Mike mulai melepaskan ikatan tali di tangan Regina.
Gadis itu berbalik, melayangkan tinju ke wajah Mike. Namun Mike sudah siap, ia tidak akan lengah untuk yang kedua kalinya. Ia menangkap lengan gadis itu, lalu memerangkap lengan yang satunya lagi.
"Sudahi ini Regina. Kau lelah. Kakimu perlu diobati!"
Sebuah gerakan di bawah sana yang sudah di antisipasi oleh Mike. Regina mengangkat lututnya, berniat menghantam selanngkangan Mike. Namun kaki itu di jepit kuat di antara paha pria besar di hadapannya. Membuat Reggie mengernyit ... lalu ekor matanya menangkap sebuah pistol yang terselip di balik kemeja Mike.
Sebuah ide terlintas di otak Reggie, ia mengaduh, meringis kesakitan. Mike segera melepaskan jepitan pahanya, bahkan melepaskan pegangan tangannya. Reggie mengangkat kakinya yang tertembak , mengelus pelan dan pura-pura meringis kesakitan.
"Kakimu ...."
kata-kata Mike putus di tengah jalan. Dengan ngeri ia memandang Reggie yang sudah memegang pistol. Mengarahkan moncong pistol ke dadanya. Gadis itu menipunya, pura-pura membungkuk menahan sakit agar bisa menjangkau senjata di balik kemeja Mike.
"Letakkan itu, Regina."
Reggie tersenyum penuh kemenangan, ia mundur perlahan agar Mike tidak bisa menjangkau senjatanya.
"Aku ingin keluar dari sini."
"Tidak akan bisa ... kami akan memburumu kemana pun kau pergi."
Reggie mendengus. Kalian pikir kalian pintar!? Aku menghabiskan seumur hidupku berlari dari pemburuku ... dan sampai saat ini tidak pernah tertangkap!
Mike melangkah pelan menuju Reggie.
"Berhenti ... atau aku akan menembakmu!"
"Tembak saja ...." Mike memaku mata hitam itu. Bergerak pelan melangkah ke arah Reggie. Sedetik kemudian Reggie menarik pelatuk. Mike menunduk, melompat menubrukkan tubuhnya ke atas gadis itu. Mereka terjatuh dengan tubuh Mike menindih Reggie. Senjata di tangan Reggie segera berpindah tangan, Tembakan peluru barusan hanya mengenai udara lalu menembus pintu kamar.
Dengan napas memburu Mike membuang pistol menjauh, melemparnya sejauh mungkin dari mereka, lalu menghimpit tubuh Regina dengan bobot tubuhnya yang besar. Napas gadis itu terlihat berkejaran, tampak sesak karna tindihan tubuh besarnya.
Namun kata menyerah tidak ada dalam kamus Regina. Ia mengangkat kedua tangannya yang bebas, memegang leher Mike dan mulai mencekiknya.
Mike terhenyak ... melotot memandang gadis yang sudah terengah-engah di bawahnya.
Memangnya tenaganya masih cukup untuk mencekik leherku, pikir Mike .
Mike mencengkeram kuat kedua lengan Reggie. Menumpukan tubuhnya menindih tubuh Reggie yang berada di bawahnya sehingga gadis itu kesulitan bergerak dan bernapas. Pegangannya melemas dan akhirnya terlepas. Namun tidak menyangka akan datangnya serangan selanjutnya. Jari-Jari gadis itu mendarat di pipi Mike. Menyisakan goresan memanjang yang terasa perih akibat cakaran kukunya.
"Kau! Kucing liar! Aku akan memberimu pelajaran!" teriakan menggelegar itu lolos dari tenggorokan Mike. kemarahannya menguar.
Mike bangun, menjepit tubuh Regina di tubuhnya sekuat tenaga sehingga gadis itu tidak bisa bergerak. Lalu ia pergi ke arah pintu, membukanya dan berteriak ke arah anak buahnya yang terlihat berada di lorong .
"Bawakan aku sebotol minum!"
Perintah itu segera dilaksanakan dengan cepat. Mike mengeluarkan bungkusan kecil dan menyerahkannya pada pria yang membawa botol minuman.
"Masukkan pil itu sebutir ke dalamnya."
Pria itu melaksanakannya dengan cepat. Secepat obat itu larut, lalu ia mengangguk ke arah Mike yang segera balas mengangguk. Kemudian pergi meninggalkan kamar.
Mike meletakkan botol di samping ranjang, lalu memandang kejam ke arah Reggie.
"Sudah aku katakan sebelumnya, Regina. Aku tidak suka kerepotan."
Dengan keras Mike mendorong Reggie ke atas tempat tidur, menindih tubuhnya dan menjepitkan kedua lengannya di belakang tubuh gadis itu.
Dengan satu tangannya Mike mencengkeram rahang Regina, memaksa mulutnya membuka, dan satu tangan lagi meraih botol di samping ranjang.
"Minum ini, Regina."
Reggie melotot ngeri, menggelengkan kepalanya tanpa daya, ia sudah kehabisan tenaga.
"Telan." Mike menuangkan minuman, lalu menjepit hidung Reggie sehingga gadis itu terpaksa menelan isi mulutnya agar bisa bernapas melalui mulut.
Mike kembali menuang ke dalam mulut Reggie yang masih berusaha menyemburkan cairan itu, berusaha tidak meminum cairan yang dipaksakan agar ia telan. Mike terkekeh.
"Gadis yang merepotkan. Ayo, telan saja."
Mike menuang seluruh isi botol dan kembali menjepit hidung Reggie dengan jari-jarinya.
**********
Mike memandangi wajahnya di depan cermin. Goresan itu tidak lagi mengeluarkan darah. Tapi terlihat merah memanjang dan tampak mengganggu di pipinya. Ia melirik ke atas ranjang, tempat Regina tertidur pulas dengan rambut hitam panjang yang berantakan di atas bantal.
Mike mendekat ke ranjang, Akhirnya ketenangan bisa ia dapatkan.
Dia tidur seperti bayi, terlihat tenang dan menggemaskan, Lihat saja ketika bangun nanti... masalah seperti apa yang akan kembali ia hadirkan untukku, batin Mike.
Mike melangkah keluar, menengok kembali ke atas ranjang sebelum akhirnya mengunci pintu. Masih ada beberapa jam lagi sebelum kucing liar itu bangun. Semoga bisa memberikan waktu istirahat dan ketenangan untuknya. Regina akan pulas tertidur karena pengaruh obat yang ia paksa untuk ditelan gadis itu. Cara cepat yang terpikir oleh Mike saat itu agar Reggie tidak lagi mencari masalah untuk kembali membunuhnya.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
💕 Pengembara Cinta💕
oh kucing liar yg menggemas kan
2023-08-02
0
Ney Maniez
🤦♀🤦♀
2023-02-15
0
Wakhidah Dani
regina sangat bar bar karena keadaan, trauma masa kecil mengharuskan dia untuk bisa self defense
2022-05-07
1