"Ya Tuhan ... Jack sudah gila."
Mike memandangi kekacauan yang dibuat Jack Langton di mansion Sky.
"Apa yang dia pikirkan ketika menyerbu tempat ini." Mike mengedarkan pandangan dengan kening berkerut.
"Arthur Sky telah mati, Mike. Atur pemakaman yang layak untuknya." Derek mendesah.
Mike mengangguk mendengar perintah itu. Menarik napas panjang ia memandangi orang-orang mereka yang mulai menyeret dan membangunkan anak buah Jack yang entah karena sebab apa semuanya pulas tertidur.
"Bagaimana dengan dua gadis itu? Kau menyadari siapa si gadis kecil berambut cokelat bukan?"
Derek menghirup udara sebanyak-banyaknya. Mengisi paru-parunya yang tiba-tiba terasa sesak. Mengembuskan napas perlahan, seolah mencoba menenangkan dirinya sendiri.
"Bagaimana aku tidak mengenalinya, Mike. Dia terlihat begitu mirip dengan versi ibunya saat masih remaja."
"Ya ... putri Arthur." Mike mendesis pelan.
"Kau lihat pandangan matanya? Dia memandangi kita dengan penuh kebencian."
"Itu wajar, Derek. Ayahnya mati."
"Aku tahu ... kita tak dapat meninggalkannya di sini."
"Apa rencanamu?"
"Kita akan membawanya, Mike dan aku sangat yakin ini akan merepotkan. Aku tak perlu dua kerepotan, karena itu, gadis bersurai hitam dengan mata yang siap membunuh itu kuserahkan padamu."
Mike terkekeh. "Jangan mengira gadis kecil dengan mata biru lembut itu akan mudah untuk ditangani, Derek."
"Oh, sudah kubilang ini akan merepotkan, Mike. Tidak akan mudah untuk kita, tapi kuharap ini akan sedikit menyenangkan. Karena sekarang aku tahu ... kenapa Arthur Sky selalu menyembunyikan putrinya dari pandanganku," ucap Derek sambil menyeringai.
**********
Mike memegang gagang pintu, mendorong perlahan dan memasuki kamar tempat ia mengurung Reggie. Nama apa itu? Mike mengernyit, terasa tidak cocok disematkan pada kucing liar itu, pikir Mike.
Gadis itu masih di sana, diposisi semula dimana ia mengikatnya dengan tali di tiang tempat tidur. Kakinya di ikat, kedua tangannya juga di ikat di belakang tubuhnya, kemudian tubuhnya di ikatkan ke tiang tempat tidur.
Mike tersenyum masam. Tidak sulit mengurung Amy, gadis kecil itu menurut ketika Derek mendorongnya ke sebuah kamar lalu mengunci pintunya. Namun tidak dengan nona berambut hitam. Mike sempat terkejut ketika gadis itu melawan. Sepertinya ia mahir beladiri dan giat berlatih. Mungkin gadis itu adalah pengawal dan pendamping putri Arthur Sky.
Mike meladeni gadis itu berkelahi, melihat sejauh mana kemampuannya. Lumayan ... itulah penilaian Mike. Jika gadis itu tidak pincang karna kakinya yang tertembak, tentulah setiap gerakannya bisa lebih baik lagi.
Setelah merasa cukup, Mike meringkus gadis itu. Tidak percaya gadis itu tidak akan berusaha kabur walaupun ia mengunci pintunya, Mike mengikat kaki, tangan dan tubuh gadis itu ke tiang tempat tidur.
"Huh! Sepertinya kau sudah mengantisipasi segalanya, sampai mengikatku begini rupa. Kau pria besar ... takut sekali ya aku kabur."
Mike mencengkeram dagu gadis itu, mendekatkan wajahnya. Memaksa mata mereka bertemu pandang.
"Kau kucing liar ... aku tak butuh kerepotan darimu!"
Lalu Mike meninggalkannya untuk ikut mengurus semua mayat di aula mansion.Tempat tumpukan mayat orang-orang Athur Sky ... saksi bisu kegilaan dari Jack Langton.
**********
Mike mendekati gadis yang ia ikat di tiang tempat tidur. Mengernyit melihat kain pembalut kaki gadis itu telah berubah warna menjadi merah.
Sudah berapa lama luka tembak itu? Dan aku membuatnya berdiri di tiang itu selama ini ... Shitt! Mike memaki di dalam hati.
Mike segera melepas tali yang mengikat gadis itu ke tiang tempat tidur. Membebaskan tubuh itu dari bebatan tali, lalu berjongkong untuk melepas tali yang mengikat kedua kakinya.
Sesaat setelah tali terlepas, sebuah hantaman lutut mendarat tepat di hidung Mike. Tidak siap menghadapi serangan mendadak itu membuat Mike terjengkang dengan bokong yang mendarat keras di lantai.
Tidak berhenti sampai di situ, gadis itu menderu dengan kakinya yang tidak terluka, mencoba menendang dada Mike, mengincar rusuknya.
Dengan sigap tanpa menghiraukan hidungnya yang terasa sangat nyeri, Mike menangkap pergelangan kaki yang siap menghantam tulang rusuknya, menyebabkan tumpuan gadis itu pada kakinya yang terluka menjadi goyah. Ia limbung, berteriak kencang lalu memejamkan mata, bersiap menyambut rasa sakit karena akan jatuh menghantam lantai yang keras.
Namun hantaman yang terasa kemudian tidak sekeras yang ia kira. Bahkan punggungnya yang menghantam benda di bawahnya terasa hangat.
Sesaat setelah berhasil menangkap kaki gadis itu, Mike menarik kaki itu ke arah tubuhnya. Lalu melompat memdaratkan punggungnya ke atas lantai, menyambut tubuh yang jatuh di atas dadanya.
Mike membalikkan tubuh di atasnya agar mereka berhadapan.
"Turunkan aku!"
"Baiklah," Mike menyeringai, menurunkan gadis itu ke lantai lalu segera menindihnya.
"Apa yang kau lakukan!"
Rambut hitam panjang itu berantakan, menutupi sebagian wajah dan bertebaran di lantai kamar di sekitar kepala gadis itu. Mike menghela pelan, menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik di hadapannya. Mata hitam itu tajam menusuk ke mata abu-abu Mike yang dingin. Kemarahan berkobar di sana, membuat Mike tersenyum dan menurunkan wajah beberapa centi mendekati bibir berwarna pink di bawahnya.
Saat itulah mata Mike menangkap perubahan di bintik hitam mata gadis itu. Emosi ... sebuah kecemasan?
Mike kembali menurunkan wajahnya.
"Apa yang kau lakukan! Lepaskan Aku!"
Mike kembali memandang ketakutan yang melintasi bintik hitam mata itu. Hanya sekilas dan itu cukup untuk menghentikan Mike dari aksi yang tadi ia sengaja.
Ia berdiri lalu menarik tubuh gadis itu bersamanya.
"Siapa namamu?" tanya Mike, yang hanya dijawab dengan keheningan.
"Ck! Namamu woman!" Ulang Mike lagi.
"Reggie." Pelan bibir itu membuka menyebutkan namanya.
"Namamu yang lain?"
Gadis itu mengernyit, memandang bingung ke arah Mike. "Hanya Reggie."
"Aku tanya namamu yang lain ... sebutkan sekarang atau aku tidak akan melepaskan ikatan tanganmu."
"Apa maksudmu! Aku tidak punya nama yang lain!"
Mike memandang datar, menunggu ....
"Lepaskan ikatanku!" Gadis itu menggoyangkan kedua lengannya yang terikat di belakang punggung.
"Namamu ...." Mike bersikeras.
"Reggie."
"Yang lain ...."
"Yang mana lagi! Dasar pria bodoh!"
"Reggie tidak cocok untukmu." Mike keras kepala. Meyakini Reggie bukan nama asli gadis itu.
"Hanya Reggie ... itu namaku, kau pria bodoh!"
Mike melipat tangan di depan dada. Memandangi gadis di hadapannya dengan wajah datar. Ia akan memainkan permainan ini sampai si rambut hitam menyerah.
"Lepaskan ikatannya ...." Suara itu mulai memohon.
"Nama," ujar Mike.
"Oh, baiklah! Kau pria keras kepala! Regina! Itu namaku!"
Mike menyeringai ketika gadis itu menyebutkan namanya.
"Mudah kan Regina ... kau sebutkan namamu dan aku akan melepaskan ikatan di tanganmu."
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
💕 Pengembara Cinta💕
si pria besar yg takluk sama kucing liar
2023-08-02
1
Ney Maniez
🤭🤭
2023-02-15
0
Akutanpanama
Pertama baca novel kak di yg judulnya “embrace love” novel berkualitas yg semua karakternya menyatu dan hidup. Lanjut ke novel” yg lain, semua novelnya kak di udah kebaca, ngebacanya udah berulang” karna sesuka itu. Novel” speerti ini yg seharusnya rating
2023-02-03
1