04

Di negara I, tepatnya di kota S dan di perusahaan cabang terbesar naungan grup Wijaya yang sangat dikenal di seluruh Asia dan beberapa negara di Amerika Latin.

Seorang pria dengan wajah Indo-Inggris sedang berada di salah satu cabang perusahaan miliknya dan sedang berbicara kepada kepala pimpinan cabang di kota S karena dirinya dipanggil untuk mengurusi perusahaan cabang tersebut.

“Tuan muda Arfan, maafkan saya yang memanggil Anda kemari membuat perkerjaan Anda terhentikan di kantor pusat,” ucap kepala pimpinan di perusahaan cabang milik pemuda yang dipanggil sebagai tuan muda Arfan yang berada di Kota S. 

“Tidak apa-apa Bapak Cello, saya mengerti kesulitan Bapak mengatasi perusahaan yang berskala internasional dan saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi bapak yang sudah memajukan perusahaan ini,” ucap pemuda tersebut dengan nada sopan dan professional membuat kepala pimpinan yang bernama Celllo ini merasa tersanjung atas pujian dan segala macam tindakan sopan pemuda tersebut yang notabenenya atasannya.

“Saya tersanjung dengan penialian tuan muda Arfan terhadap saya begitu tinggi,” ucap bapak Cello dengan sedikit malu namun tetap disanjung karena selama dia menjabat dia tidak pernah menerima pujian dari pemuda yang dikenal snagat mendominasi di dunia bisnis sehingga grup keluarga miliknya lebih berkembang pesat daripada sebelum kakek, pendiri perusahaan dan ayahnya menjabat sebagai CEO grup tersebut. 

“Baiklah kalau Bapak tersanjung, lalu kedatangan saya di sini adalah membahas proyek yang sempat tertunda karena perusahaan kerja sama bermasalah, begitu bukan, Bapak Cello?” tanya Arfan yang merupakan tuan muda dari keluarga Wijaya yang sangat terkenal pada masapemerintahannya setelah menggantikan ayahnya yang meninggal sejak kepergian ibunya pada dirinya masih usia 20 tahun tepatnya dirinya lulus kuliah.

“Iya, tuan muda, Anda benar sekali, apakah dari tuan muda ada solusi?” tanya bapak Cello dengan penuh harapan karena sejujurnya dia yang menangani proyek tersebut merasa pusing semenjak patner kerja samanya mengalami kendala ketika membayar bunga yang sudah mereka janjikan sehingga dirinya tidak mampu menciptakan terobosan baru sehingga membuatnya mau tidak mau meminta bantuan dari bos besarnya untuk turun tangan.

“Saya ada namun untuk memastikan apakah memiliki peluang jika diterapkan atau tidak maka saya harus ke tempat proyek tersebut, jika Bapak Cello berkenan untuk menemani saya besok ke tempat proyek maka akan lebih membantu saya,” ucap Arfan dengan penuh percaya diri mengenai solusi yang kemarin malam dia pikirkan selama perjalanannya menuju kota tersebut dengan pesawat pribadinya sambil di baca dokumentasi dan berkas yang sudah dikirimkan oleh Cello kepada emailnya.

“Baik, saya setuju untuk menemani tuan muda Arfan dan terima kasih tuan muda Wijaya yang mempercaya kepada saya untuk menemani Anda ke tempat proyek perusahaan cabang grup Wijaya,” ucap Cello yang berterima kasih mengenai kepercayaan dari tuan muda Wijaya kepadanya. Dia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain, di kota M.

Fioline dan Chamile akhirnya sampir ke mall yang ingin didatangi oleh Fioline. Sopir pribadi khusus untuk Fioline dan Chamile memasukkan mobil ke dalam parkiran dan mengambil karcis masuk serta melajukan kendaraan milik Leon ke dalam parkiran bawah tanah sesudah mengambil karcis masuk.

Sopir tersebut mencari lahan parkir kosong untuk memarkirkan mobilnya karena tuan besarnya memerintahkan untuk tidak menurunkan kedua putrinya lalu meninggalkan melainkan menunggunya di dalam parkiran. Tidak hanya itu, Leon juga memperbolehkan sang sopir untuk masuk menikmati suasana mall jika kedua putrinya belum selesai berbelanja.

“Nona muda pertama dan kedua, nona sudah boleh turun karena saya akan menunggu nona berbelanja di dalam mobil,” ucap sopir mematikan mesin mobilnya setelah memarkirkan mobil yang dekat dengan pintu lobby mall agar kedua nonanya tidak bersusah payah untuk masuk ke dalam mall. Chamile dan Fioline turun dari mobil tersebut. Sifat asli Fioline keluar ketika dia tidak berada di pengawasan atau di kediamannya.

“Terima kasih ya, Pak, saya masuk dahulu ya,” ucap Chamile yang sifat baik dan sopannya tidak berubah meski di mana pun dirinya berada membuat sopir yang mengantarkan mereka sedikit terharu karena mengetahui kebaikan dan kesopanan secara tulus tidak seperti nona muda pertamanya yang semuanya merupakan sifat palsu yang menutupi sifat aslinya yang sombong dan jahat.

“Iya, nona kedua, nona kedua selamat menikmati bersama dengan kakak nona,” ucap sopir tersebut membuat Chamile melambaikan tangannya dan menyusul sang kakak yang hampir saja meninggalkan dirinya dan masuk ke dalam mall yang cukup megah.

“Kak Fioline tunggu Mile,” ucap Chamile sambil sedikit berlari mengejar kakak tirinya karena tidak ingin ditinggal oleh kakaknya meski tanpa dirinya ketahui jika Fioline memang sengaja melakukannya agar Fioline berharap jika adik tirinya yang amat dia benci mendapat cacian dan menjadi bahan ejekan oleh pengunjung lainnya yang melihat adik tirinya tersebut.

Rencana licik Fioline berhasil membuat beberapa pengunjung yang melihat Chamile sedikit berlari langsung saja menghinanya dengan kejam tanpa mengetahui luka yang mereka torehkan kepada Chamile.

“Liat babi itu sedang mengejar rusa, lucu sekali,” ejek pelanggan pria yang tidak sengaja melihat Chamile dari jarak dekat dan akhirnya mengetahui jika gadis gendut tersebut mengejar gadis dengan tubuh yang menjadi permandangan indah para adam. 

“Iya babi yang ingin berteman dengan rusa,” ucap temannya yang juga laki-laki. Mereka mengumpamakan jika Chamile adalah seekor babi sedangkan Fioline adalah seekor rusa karena keelokan dan kecantikannya yang selalu digambarkan seperti rusa.

Ejekan demi ejekan yang keluar dari pengunjung yang melihat Chamile terdengar di telinga Chamile membuat perkataan tersebut terngiangg-iangg sehingga hampir saja air matanya hampir berjatuhan namun langsung saja dirinya dipeluk oleh kakak tirinya yang seolah-olah menenagkan dan menyuruhnya tidak mendengarkan ejekan-ejekan orang-orang padahal itu semua hanya skeranio sang kakak.

“Mile, kau tidak apa-apa kan? Sudah kakak bilang jangan mendengarkan ejekan orang lain, mereka itu iri sama kamu,” ucap Fioline yang memeluk dan menenangkan sang adik sehingga ejekan pengunjung lainnya berubah menjadi kekaguman terhadap gadis pujaan mereka.

“Gila gadis itu benar-benar idaman sangat, sudah cantik badannya juga luhurnya sangat baik,” puji pengunjung perempuan yang keliatannya usianya sama dengan Fioline.

“Cocok nih jadi calon mantuku, dari keluarga mana ya, nanti aku coba dekatin gadis itu,” puji pelanggan wanita yang rupanya adalah ibu-ibu yang sedang mencarikan istri untuk anaknya yang ada yang masih betah single sehingga belum pernah berhubungan atau berdekatan dengan gadis mana pun sehingga begitu melihat Fioline yang terlihat sangat lembut dan manis apalagi ditambah dengan wajah cantik dan tubuh yang menawan membuatnya jatuh hati dan ingin mendekati Fiolin.

Sementara Chamile yang tidak ingin jika kakak tirinya yang baik dan selalu melindunginya akan mendapat masalah maka langsung menjawab pertanyaan kakaknya. “Tidak Kak Fio, Mile baik-baik saja kok, ayo kita lanjutkan perburuan kita,” ajak Chamile dengan senyum senang membuat Fioline bersyukur jika Chamile baik-baik saja dan tidak berpengaruh dengan ejekan-ejekan orang-orang yang kejam mengejek adik tirinya.

“Kamu benar baik-baik saja kan? Kalau tidak, aku akan mengantarkan kamu pulang, ingat tadi kata Daddy, aku akan menjagamu, Mile,” ucap Fioline yang berkata sangat lembut dan perhatian membuat Chamile terharu. Tanpa Chamile sadari jika semuanya adalah kepalsuan dan Fioline memiliki tujuan yaitu mengusir adik tirinya dengan halus dan lembut karena dia sudah berjanji dengan pria tampan untuk melakukan hubungan i*n**m sehingga dia saat ini tidak punya pilihan lain selain mengusir adiknya dengan halus agar pria tampan kenalannya tidak kabur meninggalkannya karena melihat kejelekan dan kegendutan adik tirinya. Selain itu dirinya takut jika perbuatan melencengnya akan ketahuan daddynya karena takutnya Chamile akan melaporkannya sehingga menbuat dirinya tidak ingin semua itu terjadi.

...----------------...

Wahh Fioline rupanya j**a** kelas kakap ya…sehingga cocok untuk bapak tirinya yang sama-sama cassanova kelas kakap ya meski ada rahasia mengenai Fioline yang hanya Auhtor tahu? Penasaran sama rahasia mengenai Fiolin? Selalu pantau ya bab baru Author.

Gomenasai ya, Author gantung dahuluya.

Jangan lupa beri dukungan kalian dengan memberi like, rate, gif, vote, share, suscribe, dan comment. Sangkyuu atas dukungan kalian. Semoga kalian selalu sehat saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!