08

Seminggu kemudian di kampus yang terkenal, tempat Fioline dan Chamile menuntut ilmunya untuk meraih gelar sarjananya yang sesuai dengan keinginan mereka untuk mengambil jurusan dan falkultas di kampus tersebut.

“Mile, apakah kamu ada waktu senggang?” tanya Fioline yang pada saat keluar dari kelasnya dan melangkah cepat menuju tempat Chamile menunggu dirinya karena dirinya mengambil jurusan dan falkultas yang berbeda dengan Chamile, adik tirinya.

“Eh, ada apa Kak memangnya?” tanya Chamile begitu Fioline bersejajar dengannya untuk menanyakan waktu senggangnya karena memang hari ini dirinya ada waktu kosong karena hari ini kelas yang ada di jadwalnya cuma satu sehingga membuatnya ingin menemani kakaknya yang sangat ingin bermalas-malasan.

“Aku mau ajak kamu berkenalan dengan temanku dan temanku sangat ingin bertemu denganmu, adikku,” ucap Fioline dengan nada manisnya sebenarnya ada maksud dibalik dari perkataannya membuat Chamile yang mendengarkan perkataan sang kakak langsung tergiur karena Fioline selama ini tidak pernah menemukan teman-temannya yang akrab dengan kakaknya untuk dipertemukan dengan dirinya membuat langsung bahagia begitu mendengar ucapan kakaknya.

“Kak Fioline sungguh ingin memperkenalkannya kepadaku?” tanya Chamile yang tidak percaya kepada Fioline dengan mata yang berbinar-binar membuat Fioline yang melihat adik tirinya langsung muak dalam hatinya. “Bagus, Chamile, kau sudah masuk dalam jebakanku, tunggu aku akan mengambil semua darimu maka kau akan tidak kuperlukan,” batinnya yang benar-benar sangat jijik namun tidak bisa memperlihatkan sesungguhnya kepada Chamile karena tidak ingin rencananya gagal.

“Iya, Kakak memang ingin memperkenalkan kepadamu, Mileku sayang,” ucap Fioline dengan nada yang dibuat lembut dan manis membuat Chamile langsung setuju tanpa dipikir terlebih dahulu. “Heh, dasar babi bodoh, sebenarnya dia hanya ingin bermain-main denganmu,” batin Fioline kembali begitu melihat Chamile dengan mudah ditipu oleh dirinya.

“Aku setuju Kak Fioline, jadi kapan Kakak akan memperkenalkannya kepadaku?” tanya Chamile dengan penuh semangat sehingga mau tidak mau Fioline tersenyum manis dan lembut kepada adik tirinya yang terlihat begitu semangat.

“Hari ini, nanti siang tepatnya jam 12 siang di kedai es krim yang terkenal itu dan baru saja mengadakan grand opening di daerah kampus kita, aku akan menemani kamu dahulu supaya pertemuan pertama tidak canggung,” ucap Fioline yang memang akan mempertemukan temannya yang lawan jenis dengan Chamile, adik tirinya.

“Kalau begitu apakah kita jalan sekarang?” tanya Chamile yang langsung saja melihat jam tangannya yang melingkar di tangannya yang gemuk dan gempal. Pukul yang dilihat oleh Chamile pada saat itu adalah sudah menunjukkan pukul setengah sebelas dan jarak dari kampus menuju kedai es krim tersebut memakan waktu setengah jam. Mendengar pertanyaan dari Chamile membuat Fioline langsung saja melihat jam tangannya yang melingkar dengan cantik di tangannya yang langsing dan indah. 

“Baiklah kalau begitu tunggu aku di sinikarena aku mau ganti baju dahulu,” ucap Fioline yang tidak betah memakai baju yang tertutup yang hanya dia gunakan setiap kali dirinya yang pergi ke kampus karena kampusnya tidak pernah mengijinkan mahasiswi mereka memakai pakaian-pakaian yang ketat maupun yang kekurangan kain yang tujuannya untuk mengurangi tingkat hubungan yang dapat memalukan nama kampus. 

“Baiklah. Kak Fioline, akan aku tunggu kakak,” ucap Chamile yang tidak sengaja melihat tanda merah pada leher jenjang Fioline yang masih membekas akibat percintaanya semalam. “Kakak, di leher Kakak mengapa ada tanda merah? Apakah kemarin Kakak tidak bisa nyenyak tidurnya karena digigit oleh serangga?” tanya Chamile dengan polosnya karena meski dia mengetahui mengenai hubungan suami istri dalam teori biologi dan hanya boleh diterapkan pada saat sudah resmi namun pada dasarnya Chamile memiliki pikiran yang polos dan tidak berpengalaman di bidang itu yang sangat berbeda dengan kakak tirinya.

Mendengar pertanyaan dari Chamile yang terkesan jadul di mata Fioline membuat Fioline sedikit terkejut karena kemarin malam dia sudah menyuruh pria tersebut untuk tidak meninggalkan jejak yang dapat bertahan lama dan dengan paniknya dia menutupi tanda tersebut yang dimaksud oleh sang adik.

“Iya, iya, kemarin malam aku tidak tahu jika ada serangga yang menggigitku, baru tahu kamu yang memberi tahunya, makasih ya Mile,” ucapnya yang membuat Chamile mengangguk tanda mengerti dan bertanya dengan penuh rasa khawatir jika takutnya gigitan serangga akan membuat kakaknya kesakitan karena setahunya gigitan serangga ada yang dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani dengan baik. 

“Apakah itu sakit Kak? Kalau itu sakit maka Mile akan mengantar Kakak untuk segera ke rumah sakit untuk diobati,” ucap nadanya yang polos namun masih mengandung sedikit kekawatiran membuat Fioline dalam hati mengejek kenaifan dari Chamile. “Kamu sangat naif, Chamile, itu tidak sakit bahkan nikmat, kamu yang tidak mencobanya, dasar gadis naif dan sok suci,” ejeknya dalam hati.

“TIdak kok, tidak sakit, terima kasih sudah menghawatirkan aku, Mile,” ucap Fioline yang segera meninggalkan Chamile karena dirinya tidak ingin berlama-lama di dekat dengan Chamile.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hatchu…hatchu…

Terdengar suara bersinan dari seorang pria yang masih berusia muda dan masih belum lulus kuliah yang masih menikmati permainan panas kepada teman seranjang yang dia kenal sebagai teman kampus.

“Uhh… ah… mengapa sayangku berhenti?” tanya wanita yang di bawahkungkungannya yang masih merasa kurang puas akibat permainan berhenti sementara.

“Aku tiba-tiba bersin, honey, maafkan aku mari kita lanjutkan lagi,” ucap pria tersebut yang langsung menyerang dan kembali menindih serta menghujani dengan miliknya yang masih belum lunglai akibat menikmati lubang wanita.

“Joo—jjo—Jonathan, milikmu sangat perkasa sekali, uhhh…,” rengek wanita yang menikmati pada saat Jonathan menggoyangkan pinggul seksi dan ramping membuat Jonathan juga mengeluarkan suara des***an yang nikmat akibat miliknya bersarang di guawanita yang dapat memanjakan miliknya.

“Tidak hanya dia namun wanitaku ini juga nikmat sekali tubuhnya,” batin Jonathan yang masih sibuk menggoyang-goyangkan pinggulnya agar kecebong miliknya dapat dia lepaskan dan penuhi ke tubuh sang wanita yang mend**** kenikmatan keduniawian yang tiada taranya.

Tidak hanya menggoyang-goyangkan namun dirinya juga menghentak-hentakkan tubuh wanita tersebut dengan nikmat dan meremas benda yang sangat nyaman untuk digenggam. Membuat wanita makin tergila-gila menikmati hingga cairan dari dalam rahimnya sudah hampir saja sampai klimaksnya.

“Ak—aku sudah siap, honey,” ucap wanita tersebut yang sudah melewati lima ronde namun belum sampai pelampias mereka berdua. “Sure, honey, akan aku buat kamu lemas tidak berdaya,” ucap Jonathan yang terus memuaskan hasrat wanita dan dirinya.

“Jo—Jonathan,uuhh…ahh…,” d**ah wanita tersebut di sela mereka mulai ke ronde selanjutnya. “Ss—Siska, punyamu…ahh… nikmat sekali,” ucap pria yang memanggil nama wanita yang menjadi pelampiasan biologisnya dengan nikmat.

Baik pria maupun wanita masing-masing memanggil nama pasangan mereka yang sudah berhubungan intim yang untuk memuaskan nafsu mereka yang sudah sampai ke puncaknya.

...----------------...

Apakah penasaran sama Jonathan ? Apa dia Jonathan yang sama yang ditemui oleh wanita di hotel atau bukan? Nantikan jawabannya di episode selanjutnya ya?

Gomenasai ya, Author gantung dahuluya.

Jangan lupa beri dukungan kalian dengan memberi like, rate, gif, vote, share, suscribe, dan comment. Sangkyuu atas dukungan kalian. Semoga kalian selalu sehat saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!