Seluruh anggota mereka bergerak perlahan seperti bayangan, mengepung mansion Sky. Tidak ada pergerakan sama sekali di dalam maupun di sekitar mansion itu. Derek yang mulai tidak sabar mulai memegang pintu mobil ingin segera turun melihat situasi di dalam mansion.
"Tunggu." Mike menahan bahunya.
"Lihatlah," ucapnya kemudian.
Memicingkan mata, kedua pria itu memandang ke arah pintu besar mansion Sky yang terbuka lebar.
"Masih ada yang hidup," ujar Mike.
Derek mendengus. Jack yang gila itu membuat masalah besar dengan melakukan penyerangan tengah malam di mansion Sky, dan sekarang ia harus mengurus sisa perbuatan kejam lelaki itu.
"Derek... mereka wanita." Mike menyipit. Tertarik dengan pergerakan di dalam mansion yang terlihat dari pintu yang terbuka lebar.
Seorang gadis berambut hitam dengan kaki yang pincang, dan seorang lagi berambut coklat dengan tubuh yang lebih kecil.
"Bukan wanita, Mike. Seorang gadis dan seorang anak kecil." Derek menyimpulkan.
"Ayo turun. Kita lihat apa yang mereka lakukan."
Mike memindai seluruh area mansion. Hanya anak buah mereka yang terlihat, telah bersiap dan mengepung seluruh mansion.
Aneh, kemana orang-orang Jack? Sky dan seluruh lelaki di mansion ini telah di bantai, tapi apa yang Jack lakukan sekarang? mansion ini sepi... senyap... hening. Apakah pria kejam itu sudah pergi?
"Ckckck... kau lihat itu, Mike!? Tebak tubuh siapa yang tengah mereka angkut."
Mike berdiri di belakang Derek, memandang ke arah pintu mansion, dimana dua orang gadis tengah mengangkat tubuh besar seorang pria. Mereka tampak kesulitan karena tubuh pria itu sangat besar dan pastilah sangat berat.
Memandang tak berkedip, mata abu-abu dingin Mike terpaku pada gadis berambut hitam dengan kulit putih dan kaki jenjang yang terlihat pincang saat ia bergerak. Sesekali kernyitan menghiasi keningnya ketika kaki yang dibalut kain dan pincang itu melangkah, nyeri... gadis itu merasa sakit ketika bergerak. Tapi tekad kuat terpancar di wajah cantiknya.
Mike menelusuri tubuh gadis itu. Kaus yang dipakainya terlihat menggenaskan. Robek lebar di bagian leher hingga kaus itu melorot menuruni bahunya yang putih, memperlihatkan tali bra hitam yang mengintip lewat sela kausnya yang melorot.
Memandang turun lagi ke bawah, Mike mendapati kaus itu juga terbelah di bagian samping dari arah pinggang. Memperlihatkan kulit putih bagian perut dan pinggang ramping juga celana dalam berwarna hitam yang mengintip di setiap langkah yang gadis itu buat.
Dengan senyum penuh antisipasi, Mike memandang lebih ke bawah. Mendapati kaus gadis itu agak panjang menutupi pertengahan pahanya, namun selebihnya, ia polos. Kaki jenjang yang putih itu memperlihatkan pemandangan yang menyenangkan untuk kedua mata Mike.
Tanpa disadari olehnya, Derek telah melangkah ke arah kedua gadis itu. Gadis berambut hitam lebih dahulu sadar akan keberadaan Derek. Ia berhenti dan memandang gadis satunya. Memberi tanda lewat pandangan matanya.
"Well... memangnya kemana kalian akan membawanya?" Mike mendengar Derek bertanya, mengendikkan dagu ke arah tubuh yang dibopong kedua gadis itu.
Mike melihat mereka mulai menurunkan tubuh yang mereka bawa perlahan ke atas lantai. Lalu gadis berambut coklat mulai berbalik, mengangkat dagunya yang mungil, dengan sudut bibirnya yang terluka dan sedikit berdarah memandangi Derek dengan mata birunya yang menantang.
Mike tersenyum dibalik bayang-bayang dari tempatnya berdiri. Astaga ... tak kusangka ini bakal jadi menarik, kemana Jack? Sehingga dua makhluk cantik ini bisa lepas dan pasti sedang mencoba melarikan diri, Mike membatin.
"Bukan urusanmu! Untuk apa kau bertanya! Dan siapa kau!?" Gadis kecil itu menghardik Derek,
"aku hanya ingin menguburkan jenazahnya! Memangnya kenapa? Dan sekali lagi apa urusanmu!"
"Lalu kenapa tidak kau kuburkan seluruh mayat yang ada di mansion ini !? Apa mereka begitu tidak berharga untukmu!?" Derek balas menghardik gadis kecil itu.
"Tidak akan cukup waktunya bagiku! Sampai salah satu dari mereka bangun dan menemukan kami. Apa kau kira mereka akan membiarkannya!?"
Hal berikutnya yang Mike dengar adalah serentetan perintah dari Derek yang gusar dan mulai melangkah masuk ke dalam mansion. Entah pemandangan apa yang ia lihat di dalam sana sehingga suaranya menggelegar, menyebabkan anak buah mereka bergerak cepat, masuk ke dalam mansion untuk melaksanakan perintahnya.
Tak ada yang mempedulikan dua orang gadis yang masih berdiri di dekat pintu mansion. Mike melihat gadis berambut hitam menyenggol lengan si gadis kecil. Gerakan perlahan yang tidak kentara. Lalu ia mengendikkan dagu ke arah salah satu mobil yang terparkir di halaman mansion. Mike menyeringai geli.
Gadis kecil itu melihat ke arah dalam mansion. Melihat Derek yang masih memberikan serentetan perintah lalu anggukan kecil ia berikan pada gadis berambut hitam.
Senyum Mike melebar, perlahan ia keluar dari balik bayang-bayang. Mendekati mereka dan sengaja mengejutkan keduanya.
"Memangnya kalian pikir dapat kabur dari sini?"
Tatapan terkejut dari dua gadis cantik di hadapannya membuat Mike benar-benar terhibur.
"Dan kau woman ... apa kau pikir, kami para pria akan melewatkan pemandangan dirimu yang menggiurkan itu?"
Mike menyeringai ketika melihat gadis berambut hitam itu tersadar dengan kondisi pakaiannya. Ia menunduk memandangi kausnya yang lebih banyak terbuka daripada menutupi tubuh, lalu gadis itu mendongak, memandang tepat di bintik abu-abu mata Mike, memperlihatkan dua bintik hitam segelap malam yang memancarkan tekad, keberanian dan tantangan.
Mike terpesona ... sampai gadis kecil dengan mata biru memutuskan kontak matanya. Ia melangkah ke hadapan gadis berambut hitam, menghalangi pandangan Mike pada gadis itu. Merentangkan tangan mungilnya lalu menghardik dan mencela Mike.
"Berhenti memandangi Reggie! Kau pria besar brengsekk!"
Mike melihat bintik hitam itu melembut. Memandangi gadis kecil bermata biru dan memegangi bahunya.
"Amy," ucapnya lembut.
Dengan takjub Mike mamandang ke arah gadis bermata biru yang merentangkan tangan di hadapannya.
"Langkahi dulu mayatku! Aku tidak akan memberimu kesempatan menyentuhnya!" Gadis kecil itu kembali menghardik, sehingga Mike mulai melangkahkan kakinya mendekat.
Gadis berambut hitam menekan kuat bahu gadis kecil di hadapannya.
"Nona ... cukup! Jangan ...." Ia memaksa membalikkan tubuh mungil gadis kecil itu sehingga mereka berhadapan.
Nona ... Amy ... Sky ... Mike menghubungkan tiga kata itu. Lalu seringai kejam menghiasi wajahnya ketika pengertian dan pengenalan terhadap nama itu memasuki otaknya.
"Sebaiknya kau menyerah, Amy Sky. Aku yakin Derek akan mengampuni nyawa kalian. Karena itulah yang diinginkan ayahnya ketika ia menemui ayahmu untuk membicarakan perihal perdamaian."
Reggie dan Amy memandangi lelaki besar yang berdiri dengan melipat tangan di depan dada, menghadap mereka dengan kaki menapak , kuda-kuda bersiap jika mereka mulai lari, dan Amy yakin ia ataupun Reggie akan kembali tertangkap jika mencoba lari.
"Percaya kata-kataku, itulah pilihan kalian saat ini. Menyerah ...." Mike memandang tajam keduanya dengan mata dingin abu-abunya, seolah menutup semua kemungkinan apapun selain dari satu kata yang barusan ia kumandangkan.
Menyerah ....
**********
From Author,
Haiiiiii... Author kembali dengan kisah Mike dan Reggie, semoga pada suka yah...😍😍😘😘
Untuk kalian yang belum membaca kisah Derek dan Amy, silakan ikuti novel karya Author berjudul 'passion of my enemy '
Jangan lupa like, coment, favourite and rating bintang limanya yah... selamat membaca and ikuti terus ya chapter selanjutnya. Author akan coba terus update...😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
💕 Pengembara Cinta💕
Karena kangen dengan karya mom di aku baca lagi
2023-08-02
0
Ney Maniez
😲😲
2023-02-15
0
🔵🍃⃝⃟𝟰🫦•𓆩𝐃𝐄𝐒𝐒𓆪♐𝐀⃝🥀
untung dah baca passion of my enemy. jd ga trll ngelag otak gw 😂
2022-10-06
1