Mike menghela napas berat. Penyelidikan mereka memberikan kabar mengejutkan. Sebuah fakta tentang seseorang di masa lalu yang telah dinyatakan meninggal, tapi ternyata masih hidup. Seseorang yang selalu ditemui oleh Jack Langton. Informan mereka tengah menyelidiki kebenaran identitas lelaki itu.
Jack Langton yang membunuh semua isi Mansion Arthur Sky sepertinya memang mempunyai rencana terselubung. Seseorang membantu pria itu. Mike belum berani memastikan identitas orang itu. Masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Orang-orang mereka masih bergerak mencari informasi dan mengawasi pergerakan dari Jack Langton.
"Sebaiknya kabar ini tidak benar," desisnya lelah.
Ia membuka jas hitam yang ia pakai. Melepaskan sarung senjata yang bertengger di bahunya, lalu membuka kancing kemejanya. Mike menaruh senjata itu di atas meja besar ruangan perpustakaan. Tempatnya biasa beristirahat sebelum akhirnya pergi tidur.
Mike sebenarnya bisa pulang ke apartemennya sendiri. Namun entah kenapa hatinya lebih memilih untuk kembali ke mansion utama keluarga Langton. Apakah karena gadis berambut hitam itu? Mike menggelengkan kepala dan tertawa masam.
Meninggalkan ruang perpustakaan, Mike pergi menuju dapur. Seorang pria telah duduk di meja makan. Di hadapannya telah terhidang makanan yang ia lahap dengan rakus. Tidak menggubris Mike yang melangkah ke arahnya. Koki yang bertugas di mansion terlihat masih mengantuk melayani Alex yang mau makan.
"Kau makan tanpa mengangkat kepalamu lagi, Alex. Memangnya sudah berapa hari kau tidak makan?"
Alex hanya tersenyum mendengar sindiran itu.
"Kita selalu lembur setiap malam, Mike. Aku butuh asupan agar tubuhku tetap bisa bertugas."
Mike mendengus. "Kau pernah tidak makan selama berhari-hari, Alex dan kau masih tetap melaksanakan tugasmu."
"Situasinya berbeda, Man. Saat itu aku belum pensiun," ujar Alex sambil kembali melahap makanan di hadapannya.
"Kapan Derek kembali?" Alex bertanya pada Mike yang meminta segelas kopi pada koki. Tersenyum meminta maaf pada wanita paruh baya yang masih terlihat mengantuk itu. Mereka terpaksa membangunkannya dini hari untuk meminta makanan dan kopi.
"Entahlah. Aku tidak tahu. Dia sedang menjalankan misi membujuk putri Arthur."
Alex terlihat menggeleng. "Jack sudah gila! Dia mengacaukan semuanya."
Mike mengangguk setuju. "Ya ... dia menyebabkan Derek harus menerima permusuhan dari gadis itu."
Ia menyesap kopinya.
"Dan bagaimana dengan kucing liar di atas sana? Apa dia masih mencakar?" Alex tertawa sambil mengendikkan dagunya ke atas. Memberi tanda pada Mike bahwa gadis yang ada di lantai atas mansionlah yang ia maksud.
Mike mendengus.
"Dia bukan hanya akan mencakar. Tapi juga akan menembak atau menusukmu bila ia punya senjata."
Keduanya tertawa, lalu menghabiskan makanan dan minuman mereka untuk kemudian bersama-sama kembali naik ke lantai atas dimana ruang perpustakaan berada.
**********
Pemandangan yang Mike dan Alex temukan di ruang perpustakaan membuat mereka waspada. Reggie tengah berdiri dengan memegang pistol yang Mike tinggalkan di atas meja.
"Sial! Aku lupa menyimpannya karena terburu-buru ke dapur mencari kopi." Mike memaki keteledorannya sendiri.
"Whoaaaa ... Nona! Segera letakkan benda itu!" Alex memberi perintah pada Reggie yang disambut dengan wajah datar.
"Letakkan senjata itu, Regina. Kau bisa melukai dirimu sendiri." Mike mendesis dan perlahan berjalan pelan mendekat ke arah gadis itu.
"Sebaiknya kau berhenti, Mike! Atau aku akan menembakmu." Reggie sengaja tersenyum dan mengarahkan senjata ke arah Mike.
"Kau bisa menembak salah satu dari kami, Nona, lalu salah satu lagi akan menangkapmu! Segera!" Alex menggumamkan ancaman dan ikut melangkah perlahan ke arah Reggie.
Reggie menimbang, melihat dua pria yang berjalan pelan ke arahnya. Satu dari sisi kiri dan satu dari sisi kanan. Sebenarnya ia tidak punya niat menggunakan senjata itu. Ia hanya ingin menakuti Mike.
Reggie menilai situasi dirinya dan Amy tidaklah dalam posisi yang bagus jika melawan orang-orang keluarga Langton. Ia mulai percaya Derek Langton tidak ada hubungannya dengan pembantaian di mansion keluarga tuannya, Arthur Sky. Semuanya adalah rencana gila Jack langton yang tamak, rakus, serakah. Entah apalagi sebutan buruk untuk pria itu.
"Kau tebak ada berapa peluru lagi di dalam sini, Mike?" Reggie sengaja bertanya dan mengacungkan senjatanya ke arah Mike. Membuat laki-laki itu mengerutkan kening.
"Aku bilang taruh senjata itu, Regina!"
Reggie terkikik, lalu mundur perlahan kearah belakang meja. Membuat penghalang antara dirinya dan dua laki-laki yang terus mendekat.
"Kau tahu ... Tuan Arthur melatihku sendiri untuk menggunakan ini. Kurasa sangat berguna untukku."
Reggie mengerutkan kening ketika menyadari Mike tidak juga menghentikan langkahnya. Alex telah berhenti sejak Reggie berpindah ke belakang meja.
"Jika kau memang akan menembakku, tembak saja!"
Mike mendekat, terus melangkah hingga tinggal selangkah lagi ia berada di hadapan gadis itu. Ia menengadahkan tangan kanannya. Meminta senjatanya dikembalikan.
Reggie melirik ke arah Alex yang menatap datar ke arah mereka berdua. Dengan enggan ia meletakkan senjata itu ke atas telapak tangan Mike. Membuat Alex menghembuskan napasnya yang sempat ditahan.
Reggie tertawa. "Kau tidak berpikir aku sudah gila kan. Menembak kalian di sarang kalian sendiri dan membuat nyawaku melayang jadi sasaran tembak oleh anak buah kalian yang selalu berjaga di luar sana."
Dua pria itu saling bertatapan. Alex akhirnya tersenyum pada gadis itu. Berpikir Reggie sudah lebih menurut. Ia merasa lelah dan segera ingin beristirahat.
"Kau gadis pintar. Ayo Mike ... kita beristirahat." Alex mengundurkan diri. Mundur perlahan dan melambaikan tangan ke arah Mike yang balas melambai tanpa menatap Alex. Mata pria itu terpaku pada gadis berambut hitam yang berdiri di hadapannya dengan piyama berwarna biru lembut.
"Kenapa kau belum tidur selarut ini, Regina."
"Aku memikirkan Amy."
"Aku bisa menjamin dia aman bersama Derek."
"Aku tahu. Tapi Jack akan terus mencari dan memburunya kan."
Mike diam tidak menjawab. Membuat Reggie yakin ucapannya benar.
"Berarti Nonaku belum aman, Mike. Arwah orang tuanya tidak akan merasa tenang jika ancaman masih membayangi putri mereka."
Mike mendekat. Membelai wajah halus di hadapannya.
"Aku tahu. Tapi kini serahkan semuanya pada Derek, Regina. Tugasmu menjaganya sudah selesai. Derek akan menjaga Amy mulai dari sekarang. Putri Arthur menjadi tanggung jawabnya. Karena ayahnya terbunuh oleh salah satu keluarga ini. "
"Ya ... Ia kehilangan ayah yang ia cintai dalam sekejap."
"Sekarang kembalilah ke kamarmu, dan tidurlah."
Reggie mengerutkan kening. Tidak suka mendengar Mike memerintah dirinya.
"Masih tidak mau mendengarkanku?" Mike mendekatkan wajahnya ke wajah Reggie. Membuat Reggie melotot dan segera menjauh secepat kilat.
"A ... ak ... aku akan tidur sekarang." Gadis itu tergagap. Melangkah pergi meninggalkan Mike yang tertawa geli melihat ia lari terbirit-birit.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ney Maniez
🤭🤭
2023-02-16
0
Wakhidah Dani
regina takut Mike khilaf lagi
2022-05-07
0
🌛Dee🌜
🤭h
2021-11-06
0