Mike menunggu Derek menyelesaikan membaca email yang dikirimkan Evangeline . Salah satu direktur perusahaan mereka di negara bagian. Derek tengah merintis perluasan besar-besaran perusahaan mereka ke negara-negara Asia. Evangeline yang cerdas, lincah dan pandai melihat peluang merupakan pilihan tepat untuk menangani masalah itu dan yang paling penting ia adalah salah satu tangan kanan Derek yang paling dipercaya.
"Dengan kejeniusannya, keuntungan perusahaan kembali masuk berlipat-lipat. Kita tidak salah menunjuknya untuk menangani proyek-proyek baru di Asia." Derek tersenyum memandangi laptop dihadapannya.
"Dia mengajukan diri tanpa kau perlu memaksanya. Aku sempat heran ... biasanya dia hanya mau melakukan pekerjaan di luar negara kita hanya dalam waktu beberapa minggu. Sekarang sudah beberapa bulan, gadis itu bahkan tidak mau pulang. Pekerjaannya sangat sukses." Mike memandang Derek yang tertawa pelan mendengar ucapannya.
"Kau tidak tahu? Ada alasan tertentu sehingga ia dengan sukarela berangkat mengurus proyek ini, dan aku bersyukur karena aku tidak perlu repot-repot membujuknya."
"Alasan apa?" Mike menunggu jawaban Derek yang tersenyum sambil menggeleng.
"Oh tidak ... Eve akan memarahiku bila aku tidak menjaga rahasia ... yang pasti, ia ingin pergi dari sini dan menghilang, sampai ia memutuskan bahwa sudah memungkinkan baginya untuk kembali menginjakkan kaki lagi ke mansion ini."
Mike mengerutkan kening mendengar ucapan Derek.
"Memangnya siapa yang akan melarangnya kembali kesini?" Mike tidak mengerti. Namun ia hanya mendapat jawaban kekeh geli dan gelengan kepala dari Derek.
"Sesuatu telah membuat Eve jadi ingin kabur. Kuharap ia tetap di sana sampai perusahaan- perusahaan kita stabil sebelum ia memutuskan untuk kembali."
"Dia tak pernah mau meninggalkan negara kita lebih dari dua minggu. Dia juga akan kembali secepatnya dan menemuimu yang sudah ia anggap seperti saudaranya. Sekarang ia pergi berbulan-bulan. Aku sampai heran."
Derek tersenyum mendengar ucapan Mike.
"Jika kau sangat penasaran, kau telepon dan tanyakan saja langsung padanya."
Mike mencibir, Evangeline tidak akan mengatakan sejujurnya pada Mike. Wanita itu hanya menurut pada Derek yang sudah seperti saudara kandung baginya. Karena Dereklah yang mengasuh Evangeline ketika masih kecil.
"Wanita itu hanya akan menjawabku sambil berputar-putar kata untuk mempermainkanku. Kau mengenalnya. Dia tidak pernah serius."
Derek kembali tertawa, Evangeline sebenarnya sangat serius. Ia akan menerima suatu pekerjaan dan menyelesaikannya dengan sangat baik. Kecerdasannya membuat segala sesuatu dengan mudah diselesaikan olehnya.
"Ah ... aku merindukannya. Dia benar-benar pergi terlalu lama kali ini."
"Dia sudah kau anggap adikmu sendiri. Wajar saja kau merindukan keluargamu."
"Kalian semua keluargaku, Mike. Orang-orang yang setia bahkan sejak ayahku masih hidup. Kalian membantuku bahkan siap mengorbankan nyawa untuk keluarga ini." Derek memandang serius ke arah tangan kanan yang telah bekerja padanya bahkan sejak ayahnya masih memegang tampuk kekuasaan keluarga Langton.
"Ayahmu adalah penyelamatku, Derek. Aku telah bersumpah akan setia pada dirinya dan keluarganya."
"Kau tidak pernah bercerita bagaimana kau bisa berada di sini. Ayah juga tidak pernah membicarakannya. Dia hanya mengatakan bahwa kau menolak ketika dia ingin mengadopsimu tanpa mengatakan alasan kenapa kau menolak dan dia menghormati keinginanmu itu."
Mike hanya tersenyum mendengar penuturan Derek.
"Ayahmu orang yang sangat baik. Ia mengurus orang-orang yang bekerja padanya dengan serius. Memperhatikan kesejahteraan, kesehatan bahkan keamanan mereka."
"Kau telah berada di sini jauh lebih dulu daripada aku. Ayahku menyayangimu seperti anaknya sendiri, dan aku datang ke sini menjadi anggota baru keluarga kalian, namun sampai saat ini, selain kesetiaan yang kau miliki, tidak ada satupun yang kuketahui mengenai latar belakangmu, Mike."
Dua pria itu saling berpandangan. Derek ingin sekali Mike menceritakan kisah hidupnya sebelum mereka bertemu di keluarga Langton. Namun laki-laki itu selalu menutup rapat. Seolah menoleh ke masa lalu itu menyakitkan baginya.
"Maka biarkanlah seperti itu Derek." Kata-kata Mike membuat Derek tak bisa berkata-kata. Ia ingat pernah bertanya pada ayahnya mengenai Mike. Namun ayahnya tersenyum dan mengatakan agar ia jangan mengungkit hal itu. Karena akan membuat Mike merasa sangat sedih. Mendengar itu Derek selalu mencoba menahan diri menanyakannya pada Mike. Walaupun sebenarnya ia sangat ingin tahu.Ia tidak ingin membuat Mike teringat kembali luka menyedihkan masa lalunya.
Sekarang tanpa sengaja ia menyinggung tentang masa lalu. Derek terdiam, merasa tidak nyaman sendiri dengan kata-katanya tadi.
"Jangan sungkan, Derek. Aku hanya tak ingin mengungkitnya." Mike tersenyum, mencoba menghilangkan rasa tidak nyaman yang terlihat di wajah Derek.
"Well... kurasa pekerjaan kita di sini sudah beres. Aku akan ke bawah. Melihat kucing liar yang tadi kutinggalkan di taman." Mike pamit meninggalkan Derek sambil menyunggingkan senyum.
"Ya, kau harus memeriksanya. Siapa tahu gadis itu tengah mencakar pipi seseorang." Derek terkekeh melihat Mike yang meninggalkannya sambil mendengus, mengerti jika kata-kata itu merujuk pada dirinya yang pernah dicakar oleh Regina.
Keluar dari pintu teras samping, mata Mike langsung tertuju pada Reggie yang terlihat berbaring berbantalkan lengannya sendiri. Ia mendekat perlahan tanpa suara. Memandang kedua mata gadis itu yang tertutup rapat. Mike terkejut menyadari gadis itu benar-benar tertidur di kursi panjang. Mike berlutut di lantai di hadapan kepala Reggie, Ia menunduk sedikit memandangi wajah polos gadis yang tertidur pulas itu.
Dia nampak seperti anak kecil yang polos dan penurut ketika tengah terpejam seperti ini, tapi sangat berbanding terbalik ketika dua mata itu terbuka. Kau pasti gadis yang tangguh, Arthur mempercayakan putri satu-satunya untuk kau dampingi.
Mike memperhatikan kelopak mata di hadapannya mengerjap. Lalu terbuka sejenak untuk kemudian menutup kembali. Seolah tengah menyesuaikan diri dengan cahaya di sekeliling gazebo.
Mike menunggu mata itu fokus setelah berulang kali mengerjap. Mata hitam itu terpaku ketika menyadari sepasang mata abu-abu yang ada di depan matanya. Mereka berpandangan lama sebelum akhirnya Regina tersadar penuh dan mengernyitkan dahinya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Reggie bangkit untuk duduk, tapi rasa kebas dan kesemutan dari lengan yang ia lipat untuk menjadi bantalan kepala membuatnya meringis.
"Aduh ... ufhhhhh." Reggie meluruskan lengannya yang kemudian di tarik oleh Mike. Laki-laki itu memijit perlahan, membuat rasa kesemutan yang ia rasakan akhirnya berkurang dan hilang.
"Terima kasih," bisik Reggie pelan.
"Ternyata mulutmu bisa juga berterimakasih," cibir Mike sambil terus memijit lengan Reggie.
"Angin yang bertiup di sini membuatku mengantuk." Reggie menguap dan menutup mulutnya dengan lengannya yang satu lagi, sengaja tidak menanggapi cibiran Mike barusan.
"Sudah lebih baik?" Pertanyaan Mike dijawab dengan anggukan kepala dari Reggie. Mike kemudian berdiri dari lantai dan duduk di samping Reggie di kursi. Mereka terdiam menikmati angin sejuk yang berhembus ke arah gazebo.
Astaga ... aku kira aku masih bermimpi . Membuka mata dan melihatnya tepat ada di depan wajahku. Untung saja aku tidak mengigau dan mendesahkan namanya. Dia bisa jadi besar kepala dan akan terus meledekku.
Regina bersyukur ia tidak melakukan hal memalukan ketika terbangun dan mendapati Mike tengah memandanginya.
Mengapa dia selalu membuatku merasa kesulitan menjaga kedua tanganku untuk menyentuhnya. Untung saja tadi aku hanya memandanginya. Bila dia terbangun dan mendapati aku tengah mengelus bibirnya atau sekedar mengecup ringan bibir itu, dipastikan ia akan kembali mengamuk! Akan jadi sangat merepotkan ... Mike pun sibuk dengan pikirannya sendiri.
Tanpa keduanya menyadari, mereka telah terdiam dalam menit-menit yang berlalu. Terus berbicara dengan diri sendiri dalam keheningan, tanpa saling berbantahan dan tidak bertengkar.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ney Maniez
🤭🤗🤗
2023-02-16
0
Subekti Suparja
cie....cie mike regina saling menyukai dalam diam.....😂😂😂
2021-11-26
0
Giana Sari
hehhee..episode ini mereka akuuuur
2021-11-09
2