Reggie terbangun dan merasa amat tidak nyaman. Ia baru tidur sebentar dan kini seluruh tubuhnya terasa amat dingin. Ia mengangkat kepalanya dari atas kasur, menegakkan punggungnya yang terasa pegal, lalu ia memandang ke arah nakas, mencari remote untuk mematikan pendingin ruangan. Matanya berkeliling mencari tapi tidak menemukannya.
Reggie melirik ke arah Mike yang masih pulas tertidur dengan selimut hangat yang tebal menutupi tubuhnya. Akan sangat nyaman berbaring di bawah selimut itu. Tapi ia tidak mungkin berbaring di sebelah Mike yang Reggie ketahui tidak memakai apapun di balik selimut itu.
Sebuah ide terbit di otak Reggie. Ia menarik selimut Mike pelan-pelan. Selimut itu begitu lebar. Ia bisa menariknya sedikit untuk menutupi bahu dan punggungnya, tanpa membuat tubuh Mike terbuka.
Mike merasakan selimut di atas tubuhnya bergeser. Sesuatu seperti telah menariknya. Ia membuka mata, lalu menoleh ke arah Reggie. Rasa kantuknya masih sangat berat. Gadis itu berhenti menarik selimut ketika melihat Mike terbangun.
"Kau kedinginan?" Mike menyentuh tangan Reggie yang terborgol di tangannya. Ujung jari gadis itu terasa sedingin es. Mike bangkit duduk dan memandang ke arah Reggie dengan sungguh-sungguh.
"Naik dan tidurlah, Regina. Aku bersumpah tidak akan melakukan sesuatu yang buruk padamu."
Gadis itu bergeming. Duduk diam dan memikirkan ucapan Mike.
"Tak akan ada yang terjadi tanpa kehendakmu. Kita sama-sama lelah... jangan paksa tubuhmu, Regina."
Setelah berpikir beberapa saat kemudian, Reggie tampak bangkit. Ia memang sangat kedinginan dan ingin tidur nyaman di atas kasur dan di bawah selimut. Ia naik dan berbaring di bawah selimut, Namun sejauh mungkin dari Mike, di pinggir kasur.
Mike membiarkan tindakan Reggie. Ia sudah cukup puas gadis itu mau naik dan berbaring di atas ranjang. Ia lalu mengambil sebuah bantal guling dan menaruhnya di antara mereka. Membuat pembatas agar Reggie menjadi tenang.
Napas teratur yang keluar dari paru-paru Mike memberitahu Reggie kalau laki-laki itu telah tertidur kembali. Ia tersenyum memandang bantal guling yang diletakkan Mike di antara tubuh mereka.
Reggie merasa aman dan akhirnya memejamkan mata. Dengan cepat ia tertidur pulas, nyaman dan juga merasa hangat. Terasa bahkan sampai ke dalam hatinya karena sikap Mike yang menegaskan bahwa ia tidak akan bersikap buruk meski mereka tidur bersebelahan.
**********
Mike kembali terbangun setelah merasakan sesuatu yang menindih tubuhnya. Reggie terlihat berbaring menelungkup di atas dadanya. sebelah kaki gadis itu menimpa kaki Mike. Ia mengernyit... Regina bahkan memeluknya dalam keadaan tertidur.
Memicingkan mata ke arah jendela Mike mengetahui jika matahari sudah mulai mengintip. Cahayanya menerobos di sela-sela kain gorden. Mike ingin menggerakkan tubuhnya yang terasa pegal, namun takut Reggie akan terbangun jika ia mulai bergerak.
Mike menyeringai, terhibur membayangkan gadis itu terbangun dan menyadari bantal guling diantara mereka telah pergi entah kemana. Lalu posisi mereka tidur dengan tubuh Reggie menimpa dadanya. Mike tidak berpindah dari posisi awalnya di atas kasur. Ia masih berbaring di tempat yang sama, dengan posisi telentang seperti saat mereka baru akan tidur. Mike tidak tahu siapa yang menyingkirkan bantal guling yang tadi ia taruh di antara mereka. Tapi yang pasti Reggie sudah bergeser jauh dari tempat awalnya di pinggir kasur.
Aku memegang kata-kataku untuk tidak menyentuhmu, Regina. Kalaupun sekarang kita berpelukan maka itu salahmu sendiri. Kau yang bergerak kemari lalu, menindihku. Mike tersenyum geli oleh pikirannya sendiri.
Merasakan kepala Regina yang tertelungkup di atas dadanya mulai bergerak, Mike cepat-cepat memejamkan mata kembali. Berpura-pura kalau ia masih tidur nyenyak.
Mike merasakan kerjap mata gadis itu berulangkali di kulitnya. Kesadaran yang datang perlahan menjernihkan pikiran Reggie yang bingung, saat kesadarannya kembali penuh dan mengetahui dimana ia menaruh kepalanya untuk berbaring, Gadis itu bangkit dan memandang ke atas, ke wajah Mike yang masih terpejam, lalu hembusan napas lega lepas dari bibirnya.
Syukurlah Mike masih tidur. Aku bergerak sampai ke sini tanpa sadar. Bahkan menindih tubuhnya! Memalukan sekali jika ia bangun dan mengetahuinya. Aku seolah takut ia menyentuhku, tapi malah aku yang bergerak memeluk bahkan menindihnya. Cukup sekali ia menolakmu, Reggie! Jangan mempermalukan dirimu lagi.
Reggie memaki dirinya sendiri sambil bergerak menjauh, namun hanya bisa sejauh rentangan tangan dari borgol yang telah mengikat tangan mereka.
Hufttt ... aku lupa pada borgolnya.
Reggie duduk di ranjang di samping Mike, menaruh kepala di atas kedua lututnya yang ia tekuk. Memandang ke wajah Mike yang masih terpejam dan rambut laki-laki itu yang berantakan di atas bantal.
Merasakan dorongan kuat untuk menyentuh helaian rambut itu, Reggie mendekat, mengulurkan tangannya yang tidak diborgol. Menyentuh helaian berkilau rambut Mike yang terlihat mulai agak panjang. Reggie membelai rambut yang teraba lembut di telapak tangannya itu.
Rambutmu halus ....
Tidak menyadari tindakannya sendiri, Reggie berpindah menyentuh pipi dan rahang Mike dengan ujung jari-jarinya.
Rahangmu keras ....
Seperti belum puas untuk menyentuh, Reggie mengelus pelan bibir Mike yang terkatup rapat. Bibir yang beberapa kali pernah menciumnya.
Bibirmu lembut ....
Reggie tiba-tiba terbayang pada ciuman panas dan sentuhan Mike di tubuhnya saat di dapur dulu.
Kau membuatku terbakar gairah saat itu. lalu kau menghentikannya tiba-tiba. Kau menolakku ... membuatku merasa sangat malu.
Reggie menatap sendu wajah Mike sebelum akhirnya menarik tangannya. Ia berpaling ke arah jendela. Termenung memandangi cahaya yang menerobos masuk melalui kain gorden yang menutupi jendela.
**********
Mike berusaha keras menahan dirinya agar tidak bergerak dan tetap santai. Dengan susah payah ia mempertahankan sikap pura-pura tidur agar Regina tidak merasa malu.
Rasa terkejut menderanya ketika gadis itu mulai membelai helaian rambut di kepalanya, lalu jari-jari lembut itu mulai mengelus rahang dan pipinya, membuat Mike merasa ingin membuka mata dan melihat ekspresi gadis itu. Jantungnya mulai berdebar keras ketika sentuhan Regina berpindah pada bibirnya. Sentuhan lembut penuh perasaan yang dirasakan hati Mike tanpa melihat langsung karena matanya harus tetap tertutup, berpura-pura tidur.
Mike merasa cobaan itu sangat lama dan tidak akan pernah berakhir. Ia hampir akan menyerah membuka mata ketika merasakan dirinya mulai merinding dibawah selimutnya yang tebal dan tidak lagi dapat mempertahankan sikap santai dan berpura-pura. Namun syukurlah gadis itu akhirnya menarik tangannya dari bibir Mike.
Keheningan di kamar itu membuat Mike tak lagi dapat menahan keinginan membuka mata. Perlahan ia mengerjap, seolah baru terbangun dari tidur. Ia menoleh dan mendapati Regina tengah berpaling ke arah jendela, meletakkan kepala di atas kedua lututnya yang ditekuk.
Kau benar-benar tengah mengujiku, Woman. Aku tidak akan selalu bersikap gentleman padamu. Sebaiknya kau jangan menyentuhku atau kau akan merasakan akibatnya. Aku pria yang tidak dapat memberikan apa yang kau inginkan ... jadi jaga tanganmu, agar aku juga dapat menjaga tanganku.
Mike seolah berbicara pada Reggie yang masih memandangi jendela, lalu seolah merasakan tatapan Mike, gadis itu berpaling dan mendapati sepasang mata abu-abu yang telah terbuka dan memandanginya. Gadis itu tersenyum biasa, seolah tidak ada yang terjadi dan mereka hanya baru terbangun dari tidur nyenyak.
"Kau sudah bangun," ucapnya perlahan.
Mike mengangguk dan pura-pura menguap sambil menutupi mulutnya.
Aku sudah bangun dari tadi, Regina....
***********
Vote ... vote for author, don't forget it, Ok😉😉
Please like, coment, love, star or coin sincerely yours all my readers. Thank You sooooo much😘😘
wholeheartedly💞💞💞from me
---- DIANAZ ----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ney maniez
hemmmm😲🙄🙄🙄
2023-02-16
0
Luzi
aduuuuhhhh,,,,imuuuuuut abis,,,yg baca senyum2 sendiri
2022-11-28
0
Tyaga
wkwkwwk...Regie cari perkara nih..🤣
2022-10-04
0