapun."
"Berhentilah mengeluh Regina. Kau tahu itu demi keselamatanmu."
Reggie menarik napas panjang. Ia tahu Mike benar.
"Setidaknya pikirkan sesuatu. Menunggu seperti ini membuatku gelisah. Apalagi Amy tidak terlihat di mataku. Walaupun kau bilang ia aman, tetap saja aku tak bisa berhenti khawatir."
"Sepertinya kau sangat menyayanginya. Sejak kapan kau bekerja sebagai pengawalnya?"
Reggie terkekeh pelan mendengar pertanyaan Mike.
"Aku sudah tidak ingat sudah berapa lama ... yang pasti, aku menjadi bagian dari keluarga Sky sejak aku masih seorang gadis kecil. Kurasa ... Amy masih bisa disebut sebagai bayi saat itu. Dia tumbuh bersamaku seperti dua orang saudara. Tuan Arthur dan Mother Greta menjagaku seperti anak mereka sendiri." Mata Reggie bersinar teduh, mengenang dua orang yang telah melindunginya dan memberikan kasih sayang padanya seperti pada anak kandung mereka.
"Dimana orang tuamu?" Pertanyaan Mike hanya disambut keheningan. Seketika sinar teduh di mata hitam Reggie berubah datar. Mike tak dapat membaca emosi apapun di sana.
"Ibuku telah lama tiada ... aku tidak tahu tentang ayahku." Lalu gadis itu tiba-tiba berdiri, sengaja menghentikan obrolan mereka, berjalan pelan agar kakinya tidak terlalu nyeri.
"Aku ingin masuk dan beristirahat di dalam," ucapnya perlahan tanpa berhenti melangkah.
Mike menarik napas panjang.
Gadis keras kepala, umpatnya dalam hati. Ia berdiri lalu mengangkat Reggie dalam gendongannya. Mike mengernyit ketika tidak ada protes apapun. Ia menatap sekilas ke wajah Reggie yang diam dalam gendongannya. Mata gadis itu menerawang, Mike membiarkannya dan melangkah membawa Reggie ke dalam mansion.
**********
Reggie memandangi dua pria di hadapannya bergantian. Ia melipat tangannya di depan dada dan mengangkat dagu.
"Kalian harus mempercayaiku bila ingin memancing orang itu keluar." Tidak ada yang bereaksi mendengar ucapan gadis itu.
"Kalian tahu aku akan membantu bila itu menyangkut nonaku. Sampai kapan kalian akan terus menunggu."
Mata Mike bertemu dengan mata Derek. Mereka berpandangan seolah berkomunikasi tanpa diketahui Reggie.
"Jangan coba-coba memikirkannya," ujar Mike perlahan. Derek menatapnya mengerti.
"Aku tidak mengatakan apapun, Mike ...." Derek tahu Mike tidak akan menyetujui rencana Reggie untuk menjadi umpan agar Jack keluar dari persembunyiannya. Sekali pandang saat pulang ke mansion, ia dapat menilai telah banyak hal yang terjadi antara dua orang itu. Tanpa sadar Mike begitu peduli pada Reggie. Keputusan apapun yang menyangkut Reggie haruslah Mike yang memutuskannya.
"Kita hanya bisa menunggu, dan jangan kehilangan kewaspadaan sedikitpun." Mike masih menatap Derek. Menilai keputusan yang ada di kepala atasannya itu. Derek kemudian mengangguk.
"Amy akan aman di Mansion Garden. Aku telah menginstruksikan tambahan penjagaan di sana."
"Dan mereka adalah orang-orang terbaik, sangat kompeten di pekerjaannya," ujar Mike menimpali ucapan Derek. Seolah ia juga ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa itulah yang terbaik yang bisa mereka lakukan.
Derek kembali mengangguk, lalu keheningan menghiasi ruangan itu. Seolah mereka sibuk menilai rencana mereka dalam pikiran masing-masing.
"Kalian tahu rencanaku ini bisa dijalankan dan akan berhasil.Kita tidak bisa hanya menunggu Jack menjalankan rencananya. Jangan sampai semuanya terlambat, kalian paling tahu kekejaman apa yang dapat pria itu lakukan pada Amy." Reggie kembali membujuk para pria itu untuk menyetujui rencananya.
"Kita tidak bisa membahayakan dirimu dengan menjadi umpan, Woman. Kau orang paling ceroboh yang pernah kutemui ... bukannya membantu, Kau malah akan membuat nyawamu melayang." Mike memandang tajam pada gadis keras kepala yang kembali mengikat rambutnya menjadi ekor kuda di puncak kepalanya itu.
"Aku bisa melakukannya! Dan aku tidak ceroboh! Aku melakukan setiap pekerjaanku dengan sangat baik!" Reggie memelototi Mike yang balik memelototinya.
"Aku bilang tidak!" Mike membentak.
Rona merah menjalar ke wajah Reggie mendengar bentakan Mike. Kemarahan menguasainya.
"Sampai kapan kau akan mengatur apa yang boleh dan tidak boleh kulakukan!" Reggie balas membentak.
Derek menonton pertengkaran di hadapannya dalam diam.
Mike belum sepenuhnya dapat mengendalikan kucing liar ini, Derek membatin geli.
Suara dering ponselnya membuat Derek teralihkan. Ia membaca nama Jason, kepala pelayannya di Mansion Sky, yang selalu melaporkan padanya setiap hari setiap kegiatan yang dilakukan Amy di mansion itu. Derek menjawab panggilan itu,
"Ya Jason?" Derek mendengarkan suara Jason dari seberang sana. Perubahan wajah Derek kemudian membuat Mike dan Reggie terdiam, firasat buruk menaungi keduanya melihat aura gelap yang menyelimuti Derek.
"Mike ... siapkan orang-orang kita untuk berangkat ke Mansion Garden. Kita akan ikut dengan orang-orang itu ...." Derek memberi perintah setelah mematikan ponsel.
"Ada apa? Apa yang terjadi, Derek?" Mike bertanya tidak sabar, Derek tampak gelisah dan khawatir.
"Amy menghilang ...." bisik Derek perlahan.
*********
From Author
Vote ... Vote ... vote untuk karya author jgn lupa y💞
Tinggalkan kesan dengan Like, coment, Fav , rating bintang 5nya untuk vitamin buat author ya para pembaca semua.
Terimakasih 😘😘😘😘😘
Salam, DIANAZ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ney Maniez
tersesat di hutan🙄
2023-02-16
0
🔵🍃⃝⃟𝟰🫦𓆩𝐃𝐄𝐒𝐒𓆪♐𝐀⃝🥀
Ami ilang d hutan wadaaw
2022-10-06
1
🌛Dee🌜
cidaha🤭
2021-11-07
0